Jumat, 08 Maret 2013

....27 Ormas Islam ikut menandatangani desakan ini, di antaranya; MUI Pusat, PP Muhammadiyah, Muslimat NU, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), DPP Syarikat Islam, PP Matla’ul Anwar, PP Wanita Islam, Baitul Muslimin Indonesia, Hidayatullah, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Ikata Dai Indonesia (IKADI), dan Majelis Dakwah Islamiyah, PP Parmusi, Tabiyah, MIUMI, Al Irsyad, PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan BKPRMI, serta PP Al-Itihadiyah....>>> ...Dr Marwah Daud Ibrahim, Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesa (ICMI) saat membacakan pernyataan sikap, menyatakan, “Densus 88 telah melakukan pelanggaran berat. Dalam banyak kasus, tindakan Densus 88 telah terbukti melampaui kepatutan, kepantasan, dan batas perikemanusiaan berupa penangkapan, penculikan, penyiksaan, intimidasi, dan pembunuhan, yang sebagian terekam dalam video yang beredar. Densus 88 telah menelan banyak korban serta menimbulkan kesedihan, luka dan trauma yang mendalam.”..>>> Dengan pernyataan ini SOLI menilai, salah satu kesatuan elit yang berada di bawah Polri ini untuk segera dievaluasi atau jika perlu dibubarkan. Desakan Ormas Islam ini muncul terkait beredarnya video kekerasan yang diduga dilakukan anggota Densus dalam penanganan terduga terorisme. Dalam pertemuan siang tadi ormas-ormas Islam sempat memutar sebuah tayangan video kekerasan yang diduga dilakukan oknum Densus dan Brimob. Dalam salah satu tayangan, terlihat aparat keamanan meminta korban beristighfar sebelum ditembak mati...>> ....Ketika kekuatan rakyat mengakhiri pemerintahan rezim militer Orde Baru dibawah Jenderal Soeharto, karena rakyat ingin menghentikan segala bentuk kejahatan dan kekerasan sangat tidak manusiawi. Seperti operasi militer yang terjadi di Aceh yang dikenal dengan operasi "DOM". Peristiwa pembantaian di Lampung, Tanjung Priok, Haur Koneng, Nipah, dan operasi "Petrus"...>>...Usai diskusi bersama Jurnalis Ansyad Mbai mengatakan, mengapa selalu ada gerakan teroris dan sepertinya sistematis, padahal sudah beberapa pelaku yang ditangkap dan dihukum mati, itu karena produk hukumnya. "Kenapa teroris itu selalu terus-terus melakukannya, padahal sudah ditangkap tapi masih melakukan lagi. Karena apa, kegiatan-kegiatan awal yang mengarah kepada terorisme belum terjangkau oleh hukum kita," ungkapnya....>> ...Ansyad menuduh Ustadz Abubakar Ba`syir lari dari Malaysia karena takut ditangkap dengan melihat produk hukumnya, makanya di daerah ini dia bebas. "Kalau di sulsel ada teroris dan jelas masih kita harus waspadai, masih ada sisa-sisa gerakan itu," ketusnya...>>> Sejumlah Ormas Islam di Sumatera Barat mendukung langkah MUI dan Muhammadiyah yang melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan Densus 88 Anti Teror serta mendesak lembaga tersebut untuk dibubarkan. Mereka menilai, Densus 88 telah melakukan banyak pelanggaran di Indonesia. Diantara Ormas tersebut adalah Komite Penegakkan Syariat Islam (KPSI) yang diwakili Novendri, Forum Libas Sumbar yang diwakili Khairul Amri, dan Paga Nagari Sumbar yang diwakili Ibnu Aqil D Ghani dan Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Irfianda Abidin....>> ..Irfianda juga berpendapat, kesewenangan Densus 88 juga terlihat dari tindakan yang menangkap warga yang sedang salat di masjid, sedang bersama anak-anak, dan lainnya. Hal ini jelas menimbulkan efek traumatik bagi orang sekitar. Dirinya pun menduga, Densus 88 ini sudah membawa kepentingan Amerika yang berniat menghancurkan umat Islam. Untuk itu, Irfianda meminta Presiden SBY, DPR dan Kapolri bertanggung jawab terhadap permasalahan ini. “Termasuk mendesak Komnas HAM membubarkan Densus 88,” jelasnya. ..>> ..Irvianda juga menambahkan, pihak-pihak yang selama ini telah mendukung berdirinya Densus 88, juga diminta bertanggung jawab. Menurutnya, Densus 88 harus ditetapkan segera sebagai organisasi/lembaga terlarang yang membahayakan negara...>> SEJATINYA DENSUS 88 ITU ADALAH KEPANJANGAN TANGAN DARI PROPAGANDA AMERIKA SERIKAT DKK-ZIONIS... YANG MEMANG DIRANCANG DAN DIDESIGN UNTUK MEMBUNUH DAN MERUNTUHKAN UMAT ISLAM DAN AJARAN2NYA YANG LURUS..DAN BENAR..SESUAI FURQON...>> ...DENSUS 88 DIBANGUN DENGAN DANA2 HIBAH YDAN TERSELUBUNG DARI TANGAN2 ASING MELALUI PROVOKASI DAN PROPAGANDA AGEN2 POLITIK-INTELIGEN-DAN PARA PERANCANG KEJAHATAN INTERNASIONAL YANG TERLATIH DAN PROFESIONAL..YANG SECARA MASSAL DAN MENYELURUH DISELURUH DUNIA MENEBAR FITNAH DAN CARA2 KEJI DAN BENGIS...DENGAN BERBAGAI DALIH DAN PROVOKASI DAN PROPAGANDA POLITIK-ANCAMAN-KEAMANAN -TEKANAN DAN SANKSI2... TERHADAP PARA PEMERINTAHAN DIMANA UMAT ISLAM MAYORITAS..??>> BAHKAN PBB DAN BADAN2 DUNIA JUGA DIIKUT SERTAKAN MELAKUKAN FITANAHAN DAN PERLAKUAN MULTISTANDAR..YANG TIDAK ADIL TERHADAP UMAT ISLAM DIMANA-MANA...DENGAN TUDUHAN TERORIS...>>> SEBENARNYA SIAPAKAH YANG NYATA2 TERORIST...?? BENARKAH UMAT ISLAM YANG MENGAMALKAN SEUTUHNYA AJARAN ISLAM ITU = TERORIST..??... BENARKAH AJARAN FURQON = TERORIS...?? BENARKAH NABI MUHAMMAD SEBAGAI FURQON BERJALAN DAN HIDUP ITU ADALAH = TERORIST...??? >> APAKAH HADIS2 RASULULLAH SAW YANG BENAR DAN SHAHIH ITU = TERORIST..?? APAKAH AJARAN ISLAM YANG SEUTUHNYA ITU = TERORIST..?? APAKAH DEKRIT PRESIDEN R I IR DR H. SUKARNO TANGGAL I JULI TAHUN 1955 = DEKRIT TERORIST..?? APAKAH PIAGAM JAKARTA TGL 22-JUNI 1945 ITU = AJARAN DAN PIAGAM TERORIST..??>> APAKAH MEREKA YANG MENENTANG FITNAH KEJI AMERIKA SERIKAT DKK-ZIONIS ITU = TERORIST..?? APAKAH KELOMPOK YANG MENGGUNAKAN AKAL SEHAT DAN MENENTANG SERTA MELAWAN PERBUATAN DUSTA DAN FITNAH2 AMERIKA SERIKAT DKK-ZIONIS-MASMEDIA MAINSTREAM JAHAT DAN PENDUKUNG KAJAHATAN AMERIKA DKK-ZIONIS ITU..ADALAH = KELOMPOK TERORIST..?? APAKAH YANG MELAKUKAN REAKSI DAN PERLAWANAN TERHADAP PERBUATAN DAN PERLAKUAN FITNAH - BIADAB-BENGIS-JAHAT-TERHADAP UMAT ISLAM.. = TERORIST ...>> DAN LALU PENYERBUAN TERHADAP NEGAR2 MUSLIM DENGAN DALIH DUSTA..911WTC ADALAH = PAHLAWAN ..SEDANGKAN... KEMUDIAN SETIAP PERLAWAN TERHADAP AMERIKA SERIKAT DKK-ZIONIS JAHAT ITU..ADALAH = BANGSA ATAU UMAT TERORIST..?? ..DIMANAKAH TERORIS ITU..?? >> SIAPAKAH TERORIST SEBENARNYA...??? APAKAH PERBUATAN DUSTA DAN INSIDER JOBS 911WTC 2001 DI AMERIKA SERIKAT .. ITU ADALAH PAHLAWAN..DAN KEBENARAN YANG HARUS DIBELA..OLEH SEMUA UMAT MANUSIA..DAN KONON FITNAH2NYA ADALAH KEBENARAN JUGA..???? >> APAKAH INSIDER JOBS 911 WTC DAN PERLAKUAN FITNAH TERHADAP UMAT ISLAM YANG MENUDUH DAN MENCAP TERORIST DAN LALU PENYERBUAN AMERIKA SERIKAT DKK -ZIONIS ITU KENEGARA MUSLIM.... IRAQ-AFGHANISTAN YANG BERDAULAT DAN MERDEKA ITU DIBENARKAN DAN PARA PENJAJAH ITU DIANGGAP SEBAGAI PAHLAWAN DAN HARUS DIBELA...?? >> LALU APAKAH DENSUS 88 ITU BUKAN BAGIAN DARI PROPAGANDA AMERIKA SERIKAT DKK-ZIONIS YANG MEMANG INGIN MEMBUNUH DAN MENGHANCURKAN SENDI2 KEKUATAN DAN AJARAN ISLAM..YANG LURUS...?? >> TERLALU NYATA..BAHWA DENSUS 88 ITU ADALAH KAKI TANGAN AMERIKA SERIKAT DKK-ZIONIS.. UNTUK MELAKSANAKAN AGENDA2 DAN ARAHAN SERTA KONSEP2..KEJAHATN YANG DIDESIGN OLEH AMERIKA SERIKAT DKK-ZIONIS DAN PARA KOLABORATORNYA DISETIAP NEGARA MUSLIM..>> TERLALU KENTARA NYATA.... BAHWA DENSUS ITU ADALAH UNTUK KEPENTINGAN ASING..DAN MEMBUNUH BANGSA DAN RAKYAT INDONESIA SENDIRI YANG BERAGAMA ISLAM DAN YANG TIDAK SEFAHAM DENGAN KONSEP JAHAT DAN KEJI DARI AMERIKA SERIKAT DKK-ZIONIS..YANG INGIN MEMUSNAHKAN ISLAM DAN UMAT ISLAM [GOYIM] DAN AJARANNYA YANG LURUS..DENGAN CARA2 YANG TELAH MEREKA KONSEPKAN.. DENGAN SANGAT KEJI-DAN JAHAT...[INGAT HOLOCAUST DUSTA-911WTC DUSTA-AGENDA2 JAHAT DI SETIAP MEDIA MAINSTREAM MEREKA YANG PENUH FITNAH DAN DUSTA2..]..??->> HAYYOO BANGKITALAH UMMAT ISLAM..SIAPAUN ANDA..PARA PEMUDA-MAHASISWA-PELAJAR-KAUM PROFESIONAL-ULAMA2-KIAYAI-DAN SEMUA KAUM LAKI2 DAN PEREMPUAN-TUA DAN MUDA SELURUHNYA SEUTUHNYA.... UNTUK MENEGAKKAN KEADILAN DAN KEBENARAN SESUAI KAIDAH KITABULLAH..DAN KEADILAN DAN KEMANUSIAAN YANG BERADAB...>> BUBARKAN DENSUS 88 ADALAH KEHARUSAN..!!! .... KARENA DENSUS 88 ADALAH NYATA2 JAHAT DAN KEJI..KHUSUSNYA TERHADAP UMMAT ISLAM DAN SEMUA YANG DAPAT MENGGUNAKAN AKAL SEHAT DAN KEBENARAN..>> LIHATLAH DI AMERIKA SERIKAT..SENDIRI YANG TERDIRI DARI PARA AHLI2 PROFESIONAL DAN INTELEKTUAL TELAH MENGUTUK BUSH SR-JR DKK-ZIONIS YANG MEMANG MEREKA-LAH YANG MENGATUR INSIDER-JOBS DAN PROPAGANDA JAHAT DAN DUSTA ITU..>> INI SANGAT MEMALUKAN BANGSA AMERIKA YANG BENAR DAN SADAR SERTA YANG PADA DASARNYA MEREKA PUN MEMILIKI MANUSIA2 MULIA DAN BERMARTABAT..>> MEREKA PUN MENGHENDAKI SEGERALAH PENGADILAN INTERNASIONAL MENANGKAP BUSH DKK-ZIONIS DAN DIHUKUM SEBAGAI PELAKU KEJAHATAN BERAT SECARA INTERNASIONAL DAN KEMANUSIAAN...>> HUUHHH.... LUAR BIASA..>> KEJAHATAN..PALING KEJI YANG SANGAT KASAT MATA...YANG HENDAK DITEGAKKAN OLEH KEPOLISIAN...RI..DAN OKNUM2 PEMERINTAHAN SBY...???? WASPADALAH...!!!>>



Muslimat NU dan 27 Ormas Islam Kembali Desak Bubarkan Densus 88

JAKARTA (voa-islam.com) –  http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/08/23531/muslimat-nu-dan-27-ormas-islam-kembali-desak-bubarkan-densus-88/

Untuk kedua kalinya, sejumlah ormas Islam berkumpul di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya Jakarta no. 62 Jakarta Pusat, Kamis (07/03/2013) siang. Dalam Silaturrahim Ormas Lembaga Islam (SOLI), 27 ormas Islam mendesak pemerintah melakukan evaluasi atau bila perlu membubarkan Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 atas dugaan pelanggaran Hak Asasi Kemanusian (HAM) berat.

27 Ormas Islam  ikut menandatangani desakan ini,  di antaranya; MUI Pusat, PP Muhammadiyah, Muslimat NU, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), DPP Syarikat Islam, PP Matla’ul Anwar, PP Wanita Islam, Baitul Muslimin Indonesia, Hidayatullah, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Ikata Dai Indonesia (IKADI), dan Majelis Dakwah Islamiyah, PP Parmusi, Tabiyah, MIUMI, Al Irsyad, PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan BKPRMI, serta PP Al-Itihadiyah.

Dr Marwah Daud Ibrahim, Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesa (ICMI) saat membacakan pernyataan sikap, menyatakan, “Densus 88 telah melakukan pelanggaran berat. Dalam banyak kasus, tindakan Densus 88 telah terbukti melampaui kepatutan, kepantasan, dan batas perikemanusiaan berupa penangkapan, penculikan, penyiksaan, intimidasi, dan pembunuhan, yang sebagian terekam dalam video yang beredar. Densus 88 telah menelan banyak korban serta menimbulkan kesedihan, luka dan trauma yang mendalam.”

Marwah yang didampingi beberapa perwakilan ormas Islam termasuk Dr Din Syamsuddin  juga meminta negara (melalui aparat kepolisian, red) tidak menangani teror dengan menjadi teror baru. “Walaupun aparatur keamaan memiliki kewenangan khusus terkait pemberantasan terorisme, tetapi setiap langkah dan tindakan pemberantasan terorisme harus tetap berpijak pada prinsip hukum.”

“Kami mendesak pemerintah untuk mengaudit kinerja (termasuk keuangan) lembaga tersebut dan menggantinya dengan lembaga baru yang kredibel, profesional dan berintegrasi dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat.”

Dalam jumpa pers dengan wartawan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Din Syamsuddin mengatakan, tindakan memberantas teror dengan cara teror sama artinya melanggengkan potensi teror dan dendam kesumat. "Tindakan yang dilakukan Densus 88 berpotensi melanggengkan terorisme," ujar Din.

Dengan pernyataan ini SOLI menilai, salah satu kesatuan elit yang berada di bawah Polri ini untuk segera dievaluasi atau jika perlu dibubarkan. Desakan Ormas Islam ini muncul terkait beredarnya video kekerasan yang diduga dilakukan anggota Densus dalam penanganan terduga terorisme.

Dalam pertemuan siang tadi ormas-ormas Islam sempat memutar sebuah tayangan video kekerasan yang diduga dilakukan oknum Densus dan Brimob. Dalam salah satu tayangan, terlihat aparat keamanan meminta korban beristighfar sebelum ditembak mati.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para pimpiman Ormas Islam lainnya secara khusus mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan kepada Kapolri Jendral Timur Pradopo terkait video pelanggaran HAM berat yang dilakukan aparat Densus 88.[desastian]


Biadab! Ketua BNPT: Melanggar HAM Itu Sah-sah Saja, Karena Ada UU-nya

MAKASSAR (voa-islam.com) –http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/07/23515/biadab-ketua-bnpt-melanggar-ham-itu-sahsah-saja-karena-ada-uunya/

 "Meskipun ada anggapan pekerjaan polisi 100 persen melanggar HAM saat menangkap dan memburu teroris, tetapi itu sah-sah saja menurut UU yang berlaku. Sebab kita ini berhadapan dengan teroris." Demikian dikatakan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Pusat Ansyad Mbai. Dengan bangga Ansyad menyatakan, dalam penanganan teroris, Indonesia mendapat pujian dari berbagai negara karena mampu menangkap teroris.

Berdasarkan data dari 2002 jumlah kasus terorisme mencapai 840 kasus. Indonesia pun menjadi model penanganan teroris di dunia."Indonesia menjadi model di dunia dalam penangaan teroris. Indonesia konsisten dalam supermasihukum, tidak perlu pakai rudal seperti dilakukan di negara lainnya menangkap teroris," katanya saat diskusi BNPT bersama Jurnalis di Makassar, Rabu (6/3).

Sesumbar, Ansyad Mbai mengatakan, Indonesia dinilai berhasil dalam penanganan teroris tanpa melibatkan sejumlah pasukan besar seperti di negara-negara lainnya. Dalam hal penanganan teroris di Indonesia, “Densus 88 Anti teror mampu bekerja dengan baik,” ujarnya.  

Belum puas melakukan pelanggaran HAM berat, Ketua BNPT itu menilai bahwa UU Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme masih lemah dan belum mengikat sepenuhnya."Ini adalah salah satu kelemahan. Terus terang sampai hari ini, saya tidak mengatakan UU Terorisme kita itu paling `lembek`," kata Ketua BNPT Pusat Ansyad Mbai.

Menurut pria kelahiran Buton ini, kini Indonesia masuk dalam kelompok 20 masih diakui dunia internasional dalam hal ekonomi dan meskipun ada teror.. Tapi, yang pasti, beberapa NGO, seperti Komnas HAM, Kontras, Indonesia Policy Watch, dan sejumlah ormas Islam, telah membenarkan adanya pelanggaran HAM berat yang dilakukan Densus 88 terkait beredarnya video kekerasan yang terjadi di Poso. MUI, Muhammadiyah dan beberapa ormas islam lainnya mendesak agar Densus 88 dibubarkan.

Papua Merdeka Motif Ekonomi

Usai diskusi bersama Jurnalis Ansyad Mbai mengatakan, mengapa selalu ada gerakan teroris dan sepertinya sistematis, padahal sudah beberapa pelaku yang ditangkap dan dihukum mati, itu karena produk hukumnya. "Kenapa teroris itu selalu terus-terus melakukannya, padahal sudah ditangkap tapi masih melakukan lagi. Karena apa, kegiatan-kegiatan awal yang mengarah kepada terorisme belum terjangkau oleh hukum kita," ungkapnya.

Ansyad menuduh Ustadz Abubakar Ba`syir lari dari Malaysia karena takut ditangkap dengan melihat produk hukumnya, makanya di daerah ini dia bebas. "Kalau di sulsel ada teroris dan jelas masih kita harus waspadai, masih ada sisa-sisa gerakan itu," ketusnya.


Semua kelompok teroris, sebut Ansyad, diduga masih punya kaitan dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII). "Bisa jadi NII itu induk dari gerakan gerakan radikal yang mengatasnamakan agama ini," sebutnya.

Saat ditanyai mengenai kasus teror di Papua, kata dia, di Papua itu bermacam macam karena luas geografis tidak bisa disamakan dan berbeda. Ada model separatis, ada yang motif ekonomi seperti di Timika."Banyak motif salah satunya ekomomi dan dibeberapa tempat ada motif politik," ucapnya

Lanjutnya, "Sebetulnya itu sudah di kategorikan teroris, sampai saat ini pemerintah masih belum memberlakukan UU terorisme untuk kasus itu. Tapi kalau kita lihat di dunia internasional, Uni Eropa itu sudah masuk kategori teroris," sebutnya.

Terkait belum diberlakukan UU Teroris di papua, pria kelahiran Buton ini menjelaskan, ini konsekwensi, daripada prinsip demokrasi yang harus di jalankan sebegaimana mestinya.

"Pemerintah tidak bisa secara otoriter langsung memperlakukan hal itu karena agenda utama kita sebetulnya bukan soal teroris, tapi bagaimana mempertahankan proses demokrasi di negeri ini," tandasnya. Hal itu kata Ansyad, tergantung situasi yang berkembang di Papua apakah akan diberlakukan di Papua yang bisa saja mengarah kepada aksi terorisme. [Desastian/dbs]



Video Penganiyaan di Poso Memperlihatkan Adanya Kejahatan Kemanusiaan

http://www.voa-islam.com/news/opini/2013/03/05/23491/video-penganiyaan-di-poso-memperlihatkan-adanya-kejahatan-kemanusiaan/

Jakarta (voa-islam.com) 

Ketika kekuatan rakyat mengakhiri pemerintahan rezim militer Orde Baru dibawah Jenderal Soeharto, karena rakyat ingin menghentikan segala bentuk kejahatan dan kekerasan sangat tidak manusiawi.

Seperti operasi militer  yang terjadi di Aceh yang dikenal dengan operasi "DOM". Peristiwa pembantaian di Lampung, Tanjung Priok, Haur Koneng, Nipah, dan operasi "Petrus".

Maka era Reformasi yang menjadi antitesa rezim militer Orde Baru, ingin mengakhiri seluruh keadaan yang sangat militeristik. Kemudian, kekuatan-kekuatan Reformasi, mengalihkan kekuasaan keamanan dari militer kepada polisi, dan diharapkan akan melahirkan kehidupan yang lebih human (manusiawi). Tidak ada lagi kekerasan secara sewenang-wenang, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Tetapi, sesudah peristiwa WTC di New York, Amerika Serikat, membuat segala telah berubah. Lahir Undang-Undang Terorisme yang  menjadi dasar penindakan terhadap para terduga teroris.

Akibatnya, begitu banyak mereka yang menjadi terduga teroris, bukan  hanya mengalami penyiksaan yang sangat kejam, tetapi mereka dihilangkan hak hidup mereka. Tanpa adanya bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, mereka yang terduga teroris itu dibunuh oleh Densus 88.

Tentu, peristiwa yang paling menyentak kesadaran publik di Indonesia, terkait dengan  peristiwa yang terjadi di Poso, di mana perisitwa itu, diangkat (diunduh) melalui YouTube, yang berdurasi 13 menit itu, sangat luar biasa kejamnya aparat Densus 88, bukan hanya melakukan penyiksaan, tetapi juga membunuh dan bahkan melecehkan terhadap mereka yang terduga teroris.

Video yang berdurasi 13 menit itu, bebarapa aparat kepolisian memerintahkan kepada seorang tersangka membuka celana, tanpa alasan yang jelas. Tampak pula, seorang yang terduga teroris, yang sudah tertembak dadanya, dan tembus dipunggung dipaksa merangkak jalan, dan diinterogasi di tanah lapang.

Bahkan, seorang aparat Densus 88, memerintahkan kepada terduga teroris yang sudah tertembak dan luka parah, agar segera beristighfar, karena kataranya, "Sebentar lagi kamu akan mati".  Bagaimana aparat penegak hukum dengan sangat tega melontarkan ucapan seperti itu? Bukan memberikan pertolongan dan membawa ke rumah sakit, aparat polisi justeru membiarkan meregang nyawa dan terus menginterogasinya.

Gambaran yang diangkat oleh video melalui YouTube, hanya mempertegas bahwa kepolisian telah mengabaikan hak asasi manusia. Komisi Hak Asasi Manusia (KOmnas HAM), bahkan mencatat jumlah terduga teroris yang tewas di tangan Densus mencapai 83 orang. Ini berarti setiap tahunnya 9-10 tersangka yang tewas seja Densus 88 berdiri sembilan tahun lalu. Komisi Hak Asasi Manusia juga mencatat ada tersangka yang ditembak hingga lebih 10 kali!

Polisi selalu berdalih menembak terduga teroris itu dalam rangka melindungi diri. Tetapi, faktnya mereka yang terduga teroris adalah orang-orang yang tidak bersenjata, dan hanya bertangan kosong. Cara-cara yang sangat biadab itu, pernah berlangsung di era Orde Baru, yang melakukan kekejaman yang tanpa tara oleh aparat militer, dan sekarang ini diulangi oleh polisi di Reformasi. Sungguh luar biasa.

Densus 88 dan Brimob telah mengabaikan hak hidup, hak untuk tidak disiksa kendati dia seorang tersangka. Semua hak-hak yang  melekat itu merupakan hak paling dasar. Semua hak dasar itu, diakui oleh Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Menciptakan keamanan penting, dan mengakhiri segala bentuk terorisme itu juga penting, tetapi tidak kemudian melakukan tindakan yang sangat biadab yang sama dilakukan oleh teroris, dan tanpa sedikitpun rasa belas kasihan terhadap sesama manusia yang memiliki hak hidup. Wallahu'alam.

Dukung MUI, Gelombang Pembubaran Densus 88 Sampai Ke Sumatera Barat

PADANG (voa-islam.com) - http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/07/23521/dukung-mui-gelombang-pembubaran-densus-88-sampai-ke-sumatera-barat/

Sejumlah Ormas Islam di Sumatera Barat mendukung langkah MUI dan Muhammadiyah yang melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan Densus 88 Anti Teror serta mendesak lembaga tersebut untuk dibubarkan. Mereka menilai, Densus 88 telah melakukan banyak pelanggaran di Indonesia.

Diantara Ormas tersebut adalah Komite Penegakkan Syariat Islam (KPSI) yang diwakili Novendri, Forum Libas Sumbar yang diwakili Khairul Amri, dan Paga Nagari Sumbar yang diwakili Ibnu Aqil D Ghani dan Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Irfianda Abidin.
Irvianda Abidin yang juga pengurus Majelis Mujahidin Indonesia mengatakan, selama ini apa yang dilakukan Densus untuk menegakkan kebenaran, tidak sesuai dengan asas kemanusian dan telah masuk dalam kategori pelanggaran HAM Berat, dan lebih kejam dari apa yang telah dilakukan PKI.

“Dalam menegakkan kebenaran, seharusnya Densus 88 dapat mengutamakan langkah persuasif dan tidak melakukan penganiayaan ataupun penyiksaan, pada orang-orang yang ditangkap dan belum jelas kesalahannya,” katanya.

Irfianda juga berpendapat, kesewenangan Densus 88 juga terlihat dari tindakan yang menangkap warga yang sedang salat di masjid, sedang bersama anak-anak, dan lainnya. Hal ini jelas menimbulkan efek traumatik bagi orang sekitar.

Dirinya pun menduga, Densus 88 ini sudah membawa kepentingan Amerika yang berniat menghancurkan umat Islam. Untuk itu, Irfianda meminta Presiden SBY, DPR dan Kapolri bertanggung jawab terhadap permasalahan ini. “Termasuk mendesak Komnas HAM membubarkan Densus 88,” jelasnya.


Irvianda juga menambahkan, pihak-pihak yang selama ini telah mendukung berdirinya Densus 88, juga diminta bertanggung jawab. Menurutnya, Densus 88 harus ditetapkan segera sebagai organisasi/lembaga terlarang yang membahayakan negara.

Selain itu, ia juga menyayangkan dengan tindakan yang dilakukan oleh Densus 88, yang selalu menganggap islam sebagai pelaku aksi-aksi teror di Indonesia. Untuk itu, ormas islam Sumbar mendesak DPRD,Pemprov Sumbar dan pihak terkait lainnya, untuk ikut mendukung menyuarakan pembubaran Densus 88 tersebut. [Desastian/dbs]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar