Selasa, 20 Agustus 2013

BERITA MESIR TEBARU...DAN SITUASI SEMAKIN RUMIT.....?? >>> TANGAN2 ASING TERSELUBUNG KINI BERMAIN DI MESIR..UNTUK MENGACAUKAN MESIR...>> >>> DAN KEMUNGKINAN PERANG PANJANG AKAN BERLANGSUNG...?? >>> TIDAK TAHU SIAPA ARSITEK..PERANG SDR INI...?? YANG JELAS MEREKA BERMAIN DIBELAKANG MILITER...DAN JUGA DIBELAKANG TOKOH2 BRUTAL..MESIR...??>> ...SAYANGNYA... IKWANUL MUSLIMIN TERLALU TERGESA...DAN KURANG MEMBACA SITUASI...SEJAK AWAL MEREKA MENDAPAT KESEMPATAN TERBAIK.. MEMENANGKAN PEMILU DENGAN BENAR...??>> KINI SITUASI SEMAKIN RUMIT... DAN... ALAT PEMICU PERANG SUDAH DITABUH...??? .... DAN SITUASI IRAQ DAN SURIAH DI MESIR SEDANG DIOPERASIKAN OELH MEREKA YANG TERBIASA MENGACAU NEGARA ORANG...??? SEMUA ADA TANGAN PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL...SEDANG MEMAINKANNYA....???>> KONON... ADALAH PARA PENGENDALI KEUANGAN DUNIA...??>> SESUNGGUHNYA... RENCANA DAN PERINTAH PEMBANTAIAN RAKYAT MESIR YANG SEDANG MELAKUKAN DEMO..UNTUK MEMEPERJUANGKAN HAK DAN ASPIRASINYA AYANG SAH...DAN HAK.. TIDAK BOLEH DICAMPURI MILITER....??>> URUSAN POLITIK HARUS DISELESAIKAN DENGAN KONSEP POLITIK...>> .... ADALAH KAZHALIMAN DAN KECELAKAAN BESAR BILAMAN MILITER MENEMBAK RAKYAT DAN BANGSA MESIR...YANG BERDEMO UNTUK HAK DAN ASPIRASINYA...>> MILITER ATAW POLISI BERTINDAK..KALAW ADA MAKAR-ATAW ANARKIS...TERBATAS KEPADA YANGBERBUAT ANAKIS...ATAW MAKAR..>> APA YANG TERJADI DI MESIR..ADALAH MASACE...TERHADAP RAKYAT...>> MILITER DENGAN DALIH APAPUN ADALAH SALAH..DAN BERBUAT ZHALIM...>>.... KONON HINGGA RATUSAN..ORANG...RAKYAT YANG BERDEMO TERBUNUH..BAHKAN MESJID DAN RUMAH SAKIT IKUT DIHANCURKAN OLEH SERANGAN MILITER...??>> TERLEBIH BILAMANA INI DI PROVOKASI OLEH MILITER..DENGAN KOMANDO..DAN PERMAINAN INTELIJEN... MAKA TAK PLAK LAGI... MILITER MESIR TELAH MELAKUKAN KEZHALIMAN BESAR DALAM SEJARAH KEMANUSIAAN..TERHADAP RAKYAT BANGSA MESIR...??>>.... SAYA SANGAT SEDIH MEMPERHATIKAN RAKYAT BANGSA MESIR...YANG DIKHIANATI DAN DIZHALIMI OLEH PENGUASA JAHAT DAN BRUTAL..DAN TIDAK SAH..OLEH SUATU KEKUATAN MILITER....YANG TIDAK BERHAK MENEMBAKAN SEBUTIR PELURU PUN TERHADAP RAKYAT BANGSA MESIR YANG SEDANG MELAKSANAKAN ASPIRASI DAN HAKNYA SECARA BENAR...??>> SAYANG PIHAK2 MEDIA..DAN PENGUASA SERTA JARINGAN PARA KOLABORATOR DAN TANGAN2 JAHAT ASING.. IKUT MENG OBOK2..BANGSA MESIR...??>> ...INI SEJARAH KEGELAPAN MESIR YANG LUAR BIASA...>>>TELAH MENJADI ALGOJO PARA PENGUASA DAJJAL ATAW BERJIWA DAJJALIYAH...>> Ya Rabb .. Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Pemilik Semua Kehidupan, Wahai Yang Menghidupkan dan Mematikan makhluknya, Engkaulah Yang Maha Pengasih dari yang pengasih, Wahai yang memiliki begitu banyak kebaikan, Wahai pemilik kebaikan yang tak pernah terputus, Wahai Yang tak terhitung nikmat-Nya oleh seorangpun, Kami memohon kepada-Mu dari apa-apa yang telah Engkau tetapkan pada Diri-Mu dengan Rahmat-Mu dan dari apa yang tersimpan arus karunia-Mu, dan apa yang tersimpan dalam keghaiban-Mu, Jadikanlah sauadara-saudaraku yang gugur di Mesir itu, mendapatkan kemuliaan disisi-Mu, kumpulkan mereka bersama para syuhada, shalihin, dan maafkanlah, serta tolonglah mereka dari manusia-manusia zalim .... Amin. ..>>>...Pembantaian yang dilakukan oleh militer Mesir itu, tidak akan mengakhiri usaha-usaha yang dilakukan oleh Jamaah Ikhwan melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih beradab dan Islami di Mesir. Mereka akan terus berjuang dengan sabar dan ikhlas. Ini akan memasuki fase perjuangan baru bagi Ikhwan. Seperti yang dialami oleh Hamas di Palestina dalam menghadapi Zionis-Israel...>>> Usaha-usaha Jamaah Ikhwanul Muslimin Mesir yang ingin mengakhiri dominasi militer itu, akhirnya menemui kegagalan dan dihancurkan secara biadab dengan menggunakan senjata. Ini adalah harga yang harus dibayar mahal oleh Jamaah Ikhwan yang didirikan oleh Hasan al-Banna, sejak tahun l928....>>

Mesir terapkan keadaan darurat satu bulan

Terbaru  14 Agustus 2013 - 22:24 WIB 
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/08/130814_mesir_darurat.shtml
Kekerasan di Mesir
Tindakan aparat keamanan membubarkan aksi pro-Morsi menimbulkan banyak korban.Presiden Mesir sudah mengumumkan bahwa berlaku keadaan darurat di seluruh negeri selama satu bulan.Pernyataan yang dikeluarkan kantor Presiden Adly Mansour menyebutkan dalam situasi ini militer akan membantu polisi memulihkan ketertiban, melindungi berbagai fasilitas milik negara, dan melindungi warga sipil.
Pengumuman melalui siaran televisi nasional dikeluarkan ketika aksi protes dan bentrok makin meluas.
Para pendukung Mohammed Morsi, presiden yang Klik digulingkan militer pada 3 Juli, menutup sejumlah jalan di kota terbesar kedua, Iskandariyah.
Di Fayoum, di selatan ibukota Kairo, Klik kelompok pendukung Morsi dilaporkan menyerbu dua gereja dan mencoba memasuki gedung pemerintah di Suez.
Aksi protes juga pecah di Aswan dan di sejumlah kota.
Kekerasan hari Rabu (14/08) berawal dari tindakan aparat keamanan -yang didukung kendaraan lapis baja, buldoser, dan helikopter- Klik membubarkan secara paksa aksi protes para pendukung Morsi di dua kamp di Kairo.

Angka korban tewas

Hingga Rabu sore waktu setempat angka korban tewas masih simpang siur.
Ikhwanul Muslimin, organisasi asal Morsi, mengatakan ratusan orang tewas.
Kekerasan di Mesir
Angka korban luka tak terhitung, kata wartawan BBC di Kairo.
Wartawan BBC di dekat Masjid Rabaa al-Adawiya, salah satu pusat konsentrasi massa, mengatakan ia melihat sendiri setidaknya 50 jenazah di dua rumah sakit darurat.
Dia menambahkan jumlah korban luka terlalu banyak untuk dihitung.
Departemen Kesehatan mengatakan korban meninggal di seluruh Mesir mencapai 59 jiwa, termasuk korban di Kairo.
Kawasan di sekitar Masjid Rabaa al-Adawiya sudah ditutup aparat keamanan namun bentrokan baru terjadi di sejumlah jalan tak jauh dari masjid, dipicu oleh aksi pemrotes yang ingin masuk ke daerah di sekitar masjid.

Reaksi internasionalKekerasan di Mesir sepanjang hari Rabu membuat sejumlah negara mengeluarkan pernyataan.

Pemerintah Turki menyebut tindakan aparat Mesir di Kairo sebagai pembantaian. Istanbul mengatakan penggunakan senjata dan kekerasan untuk melawan demonstran sama sekali tidak bisa diterima.
"Tindakan aparat keamanan adalah pukulan serius bagi upaya mengembalikan demokrasi di Mesir," kata PM Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Iran mengatakan Mesir makin dekat ke jurang perang saudara.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengutuk keras tindakan aparat keamanan dan menyesalkan pemerintah Mesir karena memilih menggunakan cara-cara kekerasan dalam menangani krisis politik.
Uni Eropa sementara itu mendesak pemerintah untuk menahan diri.
Peta demonstrasi
Peta demonstrasi



Sebuah kendaraan tentara terbakar, foto oleh Khalil Hamra/AP

Jamaah Ikhwanul Muslimin : Menyerukan Jum'at Sebagai Hari Kemarahan 

Cairo (voa-islam.com) Jamaah Ikhwanul Muslimin Mesir menyerukan kepada seluruh rakyat Mesir dan Muslim seluruh dunia melakukan aksi protes hari Jum'at ini, sebagai  hari : Kemarahan. Melakukan protes atas kebiadan militer yang melakukan pembantaian atas aksi damai yang dilakukan kelompok pendukung Mursi. Menurut laporan dari pejabat Ikhwan, Jihad al-Hadad,  sekurang-kurangnya 3.000 pendukung Presiden Mohamad Mursi gugur, dan lebih 15.000 orang mengalami luka-luka. Ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah Mesir, semenjak merdeka, termasuk korban perang antara Arab-Israel, tahun l967. 

Militer Mesir benar-benar seperti makhluk "idiot" yang melakukan pembantaian rakyat sipil, tanpa senjata dengan dingin, serta tanpa belas kasihan. Sementara itu, militer Mesir bersikap kasih sayang terhadap penjajah Inggris, Amerika Serikat dan Zionis-Israel.
Kebiadaban militer Mesir sangat sempurna, bukan hanya membantai rakyat Mesir, tetapi juga membakar masjid Rabi'a al-Adawiyah, menghancurkan rumah sakit darurat yang merawat para korban, dan bahkan militer yang sangat keji itu juga membakar jenazah korban yang  masih memegang mush'af.
Bagaimana militer yang hidupnya dari uang rakyat, kemudian menggunakannya untuk melakukan pembantaian terhadap rakyatnya sendiri?
Sepanjang sejarahnya militer di manapun selalu menjadi "budak" kaum sekuler dan asing yang menguasai dan menjajah negerinya. Karena itu, militer tak pernah dapat membuat rakyat negerinya makmur dan sejahtera. Karena mereka hanya menjadi penjaga kepentingan asing.
Seperti di Turki yang menjadikan sekulerisme sebagai ideologi negara, selama pemerintahan militer yang menggunakan doktrin ideologi Kemal At-Turk, rakyatnya tak pernah mengalami kehidupan yang lebih baik, secara sosial dan ekonomi.
Turki menjadi bangkrut. Rakyatnya terbelakang dan miskin. Kemudian, baru terjadi perubahan, ketika Turki dibawah Parta AKP (Partai Keadilan dan Pembanungan), dan sekarang Turki memiliki standar hidup seperti negara Eropa lainnya, dan income perkapitanya sudah diatas $ 10.000 dolar.
Kemudian, Erdogan menempatkan militer hanya sebagai penjaga keamanan nasional, dan tidak membolehkan militer terlibat dalam politik.
Langkah mengakhiri campur tangan militer dalam politik membuat Turki lebih baik. Negara dikelola  oleh orang-orang sipil yang lebih profesional, dan bertanggung-jawab.
Mesir selama beberapa dekade negaranya dikendalikan oleh militer yang menjadi "budak" Amerika Serikat dan Zionis-Israel. Karena itu, mereka, terutama para jenderalnya  tak pernah peduli dengan nasib rakyatnya. Dibiarkan miskin dan terbelakang. Hidup mereka hanya tergantung kepada bantuan Amerika dan Israel. Hanya segelintir jenderal dan kroni-kroninya yang menjadi kaya raya. Tetapi, mayoritas rakyatnya menjadi "gembel".
Usaha-usaha Jamaah Ikhwanul Muslimin Mesir yang ingin mengakhiri dominasi militer itu, akhirnya menemui kegagalan dan dihancurkan secara biadab dengan menggunakan senjata. Ini adalah harga yang harus dibayar mahal oleh Jamaah Ikhwan yang didirikan oleh Hasan al-Banna, sejak tahun l928.
Pembantaian yang dilakukan oleh militer Mesir itu, tidak akan mengakhiri usaha-usaha yang dilakukan oleh Jamaah Ikhwan melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih beradab dan Islami di Mesir. Mereka akan terus berjuang dengan sabar dan ikhlas. Ini akan memasuki fase perjuangan baru bagi Ikhwan. Seperti yang dialami oleh Hamas di Palestina dalam menghadapi Zionis-Israel.
Maka, Jamaah Ikhwanul Muslimin menyerukan kepada para pendukungnya dan muslim di dunia  berpartisipasi dalam 'Hari Kemarahan' di ibukota, Kairo.
"Unjuk rasa anti-kudeta hari ini akan berangkat dari semua masjid Kairo dan menuju Ramsis  setelah shalat sebagai  'Jumat Kemarahan'," kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Jihad el-Haddad menulis di akun Twitter-nya.
Hari Jum'at ini akan dimulai penguburan secara massal mereka yang gugur akibat kebiadaban militer Mesir. Mereka yang gugur akan dikuburkan secara massal. 
Semoga, mereka yang gugur oleh kebiadaban rezim militer dicatat sebagai syuhada. Seperti yang menjadi  cita-cita setiap kader dan anggota Jamaah Ikhwan, yang menjadikan mati syahid sebagai cita-cita tertinggi mereka. 
Ya Rabb ..
Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Pemilik Semua Kehidupan,
Wahai Yang Menghidupkan dan Mematikan makhluknya,
Engkaulah Yang Maha Pengasih dari yang pengasih,
Wahai yang memiliki begitu banyak kebaikan,
Wahai pemilik kebaikan yang tak pernah terputus,
Wahai Yang tak terhitung nikmat-Nya oleh seorangpun,
Kami memohon kepada-Mu dari apa-apa yang telah Engkau tetapkan pada Diri-Mu dengan Rahmat-Mu dan dari apa yang  tersimpan arus karunia-Mu, dan apa yang tersimpan dalam keghaiban-Mu,
Jadikanlah sauadara-saudaraku yang gugur di Mesir itu, mendapatkan kemuliaan disisi-Mu, kumpulkan mereka bersama para syuhada, shalihin, dan maafkanlah, serta tolonglah mereka dari manusia-manusia zalim .... Amin. 

Tidak Setuju dengan Tindakan Militer, Juru Bicara Partainya ElBaredei-pun Mundur

Redaksi – Sabtu, 10 Syawwal 1434 H / 17 Agustus 2013 19:12 WIB
http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/tidak-setuju-dengan-tindakan-militer-juru-bicara-partainya-elbaredei-pun-mundur.htm#.Ug--2FIxVkg
 
Day 3: Cairo Violence

Jihad al-Haddad, juru bicara Ikhwanul Muslimin , mengecam tindakan kekerasan pasukan keamanan Mesir sebagai  ”penjahat kudeta militer” yang mengakibatkan lanjutan jatuhnya korban yang gugur  di Masjid Al fatah Ramses Square dan mendesak para pendukung Ikhwanul Muslimin  menarik diri  untuk menghindari korban lebih lanjut.
Para kritikus berpendapat bahwa munculnya rezim baru di Mesir yang didukung kekuatan militer ,  akan kembali menjadi negara polisi yang  dibenci di negara itu seperti pada pemerintahan  era Mubarak.
Khaled Dawoud, juru bicara yang awalnya sangat anti-Mursi dari partai liberal  Front Keselamatan nasional , akhirnya mengikuti langkah ElBaradei dan mengumumkan kemundurannya  pada hari Jumat, ia kecewa  Front Keselamatan Nasional  tidak mampu untuk  mengutuk kekerasan aparat negara terhadap Ikhwan.
Sentimen anti-Ikhwan sengaja  dihembus hembuskan oleh pemerintah Mesir , dengan membuat rekayasa laporan palsu beberapa serangan balas dendam Ikhwan terhadap kepolisian dan kelompok Kristen di seluruh negeri – memperkuat citra Ikhwan  sebagai teroris.
 Walaupun penggulingan  Mursi dan perlawanannya terhadap pemerintahan kudeta membuat dampak  dukungan luas dari rakyat Mesir , tetapi beberapa pendukungnya telah dikambinghitamkan oleh komunitas Kristen Koptik Mesir – yang membentuk hanya sekitar 10% dari seluruh populasi rakyat Mesir, Kelompok Kristen ini juga  mendukung penggulingan Mursi. (Grd/Dz)

KEKALAHAN KETIGA IKHWANUL MUSLIMIN MESIR ..... ??? http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/08/kekalahan-ketiga-ikhwanul-muslimin-mesir.html#more

Jika pendiri Ikhwnul Muslimin Hassan al Bana dan Sayid Qutbh masih hidup, mereka mungkin akan menangisi hasil perjuangan mereka akan berakhir tragis seperti saat ini. Justru ketika Mesir telah mulai berubah menjadi negara demokratis yang memberi kesempatan Ikhwanul Muslimin menjadi penguasa, ratusan (bankan mungkin ribuan jika klaim Ikhwanul Muslimin benar) pengikut Ikhwanul Muslimin harus tewas mengenaskan ditembaki aparat keamanan dan para pemimpinnya diuber-uber seperti penjahat.

Padahal sampai hari Rabu lalu (14/8) Ikhwanul Muslimin masih memiliki kesempatan untuk menghindari tragedi, dan dengan strategi yang tepat kembali merebut kekuasaan mereka yang ditumbangkan oleh kudeta militer tgl 3 Juli lalu. Sebagian besar pengamat politik yang berfikir rasional menganggap tumbangnya kekuasaan Ikhwanul Muslimin oleh militer merupakan "kesalahan" para pemimpin Ikhwanul Muslimin, terutama Presiden Moersi, yang tidak memahami bahwa hakikat politik adalah seni bernegosiasi. Setelah berpuluh tahun hidup dalam penindasan dan tiba-tiba mendapatkan kekuasaan, para pemimpin IKhwanul Muslimin seakan menjadi lupa diri pada hakikat tersebut dan menganggap kekuasaan yang didapatkan adalah "amanah Tuhan" yang harus dipertahankan mati-matian. Mereka tidak peduli pada tindakan-tindakan mereka yang tidak menyenangkan kelompok-kelompok politik lain. Bahkan ketika puluhan juta rakyat Mesir pada tgl 30 Juni mengeluarkan petisi penolakan terhadap kekuasaan Ikhwanul Muslimin, mereka tetap ngotot bertahan dan tidak bersedia melakuan kompromi. Puluhan juta suara penolakan tersebut secara "de facto"  merupakan tanda bahwa kekuasaan Ikhwanul Muslimin sudah berakhir. Tanpa disuruh pun, seorang pemimpin yang berjiwa demokrat yang memahami bahwa demokrasi adalah kehendak mayoritas rakyat, akan mengundurkan diri ketika sebagian besar rakyatnya menghendaki demikian.

Kemenangan Moersi dan Ikhwanul Muslimin sendiri dalam pemilu Mesir tahun 2011 bukanlah kemenangan signifikan. Dengan lebih dari 50% rakyat Mesir yang memilih golput, Moersi hanya menang tipis dari lawannya politiknya. Artinya, Moersi tidak didukung oleh mayoritas rakyat Mesir yang pada tgl 30 Juni lalu justru menunjukkan arpirasi penolakan terhadapnya. Maka ketika militer Mesir melakukan kudeta terhadap Moersi tindakan tersebut sangat bisa difahami demi menghindarkan Mesir dari kebuntuan kekuasaan dan perang saudara. Sampai pada titik ini semestinya Moersi dan para pendukungnya melakukan introspeksi, menerima peta jalan tengah yang ditawarkan militer dan berpartisipasi dalam pemerintahan sementara hingga diselenggarakannya pemilu mendatang saat Ikhwanul Muslimin memiliki kesempatan untuk merebut kembali kekuasaannya yang hilang. Mesir pun tidak perlu mengalami kekacauan hingga pertumpahan darah yang tidak perlu.

Militer sebenarnya masih berbaik hati dengan memberi kesempatan Ikhwanul Muslimin untuk turut serta dalam pemerintahan sementara, namun justru kesempatan baik itu disia-siakan. Ikwanul Muslimin kembali melakukan kesalahan yang dibuat sebelumnya dengan menolak kompromi dan justru memilih konfrontasi, meski pemerintahan sementara dan berbagai pihak seperti para diplomat asing, kelompok Islamis non-Ikwanul Muslimin, hingga rektor Universitas Al Azhar telah berusaha keras membujuk Ikwanul Muslimin untuk menghentikan sikap konfrontasinya. Maka terjadilan tragedi itu. "Hasilnya adalah bahwa kini Ikwanul Muslimin berada pada posisi lemah untuk melakukan negosiasi. Sebelum kemarin, mereka bisa bernegosiasi untuk menarik diri namun kini kesempatan itu sudah hilang. Kesalahan-kesalahan ini disebabkan oleh tindakan para pemimpin ekstremis mereka. ... Tidak seorang pun yang harus meninggal kemarin dan konfrontasi itu tidak perlu terjadi sama sekali," tulis Abdulrahman al-Rashed, editor berita televisi Al Arabiya di harian Asharq al-Awsat tgl 15 Agustus tentang insiden pertumpahan darah di Mesir baru-baru ini. Meski secara idiologis saya (blogger) berseberangan dengan Abdulrahman yang sebagaimana media yang dipimpinnya sangat pro-Saudi/Amerika/Israel, namun editorial tersebut sangat saya setujui.

Ada satu penggambaran yang menarik tentang aksi pendukung Ikwanul Muslimin Mesir, yang saya dapat dari seorang komentator atas artikel online di media "Egypt Independent" tentang penolakan Ikhwanul Muslimin untuk bernegosiasi hingga mengakibatkan terjadinya pembantaian:

"Siapa yang menempatkan diri secara sengaja untuk ditabrak dan kemudian mengeluh setelah terluka? Siapa yang menyeberang jalan di depan kendaraan yang melaju kencang dan ugal-ugalan, daripada memilih berhenti sebentar hingga kendaraan lewat, dan setelah tertabrak menyalahkan pengemudinya. Ia memang pengemudi ugal-ugalan, namun mengapa mencelakakan diri untuk membuktikan bahwa ia adalah pengemudi yang buruk, dan kemudian mengeluh karena tertabrak?" Namun keadaan sebenarnya kini jauh lebih membahayakan dari masa lalu ketika para aktifis Ikwanul Muslimin mengalami penindasan oleh aparat keamanan. Sebagian rakyat Mesir yang anti-Ikwanul Muslimin juga telah mengorganisir kelompok-kelompok yang secara sporadis melakukan aksi-aksi kekerasan di jalanan, milisi-milisi bentukan militer belum lagi unsur-unsur Al Qaida dan dan ditambah pasukan-pasukan teroris pembunuh yang dibentuk CIA dan Mossad mulai berkeliaran setelah diangkatnya Robert Ford, arsitek perang sipil Irak dan Syria menjadi dubes Amerika di Mesir. Mesir mulai terjerembab dalam perang sipil.

Maka dalam konteks "perjuangan" Ikhwanul Muslimin yang didirikan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel dan mengantarkan rakyat Mesir kepada masyarakat damai sejahtera, Ikwanul Muslimin telah mengalami kekalahan tiga kali berturut-turut hanya dalam waktu beberapa minggu terakhir ini.

REF:
"The Muslim Brotherhood’s second defeat"; Abdulrahman al-Rashed; AL ARABIYA NEWS CHANNEL, 15 AGUSTUS 2013

Breaking News: Raja Arab Saudi Abdullah Dukung Mesir Perangi Terorisme

REP | 17 August 2013 | 15:06 http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/08/17/breaking-news-raja-arab-saudi-abdullah-dukung-mesir-perangi-terorisme-584889.html 
Aljazeera sepanjang hari Jum’at dan Sabtu ini terus melaporkan perkembangan di Mesir. Tewasnya ratusan orang demonstrator pendukung Ikhwanul Muslimin di Kairo, Alexandria, Damietta, dan Ismailia sepanjang Jum’at sampai Sabtu memicu kecaman Uni Eropa. Selain itu Pemerintah Mesir menahan 1,118 orang terkait demonstrasi sepanjang hari Jum’at dan Sabtu pagi. Kabinet interim dan Menteri dalam Negeri Mesir memeringatkan bahwa peluru tajam akan digunakan untuk membubarkan pendemo yang menyerang kantor-kantor pemerintah.
Bader Abdel Atty, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir menyampaikan pembelaan terkait kekerasan dan penertiban bahwa penggunaan senapan mesin oleh pendemo memicu kekerasan yang terjadi di Lapangan Ramses. Tampak pendemo menenteng senapan mesin digunakan dalam bentrok antara pendukung Mursi dengan masyarakat dan pihak keamanan.
Dalam perkembangan lain, Amerika Serikat membekukan bantuan militer tahunan sebesar US$ 1,3 milyar kepada Mesir. Indonesia pun melalui kementerian luar negeri mengeluarkan pernyataan bahwa kedua belah pihak harus menahan diri.
Namun yang terjadi adalah di tengah kecaman itu Ikhwanul Muslimin justru merasa mendapatkan anginPerlawanan yang dilakukan oleh pendukung Ikhwanul Muslimin yang nekat melanggar larangan demo demi mengembalikan kedudukan Muhammad Mursi sebagai presiden.
Hamas sebagai pendukung Ikhwanul Muslimin menahan diri dari mengecam pemerintah Mesir terkait penertiban oleh militer di Mesir. Ismael Haniyeh menyampaikan dalam rapat umum bahwa Hamas dan Palestina tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Mesir. Pemerintah Yordania tetap mendukung pemerintah Mesir menangani urusan dalam negerinya.
Raja Arab Saudi Abdullah mengeluarkan pernyataan agar Dunia Arab bersatu mendukung Pemerintah Mesir memerangi terorisme. Raja Abdullah juga memeringatkan adanya upaya di luar Mesir untuk mendestabilisasi Mesir. Selain itu Arab Saudi juga menolak intervensi asing yang bermaksud mencampuri urusan dalam negeri Mesir. Dukungan Arab Saudi ini dengan segera diikuti oleh Pemerintah Palestina baik di Gaza maupun di Tepi Barat - yang terjebak dalam kepentingan dan ketergantungan kepada Mesir dan Dunia Arab.
Sampai saat ini demonstrasi terjadi di empat titik Kota Kairo yakni Masjid Al Fatah. Terdapat 700 orang masih yang bertahan di dalam masjid. Pihak keamanan menarik diri dari upaya memasuki masjid setelah beberapa jam berusaha untuk merangsek masuk. Para demonstrator pendukung presiden terjungkal Muhammad Mursi pun bertahan dan takut keluar dari masjid karena ketakutan akan ditangkap.
Demonstrator tak memercayai pasukan keamanan yang memerintahkan mereka keluar dan mengkhawatirkan terjadinya kekerasan lanjutan seperti yang terjadi di Lapangan Ramses. Selain di dekat masjid Al Fatah, demo juga terjadi di Lapangan Jembatan 6 Oktober, dan dua titik lainnya.
Dukungan Raja Abdullah dianggap sangat signifikan karena Arab Saudi adalah pemberi bantuan keuangan terbesar selain Kuwait dan UEA. Pernyataan dan dukungan Raja Abdullah juga menjadi acuan semua negara Arab dan Timur Tengah. Hanya PM Turki Erdogan yang mengecam kejadian di Mesir.
Setelah kekerasan pada hari Jum’at - sebagai akibat ajakan pentolan Ikhwanul Muslimin untuk melakukan demo di seluruh Mesir - hari ini keadaan di Kairo, kecuali bertahannya pendemo di masjid Al Fatah, dan kota-kota besar di Mesir kembali tenang. Pemerintah Mesir mengingatkan kembali kepada pendemo untuk tidak turun di jalanan dan pemerintah akan melakukan tindakan tegas - bahkan peluru tajam akan digunakan jika pendemo menyerang kantor pemerintah. Salam bahagia ala saya.

Aksi pro-Morsi dibubarkan dengan paksa

Terbaru  14 Agustus 2013 - 16:39 WIB 
http://www.bbc.co.uk/indonesia/multimedia/2013/08/130814_foto_kairo_bentrok.shtml
Aparat bubarkan aksi pro-Morsi Aparat bubarkan aksi pro-Morsi 
Aparat bubarkan aksi pro-Morsi Jenasah korban protes, foto oleh Khalil Hamra/APAparat bubarkan aksi pro-Morsi 
  

1 komentar:

  1. Turunan Fir'Aun kembali berkuasa di Mesir, namun Fi'aun yang sekarang bertekuk lutut terhadap Israel dan memusuhi saudaranya sendiri.

    BalasHapus