Selasa, 11 Juni 2013

SIAPA SEBENARNYA TANTOWI YAHYA..??>> ORANG PALEMBANG..YANG KONON PINTAR..DAN MENJABAT KEDUDUKAN TINGGI DI GOLKAR..DAN KOMISI I DPR..?... ADA APA TANTOWI DKK KE ISRAEL..?? ADA HADIAH APA YANG DIBURU KE 7 TOKOH DPR ITU..??>> BERMAIN PAT GULIPAT APA TANTOWI YAHYA..??>> ....APAKAH TANTOWI BERMAIN BIZ SENJATA..?? ATAW MEMAINKAN POLITKING DI DPR RI..?? DAN ADA APA DENGAN GOLKAR...PAK ARB... ??? .INGIN JADI PRESIDEN RI...YAH.... DENGAN GENCAR2NYA... KAMPANYE SOLO...UNTUK MENJADI PRESIDEN RI...PK ARB...??>> KOK MAIN2 SELINGKUHAN DENGAN ISRAEL..??>> KURANG DANA KAMPANYE..YAH.. DAN MINTA RESTU ISRAEL... ??>> TANPA IZIN SANG KOMANDAN DI GOLKAR...APAKAH BISA TANTOWI JALAN KE ISRAEL..?? MELALUI LOBY SIAPA..ATAU JALUR MANA...??>> MENLU MARTY SAJA TIDAK BISA BERKUNJUNG KE ISRAEL...?? KONON TANTOWI DKK...BERFOTO RIA DI KENESSET..?? WAHH..KURANG APA HEBATNYA..TANTOWI...SANG PRESENTER TV TERKENAL..?>> KONON.... "7 TOKOH.... Delegasi dari Indonesia itu dipimpin anggota parlemen Tantowi Yahya," tulis israelhayom.com. Menurut laman itu, ini merupakan kunjungan pertama delegasi dari negara Asia Tenggara yang bertemu dengan parlemen Israel...>> ..Kalau Tantowi mewakili DPR ke Israel sepertinya juga tidak mungkin. "DPR juga tidak memiliki kerja sama dengan Israel," ujar Poempida. Memang, ujar Poempida, Tantowi menjadi salah satu anggota Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP). Badan tersebut memang menjalin kerja sama dengan parlemen luar negeri. "Namun tidak tahu ada tidak hubungannya dengan kunjungan Tantowi Yahya," ujarnya. Meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan dengan Israel karena negara itu melakukan penjajahan terhadap Palestina, namun namanya politik luar negeri tidak bisa dibatasi ada tidaknya hubungan diplomatik. "Untuk lebih jelasnya bisa diminta ke pihak yang bersangkutan," ujar Poempida...>> MISI DAB BIZ... APA BPK TANTOWI YAHYA....BERKENAN KE ISRAEL..??>> ..Siapa Saja Jaringan Israel di Indonesia? ..>> BANYAK PEJABAT.... YANG TIDAK MENYIMAK DUSTA2 POLITIK BARAT DENGAN MEMBANGUN NEGARA ISRAEL DAN ISSUE HOLOCAUST... SERTA KEJAHATAN BARAT DAN ZIONIST MENIPU BANGSA2 DIDUNIA..?? >> MEREKA ADALAH PARA PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL... YANG PINTAR MEMAINKAN POLITIK DUSTA...DAN JARINGAN JURNALIS2...DAN MEDIA JAHAT..??>>... SAYANG SDR TANTOWI SEDANG MENGEMBAN TITAH SIAPA..?? SANG KOMANDAN...??? ...YANG MANA...?? ..SAYANG ORANG PINTAR KAYA TANTOWI...TAK MEMAHAMI SEJARAH...SIAPA ISRAEL ZIONIS ITU...??? ISRAEL ADALAH NEGARA JADI2AN YANG DBUAT DAN DIDUKUNG AS-INGGRIS...KARENA INGIN MELANGGENGKAN PENJAJAHAN KRIMINAL INTERNASIONAL DIKAWASAN TIMUR TENGAH...>>> MEREKA TELAH BERBUAT SANGAT ZHALIM TERHADAP BANGSA DAN RAKYAT PALESTINA...??>> SAYANG PARA KUMINTER MANGSA INI MASIH BANYAK YANG KEBELINGER....TANPA MENELAAH SEJARAH SECARA LURUS..DAN HANYA UNTUK KEPENTINGAN DAN AGENDA KAUM PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL... ??>> MEREKA TELAH BUTA HATI DAN JIWANYA...KARENA MEMANG BERJIWA OPORTUNIS...?? SEKEDAR MEMBANGGAKAN PINTAR DAN KAYA...??>> ...... TAK ADA JIWA PATRIOT DAN PEMBELA KEADILAN DAN KEBERANIAN MELAWAN KAUM PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL..YANG DISPONSORI -AS-ZIONIS-DAN KAUM NEOKONS DAN NEOLIBS...??>> ...... Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin mengatakan kunjungan Tantowi Yahya ke Israel tidak diketahui komisi. Dipastikannya, tidak ada dalam agenda komisi I melakukan kunjungan ke Israel. "Tapi harus dicek dulu kepada yang bersangkutan," ucapnya, Selasa (11/6). Sementara itu, Tantowi mengakui memang melakukan kunjungan ke Israel pekan lalu. Kunjungan tersebut menurutnya untuk mengetahui proses perdamaian dengan Palestina yang tengah berlangsung.....>> Politisi Partai Golkar Tantowi Yahya bersama lima teman lain dari media, perguruan tinggi dan lembaga think tank melakukan lawatan ke Israel. Lawatan tersebut sungguh tidak bisa diterima lantaran sama saja Tantowi cs mengakui eksistensi negeri Yahudi, Israel. Mungkin Tantowi perlu menengok sejarah ke belakang terkait sikap Indonesia yang tidak pernah menganggap keberadaan Israel. Ketika itu sang proklamator, Soekarno masih menjadi presiden Republik Indonesia (RI). Pada 1962 silam, dalam sebuah kesempatan pidato, Bung Karno dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina merebut tanah jajahannya dari tangan Israel. "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," kata Bung Karno berapi-api. Meski berkali-kali dirayu, presiden pertama RI itu sangat kukuh menolak mengakui berdirinya negara Israel yang diinisiasi Inggris dan negara Barat dengan cara mengusir warga Palestina. Meski berganti rejim Orde Baru, Soeharto secara resmi juga menegaskan Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Sayangnya, perjuangan pendiri bangsa Indonesia itu mungkin dilupakan oleh Tantowi dan kawan-kawan. Darah pejuang syuhada yang gugur di medan pertempuran mungkin tidak dianggap. ..>> Tantowi mengatakan, dia ke Israel bersama lima orang lain dari media, perguruan tinggi dan lembaga think tank yang diundang oleh Australian-Jewish Association. Dalam kunjungan tersebut, kata Tantowi, mereka dipertemukan dengan petinggi Israel. Mulai dari parlemen, pemerintahan, kalangan kampus, media dan masyarakat biasa. ..>>> "Mana ada perdamaian tanpa keadilan. Dalam dialog-dialog tersebut, kami juga mendapatkan kesan bahwa ada kekhawatiran di mereka bahwa Arab Spring akan terus berlanjut dan berikutnya akan melanda negara seperti Jordania," ujarnya...>>

Beda Tantowi Yahya dan Soekarno Soal Israel

Wednesday, 12 June 2013, 05:15 WIB
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/13/06/12/mo8v8k-beda-tantowi-yahya-dan-soekarno-soal-israel

Israelhayom.com
Anggota  Komisi I DPR Tantowi Yahya secara diam-diam bertemu dengan anggota Parlemen Israel Knesset di Tel Aviv.
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya secara diam-diam bertemu dengan anggota Parlemen Israel Knesset di Tel Aviv.

Oleh Erik Purnama Putra, Reporter Republika Online
REPUBLIKA.CO.ID, Politisi Partai Golkar Tantowi Yahya bersama lima teman lain dari media, perguruan tinggi dan lembaga think tank melakukan lawatan ke Israel. Lawatan tersebut sungguh tidak bisa diterima lantaran sama saja Tantowi cs mengakui eksistensi negeri Yahudi, Israel.

Mungkin Tantowi perlu menengok sejarah ke belakang terkait sikap Indonesia yang tidak pernah menganggap keberadaan Israel. Ketika itu sang proklamator, Soekarno masih menjadi presiden Republik Indonesia (RI). 

Pada 1962 silam, dalam sebuah kesempatan pidato, Bung Karno dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina merebut tanah jajahannya dari tangan Israel.

"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," kata Bung Karno berapi-api. 

Meski berkali-kali dirayu, presiden pertama RI itu sangat kukuh menolak mengakui berdirinya negara Israel yang diinisiasi Inggris dan negara Barat dengan cara mengusir warga Palestina. Meski berganti rejim Orde Baru, Soeharto secara resmi juga menegaskan Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Sayangnya, perjuangan pendiri bangsa Indonesia itu mungkin dilupakan oleh Tantowi dan kawan-kawan. Darah pejuang syuhada yang gugur di medan pertempuran mungkin tidak dianggap. 

Padahal, tidak sedikit masyarakat Indonesia menyisihkan sebagian harta, tenaga, dan waktunya untuk berkoban membantu kemerdekaan Palestina.

Mengedepankan alasan berkunjung ke Israel atas undangan Australian-Jewish Association, Tantowi tidak menganggap realitas itu sebagai empati untuk tidak menginjakkan kaki di Israel. Tidak seperti Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang dilarang masuk Ramallah oleh Israel, mantan presenter televisi itu malah disambut hangat Juru Bicara Parlemen Israel Knesset Yuli Edelstein. 

Tantowi melakukan kunjungan ke negeri Zionis itu selama empat hari pada pekan lalu. "Dalam kunjungan tersebut kami dipertemukan dengan petinggi Israel dari mulai parlemen, pemerintahan, kalangan kampus, media, dan masyarakat biasa," kata anggota Komisi I DPR RI  itu, Selasa (11/6).

Menurut Tantowi, kedatangannya dimaksudkan untuk mengetahui proses perdamaian antara Israel dan Palestina yang sedang berlangsung. Dalam berbagai dialog dengann narasumber di Israel, pihaknya menyimpulkan bahwa negeri pimpinan Shimon Peres itu belum berlaku adil terhadap Palestina. 
"Mana ada perdamaian tanpa keadilan?" ujar Tantowi.
Redaktur : Citra Listya Rini



DPR Tak Tahu Kunjungan Tantowi ke Israel

Selasa, 11 Juni 2013, 19:39 WIB
Antara/Yudhi Mahatma 
Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin
Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin mengatakan kunjungan Tantowi Yahya ke Israel tidak diketahui komisi. Dipastikannya, tidak ada dalam agenda komisi I melakukan kunjungan ke Israel.

"Tapi harus dicek dulu kepada yang bersangkutan," ucapnya, Selasa (11/6). 
Sementara itu, Tantowi mengakui memang melakukan kunjungan ke Israel pekan lalu. Kunjungan tersebut menurutnya untuk mengetahui proses perdamaian dengan Palestina yang tengah berlangsung.

"Saya dan lima teman lain dari media, perguruan tinggi dan lembaga think tank diundang oleh Australian-Jewish Association berkunjung ke Israel selama empat hari," kata Tantowi saat dihubungi wartawan.
Dalam kunjungan tersebut, menurut Tantowi, dia dan rombongan dipertemukan dengan petinggi Israel. Mulai dari parlemen, pemerintahan, kalangan kampus, media dan masyarakat biasa. 

Dalam berbagai dialog dengan beberapa kalangan di Israel, lanjutnya, dapat disimpulkan Israel belum berlaku adil terhadap Palestina. 

"Mana ada perdamaian tanpa keadilan. Kami mendapatkan kesan bahwa ada kekhawatiran di Israel kalau Arab Spring akan terus berlanjut dan berikutnya akan melanda negara seperti Jordania," ungkap politisi Partai Golkar tersebut.

Ia menganggap kunjungan tersebut sebagai tambahan informasi baginya. Serta Komisi I DPR yang sebelumnya telah melakukan kunjungan ke Palestina pada 2010 dan 2013 lalu. 
Reporter : Ira Sasmita
Redaktur : Mansyur Faqih

 

Tantowi: Saya Ikut Karena (Kunjungan) Penting


Selasa, 11 Juni 2013, 23:58 WIB
Tantowi Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/11/mo8bcz-tantowi-saya-ikut-karena-kunjungan-penting

Anggota DPR Komisi I Tantowi Yahya mengaku telah berkunjung ke Tel Aviv, Israel selam empat hari. Menurutnya, kunjungan tersebut dihadirinya karena penting. 

"Saya ikut karena penting bagi saya untuk mendengarkan penjelasan dari petinggi Israel terkait proses perdamaian dengan Palestina yang sekarang sedang berlangsung," ujar Tantowi, Selasa (11/6). 

Tantowi mengatakan, dia ke Israel bersama lima orang lain dari media, perguruan tinggi dan lembaga think tank yang diundang oleh Australian-Jewish Association. Dalam kunjungan tersebut, kata Tantowi, mereka dipertemukan dengan petinggi Israel. Mulai dari parlemen, pemerintahan, kalangan kampus, media dan masyarakat biasa. 

"Kami diundang untuk mengetahui proses perdamaian dengan Palestina yang sedang berlangsung. Menurutnya, informasi dari mereka, akan sangat penting untuk mengimbangi informasi yang diterima dari petinggi Palestina ketika Komisi I berkunjung ke Palestina 2010 dan 2013.

Menurutnya, dalam berbagai dialog, bisa disimpulkan kalau Israel belum berlaku adil terhadap Palestina.

"Mana ada perdamaian tanpa keadilan. Dalam dialog-dialog tersebut, kami juga mendapatkan kesan bahwa ada kekhawatiran di mereka bahwa Arab Spring akan terus berlanjut dan berikutnya akan melanda negara seperti Jordania," ujarnya.
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
Redaktur : Mansyur Faqih

Siapa Saja Jaringan Israel di Indonesia?

sumber : http://www.voa-islam.com/news/opini/2012/05/01/18885/siapa-saja-jaringan-israel-di-indonesia/
http://mai-miranda.blogspot.com/2013/05/siapa-saja-jaringan-israel-di-indonesia.html

Sejatinya banyak orang Indonesia yang  menjadi bagian dari jaringan Zionis-Israel.  Anehnya justeru yang banyak membangun “connection” (hubungan jaringan) dengan Zionis-Israel dari kalangan tokoh-tokoh Islam di Indonesia.

Kalau beberapa hari lalu, di dunia Arab geger, dan bahkan parlemen Mesir mengajukan resolusi, yang mengecam dan menginginkan agar Mufti Al-Azhar Dr. Ali Juma’ah dipecat sebagai Mufti  Al-Azhar, karena melakukan kunjungan ke Jerusalem. Di mana Jerusalem masih dibawah pendudukan Zionis-Israel. Kunjungan Ali Juma’ah itu, dinilai memberikan legitimasi (pembenaran) atas pendudukan dan penjajahan Jerusalem oleh Zionis-Israel.

Sekarang ada orang-orang Indonesia menghadiri hari ulang tahun kemerdekaan Zionis-Israel di Singapura. Menghadiri kemerdekaan Zionis-Israel itu, secara de facto dan de jure, memberikan pengakuan eksistensi Zionis-Israel atas  pendudukan tanah Palestina, yang dirampasnya sejak sebelum kemerdekaan tahun 1948, dan kemudian menjadi tanah airnya, sesudah membunuh, menghancurkan bangsa Palestina, serta mengusirnya dari tanah kelahiran mereka.

Memang bukan sekali ini kunjungan orang Indonesia ke Kedutaan Israel di Singapura. Sudah sangat sering. Karena Singapura menjadi pintu bagi orang, kelompok yang ingin menjadi bagian kepentingan Zionis-Israel di Asia ini.

Jerusalem Post, 8 Desember 2007, pernah memberitakan kunjungan lima orang tokoh yang mewakili Ormas Islam menemui Presiden Shimon Peres. Para tokoh Ormas Islam itu menghabiskan waktu selama seminggu di Israel. Mereka bertemu dengan berbagai tokoh puncak negeri Zionis-Israel, termasuk Presiden Israel Shimon Peres.

Bahkan, klaim Jerusalem Post itu, kelima tokoh itu mewakili Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdathul Ulama dan Muhammadiyah. Kunjungan mereka ke negeri Zionis itu, disponsori oleh Simon Wiesanthal Center dan LibForAll Foundation..

Tokoh Muhammadiyah yang pernah berkunjung ke Israel diantaranya Syafiq Mugni, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Dari PP Muhammdiyah Dr. Habib Cirzin pernah pula berkunjung ke Israel.

Syafiq Mugni  Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, saat bertemu dengan Shimon Peres menghadiahkan kepada Peres sebuah tutup kepala yang dikenal bernama ''kippa'' bertuliskan kata "shalom",  yang dalam bahasa Ibrani artinya ''kedamaian''. Para tamu Indonesia itu tampak gembira sekali ketika Peres langsung memasang kippa tersebut di kepalanya.

Selanjutnya, mereka melanjutkan pembicaraan seputar berbagai topik termasuk ekonomi, politik, agama dan perayaan hari jadi  Israel ke 60 bulan Mei 2008 mendatang. Bahkan, kemungkinan membuka hubungan diplomatik antara Indonesia-Israel.

Shimon Peres menyatakan, Israel berbahagia bisa berhubungan dengan Indonesia serta mengundang para pemimpinnya. Peres akan mengundang kembali para tokoh Indonesia untuk doa perdamaian di saat Negeri Zionis ini akan memperingati hari jadinya ke 60 nanti bulan Mei 2008. Dalam kesempatan itu, Peres juga mengatakan, musuh Israel bukanlah Islam, tapi "teror", ucapnya.

Syafiq Mugni dalam kesempatan itu menjelaskan tentang Indonesia menyangkut perkembangan ekonominya, demokrasi dan sistem kependidikannya. Menurut Syafiq,  dirinya berharap Muslim Indonesia semakin toleran, meski sebagaian juga masih ada yang menentang demokrasi. Sementara itu, Wakil NU Abdul A'la mengakui masih ada kelompok kecil "ekstrimis" Muslim di Indonesia.

Ditemani Kepala Wiesenthal Center Associate, Rabbi Abraham CooPeres dan   CEO, LibForAll Foundation,  C.C. Holland Taylor, delegasi Ormas NU dan Muhammadiyah ikut serta dalam suatu upacara cahaya lilin Hanukka yang diikuti dengan tarian di Hesder Yeshiva di Kiryat Shmona.

LibForAll Foundation  disebut-sebut lembaga Zionis yang berkedok "Liberalisme dan Pluralisme" di Indonesia. Kelompok LibForAll Foundation, di Indonesia banyak berhubungan dan berkolaborasi dengan berbagai Ormas Islam, yang tujuannya membangun hubungan lebih inten dengan Zionis-Israel.

Di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, lebih jauh langkah-langkah yang akan dijalankannya. Termasuk akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Wahid bertemu dengan Presiden Shimon Peres, dan bahkan Abdurrahman Wahid menjadi anggota Yayasan Institute Shimon Peres.

Tokoh yang mendapatkan julukan dari Presiden SBY sebagai “bapak” pluralisme itu, pernah mendapatkan hadiah "Medal  of Valor" (medali keberanian) dari Yahudi Internasional di Kalifornia, Amerika Serikat. Upacara itu sangat meriah, berlangsung di Beverly Wilshire Hotel, 9500, Wilshire Blvd, Beverly Hills, Los Angeles, California, 6 Mei 2008.

Saat pemberian hadiahnya itu, dihadiri seluruh tokoh-tokoh terkemuka Yahudi dari seluruh Amerika, termasuk bintang terkemuka Amerika Will Smith. Begitulah kisah bagaimanan Israel “connection” berada di Indonesia.

Tetapi, jaringan Israel “connection” sudah sangat luas di Indonesia, termasuk dari kalangan militer. Di zamannya Jenderal Benny Murdani, militer Indonesia mempunyai hubungan dekat dengan Zionis-Israel, seperti digambarkan dalam buku biografinya Jenderal Sumitro.

Walaupun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi hubungan berjalan di segala bidang. Termasuk di bidang perdagangan dan teknologi. Pernah diributkan bagiamana perusahaan Israel memenangkan tender perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Jadi jaringan Israel “connection” sudah sangat jauh dan lama.

Kedatangan sejumlah warga negara Indonesia dalam upacaya hari ulang tahun kemerdekaan negeri Zionis-Israel di Singapura itu, hanya puncak gunung es. Di Manado terdapat Sinagog, yang menjadi tempat berkumpulnya, jaringan Israel “connection” di Indonesia. Wallahu’alam.

Tujuh Tokoh Indonesia ke Israel Diundang Yahudi Australia Pro-Zionis

Selasa, 11 Juni 2013, 19:33 WIB


Israelhayom.com 
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/11/mo8aw6-tujuh-tokoh-indonesia-ke-israel-diundang-yahudi-australia-prozionis

Anggota  Komisi I DPR Tantowi Yahya secara diam-diam bertemu dengan anggota Parlemen Israel Knesset di Tel Aviv.
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya secara diam-diam bertemu dengan anggota Parlemen Israel Knesset di Tel Aviv.
m.com berkunjung secara diam-diam ke Israel.

Di antara ketujuh tokoh Indonesia itu yang paling popular tampak Tantowi Yahya, anggota komisi I DPR RI.

"Sebuah organisasi Yahudi Australia pro-Zionis memfasilitasi kunjungan rombongan ke Israel," tulis israelhayom.com.

Dalam tulisan itu disebut kunjungan ketujuh tokoh itu untuk berkunjung ke kantor parlemen Israel Knesset. Mereka bertemu dengan beberapa anggota parlemen Israel.

"Delegasi dari Indonesia itu dipimpin anggota parlemen Tantowi Yahya," tulis israelhayom.com.

Menurut laman itu, ini merupakan kunjungan pertama delegasi dari negara Asia Tenggara yang bertemu dengan parlemen Israel.

"Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar dan tak punya hubungan diplomatik dengan Israel," ungkap israelhayom.com.
Redaktur : Heri Ruslan

Golkar: Tantowi ke Israel Bukan Mewakili Partai

Tuesday, 11 June 2013, 20:08 WIB


Republika http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/11/mo8ciy-golkar-tantowi-ke-israel-bukan-mewakili-partai
Poempida Hidayatullah
Poempida Hidayatullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI sekaligus politisi dari Fraksi Golkar, Poempida Hidayatulloh, menyatakan kepergian anggota komisi I DPR RI Tantowi Yahya ke Israel bukan untuk mewakili Partai Golkar.

"Tidak mungkin Golkar mengirim utusan ke Israel sebab Indonesia tidak mengakui adanya negara Israel, apalagi Golkar," katanya di Jakarta, Selasa, (11/6).

Golkar, ujar Poempida, sebagai partai tentu saja harus mengikuti ketentuan negaranya. Kalau Indonesia tidak mau mengakui Israel, Golkar pasti mengikutinya. "Paspor orang Indonesia itu tidak bisa masuk Israel, tidak diterima di sana," katanya.

Kalau Tantowi mewakili DPR ke Israel sepertinya juga tidak mungkin. "DPR juga tidak memiliki kerja sama dengan Israel," ujar Poempida. Memang, ujar Poempida, Tantowi menjadi salah satu anggota Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP).

Badan tersebut memang menjalin kerja sama dengan parlemen luar negeri. "Namun tidak tahu ada tidak hubungannya dengan kunjungan Tantowi Yahya," ujarnya. Meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan dengan Israel karena negara itu melakukan penjajahan terhadap Palestina, namun namanya politik luar negeri tidak bisa dibatasi ada tidaknya hubungan diplomatik. "Untuk lebih jelasnya bisa diminta ke pihak yang bersangkutan," ujar Poempida.

Reporter : Dyah Ratna Meta Novi
Redaktur : Dewi Mardiani

 

 

 

2 komentar: