Jumat, 17 Januari 2014

AKAL-AKALAN DAN TIPU2 ALA JOHN KERRY..DAN POLITISI2 OBAMA... TERHADAP BANGSA DAN PEMIMPIN DAN RAKYAT PALESTINA...??>> KENAPA J. KERRY MELAKUKAN HAL KONYOL DAN ABSURD .... DAN MELAKUKAN PEMBODOHAN ... DIRI SENDIRI..?? APAKAH J. KERRY MEMANG HENDAK MELAKUKAN POLITIK JAHAT TERHADAP BANGSA DAN RAKYAT DAN NEGARA PALESTINA..??>> UNTUK KEPENTINGAN DAN TUJUAN APA ... SESUNGGUHNYA J. KERRY MELAKUKAN PERILAKU POLITIK JAHAT TERHADAP BANGSA PALESTINA.. YANG SECARA RIIL.... TELAH LEBIH 60 TAHUN DI JAJAH DAN DIZHOLIMI.. OLEH BANGSA .... AS-DAN EROPA..DAN ANTEK2NYA... DEMI KEPENTINGAN ZIONIS DAN ISRAEL... YANG TERNYATA JAHAT TERHADAP BANGSA MANAPUN DALAM SEPAK TERJANGNYA... SEPANJANG SEJARAH... AS.. DAN EROPA..??>> .. BAGAIMANA KISAH.... KEJAHATAN TERHADAP RAKYAT INGGRIS... DIMANA... RAJA ASLI INGGRIS DIPECUNDANGI... DAN DIGANTUNG DAN DILAKUKAN PEMBERONTAKAN CROMWEEL... SEHINGGA MEMBUAT RAJA BARU YANG DIDATANGKAN.... DARI KETURUNAN DAN ASLI JERMAN.. HINGGA KINI MENJADI RAJA DIRAJA DI EMPIRIUM UK...?? ADAKAH PARA SEJARAWAN JUJUR TERHADAP RAKYAT INGGRIS..??>> SANGAT MENGHERANKAN PERAN DUSTA J. KERRY.. YANG SECARA RESMI MENJADI JURU RUNDING PALESTINA -ISRAEL..???>> WASPADALAH!!!.....>>> PADAHAL KONON.... J. KERRY ITU TERKENAL PANDAI DAN CERDAS SEMASA JADI STUDENT DAN JUGA SEBAGAI POLITISI UNGGULAN DARI PARTAI .... DEMOKRAT... DI AS..??>> MENGAPA J KERRY.. MAU MELAKUKAN HAL2 YANG MEMALUKAN DAN SEAKAN TAK MEMILIKI KONFIDEN.. DALAM MELAKUKAN KERJANYA..??>> APAKAH ISUE PERUDINGAN DAMAI PALESTINA ISRAEL ITU SEKEDAR BOHONG2AN DAN SEKEDAR .. MENGALIHKAN PERHATIAN ISSUE SURIAH YANG KONON ARAB SAUDI DKK SERTA AS DAN ISRAEL DKK DI SANA .... TELAH MENGGRUDUG BASYAR ASSAD.. SELAMA LEBIH DARI 2 TAHUN DENGAN SEGALA KEKUATAN DANA DAN PERSENJATAAN DAN MILISI2 BAYARANNYA.... DAN KONON ... AKHIR2 INI.. SEMUA ITU SUDAH DIPORAK PORANDAKAN DAN HABIS DIGULUNG OLEH BASYAR ASSAD.. SANG SINGA...SURIAH YANG SIAGA...??>> BENARKAH J. KERRY DAN OBAMA MAU MELAKUKAN PERUNDINGAN PALESTINA DAN ISRAEL..SECARA SERIUS... ATAW SEPERTI BIASA PERMAINAN .... SULAP DAN MENIPU... SEBAGAI KEAHLIAN... PARA AKTOR2 DUSTA AS ITU.. HANYA BERMAIN GAMIK... DAN PERTUNJUKAN PANGGUNG...BADUT.... UNTUK SELINGAN.. PENONTON.... YANG BIASA ..... UNTUK POLITIK PENCITRAAN DAN PEMBOHONGAN PUBLIK INTERNASIONAL...???>> KARENA ITU RAKYAT PALESTINA HARUS BERSATU DAN WASPADA TERHADAP TIPU MUSLIHAT PARA PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL YANG DIPIMPIN AS-EROPA-ISRAEL DAN PARA PENDUKUNGNYA PARA PEMECAH BELAH UMMAT ISLAM DAN ANAK2 BANGSA..DAN JARINGAN2 MEDIA DAN JUGA PARA KORPORASI2.. JAHAT..???>> ... pihak Palestina juga harus mengakui rezim Zionis sebagai sebuah negara Yahudi....>>> ...bahwa usulan John Kerry terkait pengakuan rezim Zionis sebagai negara Yahudi itu berarti berlanjutnya penjajahan Israel terhadap wilayah dan jalur penyeberangan Palestina, perluasan pembangunan permukiman Zionis, serta berbagai masalah lain. ..>> usulan Kerry, akan dibentuk sebuah negara Palestina yang tidak memiliki perbatasan jelas, jalur penyeberangan atau ibukota, dan bahkan permukiman-permukiman Zionis juga tetap berada di dalam wilayah Palestina."..>> Yaser Abdrabbuh, sekjen komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan bahwa para pejabat Palestina tidak setuju dengan usulan John Kerry dalam perundingan damai tersebut...>> ...smail Haniyeh, PM Palestina di Gaza, Kamis (16/1) menyatakan usulan Menlu AS itu merupakan makar baru untuk menghancurkan masalah Palestina...>>> ...usulan Kerry dalam mengupayakan perundingan damai antara Palestina dan Israel itu menunjukkan bahwa bangsa Palestina sedang menghadapi propaganda dan makar berbahaya baru dari AS. Terlambat atau lengah dalam menyikapi masalah ini akan mengancam musnahnya masalah Palestina yang akan menguntungkan Israel dan membinasakan seluruh hak dan cita-cita bangsa Palestina....>>> Prakarsa Kerry bukan dinilai sebagai upaya perdamaian, melainkan pemaksaan atas bangsa Palestina untuk mengakui Israel yang pada akhirnya akan menggilas seluruh krisis di Palestina. Dengan kata lain, prakarsa itu tidak lain adalah realisasi ketamakan Israel dan kepentingan AS saja, tidak lebih. Karena poros utama dalam prakarsa itu adalah penguasaan lebih banyak wilayah Palestina oleh rezim Zionis...>>> ... "Tanpa Jerusalem timur sebagai ibukota negara Palestina, tidak akan ada perdamaian antara kami dan Israel," katanya. Abbas menambahkan, "Kami tak akan menerima dan itu hak kami untuk tidak mengakui negara Yahudi." Pernyataan Abbas muncul setelah Tel Aviv mengumumkan rencana pembangunan 1.400 unit pemukiman ilegal meski pejabat Palestina dan Israel tengah melangsungkan pembicaraan damai....>>> ..Ketua Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas bersumpah pada 18 tahanan yang dibebaskan dan tiba di Ramallah bahwa dia tak akan istirahat sampai semua tahanan Palestian dibebaskan, Al-Alam melaporkan, Selasa (31/12/13)...>>> Saat ini, 4.500 warga Palestina mendekam di penjara-penjara Israel. Mayoritas mereka dipenjara tanpa tuduhan atau proses pengadilan apapun.[IT/AAL/NAT] ..>>> Dalam khotbah shalat Jumat di Masjid al-Aqsa, Sheikh Sabri mengatakan bahwa salah satu tuntutan Amerika pada PA adalah agar PA tak memperhatikan masalah pembangunan pemukiman. Itu berarti, pemukiman Israel akan tetap menjadi kanker dalam tubuh Palestina. Sheikh Sabri juga menyerukan penyelesaian masalah pengungsi Palestina antara PA dan negara-negara Arab sambil menegaskan bahwa solusi yang disodorkan Amerika tak lain bertujuan melikuidasi hak warga Palestina untuk kembali ke rumah-rumah mereka...>>> Di paris, al-Maliki berpartisipasi dalam pertemuan tentang perdamaian Timur Tengah dengan Kerry dan menteri luar negeri Arab lainnya, demikian Anadolu Agency. Menurutnya, Kerry masihmemerlukan beberapa upaya “kerja keras” dengan Israel untuk mencapai kesepakatan yang bisa diterima Palestina. Al-Maliki menambahkan, apa yang disebut “karakter Yahudi” Israel menjadi poin utama dalam diskusi antara Kerry dan Menteri Luar Negeri Arab . Menurutnya, sikap Arab dalam masalah ini sama dengan Palestina, yaitu menolak “karakter Yahudi” Israel. Palestina bersikeras menuntut Yerusalem sebagai ibukota negara Palestina di masa depan. Al-Maliki menekankan bahwa pihak Palestina berkomitmen dengan batas waktu 29 April untuk menutup negosiasi...>>> Liga Arab menolak keras proposal AS untuk menempatkan pasukan Israel di perbatasan timur negara Palestina, al-Alam melaporkan, Sabtu (21/12/13). Dalam pertemuan darurat sesuai permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Sabtu itu, Sekjen Liga Arab Nabil Elaraby mengatakan bahkan satu kekuatan Israel pun tak dibolehkan berada di wilayah Palestina...>>> “Tidak ada mengheningkan cipta di parlemen Eropa atas kematian Ariel Sharon. Saya tidak akan membiarkan keheningan semenit pun,” kata Presiden Parlemen Eropa, Martin Schultz, demikian laporan Palestine News Network (PNN) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).>>> “Saya tidak setuju dengan mengheningkan cipta satu menit untuk Ariel Sharon. Dia telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga Palestina,” kata Richard Falbr, anggota parlemen Republik Ceko dari kelompok sosialis...>>> Ariel Sharon juga bertanggung jawab pada tragedi pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953 di mana saat itu 96 orang Palestina tewas oleh Unit 101 yang dipimpinnya dan pembantaian Sabra dan Shatila di Libanon pada 1982 yang mengakibatkan antara 3.000 – 3.500 jiwa terbunuh, sehingga ia dijuluki sebagai ‘Tukang Jagal dari Beirut’...>> Sharon juga bertanggung jawab atas pembunuhan Yassir Arafat dan Abu Ali Mustafa, Sekjen Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, Syikh Ahmed Yassin, percobaan pembunuhan Khaled Meshaal, serta banyak lagi dari para pemimpin Palestina dan Arab...>> ..Kementrian Informasi (MoI) Palestina mengatakan pemerintah Inggris harus bertanggung jawab penuh atas kejahatan politik Balfour terhadap rakyat Palestina. Kementrian, dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis Sabtu 2 November lalu dan yang bertepatan dengan ulang tahun ke-96 Deklarasi itu, menuntut pemerintah Inggris secara terbuka meminta maaf kepada rakyat Palestina atas kejahatan yang ditimbulkan...>.>>> Kementrian menekankan hak bersejarah rakyat Palestina atas tanah dari laut sampai sungai. ..>> Palestina juga menyerukan lembaga-lembaga PBB dan dunia untuk menempatkan kepentingan rakyat Palestina dan hak-hak mereka sebagai agenda utama. Kementrian itu juga menyerukan untuk menuntut para pejabat pendudukan Israel yang terlibat kejahatan dan pembantaian sepanjang sejarah dan menekankan bahwa perlawanan adalah pilihan strategis rakyat Palestina dalam perjuangan melawan penjajahan...>> "Palestina juga menekankan komitmennya untuk mengadakan rekonsiliasi nasional, mengulangi panggilan terbuka kepada Fatah dan semua gerakan Palestina menyepakati agenda politik bersama yang melindungi hak-hak rakyat Palestina terhadap kebijakan kriminalitas pendudukan," kata pernyataan itu dilansir Alray. Palestina juga meminta media dan kalangan jurnalis untuk menyoroti kejahatan berturut-turut pendudukan, dan mencerahkan opini publik di tingkat lokal dan internasional dengan apa yang pelaku Zionis telah dilakukan terhadap warga Palestina sebagai akibat dari perjanjian itu....>>> "Menteri Luar Negeri Inggris [Arthur James] Balfour berjanji pada 2 November 1917 untuk memberikan kepada Yahudi sebuah tanah air nasional yang akan didirikan di atas tanah Palestina, sebuah janji yang tidak layak diberikan untuk orang-orang yang tidak legal memilikinya," tambah penyataan itu. Deklarasi Balfour bertanggal 2 November 1917 merupakan surat dari Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour ke konglomerat Baron Rothschild (Walter Rothschild, Baron kedua keluarga Rothschild) yang merupakan bankir ternama dan kakek buyut para miliarder Rothschild saat ini. Saat itu ia merupakan, pemimpin komunitas Yahudi Inggris. Surat itu dimaksudkan diteruskan kepada Federasi Zionis Inggris dan Irlandia yang saat itu bukan warga Palestina. "Pemerintahan Yang Mulia dengan ini mendukung pendirian sebuah tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina, dan akan menggunakan upaya terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, itu menjadi jelas dipahami bahwa tidak akan dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak sipil dan agama dari komunitas-komunitas non-Yahudi di Palestina, atau hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara lain," demikian sebagian bunyi surat itu. Naskah surat itu diterbitkan ke pers satu minggu kemudian, pada tanggal 9 November 1917. Surat yang kemudian disebut "Deklarasi Balfour" itu kemudian dimasukkan ke dalam perjanjian damai Sèvres dengan Kekaisaran Utsmaniyah, leluhur negara Turki sekarang, dan Pemerintahan Inggris Mandat Palestina yang diakui Liga Bangsa-bangsa. Dokumen asli surat ini disimpan di British Library. Sebelumnya, tahun 1914, perang pecah di Eropa antara Inggris dengan sekutu dan Jerman, Austria-Hungaria dan kemudian Kekaisaran Utsmaniyah. Perjanjian damai Sèvres bertanggal 10 August 1920 dibuat saat Kekaisaran Utsmaniyah kalah oleh sekutu dan berakhirnya perang dunia I. Cikal bakal untuk mencaplok tanah Palestina dimulai tahun 1896 saat Theodor Herzl, seorang jurnalis Yahudi yang tinggal di Austria-Hungaria, menerbitkan sebuah pamplet Der Judenstaat, "Negara Yahudi", di mana ia menegaskan bahwa satu-satunya solusi untuk mencegah perlakuan buruk atau antisemitisme terhadap orang Yahudi oleh masyarakat Eropa atau dikenal dengan istilah Jewish Question, adalah melalui pembentukan Negara Yahudi. Sikap orang Eropa saat itu terhadap Yahudi melahirkan organisasi politik Zionisme. Setahun kemudian, Herzl mendirikan Organisasi Zionis (ZO), yang pada kongres pertama menyerukan pembentukan sebuah rumah bagi orang-orang Yahudi Eropa di Palestina yang saat itu masih merupakan wilayah Utsmaniyah. Sebelumnya, antara tahun 1881-1888, melihat persekusi Yahudi di Eropa, Kekaisaran Utsmaniyah mengumumkan memberi ijin kepada orang Yahudi yang bukan warga Utsmaniyah untuk tinggal di seluruh wilayah negara itu kecuali Palestina, karena di sana sudah ada orang Palestina dan Yahudi lokal. Saat itu konglomerat Baron Edmund the Rothschild dari Prancis mendanai pengungsian warga Yahudi ke Palestina dan pembelian tanah-tanah warga. Ini membuat friksi dengan pemerintah. Sementara itu beberapa negara di Eropa juga mulai mencari solusi untuk mendirikan sebuah negara bagi Yahudi. Ada yang di Uganda, Australia, Rusia bahkan sampai ke Amerika Selatan. Percaturan politik setelah itu, apalagi setelah bangkitnya Nazisme Jerman yang anti-Yahudi, membuat nasionalisme diaspora Yahudi berhasil mendirikan negara di Palestina tahun 1948, tanpa persetujuan seluruh warga Palestina yang sudah ada di sana ratusan tahun sebelumnya. ...>>> Gerakan Zionis tidak akan mampu mencapai tujuan mereka mengorbankan kemerdekaan dan hak menentukan nasib bangsa Palestina tanpa bantuan dari Kerajaan Inggris. Israel pernah dan masih menjadi pusat dari proyek-proyek Barat di Timur Tengah. Israel berutang terhadap Inggris yang memberi kesempatan mereka hidup dan berkembang di Palestina....>>> Situasi berubah total setelah Inggris mencaplok Palestina pada 1917. Masih di tahun itu, sebelumnya pada 2 November Zionisme mendapat jaminan hidup di Palestina lewat Dekalarasi Balfour dan akhirnya mengakibatkan petaka bagi rakyat Palestina hingga saat ini. Surat itu dikirim oleh Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour ke Federasi Zionis melalui pemuka Yahudi di Inggris Baron Walter Rothschild. Dalam risalah ini, pemerintah Inggris mengumumkan komitmennya terhadap Zionisme: “Pemerintah Yang Mulia memandang perlu membentuk sebuah negara bagi kaum Yahudi di Palestina dan akan memberikan upaya terbaik buat mencapai tujuan ini…”..>>>




Parlemen Eropa Tolak Heningkan Cipta Untuk Ariel Sharon




parlemen eropa
Parlemen eropa
PARIS_DAKTACOM: Parlemen Eropa menolak permintaan mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang mendiang mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, karena perannya dalam membantai ribuan orang Palestina.

“Tidak ada mengheningkan cipta di parlemen Eropa atas kematian Ariel Sharon. Saya tidak akan membiarkan keheningan semenit pun,” kata Presiden Parlemen Eropa, Martin Schultz, demikian laporan Palestine News Network (PNN) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Seorang anggota parlemen dari Partai “Kebebasan”, partai ekstrim kanan Belanda, Laurence Stassen, meminta agar Parlemen Eropa mengheningkan cipta selama satu menit dalam sidang pembukaan Parlemen Eropa yang dilaksanakan di kota Strasbourg, Prancis, Selasa kemarin.
Namun, banyak anggota Parlemen Eropa menentang seruan itu.
“Saya tidak setuju dengan mengheningkan cipta satu menit untuk Ariel Sharon. Dia telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga Palestina,” kata Richard Falbr, anggota parlemen Republik Ceko dari kelompok sosialis.
Ariel Sharon yang dikenal sebagai ‘Sang Jagal’ meninggal dunia Sabtu sore (11/1) setelah kondisi kesehatanya semakin memburuk pasca koma hampir delapan tahun di Rumah Sakit Sheba Medical Center di Tel Hashomer, dekat Tel Aviv, tempat Sharon dirawat.
Selama tiga puluh tahun Sharon berdinas sebagai anggota Angkatan Bersenjata Israel. Pangkat tertingginya adalah Mayor Jenderal. Ia menjadi terkenal di Israel karena keterlibatannya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Ariel Sharon juga bertanggung jawab pada tragedi pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953 di mana saat itu 96 orang Palestina tewas oleh Unit 101 yang dipimpinnya dan pembantaian Sabra dan Shatila di Libanon pada 1982 yang mengakibatkan antara 3.000 – 3.500 jiwa terbunuh, sehingga ia dijuluki sebagai ‘Tukang Jagal dari Beirut’.

Sharon juga bertanggung jawab atas pembunuhan Yassir Arafat dan Abu Ali Mustafa, Sekjen Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, Syikh Ahmed Yassin, percobaan pembunuhan Khaled Meshaal, serta banyak lagi dari para pemimpin Palestina dan Arab.
Pemimpin Gerakan Jihad Islam, Syaikh Ahmed Al-Madlal mengatakan, kematian tokoh Zionis Ariel Sharon merupakan berita gembira bagi rakyat Palestina dan Arab pada khususnya serta umat Islam pada umumnya, mengingat  kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukannya semasa hidupnya.

“Sharon adalah simbol kejahatan, terdepan dalam aksi kriminalitas dan penghisap darah Palestina dan Arab, termasuk para ibu-ibu dan anak-anak tak bersenjata,” tegasnya.***
Redaktur     : Imran Nasution
Sumber       : mirajnews.com


Liga Arab: Tak Satu Pun Kekuatan Israel Boleh Berada di Palestina

Islam Tiimes - Dalam pertemuan darurat sesuai permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Sabtu itu, Sekjen Liga Arab Nabil Elaraby mengatakan bahkan satu kekuatan Israel pun tak dibolehkan berada di wilayah Palestina.
Rapat Liga Arab (al-Alam)
Rapat Liga Arab (al-Alam)

Liga Arab menolak keras proposal AS untuk menempatkan pasukan Israel di perbatasan timur negara Palestina, al-Alam melaporkan, Sabtu (21/12/13).

Dalam pertemuan darurat sesuai permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Sabtu itu, Sekjen Liga Arab Nabil Elaraby mengatakan bahkan satu kekuatan Israel pun tak dibolehkan berada di wilayah Palestina.

Sebuah laporan yang diedarkan pada para delegasi Arab menjelang pertemuan itu mengatakan, usulan keamanan AS itu telah menerima tuntutan ekspansionis pihak keamanan Israel dan menjamin Israel terus mengontrol Lembah Jordan dengan dalih keamanan.

Sumber-sumber Palestina bahkan merinci rencana AS mengizinkan kehadiran militer Israel selama 10 tahun ke depan di Lembah Yordan.

Abbas menolak rencana penempatan pasukan Israel di sepanjang Lembah Yordan itu tapi mengatakan bahwa pihaknya bisa menerima pengerahan pasukan AS di sana.

Rezim Israel dan Palestina melanjutkan perundingan langsung bulan Juli lalu setelah vakum selama 3 tahun. Tapi sejauh ini, tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam perundingan tersebut.[IT/AAL/NAT]

Perdamaian Palestina-Israel Yang Digagas John Kerry Menemui Jalan Buntu

Riyad Al Maliki
Menlu Palestina di Perancis Riyad Al-Maliki

PARIS_DAKTACOM:  
http://www.dakta.com/2014/01/perdamaian-palestina-israel-yang-digagas-john-kerry-menemui-jalan-buntu/
 
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan Senin (13/1/14), di Paris, tidak ada kemajuan yang dicapai oleh upaya perdamaian  yang digagas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry baru-baru ini.

Berbicara kepada Voice of Palestine, stasiun radio di Paris, al-Maliki mengatakan sejumlah isu yang beredar terus menggagalkan kesepakatan antara Palestina dan Israel.

Di paris, al-Maliki berpartisipasi dalam pertemuan tentang perdamaian Timur Tengah dengan Kerry dan menteri luar negeri Arab lainnya, demikian Anadolu Agency.

Menurutnya, Kerry masihmemerlukan beberapa upaya “kerja keras” dengan Israel untuk mencapai kesepakatan yang bisa diterima Palestina.

Al-Maliki menambahkan, apa yang disebut “karakter Yahudi” Israel menjadi poin utama dalam diskusi antara Kerry dan Menteri Luar Negeri Arab .

Menurutnya, sikap Arab dalam masalah ini sama dengan Palestina, yaitu menolak “karakter Yahudi” Israel. Palestina bersikeras menuntut Yerusalem sebagai ibukota negara Palestina di masa depan.

Al-Maliki menekankan bahwa pihak Palestina berkomitmen dengan batas waktu 29 April untuk menutup negosiasi.
Pekan lalu, Kerry melakukan perjalanan kesepuluhnya ke Timur Tengah untuk pembicaraan damai dengan mengunjungi Israel, Palestina, Yordania dan Arab Saudi dalam upaya segar mempromosikan pembicaraan damai.
Negosiasi yang disponsori Washington dilanjutkan Juli lalu setelah absen selama tiga tahun.***
Redaktur  : Imran Nasution
Sumber    : Mi’raj Islamic News Agency (Mina)

 

Mengapa Palestina Menolak Prakarsa Perundingan Kerry?


Berbagai pemberitaan mengkonfirmasikan meluasnya penentangan program miring Amerika Serikat dalam menyikapi krisis di Palestina, yang diusulkan dan ditindaklanjuti oleh Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry.

Disebutkan bahwa putaran terbaru perundingan damai antara pemerintah Otorita Ramallah dan rezim Zionis Israel melalui mediasi Amerika Serikat setelah bertahun-tahun terhenti karena berlanjutnya pembangunan permukiman Zionis, dimulai kembali pada Juli 2013 lalu.

Sementara pada putaran perundingan kali ini, sama seperti sebelumnya, rezim Zionis dan Otorita Ramallah tidak dapat mengenyampingkan perbedaan mengingat kerakusan Israel dan juga dukungan Washington terhadap Tel Aviv. Perundingan itu sendiri juga ditentang luas opini umum.

Dalam hal ini, Yaser Abdrabbuh, sekjen komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan bahwa para pejabat Palestina tidak setuju dengan usulan John Kerry dalam perundingan damai tersebut.
 
"Pasalnya dalam usulan Kerry, akan dibentuk sebuah negara Palestina yang tidak memiliki perbatasan jelas, jalur penyeberangan atau ibukota, dan bahkan permukiman-permukiman Zionis juga tetap berada di dalam wilayah Palestina."
 
Menurut Abdrabuh, selain itu, pihak Palestina juga harus mengakui rezim Zionis sebagai sebuah negara Yahudi.

Dijelaskannya bahwa usulan John Kerry terkait pengakuan rezim Zionis sebagai negara Yahudi itu berarti berlanjutnya penjajahan Israel terhadap wilayah dan jalur penyeberangan Palestina, perluasan pembangunan permukiman Zionis, serta berbagai masalah lain.

Ismail Haniyeh, PM Palestina di Gaza, Kamis (16/1) menyatakan usulan Menlu AS itu merupakan makar baru untuk menghancurkan masalah Palestina.

Pemaparan perincian usulan Kerry dalam mengupayakan perundingan damai antara Palestina dan Israel itu menunjukkan bahwa bangsa Palestina sedang menghadapi propaganda dan makar berbahaya baru dari AS. Terlambat atau lengah dalam menyikapi masalah ini akan mengancam musnahnya masalah Palestina yang akan menguntungkan Israel dan membinasakan seluruh hak dan cita-cita bangsa Palestina.

Selain berbagai gerakan, opini umum Palestina juga menentang usulan tersebut dan mereka memperingatkan dampak bahaya dari usulan Kerry. Prakarsa Kerry bukan dinilai sebagai upaya perdamaian, melainkan pemaksaan atas bangsa Palestina untuk mengakui Israel yang pada akhirnya akan menggilas seluruh krisis di Palestina. Dengan kata lain, prakarsa itu tidak lain adalah realisasi ketamakan Israel dan kepentingan AS saja, tidak lebih. Karena poros utama dalam prakarsa itu adalah penguasaan lebih banyak wilayah Palestina oleh rezim Zionis. (IRIB Indonesia/MZ)

Abbas: Kami Tak Akan Akui Israel

Islam Times - http://www.islamtimes.org/vdcbwgbf5rhba5p.qnur.html
Abbas menambahkan, "Kami tak akan menerima dan itu hak kami untuk tidak mengakui negara Yahudi."
Al Quds
Al Quds

Ketua Otoritas Palestina (PA), Mahmoud Abbas mengatakan dia tak akan mengakui Israel sebagai negara Yahudi.

Abbas menyatakan hal itu dalam pidato di hadapan ratusan warga Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat hari Sabtu (11/1/14). Abbas menambahkan, Palestina tak akan melepaskan tuntutan agar Timur al-Quds (Yerusalem) menjadi ibukota Palestina.

"Tanpa Jerusalem timur sebagai ibukota negara Palestina, tidak akan ada perdamaian antara kami dan Israel," katanya. Abbas menambahkan, "Kami tak akan menerima dan itu hak kami untuk tidak mengakui negara Yahudi."

Pernyataan Abbas muncul setelah Tel Aviv mengumumkan rencana pembangunan 1.400 unit pemukiman ilegal meski pejabat Palestina dan Israel tengah melangsungkan pembicaraan damai.

Putaran baru pembicaraan damai dimulai bulan Juli tahun lalu untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel.[IT/r]

Ulama Palestina Kecam Tawaran Baru AS

Islam Times - http://www.islamtimes.org/vdcbssbfgrhbffp.qnur.html
Sheikh Sabri juga menyerukan penyelesaian masalah pengungsi Palestina antara PA dan negara-negara Arab sambil menegaskan bahwa solusi yang disodorkan Amerika tak lain bertujuan melikuidasi hak warga Palestina untuk kembali ke rumah-rumah mereka.
Sheikh Sabr (al-Alam)
Sheikh Sabr (al-Alam)

Ulama Masjid al-Aqsa, Sheikh Ikrima Sabr mengecam tawaran terbaru AS pada Otoritas Palestina (PA) sambil menegaskan bahwa penjajah Israel terus berusaha mengambilalih tanah dan memperluas permukiman, al-Alam melaporkan, Sabtu (28/12/13).

Dalam khotbah shalat Jumat di Masjid al-Aqsa, Sheikh Sabri mengatakan bahwa salah satu tuntutan Amerika pada PA adalah agar PA tak memperhatikan masalah pembangunan pemukiman. Itu berarti, pemukiman Israel akan tetap menjadi kanker dalam tubuh Palestina.

Sheikh Sabri juga menyerukan penyelesaian masalah pengungsi Palestina antara PA dan negara-negara Arab sambil menegaskan bahwa solusi yang disodorkan Amerika tak lain bertujuan melikuidasi hak warga Palestina untuk kembali ke rumah-rumah mereka.

Sheikh Sabri juga menggarisbawahi bahwa rakyat Palestina tak akan pernah menerima usulan AS itu.

Ulama al-Aqsa yang terkenal itu juga berbicara tentang pelanggaran yang dilakukan polisi Israel dan pemukim Yahudi di Yerusalem terutama di kompleks Masjid al-Aqsa.[IT/AAL/NAT]]

Abbas: Tak Ada Perdamaian sampai Semua Tahanan Dibebaskan

Islam Times - http://www.islamtimes.org/vdcbwsbf8rhbf9p.qnur.html
Pembebasan itu merupakan prasyarat pembicaraan damai yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina.
Mahmoud Abbas (al-Alam)
Mahmoud Abbas (al-Alam)

Ketua Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas bersumpah pada 18 tahanan yang dibebaskan dan tiba di Ramallah bahwa dia tak akan istirahat sampai semua tahanan Palestian dibebaskan, Al-Alam melaporkan, Selasa (31/12/13).
Pagi itu, Abbas disambut dan dipeluk ketika para tahanan yang dibebaskan itu tiba di kompleks Presiden.

Pembebasan itu merupakan prasyarat pembicaraan damai yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina.

Sebelumnya, 26 tahanan Palestina juga dibebaskan pada awal Agustus dan Oktober 2013.

Tel Aviv mengatakan, sebanyak 104 warga Palestina akan dibebaskan secara bertahap setelah negosiasi dimulai 30 Juli lalu.

Saat ini, 4.500 warga Palestina mendekam di penjara-penjara Israel. Mayoritas mereka dipenjara tanpa tuduhan atau proses pengadilan apapun.[IT/AAL/NAT]

MoI Palestina: Inggris Harus Minta Maaf Atas Kejahatan 'Deklarasi Balfour'

Senin, 04 November 2013, 15:39 WIB

teifidancer-teifidancer.blogspot.com 
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/13/11/04/mvqdds-moi-palestina-inggris-harus-minta-maaf-atas-kejahatan-deklarasi-balfour
Sebuah koran Palestina
Sebuah koran Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --

Kementrian Informasi (MoI) Palestina mengatakan pemerintah Inggris harus bertanggung jawab penuh atas kejahatan politik Balfour terhadap rakyat Palestina.

Kementrian, dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis Sabtu 2 November lalu dan yang bertepatan dengan ulang tahun ke-96 Deklarasi itu, menuntut pemerintah Inggris secara terbuka meminta maaf kepada rakyat Palestina atas kejahatan yang ditimbulkan.

Kementrian menekankan hak bersejarah rakyat Palestina atas tanah dari laut sampai sungai.

Palestina juga menyerukan lembaga-lembaga PBB dan dunia untuk menempatkan kepentingan rakyat Palestina dan hak-hak mereka sebagai agenda utama.

Kementrian itu juga menyerukan untuk menuntut para pejabat pendudukan Israel yang terlibat kejahatan dan pembantaian sepanjang sejarah dan menekankan bahwa perlawanan adalah pilihan strategis rakyat Palestina dalam perjuangan melawan penjajahan.

"Palestina juga menekankan komitmennya untuk mengadakan rekonsiliasi nasional, mengulangi panggilan terbuka kepada Fatah dan semua gerakan Palestina menyepakati agenda politik bersama yang melindungi hak-hak rakyat Palestina terhadap kebijakan kriminalitas pendudukan," kata pernyataan itu dilansir Alray.

Palestina juga meminta media dan kalangan jurnalis untuk menyoroti kejahatan berturut-turut pendudukan, dan mencerahkan opini publik di tingkat lokal dan internasional dengan apa yang pelaku Zionis telah dilakukan terhadap warga Palestina sebagai akibat dari perjanjian itu.

"Menteri Luar Negeri Inggris [Arthur James] Balfour berjanji pada 2 November 1917 untuk memberikan kepada Yahudi sebuah tanah air nasional yang akan didirikan di atas tanah Palestina, sebuah janji yang tidak layak diberikan untuk orang-orang yang tidak legal memilikinya," tambah penyataan itu.

Deklarasi Balfour bertanggal 2 November 1917 merupakan surat dari Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour ke konglomerat Baron Rothschild (Walter Rothschild, Baron kedua keluarga Rothschild) yang merupakan bankir ternama dan kakek buyut para miliarder Rothschild saat ini. Saat itu ia merupakan, pemimpin komunitas Yahudi Inggris. 
Surat itu dimaksudkan diteruskan kepada Federasi Zionis Inggris dan Irlandia yang saat itu bukan warga Palestina.

"Pemerintahan Yang Mulia dengan ini mendukung pendirian sebuah tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina, dan akan menggunakan upaya terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, itu menjadi jelas dipahami bahwa tidak akan dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak sipil dan agama dari komunitas-komunitas non-Yahudi di Palestina, atau hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara lain," demikian sebagian bunyi surat itu.

Naskah surat itu diterbitkan ke pers satu minggu kemudian, pada tanggal 9 November 1917.
Surat yang kemudian disebut "Deklarasi Balfour" itu kemudian dimasukkan ke dalam perjanjian damai Sèvres dengan Kekaisaran Utsmaniyah, leluhur negara Turki sekarang, dan Pemerintahan Inggris Mandat Palestina yang diakui Liga Bangsa-bangsa.
Dokumen asli surat ini disimpan di British Library.
Sebelumnya, tahun 1914, perang pecah di Eropa antara Inggris dengan sekutu dan Jerman, Austria-Hungaria dan kemudian Kekaisaran Utsmaniyah. Perjanjian damai Sèvres bertanggal 10 August 1920 dibuat saat Kekaisaran Utsmaniyah kalah oleh sekutu dan berakhirnya perang dunia I.
Cikal bakal untuk mencaplok tanah Palestina dimulai tahun 1896 saat Theodor Herzl, seorang jurnalis Yahudi yang tinggal di Austria-Hungaria, menerbitkan sebuah pamplet Der Judenstaat, "Negara Yahudi", di mana ia menegaskan bahwa satu-satunya solusi untuk mencegah perlakuan buruk atau antisemitisme terhadap orang Yahudi oleh masyarakat Eropa atau dikenal dengan istilah Jewish Question, adalah melalui pembentukan Negara Yahudi.
Sikap orang Eropa saat itu terhadap Yahudi melahirkan organisasi politik Zionisme. Setahun kemudian, Herzl mendirikan Organisasi Zionis (ZO), yang pada kongres pertama menyerukan pembentukan sebuah rumah bagi orang-orang Yahudi Eropa di Palestina yang saat itu masih merupakan wilayah Utsmaniyah.
Sebelumnya, antara tahun 1881-1888, melihat persekusi Yahudi di Eropa, Kekaisaran Utsmaniyah mengumumkan memberi ijin kepada orang Yahudi yang bukan warga Utsmaniyah untuk tinggal di seluruh wilayah negara itu kecuali Palestina, karena di sana sudah ada orang Palestina dan Yahudi lokal.
Saat itu konglomerat Baron Edmund the Rothschild dari Prancis mendanai pengungsian warga Yahudi ke Palestina dan pembelian tanah-tanah warga. Ini membuat friksi dengan pemerintah. 
Sementara itu beberapa negara di Eropa juga mulai mencari solusi untuk mendirikan sebuah negara bagi Yahudi. Ada yang di Uganda, Australia, Rusia bahkan sampai ke Amerika Selatan.
Percaturan politik setelah itu, apalagi setelah bangkitnya Nazisme Jerman yang anti-Yahudi, membuat nasionalisme diaspora Yahudi berhasil mendirikan negara di Palestina tahun 1948, tanpa persetujuan seluruh warga Palestina yang sudah ada di sana ratusan tahun sebelumnya.


Gebrakan Zionis Lewat Deklarasi Balfour

Inggris memikul tanggung jawab sejarah atas penjajahan Israel terhadap Palestina.

Proklamator kemerdekaan Israel David Ben Gurion.
Gerakan Zionis tidak akan mampu mencapai tujuan mereka mengorbankan kemerdekaan dan hak menentukan nasib bangsa Palestina tanpa bantuan dari Kerajaan Inggris. Israel pernah dan masih menjadi pusat dari proyek-proyek Barat di Timur Tengah. Israel berutang terhadap Inggris yang memberi kesempatan mereka hidup dan berkembang di Palestina.

Ketika Kekhalifahan Usmaniyah masih berkuasa, para pemukim Yahudi Zionis asal Eropa sangat sedikit dan tidak pernah diberi kebebasan di Palestina. Kalau saja kerajaan ini masih berdiri setelah Perang Dunia Pertama berakhir, sangat mungkin negara Israel khusus bagi kaum Yahudi tidak akan pernah bisa terbentuk.


Situasi berubah total setelah Inggris mencaplok Palestina pada 1917. Masih di tahun itu, sebelumnya pada 2 November Zionisme mendapat jaminan hidup di Palestina lewat Dekalarasi Balfour dan akhirnya mengakibatkan petaka bagi rakyat Palestina hingga saat ini.

Surat itu dikirim oleh Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour ke Federasi Zionis melalui pemuka Yahudi di Inggris Baron Walter Rothschild. Dalam risalah ini, pemerintah Inggris mengumumkan komitmennya terhadap Zionisme: “Pemerintah Yang Mulia memandang perlu membentuk sebuah negara bagi kaum Yahudi di Palestina dan akan memberikan upaya terbaik buat mencapai tujuan ini…”

Perkembangan paling penting adalah cita-cita mendirikan Israel seperti ditulis dalam Deklarasi Balfour juga dimasukkan ke dalam dokumen Mandat Inggris atas Palestina pada 1922 dan disetujui Liga Bangsa-Bangsa. Ini sebuah capaian politik dan propaganda spektakuler bagi gerakan Zionis. Padahal di masa itu, mereka merupakan minoritas di kalangan Yahudi.
Menariknya, dokumen ini dikritik oleh Sir Edwin Montagu, satu-satunya orang Yahudi dalam kabinet Perdana Menteri Inggris Lloyd George. Menteri Luar Negeri Urusan India ini menegaskan Yudaisme berbeda dengan Zionisme. Dia prihatin soal kemungkinan loyalitas ganda orang-orang Yahudi di negara itu. Dia mempertanyakan hak Federasi Zionis berbicara atas nama seluruh bangsa Yahudi.
Pada 1917 jumlah warga Yahudi di Palestina di bawah sepuluh persen dari total penduduk. Isi dari Deklarasi Balfour berakar dari politik kolonial rasis karena tidak menyebut soal rakyat Palestina, apakah muslim atau Nasrani, yang ketika itu berjumlah lebih dari 90 persen.
Apalagi mereka memiliki di atas 97 persen dari wilayah yang ingin diberikan Inggris kepada imigran-imigran Yahudi. Balfour malah menyebut rakyat Palestina ini sebagai masyarakat non-Yahudi di Palestina. Deklarasi Balfour juga bungkam mengenai hak-hak bangsa Palestina.
Didorong oleh Deklarasi Balfour, pada Januari 1919 tokh Zionis Inggris Chaim Weizmann menghadiri Konferensi Perdamaian paris di Prancis. Dia menyerukan Palestina adalah hak sejati bangsa Yahudi. Seruan ini muncul di saat prinsip ‘Penentuan Nasib Sendiri’ disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson bergema ke seluruh dunia. Lloyd George mendukung prinsip itu, namun di sisi lain dia menolak mengakui hak bangsa Palestina.
Deklarasi Balfour terbit saat Jenderal Edmund Allenby berusaha menguasai Yerusalem pada Perang Dunia Pertama. Di tahun itu pual terjadi perundingan intensif antara kelompok logi Zionis dengan para pejabat Kementerian Luar negeri Inggris dan anggota kabinet Lloyd George.
Pada 11 Desember 1917 Allenby menjejakkan kaki di Yerusalem dan berparade keliling Kota Tua. Dia merupakan orang Kristen pertama menguasai Yerusalem sejak Perang Salib di abad pertengahan. Allenby dan Lloyd George menyebut keberhasilan menguasai Yerusalem ini sebagai hadiah Natal bagi rakyat Inggris. “Perang Salib telah berakhir sekarang,” kata Allenby.
Allenby dan Balfour adalah dua orang Inggris begitu dihormati dan dipuja oleh Israel. Allenby dijadikan nama jembatan di atas Sungai Yordan dibangun oleh Allenby pada 1918 buat menggantikan jembatan tua peninggalan Kekhalifahan Usmaniyah. Allenby juga menjadi nama sebuah jalan di Ibu Kota Tel Aviv. Balfuria (merujuk pada nama Balfour) merupakan nama sebuah koloni Yahudi di selatan Nazareth dibentuk pada 1922. Permukiman Yahudi ketiga di Palestina juga diberi nama Balfour.
Pada 1917, Weizmann mengatakan, “Negara Yahudi di Palestina bakal menjadi pelindung Inggris, khususnya bagi terusan Suez.” Weizmann bersahabat karib dengan Perdana Menteri Afrika Selatan Jenderal Jan Smuts. penganjur pemisahan ras ini banyak terlibat dalam menyusun Deklarasi Balfour. Lloyd George dan Balfour dari kalangan Kristen Protestan meyakini bangsa Yahudi harus kembali ke Palestina sebelum kedatangan Sang Penyelamat.
Alkitab telah menjadi teks kunci buat menebus kolonisasi pemukim Yahudi Eropa di Palestina. Alkitab (agama) dan pedang (kekuatan), dua alat warisan Perang Salib dan kolonialisme Inggris, juga menjadi strategi utama Zionis sejak Israel berdiri pada 1948.
Sejak akhir abad ke-19, gerakan Zionis telah menikmati pengaruh luar biasa dalam koridor kekuatan Barat. Untuk pelbagai alasan, Israel menjadi kebijakan sentral negara-negara Barat di Timur Tengah. negara Zionis ini menjadi begitu amat penting bagi kebijakan Barat selepas Perang Dunia Kedua. Sokongan dana, militer, dan politik melimpah buat Israel seolah menjadi penebus atas genosida dilakukan pasukan Nazi Jerman.
Zionisme muncul di Eropa di akhir abad ke-19. Gerakan ini lahir saat imperialisme Eropa mencapai puncak dan dipengaruhi langsung oleh pan-Jermanisme. Zionisme berhasil menggabungkan nasionalisme Eropa Timur dan Eropa Tengah dengan kolonisasi pemukim Eropa serta Alkitab.
Dari awal sudah jelas, proyek restorasi Yahudi hanya bisa digapai lewat dukungan aktif dari negara-negara besar Eropa. Mulai Theodor Herzl hingga Chaim Weizmann dan David Ben Gurion, mereka menyadari gerakan Zionis tidak bisa berkembang tanpa sokongan kekuatan imperialis Eropa. “Jika Yang mulia Sultan memberikan Palestina kepada kami, kami akan membalas itu dengan mengatur seluruh keuangan Turki. Kami harus membangun sebagian tembok pertahanan bagi Eropa di Asia,” tulis Herzl.
Dalam pidatonya di depan komite bentukan Inggris diketuai Lord Peel pada 1936, Ben Gurion mengumumkan, “Alkitab adalah mandat kami.” Bagi Ben Gurion, Alkitab adalah teks utama dari Zionisme dan menjadi dasar pembentukan negara Israel. Alkitab telah menjadi alat bagi Zionisme buat melenyapkan bangsa Palestina.
Sejarawan asal Inggris Arnold Toynbee menggambarkan Balfour sebagai lelaki nakal. Dia yakin Balfour dan Lloyd George sadar Deklarasi Balfour bakal menjadi petaka bagi rakyat Palestina. Namun Inggris mendorong gelombang imigran Yahudi berkulit putih ke Palestina.
Tentu saja Inggris tidak berwenang secara hukum atau moral untuk menyerahkan wilayah bukan milik mereka kepada orang-orang tidak bermukim di sana. Deklarasi Balfour telah menyiapkan panggung bagi perjuangan Zionis mengambil alih wilayah Palestina dan masih berlangsung sampai sekarang. Selama 1914-1948, Inggris mengizinkan gerakan Zionis membawa ratusan ribu pemukim Yahudi dari Eropa, mendirikan ratusan permukiman, termasuk sejumlah kota besar, untuk meletakkan dasar politik, militer-keamanan, ekonomi, industri, demografi, budaya, dan akademik bagi negara Israel.
Setengah abad sebelum keluar Deklarasi Balfour, koloni kulit putih pertama disebut Kerem Avraham berdiri di Palestina, kini bagian dari Yerusalem. Permukiman ini dibangun oleh Konsul Inggris di Yerusalem James Finn bersama istrinya, Elizabeth Anne, pada 1855.
Finn berteman dekat dengan Anthony Ashley Cooper alias Earl of Shaftesbury, anggota parlemen terkemuka dari kelompok konservatif. Shaftesbury mengatakan restorasionisme Yahudi ke Palestina akan membawa keuntungan politik dan ekonomi bagi Kerajaan Inggris.
Dengan dukungan Lord Palmerston (kemudian menjabat menteri luar negeri Inggris), Shaftesbury mulai mempromosikan restorasi Yahudi ke Palestina di Inggris pada 1830-an. Dia juga membantu proses pembukaan Konsulat Inggris di Yerusalem pada 1839.
Restorasionisme Yahudi kian mendapat dukungan setelah PEF (Dana Eksplorasi Palestina) – lembaga dibentuk pada 1865 oleh ahli Alkitab, ahli geografi, pejabat militer dan intelijen, para pendeta – melakukan survei dan pemetaan. Mereka menyimpulkan di bawah kompleks Masjid Al-Aqsa pernah berdiri Kuil Bukit tempat suci umat Yahudi di zaman Sulaiman. Peta dan hasil survei itu kini menjadi pegangan bagi para ahli purbakala Israel buat terus menggali di bawah Al-Aqsa untuk mnecari bukti Kuil Suci pernah berdiri di sana sebelumnya.
Ketika para pemukim Yahudi kulit putih pindah ke Palestina, sikap dan perilaku mereka terhadap penduduk asli seperti kaum kolonial terhadap bangsa jajahan. Orang-orang Palestina dianggap rendahan dan tidak beradab. Jumlah permukiman Yahudi awalnya sangat sedikit sampai akhirnya Inggris mencaplok Palestina pada 1917. Sejak saat itu, permukiman Yahudi berkembang sangat cepat.
Di masa ini, Zionis menyebut Palestina sebagai Tanah Suci Israel. Pemerintah kolonial Inggris menggunakan nama Eretz Israel (Tanah Israel) untuk semua dokumen resmi, seperti mata uang, perangko, buat menggantikan nama Palestina.
Hingga 1930-an, Deklarasi Balfour mempengaruhi gerakan Zionis untuk menerapkan prinsip kolonialisme terhadap Palestina dan memusnahkan etnis asli Palestina. Pada 1930, Weizmann (kemudian memimpin Organisasi Zionis Dunia dan the Jewish Agency Executive) mulai aktif mengkampanyekan gagasan mengusir orang-orang Arab dari wilayah Palestina.
Kolonisasi pemukim Yahudi kulit putih mencapai puncak dengan berdirinya negara Israel pada 1948. Sebuah harga kelewat mahal harus dibayar bangsa Palestina hingga kini.
Middle East Monitor/Faisal Assegaf

1 komentar:

  1. KEJAHATAN ZIONIS DAN KERAJAAN INGGRIS..SEBAGAI KAKI TANGANNYA BUKAN SAJA TERHADAP RAKYAT DAN BANGSA PALESTINA DAN NEGARA PALESTINA.. TETAPI JUGA TERHADAP RAKYAT INGGRIS DAN RAJA2 INGGRIS YANG ASLI... DIMANA MEREKA GRUP ROTHSCHILD ..YANG MENGGUNAKAN TANGAN PEMBERONTAKAN CROMWELL DAN MEMANCING KESALAHAN YANG DIREKAYASA TERHADAP RAJA INGGRIS [ASLI] ..YANG SEBENARNYA.. DENGAN PERMAINAN INTELIGEN DAN POLITIK CURANG..

    SAYANG SEJARAWAN INGGRIS BELUM SEPENUHNYA JUJUR TERHADAP BANGSA DAN RAKYAT INGGRIS...
    SEMOGA DOKUMEN2 TERSEBUT TIDAK HILANG DARI ARSIP2 DUNIA.. DAN HARUS DIBONGKAR...

    DALAM SEJARAH MAGNA CARTA JUGA ADA TERBERSIT..KISAH KECURANGAN2 ITU...

    BalasHapus