Senin, 07 Oktober 2013

.MENTAL BOBROK POLISI DI SEMARANG...YANG MENYERAH KEPADA PREMAN...??..>> . KALAW BENAR SEPERTI APA YANG DITULIS AKIL MUCHTAR...MANTAN KETUA MK.... DALAM SURAT ... PENGUNDURAN DIRNYA SEBAGAI KETUA MK..>> MAKA APAKAH ADA KEMUNGKINAN .... REKAYASA... KPK...MEMBLOW UP..BERITA PENAGKAPAN INI ....DAN ... UNTUK APA..??>> PENCITRAAN KPK.. ATAU ADA SKENARIO POLITIK TERTENTU...??? .....>> KONON DALAM POLITIK...TIDAK ADA YANG KEBETULAN..??>> SEMUA ADA SKENARIO ...DAN PERENCANAAN...??>> SAYA MENGHARAP KEBENARAN...DAN KEJUJURAN...>> SEMOGA KPK TIDAK DIREKAYASA..OLEH REZIM2 JAHIL..??>> MANA..YANG BENAR...HANYA ALLAH MAHA TAHU.. DAN MEREKA2 YANG MERENCANAKAN DAN MEMBUAT REKAYASA..??>> SEMOGA.. SEMUANYA... SEGERA TERBUKTI DENGAN SEBENARNYA.. DAN KEZHOLIMAN SEGERA SIRNA DIBUMI INDONESIA..INI..??>> .... PERMAINAN ...OPERATION FALSE FLAG DAN SEMACAMNYA... BISA SAJA DIMAINKAN DALAM BERBAGAI VERSI DAN JARINGAN JURNALIS... DAN ...INTELIGEN... YANG MEMANG SUDAH MAHIR DAN... DIKONSEP DAN SKENARIO..YANG SANGAT CANGGIH... ??>> RAKYAT AWAM SEMAKIN TIDAK PUNYA PEGANGAN ....KARENA .. INSTITUSI2.. HUKUM BISA DIJADIKAN ALAT POLITIK... HANYA KARENA ADA GRAND SCENARIO...DAN DESIGN..POLITIK GLOBAL...???>> SEMUA TERJADI DALAM RANGKA SUASANA... SIDANG KTT APEC- YANG KONON SARAT DENGAN PERMAINAN GERAKAN2 REZIM... PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL.. PARA NEO-PENJAJAH TERSELUBUNG...YANG INGIN MEMBANGUN TATANAN DUNIA BARU..DENGAN KONSEP...HASRAT PARA KAUM SUPER KAYA DUNIA... ??>> KITA AWAM.. TETAP HARUS WASPADA...?? TIDAK SEMUA KEBENARAN BENAR2..TERUNGKAP..??>> KARENA DUNIA JAHAT DAN IFRIT DAN IBLIS SEDANG MENYAMAR DALAM BERBAGAI TOPI TOGA- ATAU MAHKOTA RAJA2-ATAU TANDA JASA KEPAHLAWANAN ARAT... TINGKAT KOMANDO JENDRAL2....DAN JURNALIS... PENDUSTA...??>> WASPADALAH !! ... WASPADALAH..!!! .?? .. ....Polisi Menyerah Ditodong Senjata Tajam oleh Preman...??...>>> ........Kepada Yth/yang mulia Bpk/ibu hakim konstitusi Ass. Wr Wb 1. Saya mohon maaf kepada Bpk/Ibu hakim konstitusi dan kpd seluruh staf dan karyawan MK. 2. Sejak tanggal surat ini saya mengundurkan diri sebagai hakim MK. 3. Walau tidak untuk dipercaya atau tidak perlu percaya kepada saya, kiranya saya perlu menjelaskan kejadian yg sebenarnya; a. Rabu malam saya baru sampai di rumah sekitar jam 8 lewat, mandi ganti pakaian dan berbicara dengan istri, saya diberitahu ada tamu oleh penjaga rumah kediaman. Saya menuju ke pintu mau membuka pintu lalu ada ketukan, dan pintu saya buka, dan ada petugas dari KPK memperkenalkan diri dengan mengatakan ada dua orang lagi duduk di teras halaman depan, dan diminta menyaksikan lalu saya hanya kenal dengan Chairun Nisa, yang pernah SMS saya beberapa waktu lalu mau bertamu ke rumah, saya jawab dengan SMS, silakan tapi jangan malam-malam karena saya ngantuk. Ketika saya menyaksikan kedua orang itu digeledah, dari laki-laki yang tidak saya kenal itu didapati beberapa amplop; sedangkan dari Chairun Nisa hanya didapati beberapa buah HP. Sedangkan satu orang lagi laki-laki, saya tidak pernah melihat katanya menunggu di mobil. Saya merasa saya tidak pernah tertangkap tangan! Selanjutnya saya diminta ke kantor KPK untuk menjelaskan kejadian itu yang terjadi di teras rumah saya itu. Saya tidak tahu latar belakang kejadian. Saya tidak pernah meminta uang atau janji sepeserpun! Yang kemudian saya ditetapkan sebagai tersangka. Banyak saksi kejadian itu, ajudan, petugas jaga dari kepolisian dan security. Kalau kaitannya dengan pilkada Gunung Mas silakan diamati rekaman sidang, 2 hakim anggota, 1 panitera pengganti dan panitera. Bagaimana pengambilan keputusan perkara dimaksud. Semua berlangsung sesuai prosedur dan tidak ada satupun dipengaruhi oleh saya. b. Pilkada Lebak: Saya lebih tidak mengerti lagi karena sudah diputus, sudah dibacakan putusan, semua proses sidang pengambilan keputusan semua dilakukan dengan musyawarah mufakat, tidak ada sama sekali saya mengintervensi, ada PP dan panitera yang menyaksikan proses musyawarah tersebut. Katanya ada SMS dari pengacara Susy kepada saya meminta dibantu perkara tersebut. Saya tidak pernah meminta meminta uang atau janji dari perkara tersebut, tapi saya dijadikan tersangka. 4. Demi Allah Yang Maha Menyaksikan saya akan menghadapi ini dengan tabah dan yakin terhadap semua ini. Tiada pertolongan yang lebih baik kecuali dari Allah. Di tengah berita yang menzalimi saya, menyudutkan dengan hal-hal yang aneh mengikuti perkara ini, saya tidak akan merubah sikap saya terhadap bangsa ini. Saya bukan penghianat! Walau saya harus mati untuk itu semua. 5. Kepada Bapak/Ibu Hakim, maupun kolega saya ; Jika dalam perjalanan yang panjang ini, siapa tahu istri dan anak-anak saya membutuhkan petunjuk, sekiranya Bapak/Ibu jika berkenan, bila mereka bertanya hal yang perlu mereka ketahui, mohon ditegur sapa kepada mereka. Tks Hormat Saya (tanda tangan) Akil Mochtar...>>>

Ini Surat Pengunduran Diri yang Ditulis Tangan Akil Mochtar ke MK





Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M Gaffar mengakui sudah menerima surat pengunduran diri Ketua MK nonaktif Akil Mochtar. Akil minta mundur setelah ditangkap dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan menerima suap.

"Diterimanya hari Minggu 6 Oktober 2013," kata Janedjri, Senin 7 Oktober 2013. Namun, Janedjri tak mau membeberkan detail surat yang dikirim Akil dari balik bui itu.

Janedjri mengaku menerima surat empat halaman itu dari Wakil Ketua MK, Hamdan Zoelva. "Saya diberi tugas oleh pak Hamdan, untuk menyampaikan mengenai ke Majelis Kehormatan Mahkamah," sambung Janedjri.

Majelis Kehormatan Mahkamah sendiri diketahui akan melaksanakan sidang pada hari ini Senin 7 Oktober 2013. "Nanti sekitar jam 7 malam," imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva mengungkapkan, surat pengunduran diri Akil ditulis tangan.

Dalam surat itu, Akil meminta maaf kepada MK dan menjelaskan kronologi dugaan suap versinya. Berikut isi surat Akil tersebut:


Dalam surat itu, Akil meminta maaf kepada MK. Ini isi surat Akil selengkapnya:

Kepada Yth/yang mulia
Bpk/ibu hakim konstitusi


Ass. Wr Wb

1. Saya mohon maaf kepada Bpk/Ibu hakim konstitusi dan kpd seluruh staf dan karyawan MK.
2. Sejak tanggal surat ini saya mengundurkan diri sebagai hakim MK.
3. Walau tidak untuk dipercaya atau tidak perlu percaya kepada saya, kiranya saya perlu menjelaskan kejadian yg sebenarnya;

a. Rabu malam saya baru sampai di rumah sekitar jam 8 lewat, mandi ganti pakaian dan berbicara dengan istri, saya diberitahu ada tamu oleh penjaga rumah kediaman.

Saya menuju ke pintu mau membuka pintu lalu ada ketukan, dan pintu saya buka, dan ada petugas dari KPK memperkenalkan diri dengan mengatakan ada dua orang lagi duduk di teras halaman depan, dan diminta menyaksikan lalu saya hanya kenal dengan Chairun Nisa, yang pernah SMS saya beberapa waktu lalu mau bertamu ke rumah, saya jawab dengan SMS, silakan tapi jangan malam-malam karena saya ngantuk.

Ketika saya menyaksikan kedua orang itu digeledah, dari laki-laki yang tidak saya kenal itu didapati beberapa amplop; sedangkan dari Chairun Nisa hanya didapati beberapa buah HP. Sedangkan satu orang lagi laki-laki, saya tidak pernah melihat katanya menunggu di mobil.

Saya merasa saya tidak pernah tertangkap tangan! Selanjutnya saya diminta ke kantor KPK untuk menjelaskan kejadian itu yang terjadi di teras rumah saya itu.

Saya tidak tahu latar belakang kejadian. Saya tidak pernah meminta uang atau janji sepeserpun! Yang kemudian saya ditetapkan sebagai tersangka.

Banyak saksi kejadian itu, ajudan, petugas jaga dari kepolisian dan security.

Kalau kaitannya dengan pilkada Gunung Mas silakan diamati rekaman sidang, 2 hakim anggota, 1 panitera pengganti dan panitera. Bagaimana pengambilan keputusan perkara dimaksud. Semua berlangsung sesuai prosedur dan tidak ada satupun dipengaruhi oleh saya.

b. Pilkada Lebak: Saya lebih tidak mengerti lagi karena sudah diputus, sudah dibacakan putusan, semua proses sidang pengambilan keputusan semua dilakukan dengan musyawarah mufakat, tidak ada sama sekali saya mengintervensi, ada PP dan panitera yang menyaksikan proses musyawarah tersebut.

Katanya ada SMS dari pengacara Susy kepada saya meminta dibantu perkara tersebut. Saya tidak pernah meminta meminta uang atau janji dari perkara tersebut, tapi saya dijadikan tersangka.

4. Demi Allah Yang Maha Menyaksikan saya akan menghadapi ini dengan tabah dan yakin terhadap semua ini. Tiada pertolongan yang lebih baik kecuali dari Allah.

Di tengah berita yang menzalimi saya, menyudutkan dengan hal-hal yang aneh mengikuti perkara ini, saya tidak akan merubah sikap saya terhadap bangsa ini. Saya bukan penghianat! Walau saya harus mati untuk itu semua.

5. Kepada Bapak/Ibu Hakim, maupun kolega saya ; Jika dalam perjalanan yang panjang ini, siapa tahu istri dan anak-anak saya membutuhkan petunjuk, sekiranya Bapak/Ibu jika berkenan, bila mereka bertanya hal yang perlu mereka ketahui, mohon ditegur sapa kepada mereka.

Tks

Hormat Saya

(tanda tangan)
Akil Mochtar

Diberitakan sebelumnya, Akil ditangkap KPK Rabu malam 2 Oktober lalu di rumah dinasnya bersama anggota DPR Chairun Nisa dan pengusaha Cornelis Nalau. Akil diduga menerima uang Rp3 miliar dari pengusaha itu terkait pengurusan pilkada di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Di hari yang sama, penyidik juga menangkap pengusaha Tubagus Chaeri Wardhana di rumahnya, Jalan Denpasar Jakarta. Selain itu, penyidik juga menangkap pengacara Susi Tur Andayani.

Diduga, Tubagus yang juga adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu akan menyuap Akil Rp1 miliar melalui perantara Susi. Suap ini terkait pengurusan pilkada Lebak, Banten.

SUMBER....

 

Ketika Polisi Menyerah Ditodong Senjata Tajam oleh Preman

Sosial Oktober 1st, 2013

Ini bukan cerita sinetron atau cerita bohong tapi benar-benar terjadi di negeri bernama Indonesia.
Saya sendiri hampir tidak percaya jika cerita ini ternyata benar-benar terjadi. Saya membaca informasi ini dari salah satu surat kabar cetak suara merdeka pada hari ini, Selasa, tanggal 1 Oktober 2013. (yang ingin baca versi onlinenya bisa baca disini).
Untuk kronologi lengkapnya begini, Dua anggota polisi berpangkat brigadir diadang lima pria bersenjata tajam saat melintas di depan kantor KPU Jateng, Jalan Veteran, Semarang Selatan, Minggu (29/9) dini hari.
Mereka adalah Ricky Pranasaputra (26), warga Asrama Polisi, Semarang Utara dan Hananto Prasetyo (29), warga Kutilang Sari, Ungaran.
Dua polisi yang berboncengan Yamaha Jupiter H-2082-QF itu kemudian dipaksa turun dari kendaraan. Pelaku juga menodongkan senjata tajam ke arah anggota polisi itu.
Todongan senjata tajam tersebut membuat korban tak mampu berbuat banyak, hingga mereka pasrah saat pelaku meminta paksa dan membawa kabur sepeda motor Yamaha Jupiter itu.
Oleh kedua korban perbuatan lima pelaku yang menggunakan dua sepeda motor itu dilaporkan ke Mapolrestabes Semarang.
Dari cerita tersebut sebagai warga biasa kami bertanya bagaimana bimbingan mental keberanian kepolisian selama ini?
Apa 2 orang Polisi ini mentalnya masih kalah dengan kisah 3 Anak SMP yang berani Gagalkan Perkosaan beberapa saat yang lalu?
Terlebih mereka berdua Polisi dan ditodongnya juga hanya menggunakan senjata tajam yang seharusnya seorang Polisi berani melawan karena berdua. Kalaupun tidak berani melawan berdua, setidaknya mereka berani gertak dan berteriak meminta bantuan warga?
Kalau ditodongnya dengan menggunakan senjata Api mungkin warga masih menilai itu wajar karena jika senjata api bisa ditembakan dari jarak jauh.
Dari peristiwa ini kita semakin miris sekaligus kasihan dengan para Polisi sekarang yang begitu mudah menyerah melawan preman.
Jika berita ini didengar para preman, sudah pasti sikap pengecut polisi ini pasti akan dijadikan bahan ejekan, hinaan dan tertawaan para preman yang ternyata mental Polisi sebatas itu.
Akibatnya para preman dan pelaku kejahatan yang lain akan merasa tidak perlu takut lagi melakukan kejahatan karena mental Polisi seperti itu.
Atau jangan-jangan banyaknya kasus pembunuhan kepada pihak Polisi berseragam beberapa saat yang lalu salah satu penyebabnya karena masalah ini?
Yang saya takutkan, Jika kasus seperti ini diketahui oleh para pelaku kejahatan dan preman, mereka para pelaku kejahatan akan berlomba-lomba melakukan kejahatan justru tidak lagi ke warga biasa tapi menyasar para Polisi yang dianggap tidak punya nyali?
Pihak kepolisian harus menangani peristiwa ini dengan sungguh-sungguh karena ingatlah bahwa kalian dibayar jadi Polisi untuk mengayomi masyarakat. Jadi bekali diri kalian sebagai Polisi dengan Mental yang pemberani sekaligus kemampuan membela diri dan membela masyarakat.
Jika tidak melakukan perbaikan, maka Polisi kedepan bisa jadi hanya dijadikan “mainan” oleh para preman dan pelaku kejahatan yang lain.
Jadikan hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2013 ini untuk memperbaiki diri internal Polisi dan jangan sampai justru generasi Polisi jadi ahli dalam Korupsi. Jangan sampai itu terjadi….

Polisi Menyerah Ditodong Preman
  • Pelaku Rampas Motor
SEMARANG - http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/10/01/238649/Polisi-Menyerah-Ditodong-Preman


Dua anggota polisi berpangkat brigadir diadang lima pria bersenjata tajam saat melintas di depan kantor KPU Jateng, Jalan Veteran, Semarang Selatan, Minggu (29/9) dini hari.

Mereka adalah Ricky Pranasaputra (26), warga Asrama Polisi, Se­ma­rang Utara dan Hananto Prasetyo (29), warga Kutilang Sari, Ungaran.

Dua polisi yang berboncengan Yamaha Jupiter H-2082-QF itu kemudian dipaksa turun dari kendaraan. Pelaku juga menodongkan senjata tajam ke arah anggota polisi itu.

Todongan senjata tajam tersebut membuat korban tak mampu berbuat banyak, hingga mereka pasrah saat pelaku meminta paksa dan membawa kabur sepeda motor Yamaha Jupiter itu.

Oleh kedua korban perbuatan lima pelaku yang menggunakan dua sepeda motor itu dilaporkan ke Mapolrestabes Semarang.

Saat melapor, Ricky Pranasaputra mengungkapkan, kejadian bermula saat dirinya dan rekan satu profesinya hendak pulang setelah bertandang ke rumah rekan lain.

Namun saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba laju sepeda motornya dihentikan oleh lima orang dengan dua sepeda motor yang sebelumnya berada di belakang.

”Kami dipepet dari arah kanan dan kiri. Lalu mereka meminta kami berhenti,” ungkapnya saat melapor, Senin (30/9) siang.

Setelah berhenti, kelima pria itu kemudian menghampiri mereka dan seorang di antaranya langsung menodongkan senjata tajam ke arah polisi tersebut. ”Belum sempat menanyakan apa keperluannya, tiba-tiba saya sudah ditodong pisau,” ujarnya.

Tak ingin terjadi hal yang diinginkan, kedua polisi itu pun pasrah saat pelaku meminta paksa kunci dan membawa kabur sepeda motor itu.

”Motor dibawa kabur dan kami ditinggal di lokasi,” katanya.

Ricky menambahkan, sebelumnya para pelaku itu sudah mengikuti dari belakang. Namun dia dan rekannya berpikir jika lima pria itu merupakan pengguna jalan yang melintas seperti mereka. ”Saya kira mereka mau sama-sama lewat di jalan itu,” katanya.

Hingga saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Satreskrim Polrestabes Semarang. (K44,H74-39)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar