Sabtu, 08 Februari 2014

SBY MEMBUAT REPUBLIK INI TERHINAKAN DIMATA DUNIA DAN HUKUM....??>> SUNGGUH SBY PRESIDEN PALING MEMALUKAN..??>> Merdeka untuk bangsa ini bukan hanya sekedar kata, bangsa ini berjuang mengorbankan banyak nyawa demi suatu kehormatan yang bernama Kemerdekaan, para pejuang kita dahulu bertempur mati-matian dimedan perang bukan untuk tujuan agar kelak SBY dengan kelemahan dan ketidak berdayaannya membiarkan Malaysia dan Australia melecehkan bangsa ini...>>> ... SBY selalu tidak bisa berbuat apa jika bangsa ini dipermalukan oleh bangsa lain, tidak ada tindakan tegas yang diperlihatkan SBY sebagai kepala negara menyikapi pelecehan yang dilakukan oleh Negara tetangga terhadap kedaulatan bangsa kita, kita layaknya ayam jago yang tidak memiliki taji jika harus berhadapan dengan Bangsa lain yang mengganggu kedaulatan Bangsa kita, hampir disetiap kasus yang melibatkan citra Bangsa sebagai Bangsa besar SBY selalu bersikap tanpa prinsip jelas demi membela harga diri Bangsa. ..>>> ....ingat kasus yang melibatkan tiga pegawas perikanan Indonesia yang ditangkap oleh polisi Malaysia, kasus yang berakhir dengan pertukaran tiga pengawas perikanan Indonesia dengan tujuh pencuri ikan berwarga negara Malaysia, penyelesaian diplomasi yang sangat memalukan dan membuat Indonesia lemah dimata Internasional. ..>>.... Harus ada sikap lebih yang ditunjukkan SBY dalam merespon apa yang sudah dilakukan Australia terhadap kedaulatan bangsa ini, tidak hanya sekedar retorika peninjauan hubungan diplomatis kedua negara, SBY harusnya lebih jelas menempatkan wibawa negara dalam posisinya dimata dunia, kita ini bukan bangsa rendah yang tidak punya keberanian jika ada yang mengusik kedaulatannya. ..>>>... Sikap Australia yang acapkali meremehkan Indonesia, mulai menimbulkan rasa enek, jengah dan marah, yang bercampur. Cara pandang Australia, seakan menunjukkan, Indonesia adalah negara non-faktor. Mereka memburu manusia perahu hingga memasuki wilayah perairan Indonesia dan mengubek-ubeknya di sana...>>> Cullen mengaku, saat itu dirinya juga mengalami tindak penyerangan dan bully dari seniornya di Royal Australian Navy (RAN). "Pemohon menjelaskan banyak insiden bullying dan pemukulan terhadap tentara dengan pangkat lebih rendah oleh tentara dengan pangkat lebih tinggi, yang dikenal dalam RAN sebagai 'kontak konseling'," demikian bunyi AAT tersebut...>>> .."Kapal Success berhasil memasuki wilayah perairan Indonesia dalam misi menyamar untuk menurunkan satu detasemen personel SAS yang ditugaskan melakukan operasi rahasia ... Keberadaan kapal Success di perairan Indonesia tidak terdeteksi oleh militer Indonesia," demikian menurut dokumen pengadilan yang diposting pada situs AAT...>>> Cullen sebelumnya bertugas di Royal Australian Navy sejak usia 17 tahun, untuk periode 1999-2002. Dalam keterangannya yang dicatat oleh pengadilan, Cullen mengklaim bahwa tentara elite SAS (Special Air Service) pernah menyusup ke wilayah Indonesia dengan menumpang kapal tanker Australia, Success tahun 1999 silam...>>


SBY Selalu Tak Berdaya Menjaga Kedaulatan Bangsa

REP | 19 November 2013 | 03:56  
http://politik.kompasiana.com/2013/11/19/sby-selalu-tak-berdaya-menjaga-kedaulatan-bangsa-612083.html

Senin, 10/02/14, sekitar jam 8.40 Wita, terpidana kasus narkoba Schapelle Leigh Corby yang lebih terkenal dengan "Ratu Marijuana" dari Australia, keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali dan menjalani pembebasan bersyarat.

Pembebasan bersyarat tersebut diberikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Corby, padahal Corby sendiri sudah divonis 20 tahun penjara pada tahun 2005 karena menyelundupkan mariyuana seberat 4,1 kilogram. Tidak ayal, banyak kalangan menilai jika pemberian pembebasan bersyarat tersebut lebih bermuatan politis daripada pertimbangkan hukum. 
  
138480590368967367
Upacara Bendera di Istana Negara (sumber: kompas.com & jalansatusatu file)
Apa yang terjadi jika kita memiliki pemimpin yang lebih senang melakukan retorika kompromi tanpa mengedepankan Wibawa bangsa yang berdaulat, bangsa ini hanya menjadi Bangsa kerdil yang tidak berbuat apa jika suatu kepentingan menyentuh harga dirinya, Bangsa ini layaknya bangsa yang tidak punya nyali jika harus berkonfrontasi dengan pihak yang mengancam Kedaulatannya.

SBY selalu tidak bisa berbuat apa jika bangsa ini dipermalukan oleh bangsa lain, tidak ada tindakan tegas yang diperlihatkan SBY sebagai kepala negara menyikapi pelecehan yang dilakukan oleh Negara tetangga terhadap kedaulatan bangsa kita, kita layaknya ayam jago yang tidak memiliki taji jika harus berhadapan dengan Bangsa lain yang mengganggu kedaulatan Bangsa kita, hampir disetiap kasus yang melibatkan citra Bangsa sebagai Bangsa besar SBY selalu bersikap tanpa prinsip jelas demi membela harga diri Bangsa.

Sudah berapa kali Malaysia membuat perkara dengan Bangsa kita, dari tindakan pelecehan perbuatan terhadap saudara-saudara kita yang berkerja sebagai TKI, dari hukuman yang tanpa kompromi terhadap TKI dan pengusiran layaknya orang yang tidak berguna, bahkan Malaysia sering melakukan tindakan provokatif dengan melakukan klaim sepihak terhadap daerah teritorial yang masih menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia, dan apa yang dilakukan oleh SBY ketika banyak budaya Indonesia di klaim sebagai budaya malaysia seperti Batik dan tari Pendet.

Masih ingat kasus yang melibatkan tiga pegawas perikanan Indonesia yang ditangkap oleh polisi Malaysia, kasus yang berakhir dengan pertukaran tiga pengawas perikanan Indonesia dengan tujuh pencuri ikan berwarga negara Malaysia, penyelesaian diplomasi yang sangat memalukan dan membuat Indonesia lemah dimata Internasional.

Tindakan Australia yang melakukan penyadapan terhadap Presiden kita adalah contoh lain suatu tindakan yang sangat mencederai Kedaulatan Bangsa ini, tindakan yang harusnya sudah bisa dikategorikan tindakan pelanggaran konstitusi suatu negara, Australia sudah berani mengobok-obok kedaulatan bangsa ini dengan melakukan penyadapan kepada Presiden, dan tragisnya pihak Pemerintah Indonesia baru mengetahui tentang penyadapan setelah keluar bocoran yang dikeluarkan oleh whistlebolowe asal AS bernama  Edward Snowden (sumber:kompas.com).

Dan apa yang dilakukan SBY dalam penanganannnya terhadap kasus penyadapan yang dilakukan oleh Australia, SBY hanya meminta Menteri Luar negeri untuk menarik Dubesn kita dari Australia dan Presiden meminta Menteri Luar Negeri untuk meninjau ulang kerjasama antara Indonesia dan Australia, apakah ini sikap yang menunjukkan Presiden yang menjaga wibawa bangsa Indonesia, apakah ini sikap pemimpin bangsa dalam mejaga Kedaulatan Bangsa ini di mata Internasional.

Harus ada sikap lebih yang ditunjukkan SBY dalam merespon apa yang sudah dilakukan Australia terhadap kedaulatan bangsa ini, tidak hanya sekedar retorika peninjauan hubungan diplomatis kedua negara, SBY harusnya lebih jelas menempatkan wibawa negara dalam posisinya dimata dunia, kita ini bukan bangsa rendah yang tidak punya keberanian jika ada yang mengusik kedaulatannya.

Merdeka untuk bangsa ini bukan hanya sekedar kata, bangsa ini berjuang mengorbankan banyak nyawa demi suatu kehormatan yang bernama Kemerdekaan, para pejuang kita dahulu bertempur mati-matian dimedan perang bukan untuk tujuan agar kelak SBY dengan kelemahan dan ketidak berdayaannya membiarkan Malaysia dan Australia melecehkan bangsa ini.

Jika demi mempertahankan harga diri itu kita harus mengangkat senjata dan menyatakan Perang, jika memang tetesan darah harus keluar untuk menjaga kehormatan bangsa ini, kita dengan bangga akan mempersembahkan. jangan nodai kewibawaan bangsa ini dengan ketakutan, demi kepentingan seorang SBY yang selalu tak bertaji jika berhadapan dengan sesuatu yang merongrong Kedaulatan Bangsa ini.
Kita adalah Bangsa Indonesia, Kedaulatan adalah Harga Mutlak bagi Bangsa ini.

Granat: SBY Presiden Munafik, Karir Tamat Cari Selamat Korbankan Rakyat!

JAKARTA (voa-islam.com) - Pemerintahan SBY dinilai Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) tidak konsisten dan mengkhianati rakyat dalam hal pemberantasan Ratu Mariyuana. Granat layangkan protes keras atas keputusan pemerintah memberikan pembebasan bersyarat kepada Ratu Mariyuana asal Australia, Schapelle Leigh Corby. Melalui Ketua Umum DPP Granat, Henry Yosodiningrat mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas pidatonya yang mengatakan tidak akan memberikan grasi kepada terpidana narkoba.
Sekedar mengingatkan, Schapelle Leigh Corby, yang berasal dari Gold Coast, Queensland, Australia ini divonis bersalah 20 tahun penjara pada 2004 setelah terbukti menyelundupkan 4,2 kilogram mariyuana atau ganja di Bali. Sebelum mendapat pembebasan bersyarat ini, Corby lebih dulu mendapat sejumlah remisi dan grasi 5 tahun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Lupakah Presiden akan pidatonya yang mengatakan tidak akan memberikan grasi kepada terpidana narkoba, dan dan tidak ada toleransi terhadap kejahatan narkoba?" tukas Henry, Jumat (7/2/2014).

Dari sikap yang bertolak belakang itu, Henry menyebut Presiden SBY sebagai orang yang munafik.

"Munafik itu adalah tidak selaras antara kata dengan perbuatan. Salahkah kalau rakyat ini mengatakan bahwa SBY itu munafik?" ketusnya.

Menurut Henry, meski merupakan hak terpidana, namun pembebasan bersyarat itu tidak seharusnya diberikan. Harus ada pertimbangan kepentingan bangsa yang dilakukan pemerintah sebelum memberikan hak tersebut. Karena kejahatan yang dilakukan Corby atau terpidana narkoba lainnya adalah kejahatan terhadap keselamatan bangsa.
Presiden, lanjut Henry, seharusnya peka terhadap keadilan rakyatnya yang terluka dengan pemberian grasi terhadap Corby sebelumnya. "Kenapa setelah grasi, masih diberikan pembebasan bersyarat?" tanya Henry.
Jika ingin memberikan hak terpidana, maka sebelumnya Presiden harus memperhatikan hak keadilan bagi korban langsung atau tidak atas perbuatan Corby. Yaitu keluarga dari lima juta penduduk Indonesia yang menjadi penyalahgunaan dan pecandu, serta 50 orang yang mati akibat kejahatan narkoba.

BNN Pasrah
Sepertinya Pemerintah telah lupa dengan PP Nomor 99 Tahun 2012 yang mengatur pengetatan remisi dan pembebasan bersyarat untuk Napi Narkoba, Terorisme dan Korupsi. 
Di sisi lain Presiden SBY seolah juga tak ingat dengan enam instruksinya soal narkoba yang disampaikan dalam pidato menyambut hari anti narkoba internasional pada 26 Juni 2011.
 
"Demikian pula tujuh pesan anti narkoba wakil presiden dalam pidato hari anti narkoba 26 Juni 2012. Saya kira perlu kesungguhan, integritas dan kerja keras semua pihak dalam melawan narkoba untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba 2015," ujar anggota Komisi III DPR asal Fraksi PKS Aboebakar Alhabsyi.
 
Jangan sampai intruksi dan pesan antinarkoba tersebut hanya menjadi untaian kata yang manis nan mulia namun tanpa makna. Harus diingat betapa berbahayanya narkoba ini, rata-rata sekitar 50 orang meninggal karena narkoba setiap harinya. 
 
"Tak hanya itu, sebanyak 4,2 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna obat terlarang tersebut. Indonesia sudah sedemikian darurat narkoba, lantas kenapa kita malah permisif. Saya khawatir, sikap lembek dan permisif pemerintah Indonesia terhadap Corby akan dilihat oleg bandar besar lintas negara yang lain," imbuhnya. 
 
Sehingga, tambah Aboe, mereka akan semakin bersemangat untuk bertransaksi ke Indonesia. Maka celakalah nasib bangsa ini kedepan, karena menjadi sasaran pasar narkoba Internasional.
Sementara itu, Badan Nasional Narkotika (BNN) pasrah dengan kebijakan Presiden SBY yang memberikan pembebasan bersyarat kepada ratu mariyuana, Schapelle Leigh Corby.

"Karena kita negara hukum yang penting semua proses harus sesuai dengan hukum atau peraturan yang berlaku," kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) BNN, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto.

Sumirat mengatakan, BNN menolak menanggapi keputusan Presiden SBY memberikan kebijakan pembebasan bersyarat kepada warga negara Australia itu.
Komisi III DPR menyampaikan surat protes kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas pembebasan bersyarat terpidana narkoba asal Australia Schapelle Leigh Corby.

Surat protes disampaikan oleh delapan anggota Komisi III DPR yang terdiri dari lintas fraksi. Surat dititipkan kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsuddin disela-sela agenda rapat kerja dengan komisi III DPR.

"Hari Kamis surat disampaikan ke presiden, yang menyatakan penyesalan dan keberatan atas pembebasan bersyarat untuk Corby. Surat disampaikan saat raker pengesahan UU Ekstradisi dengan Korsel dan India disaksikan menlu," ujar anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari, Jumat (7/2/2014).

Surat itu intinya menyampaikan penyesalan DPR atas keputusan pemerintah yang memberikan pembebasan bersyarat kepada 'ratu mariyuana' tersebut.

Sebab pemerintah Indonesia tengah memerangi peredaran dan perdagangan narkotik di dalam negeri. Dengan pemberian pembebasan bersyarat itu telah menodai komitmen pemerintahan SBY.

Delapan anggota Komisi III DPR menyebut Presiden SBY telah mengobral grasi kepada para narapidana kasus narkotik. Padahal SBY sendiri yang menyebut narkoba, teroris dan korupsi adalah tiga kejahatan besar di Indonesia.

Headline
Inilahcom

Berikut adalah isi surat protes delapan anggota Komisi III DPR kepada SBY soal Corby;

Yth. Bp Presiden RI
Menkumham
Di Jakarrta

Berkaitan dengan informasi tentang pemberian PB (pembebasan bersyarat) untuk Corby, maka kami menyatakan penyesalan dan keberatan terhadap kebijakan tersebut.


Kami menyesalkan inkonsistensi pemerintah dalam pemberantasan peredaran dan perdagangan narkoba dimana kebijakan politik tidak mendukung upaya penegakan hukum terutama terhadap tekad BNN untuk meujudkan 'zerro toleransi' narkoba di 2015.


Selain kami memprihatinkan obral grasi kepada napi-napi narkobba yang bertentangan dengan komitmen moral presiden yang sudah menetapkan bahwa kejahatan narkoba, teroris dan korupsi sebagai kejahatan serius tetapi tindakan presiden jauh panggung dari api.


Kami mengharap ada keseriusan untuk menjaga komitmen moral dan politik terhadap tiga kejahatan di atas. Setop bersikap lunak dan wujudkan janji pemerintah untuk menjadikan hukum sebagai panglima dalam pemerintahan.


Jakarta, 6/2/2014


Hormat;

1. Taslim Chaniago
2. Eva K Sundari
3. Ichsan Sulistio
4. Otong Abdurrahman
5. Deding Ishak
6. Kurdi Mukri
7. Al Muzammil Yusuf
8. Andi Anszar
[berbagaisumber/arham/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/02/10/28990/granat-sby-presiden-munafik-karir-tamat-cari-selamat-korbankan-rakyat/#sthash.EjUZpnTo.dpuf

 Australia Terus Obok-obok Kedaulatan Republik Indonesia

Islam Times- 
http://www.islamtimes.org/vdcawonew49nyu1.h8k4.html
"Kapal Success berhasil memasuki wilayah perairan Indonesia dalam misi menyamar untuk menurunkan satu detasemen personel SAS yang ditugaskan melakukan operasi rahasia ... Keberadaan kapal Success di perairan Indonesia tidak terdeteksi oleh militer Indonesia,"
Australia obok-obok kedaulatan Indonesia
Australia obok-obok kedaulatan Indonesia

Muncul pengakuan dari mantan tentara Angkatan Laut Australia bahwa militer mereka pernah melakukan misi spionase ke wilayah Indonesia. Kapal bahan bakar milik militer Australia masuk ke perairan Indonesia tanpa terdeteksi dan menurunkan tim elitenya tahun 1999 lalu.

Jarratt Cullen yang kini sudah menjadi mantan tentara AL Australia menyampaikan keterangan di bawah sumpah di hadapan Pengadilan Banding Administratif (AAT). Cullen berniat menuntut ganti rugi atas stres dan kondisi kejiwaan yang dialaminya, termasuk schizophrenia yang disebabkan oleh tugasnya semasa menjadi tentara aktif.

Cullen sebelumnya bertugas di Royal Australian Navy sejak usia 17 tahun, untuk periode 1999-2002. Dalam keterangannya yang dicatat oleh pengadilan, Cullen mengklaim bahwa tentara elite SAS (Special Air Service) pernah menyusup ke wilayah Indonesia dengan menumpang kapal tanker Australia, Success tahun 1999 silam.

Seperti dilansir news.com.au, Jumat (7/2/2014), Cullen mengklaim dirinya sendiri ada di dalam kapal bernama Success tersebut saat misi berlangsung. Tentara elite SAS saat itu, menurut Cullen, menjalani misi spionase di wilayah Indonesia, saat masa perjuangan kemerdekaan Timor Timur.

"Kapal Success berhasil memasuki wilayah perairan Indonesia dalam misi menyamar untuk menurunkan satu detasemen personel SAS yang ditugaskan melakukan operasi rahasia ... Keberadaan kapal Success di perairan Indonesia tidak terdeteksi oleh militer Indonesia," demikian menurut dokumen pengadilan yang diposting pada situs AAT.

Menurut Cullen, kapal Success dilabuhkan di Pelabuhan Dili dalam periode 19 September hingga 28 Oktober 1999. Di sana, Cullen mengakui dirinya banyak melihat korban luka dan juga jasad manusia akibat serangan tersebut, yang diletakkan di dekat pelabuhan.

Cullen mengaku, saat itu dirinya juga mengalami tindak penyerangan dan bully dari seniornya di Royal Australian Navy (RAN). "Pemohon menjelaskan banyak insiden bullying dan pemukulan terhadap tentara dengan pangkat lebih rendah oleh tentara dengan pangkat lebih tinggi, yang dikenal dalam RAN sebagai 'kontak konseling'," demikian bunyi AAT tersebut.

Meski ada keterangan tersebut, AAT menolak permohonan ganti rugi yang diajukan oleh Cullen. AAT menyebut Cullen bukanlah saksi mata yang bisa diandalkan. Secara terpisah, juru bicara Departemen Pertahanan Australia menolak untuk mengomentari pengakuan Cullen ini. [IT/Detiknews]



Tamat Cari Selamat Korbankan Rakyat!

 Granat: SBY Presiden Munafik, Karir Tamat Cari Selamat Korbankan Rakyat!














JAKARTA
(voa-islam.com) –http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/02/10/28990/granat-sby-presiden-munafik-karir-tamat-cari-selamat-korbankan-rakyat/#sthash.EjUZpnTo.dpbs

Pemerintahan SBY dinilai Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) tidak konsisten dan mengkhianati rakyat dalam hal pemberantasan Ratu Mariyuana. Granat layangkan protes keras atas keputusan pemerintah memberikan pembebasan bersyarat kepada Ratu Mariyuana asal Australia, Schapelle Leigh Corby. Melalui Ketua Umum DPP Granat, Henry Yosodiningrat mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas pidatonya yang mengatakan tidak akan memberikan grasi kepada terpidana narkoba.
Sekedar mengingatkan, Schapelle Leigh Corby, yang berasal dari Gold Coast, Queensland, Australia ini divonis bersalah 20 tahun penjara pada 2004 setelah terbukti menyelundupkan 4,2 kilogram mariyuana atau ganja di Bali. Sebelum mendapat pembebasan bersyarat ini, Corby lebih dulu mendapat sejumlah remisi dan grasi 5 tahun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

"Lupakah Presiden akan pidatonya yang mengatakan tidak akan memberikan grasi kepada terpidana narkoba, dan dan tidak ada toleransi terhadap kejahatan narkoba?" tukas Henry, Jumat (7/2/2014).

Dari sikap yang bertolak belakang itu, Henry menyebut Presiden SBY sebagai orang yang munafik.

"Munafik itu adalah tidak selaras antara kata dengan perbuatan. Salahkah kalau rakyat ini mengatakan bahwa SBY itu munafik?" ketusnya.

Menurut Henry, meski merupakan hak terpidana, namun pembebasan bersyarat itu tidak seharusnya diberikan. Harus ada pertimbangan kepentingan bangsa yang dilakukan pemerintah sebelum memberikan hak tersebut. Karena kejahatan yang dilakukan Corby atau terpidana narkoba lainnya adalah kejahatan terhadap keselamatan bangsa.
Presiden, lanjut Henry, seharusnya peka terhadap keadilan rakyatnya yang terluka dengan pemberian grasi terhadap Corby sebelumnya. "Kenapa setelah grasi, masih diberikan pembebasan bersyarat?" tanya Henry.
Jika ingin memberikan hak terpidana, maka sebelumnya Presiden harus memperhatikan hak keadilan bagi korban langsung atau tidak atas perbuatan Corby. Yaitu keluarga dari lima juta penduduk Indonesia yang menjadi penyalahgunaan dan pecandu, serta 50 orang yang mati akibat kejahatan narkoba.

BNN Pasrah

Sepertinya Pemerintah telah lupa dengan PP Nomor 99 Tahun 2012 yang mengatur pengetatan remisi dan pembebasan bersyarat untuk Napi Narkoba, Terorisme dan Korupsi. 
Di sisi lain Presiden SBY seolah juga tak ingat dengan enam instruksinya soal narkoba yang disampaikan dalam pidato menyambut hari anti narkoba internasional pada 26 Juni 2011.

"Demikian pula tujuh pesan anti narkoba wakil presiden dalam pidato hari anti narkoba 26 Juni 2012. Saya kira perlu kesungguhan, integritas dan kerja keras semua pihak dalam melawan narkoba untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba 2015," ujar anggota Komisi III DPR asal Fraksi PKS Aboebakar Alhabsyi.

Jangan sampai intruksi dan pesan antinarkoba tersebut hanya menjadi untaian kata yang manis nan mulia namun tanpa makna. Harus diingat betapa berbahayanya narkoba ini, rata-rata sekitar 50 orang meninggal karena narkoba setiap harinya. 

"Tak hanya itu, sebanyak 4,2 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna obat terlarang tersebut. Indonesia sudah sedemikian darurat narkoba, lantas kenapa kita malah permisif. Saya khawatir, sikap lembek dan permisif pemerintah Indonesia terhadap Corby akan dilihat oleg bandar besar lintas negara yang lain," imbuhnya. 

Sehingga, tambah Aboe, mereka akan semakin bersemangat untuk bertransaksi ke Indonesia. Maka celakalah nasib bangsa ini kedepan, karena menjadi sasaran pasar narkoba Internasional.
Sementara itu, Badan Nasional Narkotika (BNN) pasrah dengan kebijakan Presiden SBY yang memberikan pembebasan bersyarat kepada ratu mariyuana, Schapelle Leigh Corby.

"Karena kita negara hukum yang penting semua proses harus sesuai dengan hukum atau peraturan yang berlaku," kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) BNN, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto.
Sumirat mengatakan, BNN menolak menanggapi keputusan Presiden SBY memberikan kebijakan pembebasan bersyarat kepada warga negara Australia itu.
Komisi III DPR menyampaikan surat protes kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas pembebasan bersyarat terpidana narkoba asal Australia Schapelle Leigh Corby.

Surat protes disampaikan oleh delapan anggota Komisi III DPR yang terdiri dari lintas fraksi. Surat dititipkan kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsuddin disela-sela agenda rapat kerja dengan komisi III DPR.
"Hari Kamis surat disampaikan ke presiden, yang menyatakan penyesalan dan keberatan atas pembebasan bersyarat untuk Corby. Surat disampaikan saat raker pengesahan UU Ekstradisi dengan Korsel dan India disaksikan menlu," ujar anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari, Jumat (7/2/2014).
Surat itu intinya menyampaikan penyesalan DPR atas keputusan pemerintah yang memberikan pembebasan bersyarat kepada 'ratu mariyuana' tersebut.
Sebab pemerintah Indonesia tengah memerangi peredaran dan perdagangan narkotik di dalam negeri. Dengan pemberian pembebasan bersyarat itu telah menodai komitmen pemerintahan SBY.
Delapan anggota Komisi III DPR menyebut Presiden SBY telah mengobral grasi kepada para narapidana kasus narkotik. Padahal SBY sendiri yang menyebut narkoba, teroris dan korupsi adalah tiga kejahatan besar di Indonesia.
Headline
Inilahcom

Berikut adalah isi surat protes delapan anggota Komisi III DPR kepada SBY soal Corby;


Yth. Bp Presiden RI
Menkumham
Di Jakarrta


Berkaitan dengan informasi tentang pemberian PB (pembebasan bersyarat) untuk Corby, maka kami menyatakan penyesalan dan keberatan terhadap kebijakan tersebut.

Kami menyesalkan inkonsistensi pemerintah dalam pemberantasan peredaran dan perdagangan narkoba dimana kebijakan politik tidak mendukung upaya penegakan hukum terutama terhadap tekad BNN untuk meujudkan 'zerro toleransi' narkoba di 2015.


Selain kami memprihatinkan obral grasi kepada napi-napi narkobba yang bertentangan dengan komitmen moral presiden yang sudah menetapkan bahwa kejahatan narkoba, teroris dan korupsi sebagai kejahatan serius tetapi tindakan presiden jauh panggung dari api.


Kami mengharap ada keseriusan untuk menjaga komitmen moral dan politik terhadap tiga kejahatan di atas. Setop bersikap lunak dan wujudkan janji pemerintah untuk menjadikan hukum sebagai panglima dalam pemerintahan.

Jakarta, 6/2/2014

Hormat;

1. Taslim Chaniago
2. Eva K Sundari
3. Ichsan Sulistio
4. Otong Abdurrahman
5. Deding Ishak
6. Kurdi Mukri
7. Al Muzammil Yusuf
8. Andi Anszar
[berbagaisumber/arham/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/02/10/28990/granat-sby-presiden-munafik-karir-tamat-cari-selamat-korbankan-rakyat/#sthash.EjUZpnTo.dpuf

 


Monday 10 February 2014 15:22

Infiltrasi Asing di Indonesia

Ratu Marijuana dari Australia Bebas dari Terungku

Islam Times- http://www.islamtimes.org/vdcawwnea49nmu1.h8k4.html
"Saya melihat keputusan pembebasan Corby ini sarat dengan hal yang berbau kepentingan politik," kata anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Kertopati, mengutip pemberitaan okezone.
Ratu Marijuana
Ratu Marijuana

Hari ini, Senin, 10/02/14, sekitar jam 8.40 Wita, terpidana kasus narkoba Schapelle Leigh Corby yang lebih terkenal dengan "Ratu Marijuana" dari Australia, keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali dan menjalani pembebasan bersyarat.

Pembebasan bersyarat tersebut diberikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Corby, padahal Corby sendiri sudah divonis 20 tahun penjara pada tahun 2005 karena menyelundupkan mariyuana seberat 4,1 kilogram. Tidak ayal, banyak kalangan menilai jika pemberian pembebasan bersyarat tersebut lebih bermuatan politis daripada pertimbangkan hukum.


"Saya melihat keputusan pembebasan Corby ini sarat dengan hal yang berbau kepentingan politik," kata anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Kertopati, mengutip pemberitaan okezone.

Menurutnya, pembebasan bersyarat corby akan memancing jaringan narkoba internasional untuk memasarkan narkoba ke Indonesia, karena lemahnya hukum di negri ini.

"Bila kita biarkan pengedar narkoba tidak dihukum keras, bisa-bisa kita akan jadi negara surga bagi pengguna dan pengedar," ujarnya.

Dan memang berdasarkan data BNN Badan Narkotika Nasional (BNN), Indonesia saat ini berada pada posisi keempat negara dengan jumlah narkoba terbesar di dunia. Artinya, Indonesia dalam kategori darurat. Jumlah pencandu narkoba pada tahun 2013 di atas angka 4,9 juta jiwa, dan itu terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Padahal SBY sendiri telah mengintruksiken kepada BNN berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2011, bahwa tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan pengguna narkoba.

"Namun, faktanya berbeda dengan realita di lapangan. SBY bukan saja tidak mendukung implementasi Inpres itu, tetapi justru mempermalukan dan memperlemah fungsi serta tugas BNN dan masyarakat dalam memberantas narkoba," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya, Jumat (7/2).

Lemahnya hukum Indonesia terkait narkoba, bisa jadi membenarkan dugaan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang pernah menyebutkan bahwa mafia narkoba sudah menguasai Istana negara. (IT/sa)

Granat: SBY Presiden Munafik, Karir Tamat Cari Selamat Korbankan Rakyat!

JAKARTA (voa-islam.com) - Pemerintahan SBY dinilai Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) tidak konsisten dan mengkhianati rakyat dalam hal pemberantasan Ratu Mariyuana. Granat layangkan protes keras atas keputusan pemerintah memberikan pembebasan bersyarat kepada Ratu Mariyuana asal Australia, Schapelle Leigh Corby. Melalui Ketua Umum DPP Granat, Henry Yosodiningrat mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas pidatonya yang mengatakan tidak akan memberikan grasi kepada terpidana narkoba.
Sekedar mengingatkan, Schapelle Leigh Corby, yang berasal dari Gold Coast, Queensland, Australia ini divonis bersalah 20 tahun penjara pada 2004 setelah terbukti menyelundupkan 4,2 kilogram mariyuana atau ganja di Bali. Sebelum mendapat pembebasan bersyarat ini, Corby lebih dulu mendapat sejumlah remisi dan grasi 5 tahun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Lupakah Presiden akan pidatonya yang mengatakan tidak akan memberikan grasi kepada terpidana narkoba, dan dan tidak ada toleransi terhadap kejahatan narkoba?" tukas Henry, Jumat (7/2/2014).

Dari sikap yang bertolak belakang itu, Henry menyebut Presiden SBY sebagai orang yang munafik.

"Munafik itu adalah tidak selaras antara kata dengan perbuatan. Salahkah kalau rakyat ini mengatakan bahwa SBY itu munafik?" ketusnya.

Menurut Henry, meski merupakan hak terpidana, namun pembebasan bersyarat itu tidak seharusnya diberikan. Harus ada pertimbangan kepentingan bangsa yang dilakukan pemerintah sebelum memberikan hak tersebut. Karena kejahatan yang dilakukan Corby atau terpidana narkoba lainnya adalah kejahatan terhadap keselamatan bangsa.
Presiden, lanjut Henry, seharusnya peka terhadap keadilan rakyatnya yang terluka dengan pemberian grasi terhadap Corby sebelumnya. "Kenapa setelah grasi, masih diberikan pembebasan bersyarat?" tanya Henry.
Jika ingin memberikan hak terpidana, maka sebelumnya Presiden harus memperhatikan hak keadilan bagi korban langsung atau tidak atas perbuatan Corby. Yaitu keluarga dari lima juta penduduk Indonesia yang menjadi penyalahgunaan dan pecandu, serta 50 orang yang mati akibat kejahatan narkoba.

BNN Pasrah
Sepertinya Pemerintah telah lupa dengan PP Nomor 99 Tahun 2012 yang mengatur pengetatan remisi dan pembebasan bersyarat untuk Napi Narkoba, Terorisme dan Korupsi. 
Di sisi lain Presiden SBY seolah juga tak ingat dengan enam instruksinya soal narkoba yang disampaikan dalam pidato menyambut hari anti narkoba internasional pada 26 Juni 2011.
 
"Demikian pula tujuh pesan anti narkoba wakil presiden dalam pidato hari anti narkoba 26 Juni 2012. Saya kira perlu kesungguhan, integritas dan kerja keras semua pihak dalam melawan narkoba untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba 2015," ujar anggota Komisi III DPR asal Fraksi PKS Aboebakar Alhabsyi.
 
Jangan sampai intruksi dan pesan antinarkoba tersebut hanya menjadi untaian kata yang manis nan mulia namun tanpa makna. Harus diingat betapa berbahayanya narkoba ini, rata-rata sekitar 50 orang meninggal karena narkoba setiap harinya. 
 
"Tak hanya itu, sebanyak 4,2 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna obat terlarang tersebut. Indonesia sudah sedemikian darurat narkoba, lantas kenapa kita malah permisif. Saya khawatir, sikap lembek dan permisif pemerintah Indonesia terhadap Corby akan dilihat oleg bandar besar lintas negara yang lain," imbuhnya. 
 
Sehingga, tambah Aboe, mereka akan semakin bersemangat untuk bertransaksi ke Indonesia. Maka celakalah nasib bangsa ini kedepan, karena menjadi sasaran pasar narkoba Internasional.
Sementara itu, Badan Nasional Narkotika (BNN) pasrah dengan kebijakan Presiden SBY yang memberikan pembebasan bersyarat kepada ratu mariyuana, Schapelle Leigh Corby.

"Karena kita negara hukum yang penting semua proses harus sesuai dengan hukum atau peraturan yang berlaku," kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) BNN, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto.

Sumirat mengatakan, BNN menolak menanggapi keputusan Presiden SBY memberikan kebijakan pembebasan bersyarat kepada warga negara Australia itu.
Komisi III DPR menyampaikan surat protes kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas pembebasan bersyarat terpidana narkoba asal Australia Schapelle Leigh Corby.

Surat protes disampaikan oleh delapan anggota Komisi III DPR yang terdiri dari lintas fraksi. Surat dititipkan kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsuddin disela-sela agenda rapat kerja dengan komisi III DPR.

"Hari Kamis surat disampaikan ke presiden, yang menyatakan penyesalan dan keberatan atas pembebasan bersyarat untuk Corby. Surat disampaikan saat raker pengesahan UU Ekstradisi dengan Korsel dan India disaksikan menlu," ujar anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari, Jumat (7/2/2014).

Surat itu intinya menyampaikan penyesalan DPR atas keputusan pemerintah yang memberikan pembebasan bersyarat kepada 'ratu mariyuana' tersebut.

Sebab pemerintah Indonesia tengah memerangi peredaran dan perdagangan narkotik di dalam negeri. Dengan pemberian pembebasan bersyarat itu telah menodai komitmen pemerintahan SBY.

Delapan anggota Komisi III DPR menyebut Presiden SBY telah mengobral grasi kepada para narapidana kasus narkotik. Padahal SBY sendiri yang menyebut narkoba, teroris dan korupsi adalah tiga kejahatan besar di Indonesia.

Headline
Inilahcom

Berikut adalah isi surat protes delapan anggota Komisi III DPR kepada SBY soal Corby;

Yth. Bp Presiden RI
Menkumham
Di Jakarrta

Berkaitan dengan informasi tentang pemberian PB (pembebasan bersyarat) untuk Corby, maka kami menyatakan penyesalan dan keberatan terhadap kebijakan tersebut.


Kami menyesalkan inkonsistensi pemerintah dalam pemberantasan peredaran dan perdagangan narkoba dimana kebijakan politik tidak mendukung upaya penegakan hukum terutama terhadap tekad BNN untuk meujudkan 'zerro toleransi' narkoba di 2015.


Selain kami memprihatinkan obral grasi kepada napi-napi narkobba yang bertentangan dengan komitmen moral presiden yang sudah menetapkan bahwa kejahatan narkoba, teroris dan korupsi sebagai kejahatan serius tetapi tindakan presiden jauh panggung dari api.


Kami mengharap ada keseriusan untuk menjaga komitmen moral dan politik terhadap tiga kejahatan di atas. Setop bersikap lunak dan wujudkan janji pemerintah untuk menjadikan hukum sebagai panglima dalam pemerintahan.


Jakarta, 6/2/2014


Hormat;

1. Taslim Chaniago
2. Eva K Sundari
3. Ichsan Sulistio
4. Otong Abdurrahman
5. Deding Ishak
6. Kurdi Mukri
7. Al Muzammil Yusuf
8. Andi Anszar
[berbagaisumber/arham/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/02/10/28990/granat-sby-presiden-munafik-karir-tamat-cari-selamat-korbankan-rakyat/#sthash.EjUZpnTo.dpuf

Usman Harun, Corby, Temasek dan Bangsa Penyamun

OPINI | 08 February 2014 | 07:15
http://politik.kompasiana.com/2014/02/08/usman-harun-corby-temasek-dan-bangsa-penyamun-633555.html
 
Usman dan Harun adalah sungguh-sungguh pahlawan bangsa Indonesia. Demikian pula Corby adalah pahlawan bagi Marty Natalegawa, Djoko Suyanto, Amir Sjamsuddin dan tentu Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat Indonesia dan Australia. Temasek pun adalah pahlawan bagi sebagian orang Indonesia dan Singapura. Ya ketiga hal tersebut adalah pahlawan bagi para pejabat di Indonesia dalam konteks yang ruwet menurut paham dan kaca mata dan sudut pandang masing-masing: orang benar dan bangsa penyamun.

Tentang Usman Harun. Ini pahlawan benar. Usman-Harun dihukum gantung dan Indonesia meratap. Sementara Malaysia / Singapura menganggap menegakkan hukum. Mereka adalah para pahlawan pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia. Usman dan Harun sebagai anggota elite marinir KKO (Komando Khusus Operasi) dalam operasi ganyang Malaysia (Temasek atau Singapura adalah bagian Federasi Malaysia) yang merupakan antek negara Inggris - yang pada akhirnya di bawah rezim SBY Indonesia juga menjadi antek Inggris-Australia- AS.

Aksi heroik Usman-Harun yang meledakkan bank di McDonald’s House di Temasek alias Singapura yang menewaskan 3 orang dan melukai puluhan orang dianggap oleh Malaysia(Temasek/Singapura) sebagai aksi teroris. Namun, sebenarnya aksi mereka adalah aksi dalam perang Ganyang Malaysia 1963-1966. Tak hanya penyusupan ke Singapura, pun penyusupan lewat Nunukan dan Sebatik dilakukan. Selain Usman-Harun Hartono, Sumantri, dan Suprapto pun menjadi korban dan ditangkap oleh Malaysia - tak jelas nasib mereka.

Tentang Corby. Corby pun adalah pahlawan bagi para bandar narkoba dan orang keblinger. Pun juga bagi kebanggaan para pejabat Indonesia yang telah membantu Corby bebas dari hukuman mati, hukuman 20 tahun, hukuman 15 tahun, lalu sampai grasi dan bebas. Betapa Corby yang cantik - menurut paham orang kampung yang mengalami minderweig complex alias minder dan renadah diri di hadapan bangsa bule asing dan kulit putih - telah berhasil membuat mata batin dan jiwa pejabat Indonesia menjadikan Corby sebagai pahlawan dan layak dibela dan dibebaskan: puncaknya adalah grasi dari Susilo Bambang Yudhoyono - yang dibully dan disadap oleh Australia.

Tentang Singapura atau Temasek. Temasek pada masa sejak abad ke-14 adalah pangkalan para penyamun, kota para bajak laut. Sehabis pulang dari naik haji; Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo ditawari menjadi Raja di pulau Temasek yang dihuni oleh para bajak laut dari Tiongkok, Semenanjung Malaya dan India tersebut. Namun Sultan Agung menolak karena dia adalah Raja Mataram.

Sultan Agung baru saja Raja Mataram itu melaksanakan ibadah haji dengan dikawal oleh para bajak laut mengarungi lautan Hindia sampai ke Jeddah Arab Saudi. Pengawalan ketat para bajak laut dari Nusantara mengagumkan dan membuat keder para bajak laut yang bermarkas di Temasek - yang sekarang dikenal sebagai Singapura sekarang.

Penolakan Sultan Agung untuk menjadi Raja/Sultan yang membawahi Temasek menjadikan para bajak laut dan penyamun serta penghuni pulau Temasek tersinggung dan bersumpah akan mengusik kepentingan Pulau Jawa dan bangsa yang terkait dengan kekuasaan anak cucu Sultan Agung. Sejak saat itu tertanam kebencian abadi terhadap Nusantara.

Sejak saat itu, Temasek semakin banyak dihuni tak hanya oleh para penyamun, bajak laut, namum juga budak dan para tahanan dan orang terbuang. Pada kurun waktu selanjutnya, Sir Stamford Raffles, setelah gagal bertahan di Indonesia, menjadikan pulau Temasek sebagai basis untuk menuntaskan kerinduan menguasai Nusantara dari pulau penyamun dan bajak laut yang berasal dari Tiongkok, Semenanjung Malaya dan India tersebut. Itulah sebabnya di Singapura saat ini bahasa Mandarin, Bahasa Melayu dan Bahasa Hindi/Tamil menjadi bahasa negara Singapura sebagai penghargaan sejarah Pulau Temasek.

Kini, ketika Indonesia akan menamai kapal fregat TNI Angkatan Laut dengan nama para pahlawan Usman-Harun, anak cucu para penyamun dan bajak laut yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Singapura beretnik India Tamil K Shanmugam tersebut melarang dan berkeberatan penamaan kapal perang Indonesia. Sikap anti Nusantara/Indonesia tersebut akan selalu muncul dan akan mengusik kepentingan Indonesia.

Singapura tercatat sebagai negara Asean yang tak bersedia menandatangani perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Penolakan ini didasarkan pada kenyataan bahwa banyak sekali koruptor dan buron Indonesia melarikan uang dan menyimpan uang di bank-bank Singapura. Singapura menjadi rumah dan tempat berlindung bagi para koruptor, seperti Djoko S Tjandra. Ini adalah sifat asli bangsa Singapura yang anti Nusantara akibat sejarah panjang Sultan Agung menolak menjadikan Temasek sebagai bagian dari wilayah Kerajaan Mataram dan Sultan Agung menjadi Sultan/Raja Temasek.

Maka ketika Singapura - dan juga Malaysia - menolak memberi grasi kepada Usman Harun pada 1968 meski Presiden Soeharto memintanya - hal itu bisa dipahami secara kesejarahan tentang hubungan sosio-kultural antara Temasek-Nusantara dan dalam alam modern Singapura-Indonesia, maka menjadi dapat dipahami. Artinya, bangsa penyamun itu tak hanya akan mengusik, bahkan melakukan reklamasi dan bekerjasama dengan penyelunduk pasir laut Indonesia.

Singapura sebagai anak cucu bangsa penyamun dan bajak laut akan selamanya lebih nyaman bekerjasama dan melindungi dengan koruptor, bajak laut, dan pencuri serta penyamun dibandingkan dengan manusia beradab lainnya.

Namun, perlu dicacat: sama dengan kasus Corby, soal penamaan kapal fregat Usman-Harun, para pejabat Indonesia akan surut dan mengikuti permintaan untuk membatalkan pemberian nama atas kapal tersebut. Kenapa? Jiwa kepahlawanan Usman Harun dan kebesaran Sultan Agung tak dimiliki oleh para pemimpin bangsa Indonesia saat ini.

Jadi, pemimpin bangsa Indonesia saat ini akan memenuhi permintaan Singapura pada akhirnya dan John Lie dan Bung Tomo yang akan dikenang namanya dalam kapal fregat, dan Usman Harun akan disingkirkan karena tekanan para bajak laut modern bernama: pahlawan koruptor - banyak pejabat dan mantan pejabat memarkir uang hasil korupsi di Singapura, seperti Anggoro dan Djoko S Tjandra yang bersembunyi dan dilindungi di Singapura.
Salam bahagia ala saya.

Corby, Terima Kasih atas Pelajaran Ini!

OPINI | 08 February 2014 | 07:31
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/02/08/corby-terima-kasih-atas-pelajaran-ini-631869.html
 
1391819440660405831
www.popsugar.com.au
Jumat (7/2) kemarin sepertinya milik wanita kelahiran 10 Juli 1977 bernama lengkap Schapelle Leigh Corby itu. Pagi-pagi ketika saya menyalakan TV sejumlah pengamat dan politisi telah membicarakan perihal dirinya. Saya bolak-balik di dua-tiga channel dan semuanya memberitakan wanita asal Tugun, Queensland yang kini berada nun jauh di Pulau Bali, di dalam Lapas Kerobokan, Denpasar.


Hari beranjak siang, para awak TV tersebut masih terus meng-update perkembangan terbaru soal pembebasan bersyarat (PB) wanita yang pendidikan formalnya hingga kelas 2 SMA tersebut. Memasuki sore hari, saluran TV utama seperti Channel 9, Ten, dan ABC telah menggelar acara live sejak pukul 17.30 waktu setempat atau pukul 13.30 WIB. Menteri Hukum dan HAM RI, Amir Syamsuddin, sendiri yang ditunggu-tunggu menyampaikan keputusan bebas bersyarat itu baru keluar ruangan sekitar pukul 20.00 waktu setempat atau pukul 16.00 WIB. Dan, Corby menyempurnakan harinya kemarin dengan masuk sebagai satu dari 1.291 yang berhasil mendapatkan bebas bersyarat, mengalahkan 434 narapidana lainnya yang permohonannya belum dikabulkan.


Saya tidak terkejut dengan keputusan bebas bersyarat untuk Corby. Seminggu terakhir media-media di Australia, cetak dan elektronik, telah begitu menyakinkan saya dengan berita yang mereka sajikan bahwa Corby pasti akan menerima pembebasan bersyarat. 


Tiba-tiba saya merasa sangat iri, bukan terhadap Corby. Terus terang saya iri pada Australia sebagai suatu bangsa, suatu negara. Saya iri karena negara dan bangsa ini telah melakukan konsolidasi yang sangat kuat dan rapat dalam membela Corby. Mereka tidak menempatkan Corby dalam posisi benar-salah. Berita dan pendapat pengamat soal apakah Corby memang bersalah atau justru benar porsinya sangat sedikit. Porsi terbesar dalam berita di media-media itu adalah Corby merupakan warga negara Australia dan karenanya harus mendapat dukungan. Media-media lebih menonjolkan sisi humanisme dari kasus Corby. Berulangkali tayangan yang ditampilkan adalah Corby yang menangis, dengan wajah tanpa dosa, dan terlihat sangat tertekan.

1391818768967848390

Kohesi politik pun sangat padu. Tidak saling mengambil keuntungan ketika para pemimpin politik Australia sebenarnya sangat tahu Corby hampir pasti mendapatkan pembebasan bersyarat itu. Perdana Menteri Tony Abbott lebih memilih mengatakan untuk tidak berkomentar soal Corby karena khawatir menuai tafsir berbeda di masyarakat. Abbott hanya mengatakan akan menunggu dan menghormati segala keputusan hukum Indonesia. Di pihak lain, pemimpin oposisi Bill Shorten cukup menyampaikan harapan agar Corby bisa segera pulang ke Australia. Ya, kedua pemimpin politik Australia tersebut tidak saling mengklaim. Tidak menjadikan kasus Corby sebagai satu cara mengambil keuntungan politik sepihak. Keduanya solid mendukung Corby tanpa pamrih dengan bermain cantik di belakang layar. 


Rasa iri saya terhadap bangsa dan negara ini juga terutama pada kerja-kerja medianya. Menyajikan perkembangan dari keputusan pembebasan bersyarat Corby adalah cara paling elegan untuk menunjukkan pada seluruh masyarakat Australia bahwa Corby adalah bagian dari mereka. Tayangan sisi humanisme ditampilkan untuk mengundang rasa simpati pada Corby dan mengukuhkan kohesi sosial. Sekali pun mungkin masyarakat Australia sudah tahu siapa Corby dan bagaimana dia bisa berada dalam kasus narkotika yang menjeratnya. Ya, dalam suatu wawancara tahun 2008 antara ABC dengan Andrew Trembath, sepupu dari ayah Corby, terungkap bahwa Michael Corby (ayah Corby) semasa hidupnya juga adalah pengedar narkotika cukup besar di wilayah Queensland.



1391818949476188370

Tetapi, sekali lagi. Bagi media urusan utama bukan apakah Corby di pihak yang salah atau yang benar. Bagi media, cukuplah teriakan Corby dalam suatu persidangan “Help me! Help me Australia!” untuk membantunya keluar dari persoalan pelik tersebut. Dan, momen pembebasan bersyarat pun menjadi ‘media events of the year’. Sungguh suatu dukungan dari media buat Corby yang sangat dahsyat. Bahkan, ABC (TVRI-nya Australia) paling berperan aktif. Televisi milik pemerintah tersebut dengan cara yang berimbang mengkaver seluruh kejadian sebelum dan setelah keputusan pembebasan bersyarat diumumkan. 



Sambil menonton siaran langsung dari ABC dengan sesekali berpindah pada 2 dan 3 channel lainnya, saya tiba-tiba teringat dengan puluhan TKI dan TKW yang sangat jauh dari liputan media. Jarang ada media yang melakukan liputan langsung tentang seorang TKI/TKW yang dijerat hukuman pancung atau gantung. Padahal sesekali saya juga ingin menyaksikan langsung bagaimana keharuan seorang TKI/TKW setelah melalui penantian panjang di dalam penjara, menunggu hari dijatuhkannya hukuman, lalu kemudian mendapatkan pembebasan.

poskota.co.id


Sayangnya, alih-alih mendapatkan keharuan atas titik balik dari kehidupan para TKI/TKW yang menerima pembebasan hukuman. Alih-alih menyaksikan tayangan media nasional yang sebenarnya dapat mengukuhkan kohesi sosial dan mengalirkan spirit persaudaraan. Yang lazim dari setiap pembebasan TKI/TKW adalah kerumunan para politisi yang saling klaim keberhasilan masing-masing.


Media, politisi, dan pemerintah masih sangat jauh dari upaya-upaya melakukan konsolidasi. Banyak kesibukan dan kepentingan masing-masing sehingga tidak sempat untuk saling menguatkan. Puluhan TKI/TKW yang menanti kematian mereka, terkurung bertahun-tahun dalam dekapan hawa dingin penjara pun terabaikan. TV sibuk menayangkan perceraian para selebriti dan mengadu para politisi dalam forum debat. Padahal jika saja mereka mau meluangkan waktu, membuat liputan investigasi, dan menyediakan porsi tayangan secara rutin tentang jalan hidup para TKI/TKW malang itu, saya percaya masyarakat Indonesia akan tergugah. Bangunan sosial masyarakat Indonesia pun akan kembali solid dan nasib TKI/TKW itu tidak perlu berakhir sangat buruk. Oh, terima kasih Corby!

Brunswick, 7 Januari 2014


Jan 312014
 
Kapal Penjaga Laut Australia mencegat 164 pencari suaka dan 6 kru kapal di wilayah pulau Christmas (photo: The Daily Telegraph)
Kapal Penjaga Laut Australia mencegat 164 pencari suaka dan 6 kru kapal di wilayah pulau Christmas (photo: The Daily Telegraph)

Sikap Australia yang acapkali meremehkan Indonesia, mulai menimbulkan rasa enek, jengah dan marah, yang bercampur. Cara pandang Australia, seakan menunjukkan, Indonesia adalah negara non-faktor. Mereka memburu manusia perahu hingga memasuki wilayah perairan Indonesia dan mengubek-ubeknya di sana.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingatkan negara-negara tetangga untuk tidak memasuki wilayah kedaulatan RI. Menurut Presiden, kedaulatan NKRI bukan perkara main-main, sehingga tidak bisa dilanggar seenaknya. Pernyataan itu disampaikan saat menerima peserta rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan sidang anggota dewan kelautan Indonesia di Istana Negara, Kamis (30/1/2014).

“Ada aspek kedaulatan kelautan kita yang bisa dilanggar setiap saat oleh negara-negara lain. Kita pastikan dulu bahwa wilayah lautan kita ini aman. Aman dari ancaman lawan yang mengganggu kedaulatan dan teritori kita,” kata Presiden SBY.

Ia menyadari wilayah Indonesia yang tiga per empat adalah laut harus dipastikan keamanannya sampai zona ekonomi ekslusif. Indonesia, lanjutnya, harus bisa mempertahankan tanah air demi kedaulatan.

Presiden SBY menegaskan, ancaman terhadap keamanan Indonesia, terutama di lautan, semakin bervariasi. Bukan hanya negara lain yang memasuki teritori Indonesia, tetapi kejahatan lainnya seperti perompakan, pencurian ikan, hingga pencurian kayu yang diselundupkan lewat laut.

“Faktor keamanan menjadi sangat penting,” katanya.
Kapal Angkatan Laut Australia sempat melanggar wilayah Indonesia. Negara Kanguru tersebut berupaya mengembalikan pencari suaka yang sudah masuk ke wilayah negaranya ke Indonesia. Pemerintah pun sempat bereaksi keras atas peristiwa tersebut.

Reaksi DPR RI

DPR RI mendesak Australia segera mengubah kebijakan terkait penanganan imigran pencari suaka. Australia jangan melempar tanggung jawab ke Indonesia.
Desakan itu disuarakan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, di Jakarta, terkait tindakan Angkatan Laut Australia menggiring perahu para imigran agar masuk ke wilayah Indonesia. Tindakan itu melanggar kedaulatan wilayah Indonesia. Kalau diteruskan bisa berujung konflik.
“Kami ingatkan kepada Australia, jangan memprovokasi Indonesia dengan menggiring para imigran ke wilayah kita. Kalau Australia memang ingin menciptakan konflik, kami DPR tidak akan tinggal diam. Kami akan minta Panglima TNI untuk bersikap tegas,” katanya.
Beberapa kali melanggar wilayah perairan Indonesia, Australia menyatakan meminta maaf. Permintaan maaf itu disampaikan Wakil Duta Besar Australia David Engel kepada Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemenlu Dewi Savitri Wahab, Jumat (17/1). Permohonan maaf juga disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut Australia Laksamana Grigs kepada TNI AL.

Pelanggaran wilayah oleh Angkatan Laut Australia terjadi ketika mereka mendorong kapal kayu pencari suaka asal Afrika dan Timur Tengah yang menuju Australia pada 19 Desember 2013 dan 6 Januari 2014. Media setempat, Fairfax Media menulis bahwa tiga kapal Australia melanggar batas 12 mil laut atau sekitar 22 km sebanyak lima kali sejak 13 Desember tahun lalu. (Republika.com / Jurnal Parlemen)

Kisah Pemandian Jenasah Amrozi


Kisah Pemandian Jenasah Amrozi

http://densus88at.blogspot.com/2013/03/kisah-pemandian-jenasah-amrozi.html


Meski sudah dijahit, tapi darah masih merembes sampai ke punggung. Saya pun sempat membersihkannya dengan tangan,” tutur Ustadz Syuhada Ustadz Syuhada, Tim Pengurus Jenazah Amrozi

Amrozi akrab dengan saya, karena sama-sama sekolah di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Payaman, Lamongan. Kami pernah satu kelas dan duduk satu bangku. Di pesantren juga sering bertemu dan kumpul mendiskusikan berbagai hal, sehingga antara kami sudah saling percaya.
Amrozi sangat kangen sama saya, karena sejak ditahan di LP Krobokan, Bali, hingga eksekusi, saya tak pernah menjenguknya. Saat di Bali, tiap jam 02.00 WIB, Amrozi sering telepon sampai menjelang shalat malam, sekitar jam 03.00. Usai shalat, Amrozi telepon lagi sampai menjelang Subuh. Saat telepon ia sering mengatakan, ”Kamu nggak kangen dan pingin ketemu saya, to?” 
Saya jawab, ”Aku belum ada waktunya.”
Terkadang saya bercanda, ”Nggak, aku nggak pengin ke sana.” 
Amrozi pun menjawab, ”Masa, cak, cak, orang lain saja nyambangi aku.”

    Saat telepon, Amrozi sering memanggil saya dengan sebutan ”lontong”, karena pada malam sebelum penangkapan, ia berada di rumah saya. Kami makan lontong bersama-sama. Itulah pertemuan terakhir saya dengan Amrozi, karena siang harinya, ia ditangkap aparat.

    Sebulan sebelum eksekusi, seusai shalat Subuh, Amrozi telepon dan mengatakan, ”Kalo aku dieksekusi, tolong jenazahku diramu, dimandikan, dan dikafani yang baik.”
Saat itu, saya pikir ia bercanda, maka saya katakan, ”E, kowe ngomong apa iku? (E, kamu bicara apa itu?).

Ia mengatakan, ”Lho, temen iki, temen iki, aku wasiat karo kowe” (Lho, benar ini, benar ini, aku berwasiat sama kamu).
Selanjutnya, Amrozi mengatakan, ”Tolong sampaikan pada Mul (menantunya). Soal biayanya, tanya sama Mbak Sus (istrinya).”

    Percakapan itu saya rekam dan saya sampaikan pada menantu Amrozi. Saat menjelang eksekusi, saya bingung menghadapi ini. Akhirnya, saya berkali-kali berdoa, ”Ya, Allah, jika saudaraku dieksekusi, tolong eksekusinya pada malam Ahad, biar saya bisa mengurus jenazahnya.” Karena memang, saya tidak ada waktu selain hari Ahad untuk melaksanakan wasiatnya ini.

    Jumat (7/11), saya ditelepon keluarga Amrozi untuk datang. Sekitar jam 10.30 Wib, kami bertemu di Masjid Baitul Muttaqin, sekitar 25 meter dari rumah Tariyem (Ibunda Amrozi). Keluarga menunjuk saya dan Ustadz Ali Fauzi sebagai perwakilan ke Nusakambangan untuk meramu jenazsah Amrozi dan Mukhlas. Saat itulah saya sampaikan wasiat Amrozi itu dan keluarga pun semakin mantap menunjuk saya.

    Jumat malam (7/11), jam 03.00 Wib, kami berdua berangkat ke Nusakambangan didampingi anggota Polres dan Kejaksaan Lamongan. Sampai di Cilacap, Sabtu (8/11), jam 15.00 Wib. Kami ”disembunyikan” di lantai dua gedung Polres Cilacap untuk menghindari wartawan. Selama di Cilacap, mulai Maghrib hingga jam 11.00 Wib, hujan turun deras diselingi sambaran petir yang susul menyusul.

    Saya sempat merenung, ”Jadi tidak sih eksekusinya? Ya, mudah-mudahan nggak jadi, biar saya balik pulang.” Sebenarnya, saya berharap eksekusi tak terjadi. Tapi sekitar jam 12.30 Wib, saya mendapat SMS dari kawan yang berada di dalam LP Batu mengabarkan bahwa: ”Amrozi Cs telah dieksekusi jam 12.15 WIB.”

Saya pun membangunkan Ustadz Fauzi. ”Ustadz, Amrozi sudah dieksekusi.” Ustadz Fauzi pun membaca SMS itu. Kami hanya tertegun dan termangu sejenak, tak percaya dengan kabar ini. Setengah jam berikutnya, petugas Polres Cilacap membangunkan saya, ”Bangun Ustadz. Kita akan ke Nusakambangan memandikan dan mengafani jenasah,” kata petugas itu.

Kami sudah membawa perlengkapan dari rumah. Sekitar jam 01.00 Wib kami di bawa ke luar, sampai pintu, di depannya sudah menunggu kendaraan tertutup yang siap membawa kami. Di dalam Mobil sudah menunggu delapan petugas. Kami pun dibawa nyebrang ke Nusakambangan.

Kami diistirahatkan di sebuah ruangan selama 30 menit. Setelah itu, kami dipanggil, ”Ustadz, kita ke ruang jenazah.” Di ruangan itu sudah ada tiga jenazah, Imam Samudra yang pertama, Amrozi di tengah dan selanjutnya Mukhlas. Sejak di rumah, saya berniat, ”Jika Imam Samudra tak ada yang memandikan dan mengafani, sekalian akan saya urus.”

Ternyata, Imam Samudra sudah dimandikan oleh petugas LP. Saya hanya sempat melihat bagian atas dari tubuh Imam Samudra, karena mulai perut sampai kaki sedang dimandikan. Saya nggak berani memandikan jenazah Imam karena sudah ada yang menangani.
Kami menuju jenazah Amrozi dan Mukhlas. Yang pertama saya buka Mukhlas, selanjutnya Amrozi.

Setelah ganti baju yang sudah disiapkan, kami memandikan yang lebih tua terlebih dulu yakni Mukhlas. Saya amati kondisi tubuhnya. Alhamdulillah semuanya baik, kecuali satu luka tembak di dada sebelah kiri yang menembus punggung.

Saya balik tubuhnya untuk mengecek luka tembaknya. Meski sudah dijahit, tapi darah masih merembes ke punggung. Saya sempat membersihkannya dengan tangan. Demikian juga dengan jenasah Amrozi, kondisinya baik dan hanya ada satu luka tembak di dada sebelah kiri. Meski sudah dijahit, darahnya juga merembes ke punggung. 
Kemudian, saya memandikan Mukhlas, dimulai dengan mengeramasi rambutnya. Yang paling lama, ketika saya membersihkan kakinya, karena kotor penuh lumpur hingga ke betis. Untuk Amrozi, lumpur yang mengotori kaki hingga betisnya lebih tebal.

Karena tak membawa handuk dan kain penutup jenazah, maka handuk yang sebenarnya untuk kami akhirnya digunakan untuk mengelap kedua jenazah. Untuk menutup jenazah, saya ambil kain kafan sisanya Imam Samudra.

Selama memandikan Mukhlas, saya perhatikan, mukanya tersenyum, matanya membuka, saya tutup tetap membuka. Mulutnya juga membuka, meski sudah saya tutup tetap membuka lagi. Ini terjadi sampai ketika kami mengkafani. Saya pun sempat mengatakan pada Ustadz Fauzi, ”Ini hidup atau mati?”

Kemudian, saya memandikan Amrozi. Setelah mengeramasi rambutnya dan membersihkan mukanya, matanya saya tutup, nggak bisa menutup. Mulutnya juga nggak bisa ditutup, seperti tersenyum terus. Ini terjadi sampai saat mengafani. Saya pun mengatakan sambil menepuk mulutnya, ”Kamu ini hidup atau mati, to?” Yang paling lama, membersihkan kakinya karena penuh lumpur.

    Ketika merapikan rambutnya yang panjang, saya sempat mengatakan, ”Seandainya aku membawa sisir, kamu aku sisirin. Aku sisir pakai tanganku saja, ya?” Selanjutnya, kami mengafani kedua jenasah itu, dimulai dari Mukhlas, selanjutnya Amrozi. Setelah selesai, keduanya kami letakkan di keranda.

    Setelah itu, petugas datang dan menanyakan, ”Gimana mau dishalatkan tidak?”
Kami jawab, ”Nggak usah pak, nanti di rumah.” Polisi itu balik bertanya,
”Lho, gimana, kami semua juga Islam?”
Akhirnya, saya jelaskan bahwa ini merupakan amanat keluarga, sedangkan kami hanya bertugas memandikan, mengafani dan membawa pulang jenasah, selebihnya nggak berani.

    Akhirnya, jenasah dimasukkan ke mobil di bawa ke lokasi penerbangan Helikopter. Selanjutnya, saya membersihkan diri dan pulang dengan jalan darat. Sekitar jam 06.00 Wib, jenazah diberangkatkan. Saya meninggalkan Nusakambangan juga sekitar jam 06.00 Wib.      

    Ketika ditanya perasaannya saat merawat jenasah? Ustadz berputra dua ini mengatakan, ”Saya sering merawat jenazah, tapi jenazah kedua saudara saya ini, Subhanallah, saya tak bisa menerangkan perasaan saya. Rasanya lain dari yang lain. Ketika saya memegang tangan, kaki atau badannya, sangat lembut, empuk. Selama mengurusnya, saya tak mencium bau apa-apa kecuali harum.”
(Dwi Hardianto/EMY)



Selamat Jalan Sahabat!

“Syahidlah daku, syahidlah daku. Mataku terpejam, daku terluka. Selamat berpisah ayah, bunda, anak, istri, dan saudaraku. Kita kan jumpa di alam fana, kan jumpa untuk selama-lamanya. Di alam jannah kita, kan jumpa. Di alam jannah, kan bahagia. Yahudi dan Amerika musuh kita sepanjang masa. Amerika dan sekutunya, kan kita hajar hingga, kan hancur. Isy Karîman au Mut Syahîdan,” senandung Imam Samudra untuk ibunda, istri, dan anak-anaknya. Pekik “Allahu Akbar” menggema ke seluruh penjuru Desa Lopang Gede, Serang, Banten, Ahad (09/11) silam. Terlepas dari pro-kontra tentang perjuangan trio kasus Bom Bali I, faktanya, jenazah Imam Samudra, Amrozi, dan Mukhlas disambut bak pahlawan. Sambutan itu menggema dan mengharu biru.

Dari pengamatan Sabili, suasana semakin emosional dan dramatis tatkala para pentakziah mengetahui berbagai keanehan dari kondisi jenazah Imam Samudra. "Allahu Akbar, Lailahaillallah," teriak ratusan pelayat yang sebagian besar dari jamaah Ansharut Tauhid, Forum Umat Islam (FUI), Angkatan Missi Islam, dan Front Pembela Islam (FPI).

Menurut keterangan keluarga, jenazah Imam tiba di Serang dengan menggunakan helikopter polisi yang mendarat di Mapolda Banten. Selanjutnya, di luar skenario yang ditetapkan kepolisian – melalui negosiasi pihak keluarga – jenazah singgah terlebih dulu ke rumah istri Imam Samudra, Zakiah Darajat, yang berada di daerah Cinanggung.

Di rumah Zakiah inilah, keluarga menyaksikan salah satu karakteristik syuhada. Betapa wajah ayah dari Umar Jundul Haq yang sempat dibuka keluarga itu tampak putih segar, tersenyum, dan berpaling ke kanan sebagaimana ekspresi raut kebahagiaan dan kepuasan bertemu dengan Allah, Sang Pencipta.

Keluarga menyatakan, bak orang yang sedang tidur, wajah Imam Samudra tersenyum dalam damai. "Wajah kakak ganteng banget, senyum, bersih, gemuk, Subhanallah. Saya senang melihat ini dan tidak percaya. Kalau dulu saya sering nonton ini di TV tapi sekarang ini saya alami sendiri," tutur adik Imam Samudra, Lulu Jamaluddin di rumah duka, Lopang Gede, Serang, Minggu (9/11) lalu.

Begitu yakinnya Imam Samudra mati dalam keadaan husnul khâtimah (mati dalam kondisi baik), anggota keluarga yang lain turut memberi komentar. Menurut Khairul Anwar, kakak Imam Samudra, adiknya terlihat sangat bersih. “Wajahnya seperti anak kecil yang baru saja dapat permen. Seperti bayi yang baru saja dimandikan bidan. Wajahnya begitu bahagia dan bersih. Bibirnya tampak senyum,” kata Khairul.

Tidak hanya disitu saja keanehan terjadi. Menurut Lulu Jamaludin, kakaknya memancarkan bau wangi seperti minyak wangi yang sering dipakainya. "Ya Allah, jenazah kakak wangi sekali waktu dikeluarkan dari peti. Seperti minyak wangi yang sering dipakainya," kata Lulu. Dia yakin, dengan tanda-tanda seperti itu, kakaknya pasti mendapatkan tempat yang layak di surga seperti yang dicita-citakan.

Sang istri, Zakiah Darajat pun mengamini pernyataan adik iparnya itu. Ketika disinggung Sabili mengenai fenomena ini, Zakiah merasakan wewangian tersebut menempel di ujung hidung. “Yang ana rasakan seperti itu, ada wewangian di ujung hidung, Masya Allah! Yang pertama kali membuka jenazah itu, kan Ummi (ibunda Zakiah, red), kemudian Ummi melihat seakan Akang itu tersenyum. Maka Ummi pula yang pertamakali menyadari Akang itu harum,” ucap Zakiah dengan semangat kepada Sabili.

Bahkan salah seorang warga sekitar Lopang Gede yang ikut serta mengantar jenazah Imam Samudra merasa sangat takjub terhadap fenomena demikian. “Jenazahnya wangi betul. Zaman sekarang masih ada ya orang agung seperti Imam Samudra,” cetusnya memberi kesaksian dengan mata berkaca-kaca, seusai pemakaman.

Menurut Lulu, wangi semerbak mulai tercium saat jenazah kakaknya tiba di Polda Banten dan hendak dikeluarkan dari peti. Lulu mengaku sangat kesulitan mengungkapkan hal ini. Fakta aneh lainnya adalah luka bekas tembakan peluru tajam terus-menerus mengalirkan darah segar. Tetesan darah ini keluar layaknya seseorang yang masih hidup ketika terluka.

Muhidin, ketua penggali makam yang sempat membuka kain kafan bagian kepala, membenarkan tetesan darah segar di lubang yang dijahit pada jenazah Imam. Lebih lanjut Muhidin mengatakan, kondisi jenazah Imam terlihat segar, seperti orang yang masih hidup. ''(Raut) wajahnya bersih dan tersenyum,'' imbuhnya di kediaman Ibunda Imam Samudra, Ummi Embay, tak lama setelah pemakaman usai.

Tentang darah segar yang terus-menerus mengalir dari salah satu bagian tubuh Imam, merespon hal ini, tak sedikit para pentakziah yang menghubungkan fenomena ini dengan ayat 169 di Surat Ali Imran.

Ditambah lagi, pada hari itu Ummi Embay merasa tubuhnya fit dan secara tidak diduga bisa berjalan. Padahal, Ummi menuturkan, setahun belakangan ini kedua kakinya tidak bisa dipakai berjalan karena menderita osteoporosis, dan maag serta penyakit levernya sudah kronis.

“Setelah kejadian ini, alhamdulillah, kaki Ummi bisa dipakai berdiri dan berjalan meskipun masih harus dipegangin. Padahal kemarin-kemarin kan dilipat aja susah. Ummi mah aneh, kok kaki Ummi tidak sakit ya. Bagi Umi ini merupakan sebuah keberkahan,” ucapnya tegar.

Menariknya lagi, pada hari itu cuaca Serang tak seperti biasanya, begitu sejuk. Biasanya, menurut warga setempat, cuaca begitu panas menyengat. Cuaca mendung, sejuknya angin, dan bunyi petir seakan mengiringi pemakaman Imam Samudra. “Tumben lho, biasanya cuaca Serang panas banget. Tapi sekarang kok adem begini ya,” tandas salah seorang warga Lopang Gede yang mengiringi jenazah Imam ke makam dengan berjalan kaki.

Saat tiba di lokasi pemakaman, sejauh pengamatan Sabili, ratusan polisi bersenjata lengkap telah berjaga-jaga. Warga yang ingin menyaksikan prosesi pemakaman Imam Samudra harus rela berdesak-desakan dan mengerahkan tenaga lebih untuk menerobos ke bibir liang lahat. Banyak warga yang tak bisa menyaksikan prosesi pemakaman, wartawan pun hanya bisa menyaksikan dari jarak sekitar 10 meter.

Suasana demikian haru, saat jasad Imam Samudra diletakkan dalam tanah. Teriakan takbir kembali menggelegar di sekeliling lubang kubur.
Tak berapa lama berselang setelah liang lahat selesai ditutup, tampak Umi Embay keluar dari kerumunan dan bergegas pulang ke rumahnya. Keharuan tampak menggurat di wajah tuanya.

Prosesi pemakaman Imam Samudra selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Tak seperti lazimnya kuburan pada umumnya, makam Imam Samudra tak diberi nisan penanda. Di atas tanah merah hanya tampak setangkai batang daun yang ditancapkan. Tidak tampak ada pembatas.

Tak berapa lama kemudian, ratusan massa yang berkerumun di sekitar makam berangsur-angsur bubar. Penjagaan polisi yang semula ketat tidak terlihat lagi. (Ganna Pryadharizal/EMY/NRL)

Kebohongan Media Densus 88

http://densus88at.blogspot.com/2013/06/kebohongan-media-densus-88.html 

Istri Ahmad Nudin: Semoga Polisi & Media Sekuler Segera Diadzab Allah
 
POSO (voa-islam.com) – Kematian Ahmad Nudin, aktivis Islam asal Poso meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, khususnya sang istri tercinta Ummu Hasyim. Wanita yang berumur 30an tahun ini sangat sedih dan terpukul ketika mengetahui suaminya dibunuh Densus 88 dengan sangat kejam dan keji.

Meninggalnya Ahmad Nudin juga meninggalkan satu anak yatim berumur 2,5an tahun bernama Hasyimuddin. Untuk itu, selain menjadi janda, sekarang ini Ummu Hasyim juga harus bekerja ekstra keras untuk menghidupi buah hatinya yang masih balita tersebut.

Saat ditemui voa-islam.com dikediamannya di jalan Pulau Jawa 2, Gebang Rejo, kecamatan Poso Kota, kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Ummu Hasyim tak bisa berbicara terlalu banyak. Sesekali mengingat kronologi pembunuhan Ahmad Nudin yang didapatkan dari para warga, dan juga saat mengingat wajah suami yang hampir rusak parah, dirinya langsung menangis.

    ...Iya itu pak, saya tidak mau Densus di bilang menembak, dia (Densus 88 -red) itu pembunuh. Tolong ini berita di kabarkan pak. Pendusta semua media (sekuler -red) itu yaa Allah...

Wanita asli Poso ini menyatakan jika dirinya tidak rela jika suaminya hanya diberitakan media massa pada umumnya, ditembak oleh Densus 88. Harusnya media massa memberitakan bahwa suaminya telah dibunuh. Karena kesaksisan para warga menyebutkan seperti itu.

“Iya itu pak, saya tidak mau Densus di bilang menembak, dia (Densus 88 -red) itu pembunuh. Tolong ini berita di kabarkan pak. Pendusta semua media (sekuler -red) itu yaa Allah," kata Ummu Hasyim pada Jum’at (14/6/2013) sambil menangis.

Dirinya juga menegaskan jika suaminya saat itu tidak melakukan perlawanan sama sekali, sebagaimana kesaksian para warga kepada keluarga yang melihat langsung dibunuhnya Ahmad Nudin oleh Densus 88. Menurutnya, jika suaminya yang menabrak terlebih dulu, maka Densus 88 itu tidak akan sama nasibnya dengan suaminya.

    ...Saya tidak mau suami saya di bilang tabrak (Densus 88 -red), kalau di tabrak habis itu pak (Densus 88 -red). Tapi yang terjadi itu dia (Nudin -red) di tabrak langsung di tembak pak. Densus itu pengecut pak, ndak berani dia (Densus 88 itu melawan -red) di depan, pengecut semua Densus itu pak. Tolong pak, ini kabarkan, luruskan berita ini pak, saya mohon...

Hal tersebut karena mengingat karakter warga Poso yang punya tekad kuat dan solidaritas atau sosial yang tinggi. Hal ini terbukti ketika Nudin ditembak, warga Poso yang melihat langsung peritiwa itu langsung menghampirinya dan hendak menolongnya.

“Saya tidak mau suami saya di bilang tabrak (Densus 88 -red), kalau di tabrak habis itu pak (Densus 88 -red). Tapi yang terjadi itu dia (Nudin -red) di tabrak langsung di tembak pak. Densus itu pengecut pak, ndak berani dia (Densus 88 itu melawan -red) di depan, pengecut semua Densus itu pak. Tolong pak, ini kabarkan, luruskan berita ini pak, saya mohon,” tegasnya.

Terakhir, Ummu Hasyim yang berbicara dengan suara lirih dan isak tangis yang mendalam, mendoakan agar para polisi, khususnya Densus 88 yang telah membunuh suaminya segera di adzab oleh Allah. Ummu Hasyim juga mendoakan agar media massa yang memberitakan peristiwa Poso dengan tidak adil mendapatkan adzab sama.

    ...Tolong ini berita di kabarkan pak. Pendusta semua media (sekuler -red) itu yaa Allah. Semua media menuduh Abi bersalah, saya tidak ridho yaa Allah. Semoga Engkau (Allah -red) menurunkan adzab (pada Densus 88 dan media-media tersebut -red) yaa Allah...

Karena dirinya tidak ridho dengan pemberitaan dan opini dzolim dari media massa sekuler yang menjadi corong kepolisian untuk memojokkan dan menyalahkan umat Islam secara terus menerus. Ummu Hasyim juga meminta kepada media Islam untuk mengabarkan hal ini dengan sebenar-benarnya dan terus menerus.

“Tolong ini berita di kabarkan pak. Pendusta semua media (sekuler -red) itu yaa Allah. Semua media menuduh Abi bersalah, saya tidak ridho yaa Allah. Semoga Engkau (Allah -red) menurunkan adzab (pada Densus 88 dan media-media tersebut -red) yaa Allah,” tandasnya. [UD]

Densus 88 Anti Terror Pendukung Koruptor

http://densus88at.blogspot.com/

 

Densus 88 AT atau Datasemen Khusus 88 AT merupakan pasukan elit Mabes Polri yang bertugas menanggulangi terorisme dan penegakan hukum domestik Indonesia. Dianggotai kurang lebih 400 personil, densus 88 terdiri dari para ahli investigasi, tim gegana dan penembak jitu diharapkan mampu meredam terorisme yang kian marak menghantui kehidupan di Indonesia sehingga melunturkan kepercayaan dunia luar terhadap keamanan dan stabilitas negara. 
Semua yang berbau "teroris" akan di berangus oleh team ini terutama orang-orang yang berjenggot dan memakai gamis dan pernah berjihad di konflik ambon maupun poso, aupun dalam membantu saudaranya yang di bantai macam di perang Bosnia, Ambon, Poso dan mereka memang sejatinya team ini di bentuk dan di biayai oleh Amerika untuk memberangus musuh musuh Islamnya karena Amerika dan Bos nya Amerika yaitu Israel takut akan kebangkitan Islam terutama kaum mujahidin yang terbukti tangguh dalam medan peperangan dalam mengusir penjajah di negaranya dan berusaha sekuat tenaga untuk membentuk public opinion bahwa mujahidin adalah terorris, dan proses ini berlangsung secara sistematis di dukung oleh ribuan media terutama media TV seluruh dunia termasuk Indonesia (terutama TV One, METROTV dan RCTI) yang dimulai dengan penghancuran WTC New York 9/11, yang terbukti nyata bahwa pelakunya adalah amerika sendiri .
Dan mereka selalu menggambarkan kekerasan yang dilakukan muslim apapun bentuknya sementara mereka selalu menyembunyikan kebiadaban yang dilakukan oleh kaum kristenisasi (kasus ambon dan kasus poso) apalagi yahudi yang dengan seenaknya membantai muslimin palestina dan selalu di bela oleh biang teror dunia yaitu amerika cs, amerika adalah negara agresor paling aktif di dunia yang dengan pengecutnya mengeroyok dan membantai ratusan ribu rakyat irak dan afganistan dan selalu mendapat penghargaan dari kebanyakan media tv dunia.
Sementara non muslim bebas menggunakan pistol, seperti preman di kerusuhan depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (29/9) dan pendeta di HKBP di bekasi yang menembak pemrotes kesewenang-wenangan HKBP di Bekasi, malah tidak di proses sama sekali, malah pendeta yang bersangkutan diberitakan menjadi korban penusukan oleh muslim bekasi padahal pisau yang digunakan penusukan adalah kepunyaan orang-orang HKBP yang berhasil direbut oleh pihak muslim dalam sebuah kerusuhan yang tidak seimbang dimana jumlah HKBP diperkirakan berjumlah 200 orang sementara pihak muslim hanya berjumlah 10 orang, penindasan kaum minoritas terhadap mayoritas.
Salah satu senjata yang dilepas oleh musuh Islam atau murtadin/munafik adalah jargon yang menyatakan bahwa 'Islam tidak mengajarkan kekerasan' dan dengan jargon ini diharapkan agar umat Islam selalu menerima apa adanya sementara amrik bisa dengan seenaknya mengobok obok umat Islam, padahal kekerasan dalam Islam sudah diatur sedemikian rupa agar umat Islam bisa bertahan dari serangan iblis yang sangat biadab.
Fitnah Dajjal sedang merajalela dan hal ini sudah di peringatkan oleh Nabi.
Harus diakui bahwa Indonesia sekarang tidak lebih dari negara bonekanya Amerika yang nota bene adalah kaki tangan Israel, karena kekayaan Amerika hampir semua di kuasai oleh "The real terorrist" penjajah Zionist Yahudi Israel, semua orang sudah tahu betapa Amerika senang mengobarkan peperangan dan selalu mengeroyok musuh-musuh Israel dan mereka malah meneriakan bahwa Islam adalah agama perang, maling teriak maling, dan mereka selalu melindungi israel walaupun israel sudah menjajah tanah palestina sejak tahun 48.... dan mentolerir semua terror dan kebiadaban israel di tanah palestina.
Densus 88 AT diresmikan kewujudannya pada 26 Agustus 2004 oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani, anggota awal densus 88 hanya berjumlah 75 yang dikepalai Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian, atas restu dari CIA.
Angka 88 merupakan simbol dari sepasang borgol yang bermakna tugas densus 88 akan terus berkesinambungan dalam menjaga stabilitas negara dan memerangi terorisme. Makna lain angka “88″ adalah merujuk pada angka korban bom Bali pada tahun 2002 dari pihak Australia, yang terbukti kuat bahwa ledakan yang terjadi berasal dari ledakan micro nuke, bom buatan israel...!
rekayasa ini adalah trik untuk melahirkan kaki tangan Amerika di Indonesia yaitu Densus88 yang sejatinya di tugaskan untuk menjegal mujahidin, sementara mereka (Polri) melupakan sama sekali akan ribuan korban muslim di kerusuhan ambon dan poso. Dan mereka juga tidak mau tahu akan laskar kristus yang telah secara biadab mengobarkan kerusuhan ambon, kesadisan mereka melebihi kesadisan PKI dan memang kesadisan tersebut termaktub dalam alkitab :
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku"
(Lukas 19:27)
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (35) "Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, (36) dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya."
(Matius 10:34-35)
(13.)Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal,

(14) maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu,

(15)maka BUNUHLAH dengan mata pedang penduduk kota itu, dan TUMPASLAH dengan mata pedang kota itu SERTA SEGALA ISINYA DAN HEWANNYA.

(16) Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan HARUS KAU BAKAR HABIS KOTA dengan seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali.

(17) Dari barang-barang yang dikhususkan itu janganlah apapun melekat pada tanganmu, supaya TUHAN berhenti dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, mengasihani engkau dan membuat jumlahmu banyak, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

(18) Sebab dengan demikian engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, untuk berpegang pada segala perintah-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahmu."
( Ulangan 13 : 13-18 )

"Kasih" hanyalah manis di bibir... waspadalah... waspadalah....
Adapun persenjataan yang dimiliki densus 88 antara lain senapan Colt M4, Armalite AR-10 dan shotgun Remington 870 disamping kendaraan-kendaraan tempur buatan Amerika termasuk (kabarnya) pesawat C130 Hercules.

Download 9/11 Conspiracy (Mp4, 9Mb)

Detasemen khusus 88 (Densus 88) adalah hadiah dari Amerika Serikat yang di berikan kepada Indonesia yang bertujuan untuk memburu teroris yang ada di Indonesia. Sesuai dengan hobi sang empunya saat ini yang lagi asik- asiknya memburu Teroris Global, walaupun Amerika sendiri jika melakukan teror tak segan segan sampai mengeroyok Iraq dan Afganistan, di Iraq mereka tak segan segan membom kota Iraq dan membantai pluhan ribu warga iraq dengan alasan yang di buat-buat kemudian di Afganistan dengan tanpa rasa malu mereka mengeroyok Afganistan dengan alasan 9/11 padahal mereka sendiri lah yang telah menghancurkan menara kembar New York, kemunafikan yang nyata.
Skenario yang hebat pun di lancarkan demi berjalannya kebohongan ini. Mulai dari penagkapan Abu Bakar Ba’sir yang tidak pernah memiliki bukti yang jelas sampai dengan umat muslim lainnya yang kebanyakan semuanya di sembunyikan dari Pers secara langsung. Semua keterangan kebanyakan berasal dari pihak kepolisian dan tentu saja itu sudah di hiasi oleh kebohongan yang sangat nyata bahkan dengan tanpa rasa malu ataukah kemaluan mereka sudah hilang..... mereka menculik anak yang masih bau kencur... Dua orang di bawah umur yang ikut hilang saat Densus 88 beraksi di Klaten, yakni kakak beradik Ainul Quratul Aini (AQ, 17 tahun), dan Faisal Rafiudin (FR, 13 tahun); (Keduanya adalah anak dari Medi, 41, warga RT 5 RW XIII Cemani, Sukoharjo); akhirnya bisa dihubungi. ISAC (Islamic Study and Action Center), saat berbincang dengan wartawan Muslimdaily di salah satu masjid di kota Solo, melalui sekretarisnya Endro Sudarsono, menjelaskan, “Kedua anak tersebut sudah dapat kita (ISAC-red) temui. Bersama mereka juga ada Pak Mulyono, istrinya, dan anaknya (istri Shogir).”
Menurut pemaparan Endro, “Ahad (27/6) pagi kemarin, kita bisa bertemu dengan mereka di Klaten. Sementara, mereka berlima tinggal dengan kerabat yang ada di Klaten. Yah.., letaknya sekitar 2 kilo-an dari Mapolres Klaten.”
Ada kejanggalan yang Endro lihat, saat bertemu dengan mereka berlima.
“Pergelangan tangan Pak Mul terluka, bahkan sampai bernanah,” jelas Endro. Menurut penyampaian Endro, tangan Mulyono terluka karena di ikat dengan menggunakan tali.
“Itu karena ketatnya tali yang diikat ke tangan Pak Mul,” Endro menjelaskan. “Bahkan, Pak Mul sampai di tampar pipinya,” tambahnya.
Endro menjelaskan, bahwa Densus 88 telah melakukan pelanggaran HAM. Apalagi dengan ikut di tangkapnya AQ dan FR, dua anak yang masih di bawah umur.
“Densus 88 telah melanggar UU Nomor 23 tahun 2002 Pasal 16 dan 17, yaitu tentang perlindungan anak.” Kata Endro.
Kemudian aksi teror Densus88 adalah penangkapan Ustad Abu Jibril yang di tengarai mendanai kegiatan terorris Indonesia padahal Ustad Abu Jibril adalah seorang jurnalis pemilik Arrahmah.com dan bahkan beliau masih punya utang dalam melakukan bisnis medianya. Bahkan dengan undang-undang yang tak jelas , Ustadz Abu Jibriel pernah mengalami penangkapan semena-mena, penahanan, dan interogasi oleh Tim Densus 88 Anti Teror, pada tanggal 14 Juni 2004.
Dimana penangkapan dan penahanan semena-mena ini dilakukan hanya berdasarkan dugaan adanya keterkaitan dan atau keterlibatan dengan aktivitas terorisme oleh Tim Densus 88 Anti Teror. Masih banyak lagi kasus serupa yang menimpa umat Islam akibat undang-undang penjerat kaum Muslimin tersebut, termasuk penahanan yang semena-mena terhadap pimpinan Ar Rahmah Media, M Jibriel yang hingga kini masih ditahan dan belum jelas putusannya.

Dalam sebuah kesempatan di salah satu stasiun televisi swasta indonesia (SCTV) Ustadz Abu Jibriel pernah menceritakan kronologis jihad di Afghanistan hingga munculnya isu perang melawan terorisme yang diciptakan oleh Amerika. Menurut beliau pada awalnya Amerika ikut membantu mujahidin Afghanistan ketika memerangi kaum ateis Uni Soviet. Amerika tidak mampu secara langsung memerangi Uni Soviet sehingga dipakailah tenaga mujahidin yang berjihad untuk mengusir penjajah dari negeri Islam tersebut. Sayangnya habis manis sepah dibuang. 
Setelah mujahidin berhasil memukul mundur pasukan Uni Soviet, ganti mujahidin yang menjadi sasaran dan menjadi musuh Amerika. Melalui agen-agen mereka, terutama CIA, dimulailah sebuah usaha secara sistematis dan sangat licik untuk menghabisi alumni Afghanistan baik yang berada di Afghanistan maupun yang kembali ke negeri asal mereka. Presiden Zia ul Haq, yang banyak membantu jihad Afghanistan dibunuh, juga Syekh Abdullah Azzam, hingga pengusiran Syekh Usamah bin Ladin.
Sementara itu, sekitar 10.000 mujahidin disiksa, diintimidasi, ditangkapi dan diteror. Khususnya mereka yang pulang kampung ke negeri asal mereka. Ustadz Abu Jibriel dalam mengungkapkan data-data tersebut mengutip sebuah artikel berjudul “Rencana Jahat di Balik Terorisme”, yang menurut beliau terorisme sangat bertentangan dengan kemuliaan dan ketinggian jihad dalam Islam.
Selanjutnya Ustadz Abu Jibriel menjelaskan Jihad dalam Islam, yang sangat mulia dan tinggi kedudukannya. Beliau mengutip dari buku beliau sendiri, Syubhat-Syubhat Seputar Jihad, di halaman 140. Dalam buku tersebut disebutkan 8 Keutamaan Jihad Di Jalan Allah, yaitu :
  1. Jihad di jalan Allah adalah amalan yang tertinggi martabatnya dalam Islam
  2. Jihad di jalan Allah adalah sebuah jalan utama bagi tegaknya Daulah Islamiah
  3. Jihad di jalan Allah menjamin seseorang itu surga, diampuni segala dosa dan diberi kemenangan dunia dan akhirat
  4. Jihad di jalan Allah adalah amal yang paling utama dan tiada tandingannya

  5. Amalan jihad di jalan Allah dan berada di medan jihad diberikan ganjaran berlipat ganda
  6. Medan jihad adalah destinasi pelancongan umat Islam
  7. Kematian adalah suatu kepastian dan sebaik-baiknya kematian adalah mati syahid di medan jihad di jalan Allah
  8. Medan jihad adalah tempat menyaksikan mukjizat Allah
Meskipun tidak seluruh poin dijelaskan, Ustadz Abu Jibriel meringkaskannya secara simpel dan mudah difahami, disertai pembacaan dalil-dalilnya. Beliau juga menyampaikan ada 13 jenis jihad menurut Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah. Namun sayangnya, kemuliaan dan ketinggian jihad inilah yang saat ini dirusak dan disimpangkan maknanya oleh musuh-musuh Islam, lanjut beliau. Hal ini dilakukan karena mereka, musuh-musuh Islam tidak senang dengan jihad dan menolak jihad begitu juga dengan kebanyakan ulama su'u di indonesia yang enggan menjelaskan tentang jihad yang sesungguhnya padahal mujahidin adalah ath thaifah al manshurah yang akan selalu ada hingga akhir jaman
Pada 11 September 2001 terjadi "sandiwara penyerangan WTC". Sejak saat itu, usaha memerangi terorisme dimulai dengan komando dari Amerika dan barat. Sidney Jones melihat Ar Rahmah Media mengeluarkan Jihad Magz dan membahas masalah tersebut secara tuntas. Maka Sidney Jones pun membuat analisis untuk menuduh dan menyudutkan Ar Rahmah Media. Tercatat beberapa laporan dari ICG, lembaga yang dipimpin oleh Sidney Jones, yang menyudutkan Ar Rahmah Media.
Sementara itu, menurut Ustadz Abu Jibriel, Densus 88 itu sendiri dibentuk dan didanai oleh Australia (88 adalah jumlah warna negara Australia yang tewas pada Bom Bali I). Austrlia sendiri adalah sekutu Amerika, dan Amerika juga ikut mendanai densus 88 dengan menyumbangkan 50 juta US $ di tahap awal. Dengan begitu dimulaikan perang melawan terorisme yang dikomando oleh Amerika dan direalisasikan oleh Densus 88 yang sejatinya adalah perang melawan Islam dan kaum Muslimin. Bukti-buktinya sangat banyak, termasuk kebohongan-kebohongan densus, termasuk kepada Ustadz Abu Jibriel, utamanya dalam kasus penangkapan anak beliau, M Jibriel Abdul Rahman.
Ustadz Abu Jibriel menjelaskan bahwa pemahaman jihad saat ini terbagi dua, antara yang meyakini jihad global dan lokal. Masing-masing pihak memiliki dalil dan meyakini pilihan mereka sendiri. Ustadz Abu Jibriel mengaku kenal dan tahu Nurdin M Top sewaktu masih di Malaysia, di Johor tepatnya, karena beliau mengajar di sana. Setelah itu, beliau tidak tahu lagi sepak terjang Nurdin M Top. Mengenai dana Ar Rahmah Media Ustadz Abu Jibriel balik bertanya berapa kira-kira dana yang dibutuhkan untuk mengelola Ar Rahmah Media, apakah sangat banyak ? Dengan begitu, orang tuanya saja, yakni beliau sendiri juga cukup kalau hanya mendanai Ar Rahmah Media. 
Ustadz Abu Jibriel juga menceritakan tantang M Jibriel dan seputar penangkapannya. Beliau menceritakan bahwa anaknya tersebut ingin ikut umrah bersamanya dan karena pasportnya hilang maka M Jibriel membuat pasport baru yang dia sendiri tidak tahu prosesnya. Mereka kemudian bertemu di Mekkah dan setelah itu masing-masing pulang kembali ke tanah air. Beliau tidak melihat keanehan apapun yang terjadi pada anaknya, apalagi sebagaimana tuduhan-tuduhan yang selama ini beredar.
Untuk itu Ustadz Abu Jibriel meyakini bahwa penangkapan anaknya dikarenakan M Jibriel aktif mengelola Ar Rahmah Media, termasuk situs Arrahmah.com yang selalu menampilkan berita-berita Islam dan jihad internasional. Banyak yang tidak suka akan hal ini, termasuk Sidney Jones, yang kemudian membuat laporan-laporan menyudutkan Ar Rahmah Media. Maka, dicari-carilah alasan untuk menghentikan kiprah Ar Rahmah Media, melalui penangkapan anaknya, M Jibreil. Disangkanya dengan menangkap M Jibriel, maka berita dunia Islam dan jihad juga bisa ditutup dan dibungkam. Maka Ustadz Abu Jibriel kembali menyimpulkan bahwa perang melawan terorisme pada hakikatnya adalah perang untuk menghentikan amalan jihad dan media jihad sebagaimana yang saat ini terjadi.
Ustadz Abu Jibril dan TPM sudah mendatangi Komnas HAM Rabu (26/05/2010) . 
Ketika diterima oleh Komisioner Komnas HAM, Ridha Saleh, Ustadz Abu Jibril langsung mengeluarkan pendapatnya :
"Kejahatan Densus 88 sudah di luar batas, tapi belum ada tindakan yang dikenakan kepada Densus 88."
Ustadz Abu Jibril juga mengatakan, Densus 88 telah melanggar HAM karena telah menangkap, menculik, dan membunuh tanpa bukti. "Termasuk ketika menangkap Jibril (Muhammad Jibril, anak Ustadz Abu Jibril), menggeladah rumah saya, tidak ada surat dari pengadilan," kata Ustadz Abu Jibril. Hal yang sama juga dilakukan terhadap orang-orang yang disangka teroris lainnya.
Sementara itu, Muannas dari TPM menyatakan bahwa :
"Penangkapan sekaligus penembakan yang dilakukan Densus 88 terhadap beberapa orang tidak sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Kami juga akan membahas isu-isu terorisme yang berkembang saat ini,"
Sebagaimana kita ketahui, sejumlah penggerebekan kasus terorisme di beberapa daerah sering disertai dengan penembakan yang menewaskan sasaran. Misalnya saja penangkapan terhadap Maulana Cs di Cawang beberapa waktu lalu.
Sejumlah saksi di Cawang mengatakan, Maulana tiba-tiba saja ditembak saat hendak menaiki motor. Padahal Maulana tidak tampak melakukan perlawanan kepada Densus 88. Sedangkan dua teman Maulana lainnya ditangkap setelah anggota Polri memukul mereka dengan batu dan senjata, tanpa ada perlawanan sedikit pun.


Tuntutan : Bubarkan Densus 88!

Tuntutan para pemuda Solo ketika berorasi di depan Mapoltabes Surakarta adalah dibubarkannya Densus 88. Menurut mereka, Densus 88 telah berbuat di luar prosedur hukum, melanggar HAM dan keberadaanya justru tidak membuat simpati masyarakat luas.
Ironisnya, Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Zainuri Lubis menegaskan tindakan Densus 88 yang mengeluarkan tembakan tersebut karena untuk mencegah anggotanya tewas seperti saat penyergapan teroris di Aceh. Tapi mengapa ada diskriminasi terhadap umat Islam?
Ustadz Abu Jibril mengatakan, istilah teroris memang hanya diperuntukkan bagi orang Islam. Menurut dia, orang-orang yang mengganggu keamanan dan jelas-jelas menembak polisi di Papua itu tidak disebut teroris, melainkan disebut separatis. Dengan alasan itu, Densus 88 telah melakukan ketidakadilan.
Lebih lanjut Ustadz Abu Jibril mengatakan, UU Terorisme memang sengaja dibuat oleh Amerika Serikat dan Indonesia untuk menghentikan semangat jihad. Dia juga mengeluhkan adanya penyebutan Masjid Al-Munawarroh sebagai masjid teroris. Masjid itu berada di Pamulang tempat Ustadz Abu Jibril tinggal.
Guntur Fattahillah dari TPM Pusat, mengatakan, pelanggaran HAM oleh Polri dalam kasus-kasus terorisme tidak hanya terjadi pada kasus Ustadz Abu Jibril saja.
"Pelanggaran HAM ini sudah terjadi sejak awal tahun 2000 atau sejak munculnya konflik Poso dan Ambon," kata Guntur. Dari peristiwa tersebut, selalu ada pola yang sama dalam pelanggaran HAM yang dilakukan.
Kenyataan lain yang membuktikan kejahatan Densus 88 adalah dengan penangkapan "teroris aceh" padahal kegiatan itu di prakarsai oleh Sofyan Tsauri . Sofyan Tsauri adalah seorang intel yang membiayai dan melatih secara militer orang-orang yang di rekrutnya sendiri di pegunungan Aceh, bahkan dia sempat melatih di Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok. Oleh karena itulah wajahnya tidak di ekspose di media agar intel polri yang satu ini bisa menyusup dan menjalankan tugasnya lagi. Seperti biasa Polri sudah lihai dalam membuat rekayasa, polri yang berbuat dan polri yang menangkap sekaligus menyematkan predikat terorris kepada anak buah didikanya .... luar biasa....
Dan Densus 88 walaupun berperawakan tegap dengan cara yang sangat memalukan menyergap mobil tumpangan Abu Bakr Ba'syir dengan sangat kasarnya mereka menyergap Ustadz bagaikan gerombolan preman yang sedang memalak di pinggr jalan.
Sofyan at tsauri adalah mata-mata yang disusupkan oleh polri dalam rangka membuat rekayasa untuk mangkaitkan jaringan tersebut dengan Abu Bakar Basyir, banyak kejanggalan yang melingkupi sang penyusup ini diantaranya adalah penjagaan dari densus88 yang terlalu longgar ama bajingan satu ini, dan binatang inipun terlalu blak-blakan dalam berbicara mengenai Al Qaidah, yang memang terlalu disengaja agar di expose oleh wartawan terutama TV One (media bakrie, mantan bos lapindo) yang memang salah satu media pro thogut yang sangat giat dalam mengkait kaitkan terrorisme dengan Islam, dan selalu mengundang murtadin-murtadin dalam wawancaranya, TV One adalah bagian dari media media global yang berusaha keras untuk memadamkan cahaya Islam dan membenarkan kebohongan peristiwa WTC (9/11) padahal banyak sekali bukti yang membuktikan bahwa peristiwa 9/11 adalah rekayasa amerika sendiri.
Sebelumnya Mabes Polri mengaku memastikan Gories Mere berada dalam penggerebekan teroris yang dilakukan oleh Densus 88 di Medan. Namun, jika benar Gories yang tak lagi berdinas di bidang terorisme, ada dalam rombongan Densus 88, Mabes Polri menilai tidak ada masalah yang perlu dibesar-besarkan. Bisa saja Gories memang ada keperluan di Medan.
Pada Kamis 16 September, Danlanud Medan mengirim surat kepada Kapolda Sumatera Utara terkait 'penerobosan' rombongan Densus 88 di Bandara Polonia. TNI Angkatan Udara merasa keberatan karena rombongan itu tidak mengindahkan aturan yang berlaku. Petugas yang berjaga di pos sempat digertak oleh salah satu orang di rombongan tersebut. Orang itu mengatakan agar si petugas pos tidak menghalangi misi negara. Selain itu, orang di rombongan itu juga menyebut ada jenderal bintang tiga di rombongan itu (GoriesMere).

Fakta seputar bom Bali 1
Tanggal 12 Oktober, dua buah bom meledak di Bali. Bom pertama meledak di Paddys Café, termasuk berdaya ledak rendah (low explosive), dan disusul kemudian dengan ledakan bom berkekuatan sangat tinggi (high explosive) di Sari Club, Kuta. Saat itu pemerintah Bush tengah gencar-gencarnya merekrut negara-negara lain, salah satunya Indonesia, agar mau bergabung dengan AS dalam perang melawan terorisme.

Ketika itu Presiden Megawati kurang memberikan tanggapan. Atas desakan umat Islam, pemerintah Megawati kala itu gamang merespon ajakan Bush. Dan meledaklah Bom Bali. Usai tragedi itu, pemerintah Megawati pun mau tidak mau berperan serta, aktif dalam perang melawan apa yang dinamakan AS sebagai terorisme. Indonesia saat itu sangat pro-aktif menangkapi para aktivis Islam, hingga banyak kalangan secara sinis menyebut republik ini telah menjadi negara bagian AS ke 51.

Amrozi dan kawan-kawan telah mengakui membom Paddys Café, yang berdaya ledak rendah. Namun mereka menolak sebagai pelaku yang meledakan bom berkekuatan sangat tinggi yang meledak di Sari Club, Kuta. “Kami tidak memiliki kemampuan untuk membuat bom sedahsyat itu, ” ujar Imam Samudera suatu ketika.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) alm. Letjen. ZA. Maulani saat itu berkeyakinan bahwa yang meledak di Sari Club adalah bom mikro nuklir. “Hanya mikro nuklir yang memiliki efek ledakan seperti itu, bukan RDX apalagi TNT. Dan mikro nuklir yang ada di dunia ini hanya diproduksi di instalasi nuklir Dimona, milik Israel. ”

Temuan Maulani dikuatkan oleh Joe Vialls. Mantan pakar demolisi dari kesatuan elit tentara Inggris SAS, yang kemudian desersi dan menetap di Australia sebagai pengamat masalah-masalah intelijen juga meyakini bom yang meledak di Sari Club adalah mikro nuklir, karena ada efek cendawannya. “Efek cendawan merupakan satu-satunya efek yang bisa dibuat oleh bom nuklir. Dan bom yang meledak di Sari Club, Kuta-Bali, memang mikro nuklir, ” ujar Vialls.

Letjen Maulani menghembuskan nafas beberapa waktu kemudian karena sakit. Dan Joe Vialls juga menemui ajal beberapa tahun kemudian. Kematiannya mencurigakan karena sangat mendadak. Ada indikasi Vialls diracun oleh MOSSAD, sama seperti Litvinenko diracun oleh agen-agen KGB atas perintah Vladimir Putin.

Saat terjadinya ledakan, sebuah kapal perang AS memang tengah melabuh jangkar di pelabuhan Genoa Bali dan anehnya bisa melakukan sweeping sekeliling kapal dalam radius ratusan meter, agar siapa pun tidak mendekat. Ini sesuatu yang aneh bin ajabi terjadi di republik yang berdaulat penuh.

Kesaksian seorang kapten angkatan bersenjata Australi yang tengah berlibur di Kuta dan selamat dari ledakan di Sari Club juga patut mendapat perhatian. Menurutnya, beberapa detik sebelum bom meledakkan Sari Club, aliran listrik padam di sekitarnya, seolah ada gelombang elektomagnetik atau gelombang radiasi yang menyebabkan listrik padam. Dan Vialss maupun Maulani yakin bahwa temuan ini memperkuat analisanya tentang mikro nuklir.

Namun sampai hari ini kepolisian kita masih saja berkeras kepala bahwa yang meledakkan dua bom di Bali itu Amrozi dan kawan-kawan. Betapa hebatnya Amrozi cs. Dan kepolisian juga menutup mata dan telinga tentang temuan-temuan yang mengarah ke penggunaan mikro nuklir. Bisa jadi, atas prestasi kepolisian inilah maka AS mengucurkan bantuan berupa dana dan aneka pelatihan yang tidak sedikit kepada Polri agar bisa lebih lincah menangkapi ‘teroris’. Pembentukan Detasemen 88, kesatuan khusus pemburu teroris, merupakan salah satunya di mana para personil detasemen ini dilatih oleh instruktur-instruktur yang didatangkan dari AS langsung dan merupakan mantan anggota FBI dan CIA.

Selain temuan-temuan di atas, juga harus diusut siapa sesungguhnya Ali Imron yang pernah kepergok tengah berada bersama perwira polisi Gorries Mere di Café Starbuck Kuningan, padahal kala itu Ali Imron sedang berstatus tahanan. Oleh banyak kalangan, Ali Imron diyakini sebagai double agent.
Apapun yang terjadi Densus88AT akan terus beraksi walaupun aksinya sangat sadis dan memalukan sampai-sampai pernah menculik anak yang masih bau kencur namun apa mau di kata jika Big Bos nya yang ada di amrik sono masih memberi makan Densus 88 AT maka apapun akan di labrak Densus 88 AT. Densus 88 adalah anjingnya Amerika........

Ibadah yang terlupakan

 

2 komentar:

  1. aya ibu hayati ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan MBAH KABOIRENG dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi MBAH KABOIRENG dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan MBAH KABOIRENG meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan MBAH KABOIRENG kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik MBAH KABOIRENG sekali lagi makasih yaa MBAH dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja MBAH KABOIRENG DI 085-260-482-111 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW.. KLIK GHOB 2D 3D 4D 6D DISINI















    Saya ibu hayati ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan MBAH KABOIRENG dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi MBAH KABOIRENG dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan MBAH KABOIRENG meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan MBAH KABOIRENG kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik MBAH KABOIRENG sekali lagi makasih yaa MBAH dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja MBAH KABOIRENG DI 085-260-482-111 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW.. KLIK GHOB 2D 3D 4D 6D DISINI

    BalasHapus
  2. HANDPHONE ORIGINAL TERPERCAYA. Nikmati Keuntungan Berbelanja Dengan Hrg Relatif Murah,Super Promo.Kami Menawarkan Berbagai Jenis Type HP,Laptop,Camera,dll,Garansi Resmi Distributor dan Garansi TAM ....
    Semua Produk Kami Baru dan Msh Tersegel dLm BOX_nya.
    BERMINAT HUB-SMS:0857-3112-5055 ATAU KLIK WEBSITE RESMI KAMI http://www.alpha-shopelektronik.blogspot.com/
    BlackBerry>Samsung>Nokia>smartfrend>Apple>Acer>Dell>Nikon>canon>DLL

    Dijual

    Ready Stock !
    BlackBerry 9380 Orlando - Black
    Rp.900.000,-

    Ready Stock !
    BlackBerry Curve 8520 Gemini
    Rp.500.000,-

    Ready Stock !
    BlackBerry Bold 9780 Onyx 2
    Rp.800.000,-

    Ready Stock !
    Blackberry Curve 9320
    Rp.700.000,-

    Ready Stock !
    Samsung Galaxy Tab 2 (7.0)
    Rp. 1.000.000

    Ready Stock !
    Samsung Galaxy Nexus I9250 - Titanium Si
    Rp.1.500.000,-

    Ready Stock !
    Samsung Galaxy Note N7000 - Pink
    Rp.1.700.000

    Ready Stock !
    Samsung Galaxy Y S5360 GSM - Pure White
    Rp.500.000,-

    Ready Stock !
    Nokia Lumia 800 - Matt Black
    Rp.1.700.000,-

    Ready Stock !
    Nokia Lumia-710-white
    Rp. 900.000,-

    Ready Stock !
    Nokia C2-06 Touch & Type - Dual GSM
    Rp.450.000,-

    Ready Stock !
    Nokia Lumia 710 - Black
    Rp. 900.000,-

    Smartfren Andromax Z
    Rp.1,500.000

    Smartfren Andromax U Limited Edition
    Rp.1.000.000

    Tablet Asus Eee Pad Slider SL 1O1
    Rp.2.000.000

    Tablet Asus Memo Pad ME172 V
    RP.800.000

    Lenovo ldea Pad B490
    Rp.2.000.000

    Lenovo think Pad edge A86
    RP.1.500.000

    Ready Stock !
    Apple iPhone 4S 16GB (dari XL) - Black
    Rp.1.200.000,-

    Ready Stock !
    Apple iPhone 4S 16GB (dari Telkomsel)
    Rp.1.200.000,-

    Ready Stock !
    Apple iPod Touch 4 Gen 8GB
    Rp.700.000

    Ready Stock !
    APPLE iPod Nano 8GB - Pink
    Rp.500.000,-

    Ready Stock !
    Acer Aspire 4752-2332G50Mn Core i3 Win7 Home
    Rp 1.300.000

    Ready Stock !
    Acer Aspire S3-951-2364G34iss
    Rp. 1.200.000,-

    Ready Stock !
    Acer Aspire 5951G Core i7 2630 Win 7
    Rp. 2.500.000,-

    Ready Stock !
    Acer Aspire 4755G Core i5 2430 Win 7 Home Premium Green
    Rp. 2.500.000,-

    Ready Stock !
    Nikon D7000 kit 18-105mm
    Rp.1.700.000

    Ready Stock !
    Nikon D90 Kit 18-105mm Vr
    Rp 1.300.000

    Ready Stock !
    Nikon Coolpix L 120 Red
    Rp. 900.000

    Ready Stock !
    Nikon Coolpix P 500 Black
    Rp 1.000.000

    ALPHA SHOP
    alpha-shopelektronik.blogspot.com

    BalasHapus