Selasa, 11 September 2012

Amerika, Inggris & PBB adalah Teroris Sesungguhnya..... KARENA MEREKA ITU FAKTANYA DAN MISI-NYA SELALU MEMERANGI DAN MEMUSUHI UMAT ISLAM !!! ??>>> ......Jerry D. Gray: Amerika, Inggris & PBB adalah Teroris Musuh Umat Islam...>>...“Kita punya musuh namanya The New World Order. Mereka ingin di dunia ini menjadi 10 provinsi, 1 pimpinan, 1 goverment (pemerintahan, red.), 1 agama baru untuk seluruh dunia. Agama baru itu liberal, sekarang ada liberal Islam, ada liberal Kristen, mereka mau liberalisasi agama,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin di Masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi, Ahad (9/8/2012)....>>>...Ia juga membantah tudingan musuh-musuh Islam yang menganggap umat Islam sebagai teroris. Bahkan sebalikanya Amerika dan PBB itulah teroris sebenarnya. “Kita bukan teroris, yang teroris itu Amerika, Inggris, PBB itu musuh kita, bukan teman,” sanggahnya...>>...“Dia punya senjata luar biasa yaitu media. Kurang lebih 96 % lebih sedikit, media di seluruh dunia itu dipegang zionis Yahudi,” ungkap alumunus Hickam Air Force dan A & P Hawai University yang pernah menjadi mekanik pesawat pribadi Raja Fahd ini....>>.... tapi umat islam tidak usah takut atau gentar... sebab kita dalam Kebenaran Allah dan insya Allah kita menang....>>janji Allah akan memberikan kemenangan kepada Umat Islam yang berjuang untuk Kebenaran Agama Islam dan melawan mereka2 musuh2 Islam yang selalu memusuhi Umat Islam dan ajaran Islam...>>>> SEBAB MEREKA PARA KAUM KAFIR AS-INGGRIS DKK SERTA PBB ITU [ dikuasai oleh para neokons dan zionis...dan juga para neolib] TELAH MENZHOLIMI UMAT ISLAM DAN SELALU MELECEHKAN AJARAN KEBENARAN ISLAM DENGAN SEGALA CARA CULAS DAN RAKAYASA JAHAT MEREKA..>>> hAYYO SADAR DAN BANGKITLAH UMMAT ISLAM DALAM PERSATUAN DAN MEMBANGUN KEMANDIRIAN YANG SOLID...>>..U,AT ISLAM HARUS ELING LAN WASPADA...!!!??? AWASLAH DAN CERMATLAH...!!??? >>> BUKA HATI-TELINGA-MATA-PIKIRAN DAN AKAL SEHAT...??!!! ..>> Sebagian dari birokrasi sipil dan aparat intelijen militer di Dunia Ketiga terdiri dari para gangster dan kriminal2. Namun keadaan yang sebenarnya bila didalami jauh lebih rumit. Karena pada dasarnya para gangster itu tidak lebih dari instrumen dalam jaringan-kerja dari para pemodal besar internasional (baca: Yahudi). Mereka tidak menghalang-halangi sistem yang ada. Para gangster itu adalah orang yang dengan mudah dapat dipergunakan, karena mereka tidak bertanggung-jawab kepada konstituensi mereka, atau kepada siapa pun. Karena itu penggunaan mereka sangat bermanfaat.....>>...Ambil misalnya ketika negara-negara Barat mendudukkan Hacim Thaci (pernimpin ‘Tentara Pembebasan Kosovo’) dalam pemerintahan di Kosovo, atau Abdul Hamid Karzai di Afghanistan. Jauh lebih mudah menempatkan gangster semacam mereka untuk memerintah negeri Kosovo atau Afghanistan, daripada mendudukkan seorang perdana menteri terpilih dengan integritas pribadi yang tinggi, yang bertanggung-jawab kepada konstituensinya. Yang terbaik adalah menempatkan seorang gangster-terpilih, seperti Boris Yeltsin (bagaimana dengan di Indonesia?), karena cara itu yang terbaik. Cari dan tempatkan seorang gangster-terpilih. Di pemerintahan Amerika Serikat sudah beberapa kali menempatkan gangster terpilih. Mengapa? Karena gangster-terpilih lebih mudah dikendalikan daripada seorang bukan-gangster yang diangkat....>>>...Di bawah sistem ekonomi seperti yang ada sekarang ini terhampar sendi-sendi orde kapitalis yang tertutup: industrial-military complex (catat; embargo Amerika Serikat terhadap peralatan militer Indonesia), kegiatan apparatus intelijen, dan kerja-sama dengan dan pengerahan kejahatan terorganisasikan (organized crimes), termasuk perdagangan narkotika untuk mendanai konflik-konflik internal di suatu negara dalam rangka membukakan pintu negara-negara Dunia Ketiga tersebut ke bawah kontrol komplotan Barat-Zionis....>>....Untuk melawannya tidak mungkin dengan suatu gerakan topik tunggal. Tidaklah mungkin memfokuskan semata-mata pada lembaga-lembaga Bretton Woods, atau WTO, atau terhadap isu lingkungan, atau perekayasaan genetik. Perjuangan melawan “kolonialisme gayabaru” itu harus dalam hubungan totalitas. Tatkala menggunakan totalitas orang akan mampu melihat hubungan penggunaan kekuatan...>>..WASPADA!!!...WASPADA....!!! ..Sebuah teritori, hanya memiliki pemerintahan secara nominal yang dikendalikan oleh IMF Tidak ada lembaga-lembaga yang otonom dan berdaulat, baik dari pemerintahan maupun swasta, karena telah diperintahkan tutup oleh IMF dan Bank Dunia. Tidak ada perbatasan, karena WTO telah memerintahkan pasar-bebas. Tidak ada industri atau pertanian, karena sektor-sektor ini telah didestabilisasikan sebagai akibat meningkatnya suku-bunga sampai 60% per annum, dan hal itu akibat dari program IMF juga. Angka 60% itu bukan mengada-ada; di Brazil angka itu lebih tinggi. Pada tahun 1998 Indonesia mengalami hal serupa, Botswana menghadapi hal yang sama. Sukubunga seperti itu luar biasa tingginya...>>....AWASS POLITIK ADU DOMBA DAN CARA2 MENAKLUKAN DENGAN MODEL PENJAJAHAN GAYA BARU....Dan tentu saja gagasan untuk masing-masing berdiri-sendiri menjadi sangat menarik bagi berbagai kelompok etnik di daerah yang berbeda-beda. Tentu saja mereka (yakni perancangnya di IMF) sadar sekali tentang hal ini – mereka melakukannya berulang-kali. Mereka hanya mendorong saja gagasan yang sudah ada. Hal itu terjadi di Yugoslavia, terjadi di Brazil; hal itu bahkan terjadi di bekas Uni Sovyet, dimana daerah-daerah dilepaskan begitu saja, karena Moskow tidak mampu memberi mereka uang. Kalau hal itu terjadi dimana rakyat dimelaratkan, mereka mulai saling membunuh. Terjadi pada setiap kelompok, pada kelompok-kelompok etnik, agama, dan kedaerahan, seperti di Indonesia....>>

11 Tahun Tragedi 9/11, 2.983 Nama Korban Akan Disebutkan

Selasa, 11 September 2012, 13:18 WIB
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/11/ma69j6-11-tahun-tragedi-911-2983-nama-korban-akan-disebutkan

11 Tahun Tragedi 9/11, 2.983 Nama Korban Akan Disebutkan
Peristiwa menara kembar World Trade Center
REPUBLIKA.CO.ID, -- Amerika Serikat akan memperingati 11 tahun terjadinya tragedi 11 September, Selasa (9/11/2012) pagi waktu setempat. Acara kembali dipusatkan di Ground Zero, lokasi bekas berdirinya World Trade Center (WTC) di New York.

Ada perbedaan dalam peringatan tahun ini dengan peringatan di tahun-tahun sebelumnya. Acara yang akan dimulai pukul 09.30 waktu setempat, tidak akan menekankan pada pidato dari pejabat AS, melainkan acara yang berkenaan langsung dengan para korban dan keluarga korban.

Rencananya, 2.983 nama korban serangan yang meliputi serangan di New York, Pentagon dan Pennsylvania akan dibacakan satu per satu.

Pembacaan nama-nama itu akan berlangsung dalam beberapa bagian, dimana jeda antarbagian diisi dengan prosesi mengheningkan cipta. Waktu jeda disamakan dengan rentetan kejadian pada 9 September 2001 lalu.

Hening cipta pertama dilakukan pada pukul 08.46, ketika American Airlines Flight 11 menabrak menara bagian utara, kemudian 09.03 saat United Airlines Flight 175 menabrak Menara Bagian Selatan, 09.37 ketika American Airlines Flight 77 menabrak Pentagon, 09.59 ketika Menara Selatan runtuh, 10.03 ketika United Airlines Flight 93 jatuh di lapangan di Pennsylvania, dan 10.28 ketika Menara Utara runtuh.

Upacara diperkirakan berlangsung selama lebih dari tiga jam.

Sementara saat matahari terbenam, Museum 11 September akan menyalakan cahaya yang disebut "Tribute in Light". Cahaya itu akan bersinar sepanjang malam dan memudar saat fajar tiba di 12 September.
Redaktur: Hazliansyah
Sumber: Times of Israel
How much insider trading occurred in the days leading up to 9-11? How compromised is the evidence against alleged hijackers? Why were there no military interceptions? To what extent does the testimony of more than five hundred firefighters differ from official reports of what happened at the World Trade Center buildings that day? How inseparably connected are Western covert operations to al-Qaeda? How is Islamophobia used to sustain US imperialism? What was the 9-11 Commission?
With contributions from Nafeez Mosaddeq Ahmed, Four Arrows, David Ray Griffin, Jay Kolar, David MacGregor, Diana Ralph, Kevin Ryan, and Bryan Sacks, this path-breaking work examines 9-11 and its background, showing how much remains unknown and where further investigation and debate is needed. [http://www.amazon.com/The-Hidden-History-9-11/dp/158322825X]


Jerry D. Gray: Amerika, Inggris & PBB adalah Teroris; Musuh Umat Islam

BEKASI (voa-islam.com) - http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/09/10/20542/jerry-d-gray-amerika-inggris-pbb-adalah-teroris-musuh-umat-islam/
Dalam acara kuliah umum majelis ilmu Ar-Royyan, hadir sebagai pembicara ustadz Abu Muhammad Jibril Abdurrahman, Jerry D. Gray dan moderator ustadz Ahmad Syawal Khan.

Sebagai pembicara pertama, Jerry D. Gray, muallaf yang merupakan mantan anggota Angkatan Udara Amerika Serikat tahun 1978-1982 ini mengungkapkan bahwa umat Islam memiliki musuh yang disebut “The New World Order” atau Tatanan Dunia Baru.

“Kita punya musuh namanya The New World Order. Mereka ingin di dunia ini menjadi 10 provinsi, 1 pimpinan, 1 goverment (pemerintahan, red.), 1 agama baru untuk seluruh dunia. Agama baru itu liberal, sekarang ada liberal Islam, ada liberal Kristen, mereka mau liberalisasi agama,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin di Masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi, Ahad (9/8/2012).

Ia melanjutkan, The New World Order ini memiliki berbagai senjata untuk memerangi umat Islam melalui organisasi yang bersifat bawah tanah seperti illuminati dan freemason maupun melalui sejumlah lembaga dunia seperti World Bank, IMF hingga PBB.

Bahkan, media yang menjadi senjata dahsyat dalam propaganda di dunia hampir seluruhnya dikuasi Zionis Yahudi untuk kepentingan The New World Order.

“Dia punya senjata luar biasa yaitu media. Kurang lebih 96 % lebih sedikit, media di seluruh dunia itu dipegang zionis Yahudi,” ungkap alumunus Hickam Air Force dan A & P Hawai University yang pernah menjadi mekanik pesawat pribadi Raja Fahd ini.

Ia mengingatkan umat Islam semenjak peristiwa 11 September 2001, Amerika menggunakan propaganda “war on terror” (perang terhadap teror, red.) yang pada hakikatnya adalah “war on Islam.”     

“Sekarang Amerika memakai senjata war on terror. Kita harus sadar ini bukan war on terror tapi war on Islam,” kata Jerry yang pernah menjadi wartawan CNBC tersebut.   

Ia juga membantah tudingan musuh-musuh Islam yang menganggap  umat Islam sebagai teroris. Bahkan sebalikanya Amerika dan PBB itulah teroris sebenarnya. “Kita bukan teroris, yang teroris itu Amerika, Inggris, PBB itu musuh kita, bukan teman,” sanggahnya.

Apa yang dilakukan oleh umat Islam saat ini hanyalah membela diri dari serangan orang-orang kafir yang ingin merampas tanah air mereka seperti di Afghanistan, Irak dan sejumlah tempat lainnya.

Namun, meski umat Islam kini terus diperangi, Jerry berpesan kepada umat Islam agar yakin bahwa Allah Ta’ala telah berjanji akan memenangkan umat Islam dalam peperangan ini.

“Kita muslim, kita harus sadar, Allah berjanji pada kita, perang ini kita menang. Jangan pikir tidak bisa menang, pasti menang. Kita harus bersatu, harus ikut Islam yang benar,” tegasnya. [Ahmed Widad]

Sabtu, 18 Februari 2012


Konspirasi IMF atas Pembentukan New World Order

KONSPIRASI ZIONIS
http://kontrovesidunia.blogspot.com/2012/02/konspirasi-imf-atas-pembentukan-new.html

 
(“IMF = the lnternational Monetery Fund) dan Bank Dunia adalah lembaga dana moneter intemasional yang dalam missinya disebutkan untuk memberikan bantuan kepada negara-negara yang tengah mengalami kesulitan likuiditas keuangan atau menghadapi masalah moneter. 
Dalam kenyataannya IMF, dan Bank Dunia, yang saham mayoritasnya sebesar 51% dikuasai oleh departemen keuangan Amerika Serikat. John Reed, CEO Citigroup dan Sandy Weil, CEO Traveler’s Group., mengucapkan selamat datang kepada Robert Rubin, mantan menteri keuangan di era presiden Bill Clinton. Rubin bergabung dengan Citigroup pada bulan Oktober 1999″).
Yang telah kita ketahui ialah bagian terbesar dari saham the Fed dikuasai oleh para bankir raksasa Yahudi. Dengan uang-kertas dolar yang ongkos cetaknya, tidak peduli berapa pun nilai denominasinya di lembaran itu, hanyalah 3 sen dolar per lembar, praktis the Fed memiliki kekuasaan atas keuangan dunia hampir-hampir tanpa biaya. Meski ada beberapa kekeliruan pandangan tentang IMF dan Bank Dunia, tetapi tidak dapat disangkal bahwa keduanya, baik IMF maupun Bank Dunia, merupakan dua instrumen kekuasaan yang digunakan oleh Barat (baba: kelompok Zionis) untuk menghancurkan negara-negara yang berdaulat agar menjadi tidak lebih dari pada sekedar teritori (ekonomi-keuangan) mereka, yang pada gilirannya akan kehilangan kedaulatan politik mereka.

Tatkala suatu missi IMF memasuki suatu negara, mereka sebenarnya tidak lain menjalankan rancangan untuk penghancuran lembaga-lembaga sosial-ekonomi di balik dalih persyaratan untuk meminjamkan uang. Menurut Joseph Stiglitz, mantan Kepala Tim Ekonom Bank Dunia, IMF biasanya mengembangkan program empat langkah.
Langkah pertama adalah program’ Privatisasi’ , yang menurut Stiglitz lebih tepat disebut dengan nama program ‘Penyuapan’. Pada program ini perusahaan-perusahaan milik negara penerima bantuan IMF harus dijual kepada swasta dengan alasan untuk mendapatkan dana tunai segar. Pada tahapan ini menurut Stiglitz, “Kita bisa melihat bagaimana mata para pejabat keuangan di negara penerima bantuan itu terbelalak, tatkala mengetahui prospek ‘pemberian’ 10% komisi beberapa milyar dolar yang akan dibayarkan langsung ke rekening pribadi yang bersangkutan di suatu bank Swiss, yang diambilkan dari harga penjualan aset nasional mereka tadi”.

Sebagai contoh, dimana pemerintah Amerika Serikat (harap dicatat departemen luar negeri, departemen pertahanan, dan departemen keuangan, sepenuhnya dikuasai oleh orang-orang Yahudi), terlibat dalam kasus “penyuapan” terbesar yang pernah ada, pada program “privatisasi” di Rusia pada tahun 1995, ketika pemerintah Amerika Serikat (Yahudi) menghendaki Yeltsin terpilih lagi. “Kami tidak peduli kalau pemilihan itu adalah pemilihan yang korup. Kami ingin uang itu sampai ke tangan Yeltsin melalui ‘bawah-meja’ untuk keperluan kampanyenya”. Yang paling menyakitkan hati bagi Stiglitz bahwa oligarchie Rusia yang didukung oleh Amerika Serikat itu menyapu habis aset industri BUMN Rusia dengan akibat, korupsi tersebul memotong pendapatan nasional Rusia tinggal hampir separuhnya saja yang menyebabkan depresi ekonomi dan kelaparan.

Sesudah program “penyuapan” itu langkah kedua IMF/Bank Dunia adalah rencana “satu-ukuran-(yang) pas – untuk menyelamatkan ekonomi anda” (‘all size – economic solution ‘), yaitu “Liberalisasi Pasar Modal”. Dalam teorinya deregulasi pasar modal memungkinkan modal investasi mengalir keluar-masuk. Namun, dengan ditingkatkannya pemasukan modal investasi dari luar, pada gilirannya akan menyebabkan pengurasan cadangan devisa negara yang bersangkutan untuk mendatangkan aset melalui impor dari negara-negara yang ditunjuk oleh IMF. Malangnya lagi, dalam kasus Indonesia dan Brazil, lagi-lagi menurut Stiglitz, modal itu hanya keluar dan keluar, tidak pernah balik.

Tatkala suatu missi IMF memasuki suatu negara, mereka sebenarnya tidak lain menjalankan rancangan untuk penghancuran lembaga-lembaga sosial-ekonomi di balik dalih persyaratan untuk meminjamkan uang.

Stiglitz menyebut program “privatisasi” ini sebagai daur “uang panas”. Dana tunai dari luar masuk untuk spekulasi di bidang real-estate dan valuta, kemudian hengkang bila ada tanda-tanda akan ada kerusuhan. Akibat dari yang pertama di atas dan kedua ini, cadangan devisa negara bisa habis menguap dalam ukuran hari, bahkan jam. Dan bilamana hal itu sampai terjadi, maka untuk merayu kaum spekulan untuk mau mengembalikan dana modal nasional, IMF menuntut negara-negara debetor ini menaikkan suku-bunga banknya menjadi 30%, 50%, hahkan 80%. Ketetapan itu diikuti dengan persyaratan kebijakan deregulasi peraturan perbankan, diberlakukannya 1] kebijakan uang ketat (‘austerity policies’), 2]dihentikannya subsidi pada bidang-bidang yang berkaitan dengan kebutuhan sosial-ekonomi masyarakat. Pada negara-negara yang sedang berkembang, dimana program pcmbangunan bagian terbesar masih menjadi tanggung-jawab negara, pemberlakuan politik uang ketat berdampak buruk terhadap kehidupan sektor riel. Penghentian subsidi terhadap sektor strategis seperti pangan, bahan bakar, transportasi, pendidikan, dan sebagainya selalu berakhir dengan krisis politik di negara-negara yang bersangkutan.

“Hasilnya bisa diprediksi”, kata Stiglitz mengomentari tentang gelombang pasang uang panas di Asia dan Amerika Latin. “Suku bunga yang tinggi menghancurkan nilai properti, memangsa produksi industri, dan mengeringkan dana nasional”.

Pemasukan modal investasi dari luar, meskipun tampaknya membantu untuk memperluas kesempatan kerja, dalam kenyataannya persyaratan itu telah membunuh usaha bumiputera setempat, yang pada gilirannya jatuh bergelimpangan, karena belum mampu bersaing khususnya untuk pemasaran. Acapkali kebijakan seperti itu berakibat dengan penutupan pabrik-pabrik, karena pemerintah tuan-rumah dan sektor swasta domestik tidak cukup memiliki modal. Contoh paling mutakhir adalah bangkrutnya ekonomi Argentina pada bulan Januari 2002 yang menimbulkan situasi kekacauan politik dan sosial.

Pada tahapan ini IMF menarik negara debetor yang tengah megap-megap itu ke langkah ketiga, yaitu “Pricing – Penentuan Harga Sesuai Pasar”, sebuah istilah yang muluk untuk program menaikkan harga komoditas strategis seperti pangan, air bersih, dan BBM. Tahapan ini sudah dapat diprediksi akan menuju ke langkah tiga-setengah, yaitu apa yang dinamakan oleh Stiglitz, “Kerusuhan IMF”.

“Kerusuhan hasil ciptaan IMF” itu sudah bisa diprediksikan dan sangat menyakitkan hati. Tatkala suatu negara sudah jatuh pingsan (IMF) akan mengambil keuntungan dan memeras sampai tetes darah terakhir yang masih ada pada negara debetor. Suhu akan terus meningkat, dan pada saatnya ketel itu meledak”, seperti halnya ketika IMF, menurut Stiglitz, mengharuskan menghapus subsidi untuk beras dan BBM bagi kaum miskin di Indonesia pada tahun 1998. Indonesia meledak dengan kerusuhan. Dan masih ada contoh kasus lain – kerusuhan di Bolivia, sehubungan dengan kenaikan tarif air bersih pada tahun 2001, dan pada bulan Februari 2002 kerusuhan di Ekuador karena kenaikan harga gas dapur yang diperintahkan oleh Bank Dunia. Kesan yang ada ialah kerusuhan itu memang direncanakan.

Dan memang begitu. Apa yang tidak diketahui Stiglitz, bahwa BBC dan koran the Observer, London, berhasil memperoleh beberapa dokumen dari kalangan dalam Bank Dunia, yang diberi cap ‘Confidential’, ‘Restricted’, dan ‘Not to be Disclosed’. Salah satu di antara dokumen-dokumen itu adalah apa yang disebut ‘Interim Country Assistance Strategy’ (‘Strategi Bantuan Sementara’) untuk Ekuador. Di dalam dokumen itu Bank Dunia beberapa kali menjelaskan – dengan ketepatan yang mendirikan bulu roma – bahwa mereka mengharapkan rencana mereka akan menyalakan “kerusuhan sosial”, begitu istilah birokrasi terhadap negara yang terbakar.

Hal itu tidak perlu membuat kaget. Laporan rahasia itu mencatat, rencana itu dimaksudkan agar nilai mata-uang Ekuador dengan dolar Amerika akan mendorong 51 % dari penduduk Ekuador agar berada di bawah garis kemiskinan. Rencana “Bantuan” Bank Dunia di dalam laporan itu semata-mata menyeru untuk “meredakan tuntutan dan penderitaan rakyat” dengan “penyelesaian politik” -tanpa menyinggung aspek ekonomi dan harga-harga yang kian melambung

“Kerusuhan IMF” (yang dimaksudkan dengan ‘kerusuhan’ disini ialah demonstrasi damai yang dibubarkan dengan gas air-mata, peluru, dan tank), menyebabkan panik baru yang berakibat dengan pelarian modal (‘capital flight’) dan kebangkrutan pemerintah setempat. Kebakaran ekonomi ini mempunyai sisi terangnya – untuk perusahaan perusahaan asing, yang yang mendapatkan kesempatan menyabet sisa aset negara yang sedang kacau-balau itu, seperti konsesi pertambangan, perbankan, perkebunan, dan lain sebagainya dengan harga obral-besar-besaran. Contoh ini terlihat pada kepanikan pemerintah Indonesia yang melakukan “divestasi” degan harga obral-obralan pada BCA (‘Bank Central Asia’), bank paling berhasil di Indonesia, pabrik semen, perkebunan kelapa sawlt, bisnis telekomunikasi, dan sebagainya, yang kesemuanya sebenamya merupakan “tambang emas” (‘money-machines’) bagi Indonesia.
Stiglitz mencatat bahwa IMF dan Bank Dunia bukanlah penganut yang tidak punya perasaan terhadap ekonomi pasar. Pada waktu yang sama IMF menghentikan Indonesia untuk memberi subsidi pangan. Menurut IMF, “ketika bank-bank membutuhkan bail-out, intervensi (terhadap pasar) dapat diterima”. IMF menumpahkan berpuluh milyar dolar untuk menyelamatkan para finansier Indonesia dengan tambahan pinjaman dana dari bank-bank Amenka dan Eropa.

Suatu pola muncul. Dalam sistem ini banyak yang rugi, tetapi ada satu pemenang : yaitu, bank-bank Barat dan departemen keuangan Amerika Serikat, yang menghasilkan keuntungan besar dari celengan modal internasional ini. Stiglitz menceriterakan pengalaman pertemuan pertamanya, ketika baru menjabat di Bank Dunia, dengan presiden baru Etiopia dalam rangka pemilihan umum demokratis yang pertama di negeri itu.

Bank Dunia dan IMF menginstruksikan Etiopia untuk mengalihkan uang bantuan ke rekening cadangannya di departemen keuangan Amerika Serikat, yang akan memberikan bunga 4%, sementara Etiopia meminjam kepada Amerika Serikat dengan bunga 12% untuk memberi makan rakyatnya. Presiden Etiopia yang baru memohon kepada Stiglitz agar uang bantuan itu dapat digunakan sendiri untuk membangun negerinya. Tetapi tidak, uang hasil rampokan itu langsung masuk ke kas departemen keuangan Amerika Serikat di Washington.
Kini kita sampai ke tahap keempat yang oleh IMF dan Bank Dunia diberi nama “Strategi Pengentasan Kemiskinan”: yaitu, Pasar Bebas. Yang dimaksud ialah ‘pasar bebas’ berdasarkan aturan dari WTO (‘World Trade Organization’ – Organisasi Perdagangan Dunia’) dan Bank Dunia. Stiglitz, orang dalam Bank Dunia itu menyamakan ‘pasar bebas’ dengan ‘perang candu’. “Konsep itu bertujuan membuka pasar”, katanya. “Persis seperti halnya pada abad ke-19, negara-negara Barat dan Amerika Serikat menghancurkan rintangan yang ada bagi perdagangan di Cina. Sekarang hal yang sama dilakukan untuk membuka pasar agar mereka dapat berdagang di Asia, Amerika Latin dan Afrika, sementara negara-negara Barat itu memasang tembok yang tinggi terhadap impor hasil pertanian dan produk manufaktur dari Dunia Ketiga”.

Sebagai akibat program’ pasar-bebas’. Para pengusaha kapitalis lokal terpaksa meminjam pada suku-bunga sampai 60 % dari bank lokal dan mereka harus bersaing dengan barang-barang impor dari Amerika Serikat atau Eropa, dimana suku-bunga berkisar tidak lebih dari antara 6 – 7 %. Program semacam ini berakibat mematikan kaum kapitalis lokal

Dalam ‘Perang Candu’, negara-negara Barat mengerahkan blokade militer untuk memaksa Cina membuka pasamya bagi perdagangan mereka yang tidak seimbang. Sekarang Bank Dunia dapat memerintahkan blokade keuangan, yang sama efektifnya seperti pada ‘Perang Candu’ – dan sarna mematikannya.

Stiglitz khususnya sangat emosional ketika membahas tentang pcrjanjian hak-hak intelektual (dalam bahasa Inggeris disingkat dcngan TRIPS). Menurut mantan Ketua Tim Ekonom Bank Dunia itu, ‘Tata Dunia Baru’ (‘Novus Ordo Seclorum’) itu pada telah “menjatuhkan vonis hukuman mati kepada rakyat sedunia”, dengan cara memberlakukan tarif dan “upeti” yang tidak masuk akal yang harus dibayarkan kepada perusahaan obat-obatan yang punya merk. “Mereka tidak peduli”, kata profesor yang bekerja-sama dl bidang urusan kredit bank dengan perusahaan-perusahaan obat-obatan itu, “apakah orang akan hidup atau mati”.

Sebagian besar publik, terutama pemerintahan negara-negara di Dunia Ketiga masih memandang IMF dan Bank Dunia sebagai lembaga dengan wajah yang manusiawi, seperti yang dinyatakan dalam charter-nya, “turut-serta dalam upaya menghapuskan kemiskinan”. Dalam kenyataannya, IMF lebih sukses berperan dalam menciptakan kemiskinan negara-negara yang sedang berkembang, ketimbang mengatasi kemiskinan yang mereka derita. Kalau ada yang menyangka ada konflik antara keduanya, antara IMF dan Bank Dunia, maka perkiraan itu keliru sekali.

Harap disini jangan sampai dibuat bingung ketika terjadi campur-aduk dalam pembicaraan mengnai IMF, Bank Dunia, dan WTO. Lembaga-Iembaga itu sebenamya tidak lain hanyalah topeng yang dapat dipertukarkan yang berasal dari suatu sistem kekuasaan yang tunggal, kaum Zionis, sesuai keperluannya. Mereka terhubung satu dengan lainnya melalui suatu sistem yang mereka sebut “pemicu”.

Ketika suatu negara memohon kredit kepada Bank Dunia untuk keperluan pendidikan, misalnya, maka permohonan tadi akan “memicu” suatu kebutuhan untuk menerima ‘persyaratan’ apa pun – yang mereka tetapkan rata-rata sebanyak 111 poin untuk setiap negara – yang ditetapkan secara sepihak oleh Bank Dunia dan IMF. Menurut Stiglitz, “IMF mengharuskan negara debitur menerima kebijakan perdagangan yang lebih bersifat punitif ketimbang aturan-aturan dari WTO”.1

IMF dan Bank Dunia memang mempunyai misi yang sarna di Dunia Ketiga. Kenyataannya sederhana: Wall Street berdiri di belakang kedua lembaga ini. Mereka dijalankan oleh para bankir, umumnya bankir Yahudi. Harus diingat, mereka adalah pebisnis uang dan profiteur, bukan sosiolog anthropolog, apalagi kaum philanthropis.

Selain itu yang tidak banyak disadari orang ialah ‘pasar bebas’ pada hakekatnya adalah saudara kandung dari perang. Yang lebih penting lagi, masyarakat Dunia Ketiga pada umumnya gagal melihat hubungan erat antara gagasan pasar-bebas dengan kepentingan negara-neganl Barat. Misalnya, sedikit sekali organisasi yang mengkritik lembaga-lembaga produk Bretton Woods itu, dibandingkan dengan suara yang menentang serangan Amerika Serikat terhadap Afghanistan, misalnya mereka tidak menyuarakannya di Seattle (ketika konperensi APEC), dan juga tidak melakukannya di Washington, DC.

Harap disini jangan sampai dibuat bingung ketika terjadi campur-aduk dalam pembicaraan mengnai IMF, Bank Dunia, dan WTO. Lembaga-Iembaga itu sebenamya tidak lain hanyalah topeng yang dapat dipertukarkan yang berasal dari suatu sistem kekuasaan yang tunggal, kaum Zionis, sesuai keperluannya. Mereka terhubung satu dengan lainnya melalui suatu sistem yang mereka sebut “pemicu”.

Mereka berkampanye menentang ‘pasar bebas’, menentang IMF, dan memihak kepada kampanye Jubilee untuk menghapus hutang Dunia Ketiga, tetapi tidak terhadap peperangan. ‘Pasar bebas’ dan perang berjalan bergandengan tangan. Sarna seperti halnya negara-negara Barat, seperti dikatakan Stiglitz di atas tadi, pada abad ke-19 memaksa Cina melakukan “perdagangan bebas opium”, dan hal itu masih berlaku sekarang. Kalau dalam abad ke-19 negara-negara Barat mengeluarkan dalih “memberantas perompakan di laut” untuk menutup-nutupi agenda kolonialisme dan imperialisme mereka, dewasa ini Amerika Serikat berdalih “memerangi terorisme internasional” untuk mendapatkan konsesi pemasangan pipa minyaknya melalui wilayah Afghanistan.

Koordinasi antara negara-negara Barat dengan ‘pasar-bebas’ sangat jelas. Bisa dilihat contoh di Kosovo. IMF dan Bank Dunia telah merancang rencana ekonomi pasca-perang, termasuk ‘pasar-bebas’, bahkan jauh hari sebelum jatuhnya born pertama. Keduanya bergandengan tangan. Jika suatu negara menolak intervensi IMF, maka negara-negara Barat, dengan intervensi politik atau mengerahkan berbagai badan-badan rahasia dan kegiatan subversif, akan masuk. Tugas mereka menciptakan iklim yang kondusif bagi program-program IMF dan negara-negara Barat (baca: Zionis) untuk akhirnya dapat dilaksanakan di negara-negara tersebut. Negara seperti lndonesia menjadi contoh betapa program pinjaman hutang IMF makin menambah krisis yang memang sudah parah.

Negara-negara yang menerima apa yang disebut dengan nama “bantuan pinjaman” IMF, seperti Bulgaria dan Romania, termasuk Indonesia, mungkin tidak mendapatkan ‘carpet bombing’, tetapi mereka dihancurkan hanya dengan satu goresan pena. Bahasa badan tidak dapat menutup-nutupi pikiran yang ada di benak seseorang. Tentang hal itu, menarik memperhatikan keangkuhan gaya Camdessus, direktur eksekutif IMF untuk Asia-Pasifik, ketika ia menyaksikan presiden Republik Indonesia, Soeharto, terpaksa menanda-tangani Memorandum of Understanding dalam rangka memohon bantuan pinjaman IMF untuk Indonesia pada tahun 1998. Memorandum itu ternyata merupakan awal dari agenda penghancuran ekonomi Indonesia yang memang sudah terpuruk. Di Bulgaria IMF melakukan reformasi yang sangat drastis. IMF menghancurkan kondisi sosial : pensiun dipotong, pabrik-pabrik terpaksa ditutup, ada barang-barang produk pabrik yang di-dumping, penghapusan subsidi perawatan kesehatan dan subsidi transportasi secara cuma-cuma bagi rakyat, dan sebagainya.

Keprihatinan Stiglitz tentang rencana-rencana dari IMF dan Bank Dunia yang dirumuskan secara rahasia dan didorong oleh suatu ideologi dari kaum absolutis, dan yang tidak membuka peluang untuk diskusi atau penolakan. Meski negara-negara Barat mendorong pemilihan umum di seluruh negara-negara yang sedang berkembang, apa yang mereka sebut “Program Pengentasan Kemiskinan” sebenamya “merongrong demokrasi”.

Dan program itu temyata tidak jalan. Produktivitas negara-negara Afrika Hitam di bawah bimbingan tangan “bantuan” struktural, IMF gagal total dan programnya hancur berantakan. Apakah ada negara-negara debitur yang mampu menghindari malapetaka ini ? “Ada”, kata Stiglitz seraya menunjuk Botswana. Apa yang mereka lakukan? “Mereka menghardik IMF untuk berkemas-kemas meninggalkan negeri itu”.
Lalu bagaim`na cara membantu negara-negara yang sedang berkembang itu. Stiglitz mengusulkan adanya rencana land-reform yang radikal, serangan langsung ke jantung “pertuan-tanahan”, pada harga sewa yang keterlaluan, yang dikenakan oleh oligarki pemilik tanah di seluruh dunia, lazimnya tidak kurang dari 50% dari hasil panen dari si penyewa tanah (sistem “paron”).

Sebagai salah seorang mantan pejabat tinggi di Bank Dunia, apakah gagasan ini pemah diusulkan oleh Stiglitz? Kalau anda menantang (kepemilikan tanah), hal itu niscaya akan menimbulkan perubahan pada elit yang berkuasa. Karenanya, soal itu tidak masuk prioritas utama mereka”. Setiap kali solusi dengan konsep ‘pasar bebas’ menemui kegagalan, menurut Stiglitz, IMF tidak lain hanya menuntut kebijakan “pasar yang lebih bebas”.

“Halnya sama dengan di masa Abad Pertengahan”, kata Stiglitz. “Tatkala sang pasien meninggal, mereka berkata, ‘Ia terlalu banyak kehilangan darah, sebenarnya darahnya masih ada sedikit di tubuhnya’

Bantuan Ekonomi dan Kolonialisasi Gaya-Baru
Di Asia Tengah, Balkan, dan Kaukasus, reformasi dan program privatisasi dari IMF dan Bank Dunia berjalan bergandengan tang an bukan hanya dengan agenda negara-negara Barat, tetapi juga dengan operasi intelijen CIA, yang dilakukan secara tertutup. Pengelolaan lembaga perang dan ekonomi dilakukan dengan interface satu dengan yang lain pada peringkat global.

Jadi pada saat ini berbagai negara dilemahkan dengan konflik-konflik regional dan domestik yang dibiayai oleh dana keuangan Barat, baik secara terbuka maupun seeara tertutup. Kosovo Liberation Army, Aliansi Utara di Afghanistan, (GAM di Aceh ?), hanyalah sekian contoh dari beberapa kasus, bagaimana gerakan insurgensi di suatu negara dibiayai oleh Barat. Konflik-konflik yang dimanipulasi di Kosovo, Afghanistan, Aceh, dan lain-lain, terjadi karena terdapat sumber daya alam dalam jumlah yang strategis, minyak dan gas bumi, ladang ganja dan obat bius, yang oleh CIA dikelola secara tertutup.

Pada gilirannya kepentingan ekonomi ini bermuara ke politik luar negeri resmi Ameriksa Serikat. Akhimya ujung-ujungnya ke IMF, Bank Dunia, dan bank-bank regional dan investor swasta. Perang Afghanistan adalah contoh nyata adanya mata-rantai yang kuat antara agenda untuk untuk menguasai minyak yang ada di perut bumi Cekung Kaspia (Caspian Basin) dengan rancangan membangun hegemoni politik di Asia Tengah dalam rangka mengamankan kepentingan minyak dan gas bumi bumi tersebut.

Peristiwa serangan 11 September 2001 terhadap gedung-kembar WTC New York yang menewaskan lebih-kurang 6.000 jiwa adalah suatu rekayasa politik yang luar biasa kejamnya yang dilakukan oleh kelompok ‘rajawali’ Yahudi di bawah pimpinan Paul Wolfowitz di departemen pertahanan Amerika Serikat, yang bekerja-sama erat dengan dinas rahasia Israel Mossad, untuk mendapatkan dalih “menghukum” Afghanistan sebagai “kambing hitam”-nya.

Semuanya berkaitan sebagai suatu mata rantai. Kecurigaan bahwa serangan terhadap gedung-kembar itu merupakan sebuah rekayasa sangat rahasia oleh pihak Amerika Serikat sendiri yang dibantu oleh badan intelijen Israel Mossad, bukan hanya dikeluarkan oleh Alexander Gordon, seorang analis keamanan Amerika Serikat, tetapi juga dari ulasan koran the Guardian dan BBC London, kantor berita teve Amerika ‘Fox News’, Vision TV Kanada, koran the Washington Post, bahkan datang dari pemerintah Jerman, sekutu Amerika Serikat sendiri.

Mari dicermati institusi global ini: ada sistem PBB dengan missi konon untuk “memelihara perdamaian” yang pembentukannya diprakarsai oleh tokoh-tokoh Zionis; mereka memainkan perannya melalui negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat. Dari situ ada IMF, Bank Dunia, dan bank-bank pembangunan regional seperti ADB, Asian Development Bank, dan sebagainya. Di Eropa ada the European Bank for Reconstruction and Development, serta WTO. Lembaga-lembaga ini merupakan kekuatan utama mereka.
Kadangkala perang diperlukan untuk menciptakan suatu kondisi yang kondusif, dan kemudian lembaga-lembaga ekonomi produk kaum Zionis itu akan masuk untuk memberesi keadaan yang berantakan. Sebagai misal, sesudah pemerintahan Taliban di Afghanistan jatuh, kelompok bankir Yahudi ini mengusulkan dibentuknya semaeam ‘Marshall Plan’ untuk “membangun kembali” infra-struktur negeri itu yang sudah hancur berantakan.

Atau.sebaliknya, IMF sendiri yang melakukan destabilisasi ekonomi seperti yang mereka lakukan di Indonesia. Mereka bersikeras menghapus subsidi pada berbagai kebutuhan publik di negara itu. Kini kebijakan itu berhasil melumpuhkan sebuah negara sebesar Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, dan berakhir dengan keterpurukan ekonomi yang kacau-balau. Keadaan geografinya dan persebaran sumber daya-alamnya yang tidak merata membuat ekonomi nasionalnya bukan menjadi sumber kesejahteraan, tetapi berubah menjadi suatu malapetaka. IMF meninggalkan kondisi ekonomi-keuangan negara kepulauan ini dalam keadaan berantakan dengan cara yang belum pernah dihadapi oleh orang Indonesia.

Apa yang telah diperbuat oleh IMF di Indonesia? Mereka bersikeras memotong uang yang seharusnya ditujukan untuk mensubsidi pemerintahan di daerah, misalnya di bidang pendidikan, dan sebagainya. Kebetulan mereka melakukan hal yang serupa di Brazil. Mereka mendestabilisasikan suatu negara, karena untuk menguasai suatu negara harus ada kesamaan fiskal, suatu sistem untuk transfer fiskal. Jadi di suatu tempat seperti di Indonesia, mereka mendorong sctiap daerah rrielalui kebijakan otonomi daerah yang infra-strukturnya tidak disiapkan lebih dahulu, masing-masing akhirnya berperilaku menjadi semacam negara bagian.

Jadi pada saat ini berbagai negara dilemahkan dengan konflik-konflik regional dan domestik yang dibiayai oleh dana keuangan Barat, baik secara terbuka maupun seeara tertutup. Kosovo Liberation Army, Aliansi Utara di Afghanistan, (GAM di Aceh ?), hanyalah sekian contoh dari beberapa kasus, bagaimana gerakan insurgensi di suatu negara dibiayai oleh Barat. Konflik-konflik yang dimanipulasi di Kosovo, Afghanistan, Aceh, dan lain-lain, terjadi karena terdapat sumber daya alam dalam jumlah yang strategis, minyak dan gas bumi, ladang ganja dan obat bius, yang oleh CIA dikelola secara tertutup.

Dan tentu saja gagasan untuk masing-masing berdiri-sendiri menjadi sangat menarik bagi berbagai kelompok etnik di daerah yang berbeda-beda. Tentu saja mereka (yakni perancangnya di IMF) sadar sekali tentang hal ini – mereka melakukannya berulang-kali. Mereka hanya mendorong saja gagasan yang sudah ada. Hal itu terjadi di Yugoslavia, terjadi di Brazil; hal itu bahkan terjadi di bekas Uni Sovyet, dimana daerah-daerah dilepaskan begitu saja, karena Moskow tidak mampu memberi mereka uang. Kalau hal itu terjadi dimana rakyat dimelaratkan, mereka mulai saling membunuh. Terjadi pada setiap kelompok, pada kelompok-kelompok etnik, agama, dan kedaerahan, seperti di Indonesia.

Namun hal yang sarna bisa saja terjadi, seperti di Somalia, dimana tidak ada kelompok-kelompok etnik, tetapi skema IMF tetap berjalan. Tidaklah diperlukan adanya masyarakat multi-etnik untuk agenda memecah belah suatu bangsa, untuk melakukan Balkanisasi. Skema ini didasarkan pada agenda ‘rekolonialisasi’.
Negara dan ‘Teritori’

Negara-negara diubah menjadi teritori-teritori, persisnya koloni gaya baru. Apa beda negara dengan teritori ? Negara memiliki suatu pemerintahan, memiliki lembaga-lembaganya, ada anggaran, negara memiliki perbatasan ekonomi, dan memiliki lembaga seperti beacukai

Sebuah teritori, hanya memiliki pemerintahan secara nominal yang dikendalikan oleh IMF Tidak ada lembaga-lembaga yang otonom dan berdaulat, baik dari pemerintahan maupun swasta, karena telah diperintahkan tutup oleh IMF dan Bank Dunia. Tidak ada perbatasan, karena WTO telah memerintahkan pasar-bebas. Tidak ada industri atau pertanian, karena sektor-sektor ini telah didestabilisasikan sebagai akibat meningkatnya suku-bunga sampai 60% per annum, dan hal itu akibat dari program IMF juga. Angka 60% itu bukan mengada-ada; di Brazil angka itu lebih tinggi. Pada tahun 1998 Indonesia mengalami hal serupa, Botswana menghadapi hal yang sama. Sukubunga seperti itu luar biasa tingginya.

Untuk mencapai hal itu IMF memasang batas ceiling kredit. Sehingga orang tidak mungkin mendapatkari pinjaman bank; bank-bank tidak mampu menjalankan peran intermediasi mereka keadaan suku-bunga meningkat, dan tentu saja hal itu secara pasti membunuh ekonomi setempat. Di Indonesia, IMF menuntut pelaksanaan kebijakan uang-ketat (‘austerity program’) dengan menaikkan suku-bunga obligasi bank sentral menjadi 17%, sehingga mendorong bank-bank komersial menaikkan suku-bunga kredit mereka. Untuk menambah keadaan menjadi lebih parah bank sentral Indonesia menuntut tiap bank yang ingin tetap hidup harus memiliki CAR (capital adequacy ratio) minimal 8%. Akibatnya bank-bank Indonesia berlomba-lomba mencari dana masyarakat, ketimbang menjalankan peran intermediasi mereka untuk mendorong kembali hidupnya ekonomi di sektor riel.

Untuk melawannya tidak mungkin dengan suatu gerakan topik tunggal. Tidaklah mungkin memfokuskan semata-mata pada lembaga-lembaga Bretton Woods, atau WTO, atau terhadap isu lingkungan, atau perekayasaan genetik. Perjuangan melawan “kolonialisme gayabaru” itu harus dalam hubungan totalitas. Tatkala menggunakan totalitas orang akan mampu melihat hubungan penggunaan kekuatan.

Di bawah sistem ekonomi seperti yang ada sekarang ini terhampar sendi-sendi orde kapitalis yang tertutup: industrial-military complex (catat; embargo Amerika Serikat terhadap peralatan militer Indonesia), kegiatan apparatus intelijen, dan kerja-sama dengan dan pengerahan kejahatan terorganisasikan (organized crimes), termasuk perdagangan narkotika untuk mendanai konflik-konflik internal di suatu negara dalam rangka membukakan pintu negara-negara Dunia Ketiga tersebut ke bawah kontrol komplotan Barat-Zionis.

Kini zamannya telah beralih dari gunboat diplomacy ke missile diplomacy. Sebenarnya istilah missile diplomacy tidaklah tepat. Yang ada adalah pemboman secara kasar dan primitif, seperti halnya ancaman dari utusan presiden Bush kepada pemerintahan Emirat Islam Afghanistan pada tahun 1999, tatkala Bush menghendaki tampilnya kembali bekas raja Mohammad Zahir Shah di Afghanistan sebagai tokoh pimpinan pemerintahan boneka, dan konsesi eksploitasi atas minyak dan gas bumi Afghanistan, serta pemasangan lintas pipa-minyak dari Turkmenistan ke Pakistan melalui wilayah Afghanistan dengan ancaman kasar, “Kalau anda setuju kami akan hamparkan ‘carpet of gold’, tetapi bilamana tidak, kami akan berikan anda ‘carpet-bombing’ “. Taliban menolak, dan mereka mendapatkan ganjaran, ‘carpet-bombing’ yang dijanjikan itu.
Money-Politics dan Penguasaan Elit Politik

Sebagian dari birokrasi sipil dan aparat intelijen militer di Dunia Ketiga terdiri dari para gangster dan kriminal2. Namun keadaan yang sebenarnya bila didalami jauh lebih rumit. Karena pada dasarnya para gangster itu tidak lebih dari instrumen dalam jaringan-kerja dari para pemodal besar internasional (baca: Yahudi). Mereka tidak menghalang-halangi sistem yang ada. Para gangster itu adalah orang yang dengan mudah dapat dipergunakan, karena mereka tidak bertanggung-jawab kepada konstituensi mereka, atau kepada siapa pun. Karena itu penggunaan mereka sangat bermanfaat.

Ambil misalnya ketika negara-negara Barat mendudukkan Hacim Thaci (pernimpin ‘Tentara Pembebasan Kosovo’) dalam pemerintahan di Kosovo, atau Abdul Hamid Karzai di Afghanistan. Jauh lebih mudah menempatkan gangster semacam mereka untuk memerintah negeri Kosovo atau Afghanistan, daripada mendudukkan seorang perdana menteri terpilih dengan integritas pribadi yang tinggi, yang bertanggung-jawab kepada konstituensinya. Yang terbaik adalah menempatkan seorang gangster-terpilih, seperti Boris Yeltsin (bagaimana dengan di Indonesia?), karena cara itu yang terbaik. Cari dan tempatkan seorang gangster-terpilih. Di pemerintahan Amerika Serikat sudah beberapa kali menempatkan gangster terpilih. Mengapa? Karena gangster-terpilih lebih mudah dikendalikan daripada seorang bukan-gangster yang diangkat.

Tetapi harus dimaklumi, para gangster ini merupakan kaki-tangan yang sangat menyolok – hal itu disebut sebagai kriminalisasi suatu negara. Sudah dapat dipastikan akan ada inter-penetrasi perdagangan yang legal maupun illegal. Dan perdagangan ilegal selalu berada dalam bisnis dan keuangan berskala besar. Pemimpin yang mendapatkan dukungan luas dari rakyat oleh negara-negara Barat tidak dikehendaki. Sebagai contoh bekerjanya anasir Zionis melalui jaringan klandestin, baik melalui partai-partai politik yang korup, badan-badan LSM kiri, kelompok ‘theologi pembebasan’ Katolik Jesuit yang kekiri-kirian, serta kaum anarkis, telah berhasil menyingkirkan tokoh yang memiliki integritas dan kompetensi. Pemimpin yang memiliki integritas dari segi kepentingan Zionisme secara politik tidak-dikehendaki. Itulah yang terjadi dengan nasib presiden B.J.Habibie dari Indonesia, yang ditendang keluar, bahkan oleh partainya sendiri.

Aspek penting dari kegiatan klandestin IMF adalah menciptakan kondisi untuk membiakkan perdagangan ilegal dan untuk mencuci uang di seluruh dunia. Hal itu sangat jelas, karena ketika ekonomi legal jatuh terpuruk akibat reformasi IMF, lalu apa yang tersisa. Yang tersisa adalah ekonorni-kelabu, ekonomi kriminal. Hal itu mendorong perkembangan kekuatan ekonomi ilegal yang akan digunakan untuk menggantikan kekuatan ekonomi legal yang secara potensial lebih bertanggung-jawab.

Keruntuhan sistem ekonomi yang legal di suatu negara menciptakan juga kondisi untuk perkembangan insurjensi, destabilisasi pemerintah terpilih, penutupan lembaga-lembaga, dan perubahan negara menjadi sekedar sebuah teritori, yang kemudian dikendalikan layaknya sebuah koloni. Indonesia dilihat dari berbagai indikasi obyektif, layak untuk dimasukkan ke dalam kartegori ‘koloni gaya-baru’ dari negara-negara Barat.
Kasus – “Suatu Model Membuka Kosovo untuk Modal Asing”

Di daerah pendudukan Kosovo yang berada di bawah mandat pasukan penjaga-keamanan PBB, “terorisme oleh negara” dan kaum pembela “pasar-bebas”, berjalan bergandengan tangan. Kriminalisasi oleh lembaga-lembaga negara yang terus berlangsung bukannya tidak sesuai dengan sasaran-sasaran ekonomi dan strategi Barat di Balkan.

Tanpa memperhitungkan kejahatan pembantaian rakyat sipil, pemerintahan KLA yang memproklamasikan diri-sendiri telah memberikan komitmennya untuk membentuk suatu “pemerintahan yang aman dan stabil” bagi para investor asing dan lembaga-lembaga keuangan internasional Yahudi, yang didukung oleh negara-negara Barat, dan lembaga-lembaga keuangan yang berbasis di New York dan London. Mereka telah melakukan analisis tentang konsekwensi bila suatu intervensi militer terjadi dengan akibat perlunya pendudukan Kosovo, hampir setahun sebelum terjadinya perang. Konsep ini diulang kembali di Afghanistan pada tahun 2001. IMF dan Bank Dunia telah melakukan suatu ‘simulasi’ yang ‘mengantisipasi kemungkinan skenario darurat berlaku sebagai akibat ketegangan-ketegangan yang ada di Kosovo’.

Tatkala pemboman masih berlangsung, Bank Dunia dan Komisi Eropa memperoleh sebuah mandat khusus guna ‘mengkoordinasikan para donor’ untuk bantuan ekonomi di Balkan. Muatan ‘terms of reference’ tidak mengeluarkan Yugoslavia dari daftar penerima bantuan donor tersebut. Hal itu dengan jelas menegaskan bahwa Belgrado berhak untuk mendapatkan pinjaman pembangunan “begitu keadaan politik disana berubah”. Sehubungan dengan Kosovo, alih-alih memberikan pinjaman untuk membangun kembali infra-struktur propinsi Kosovo, IMF dan Bank Dunia malah lebih memusatkan intervensinya dengan pemberian ‘bantuan dalam merancang rekonstruksi dan program recovery’ serta apa yang dinamakan ‘nasehat kebijakan dalam manajemen ekonomi’ dan ‘pembangunan kelembagaan’ khususnya ‘pemerintahan’. Dengan kata lain, sepasukan ahli hukum dan konsultan dikirimkan untuk menjamin transisi Kosovo ‘membangun suatu ekonomi pasar yang hidup, terbuka, dan transparan’. Bantuan yang diberikan kepada pemerintahan sementara Kosovo akan diarahkan menuju ‘terbentuknya lembaga-lembaga yang transparan, efektif, dan berkelanjutan’. ‘Pemberdayaan lingkungan’ bagi investasi modal asing akan dibentuk sejajar dengan pembentukan ‘jaringan keselamatan sosial’ dan ‘program pengentasan kemiskinan’.

Sementara itu bank-bank milik negara Yugoslavia yang beroperasi di Pristina ditutup. Mata-uang Deutschmark ditetapkan sebagai alat tukar yang sah, dan sistem perbankan dialihkan kepada Commerzbank AG Jerman, yang menjadi pemegang saham tunggal swasta di dalam Micro Enterprise Bank (MEB milik Kosovo) yang dibentuk pada awal tahun 2000 dengan pemrakarsa International Finance Corporation (milik Bank Dunia), the European Bank for Reconstruction and Development (EBRD), bersama dengan Nederlandse FinancieringsMaatschappij voor Ontwikkelingslanden (FMO). Internationale Micro Investitionen (IMI milik Jerman), dan Kredit Anstalt fuer Wiederaufbau (KW juga milik Jerman). Jadi pihak Jerman (Commerzbank AG, milik Yahudi) akan menjalankan kontrol atas fungsi-fungsi perbankan untuk propinsi Kosovo termasuk transfer keuangan dan transaksi luar negeri.

Dalam karakter yang sarna para komprador IMF di Indonesia tengah gencar-gencarnya menjual aset-aset publik yang selama ini berperan sebagai money-machine bagi Indonesia dengan harga obral-obralan, seperti BCA, Telkom, Semen Gresik, perkebunan kelapa sawit eksmilik Salim Grup, dan lain-lain kepada pihak asing. Para bidder domestik dalam proses tender itu tidak digubris. Tidak salah bila Prof.Chossudovsky memasukkan Indonesia ke dalam kategori “teritori” dari kekuatan keuangan Zionisme.(src: baca tanda)

Fitnah dan Konspirasi Besar di Balik Tragedi 11/9

REP | 11 September 2011 | 09:22
Miris sekali rasanya melihat tayangan TV One kemarin dimana keluarga Muslim di Amerika Serikat mengalami dikskriminasi yang menyakitkan! Anak-anak muslim dimanapun mereka sekolah dicap sebagai teroris! Sewaktu masuk sekolah mereka ditanya kamu orang apa dan agamamu apa? Orang-orang yang ditanya ini biasanya adalah orang-orang yang bertampang Arab atau mungkin dari namanya yang dicurigai sebagai Muslim. Semua ini akibat dari peristiwa 11/9 yang terjadi 10 tahun yang lalu yang sangat dibesar-dibesarkan oleh media setempat dari tahun ke tahun!

Padahal kalau kita melihat realita sebenarnya, amat sangat kecil kemungkinan pelaku tragedi “Black September” tsb adalah Muslim atau orang Arab! Dari hasil penelusuran orang-orang yang langsung menyelidiki di tempat lokasi kejadian, maka besar kemungkinan pelakunya justru adalah orang dalam Pemerintahan yang mempunyai akses ke gedung-gedung yang diledakkan. Ini disebabkan karena berdasarkan hasil penyelidikan bahwa ternyata gedung-gedung tsb telah ditanamkan bom yang terstruktur rapi sebelum ditabrak pesawat dan ada gedung yang meledak tanpa ditabrak pesawat. Hal yang sungguh sangat mustahil bila dilihat dari sisi keamanan gedung secara khusus dan keamanan negara AS secara umum.
Untuk lebih jelasnya, silakan lihat tayangan video berikut:


Ironisnya, sepuluh tahun terakhir inilah (setelah kejadian tragedi 9/11) yang mengakibatkan terjadinya radikalisme pemuda, pelaksanaan operasi-operasi syahid terhadap AS dan sekutunya, dan mendorong kaum Muslimin untuk lebih menggali pemahaman yang mendasar dan tanpa kompromi.

Fakta Ilmiah di Balik Tragedi WTC di Amerika

Yang masih menganggap dan berpendapat bahwa tragedi pemboman World Trade Center, 11 September 2001 10 tahun yang lalu, dilakukan oleh Osama bin Laden atau oleh kaum teroris dalam hal ini Umat Islam, adalah sebuah KEBODOHAN, korban permainan informasi. 

Konspirasi Yahudi di balik peristiwa itu kini terungkap sudah oleh ahli-ahli fisika dan intelijen Amerika sendiri. Apakah mungkin gedung yang disangga baja itu meleleh hanya karena api? Mengapa jet-jet tempur AS tidak mengudara? Siapa sesungguhnya dalang di balik Tragedi 11 September?

Jika selama ini opini dunia seolah digiring oleh pemerintahan Bush untuk meyakini Tragedi WTC didalangi oleh Osama, maka ada sisi lain yang tentu pantas untuk disimak. Ini setidaknya pendapat banyak kalangan, mengapa misteri Tragedi 11 September perlu kembali diperbincangkan setelah 10 tahun berlalu? Ada empat hal penting yang mendasarinya.

  1. Pertama, Prof Dr Morgan Reymonds (guru besar pada Texas University, USA) menyatakan ”Belum ada bangunan…baja…ambruk hanya… oleh kobaran api”.
  2. Kedua, Michael Meacher (mantan Menteri Lingkungan Inggris, 1997 – 2003) berpendapat ”…perang melawan terorisme… dijadikan…tabir kebohongan guna mencapai tujuan-tujuan strategis geopolitik AS”.
  3. Ketiga, Prof Dr Steven E Jones (guru besar fisika pada Birgham Young University, USA) membeberkan hasil risetnya ”…bahan-bahan peledak telah diletakkan…di bangunan WTC”.

Profesor Steven E. Jones dari Brigham Young University, Utah, yang melakukan penelitian dari sudut teori fisika mengatakan bahwa kehancuran dahsyat seperti yang dialami Twin Tower serta gedung WTC 7 hanya mungkin terjadi karena bom-bom yang sudah dipasang pada bangunan-bangunan tersebut. 

Teori fisika Jones tersebut tentunya sangat bertentangan dengan hasil penelitian FEMA, NIST dan 9-11 Commision bahwa penyebab utama keruntuhan gedung-gedung tersebut adalah api akibat terjangan pesawat dengan bahan bakar penuh. 

Dalam kertas kerjanya berjudul “Why Indeed Did the WTC Buildings Collapse?” dan dipublikasikan harian Deseret Morning News yang terbit di Salt Lake City dalam situsnya awal November lalu, Ilmuwan dari Departerment of Physic and Astronomy, Brigham Young University itu menguraikan secara ilmiah penyebab sesungguhnya dari kehancuran tersebut. Pihak Brigham Young University sendiri sebelumnya mengatakan bahwa isi dari kertas kerja tersebut sepenuhnya tanggung jawab penulis, bukan sebagai pandangan pihak universitas. “Saya mengimbau dilakukan suatu investigasi secara serius atas hipotesa bahwa gedung WTC 7 dan Menara Kembar WTC runtuh bukan hanya oleh benturan (pesawat) dan kebakaran, tapi juga karena bahan peledak yang sudah ditempatkan sebelumnya,” kata Jones. Detik-detik keruntuhan Menara Kembar WTC, dan juga gedung WTC 7 didekatnya, disaksikan jutaan pasang mata baik secara langsung maupun melalui siaran “live” televisi di seluruh dunia. Sepuluh tahun telah berlalu dan berbagai peristiwa penting pun terjadi terkait dengan tragedi “September hitam” tersebut, di antaranya berupa perubahan kebijakan politik luar negeri AS dan serangan terhadap Afghanistan, Irak dan Libya. Jones sendiri dalam kertas kerjanya tidak menyorot soal politik dan aksi terorisme, tapi ia memfokuskan pada teori fisika atas keruntuhan gedung-gedung tersebut. Ia tidak mau berspekulasi mengenai bagaimana bom itu dipasang dan siapa yang melakukannya.

Dalam paper yang juga dipublikasikan pada pertengahan November lalu oleh situs harian Desert Morning News yang terbit di Salt Lake City, Jones satu persatu mencoba memberi keyakinan bahwa tidak mungkin hanya api yang memporak-porandakan gedung berkonstruksi baja tersebut. Menurut teori Prof Jones, simetrikal dan cepatnya keruntuhan gedung-gedung tersebut membuktikan bawa penjelasan resmi FEMA, NIST dan 9-11 Commission yang kini sudah menjadi pegangan publik pada umumnya adalah salah. 

“Fakta sebenarnya, tampaknya ada bahan peledak yang sudah ditempatkan sebelumnya pada tiga gedung di Ground Zero itu,” ujar ilmuwan yang mengambil spesialisasi metal-catalysed fussion, archaeometeri dan solar enegy tersebut. Sebelum dan sesudah peristiwa WTC belum pernah ada gedung berkerangka baja yang hancur total karena kebakaran. Namun bahan peledak dapat dengan efektif memotong tiang-tiang baja,” katanya. 

Gedung WTC 7, yang tidak ditabrak pesawat, runtuh pada petang hari 11 September 2001 dalam 6,6 detik atau hanya 0,6 detik lebih lama dari perjalanan jatuhnya sebuah benda dari puncak gedung 47 lantai itu ke tanah. “Dimana faktor kelambatan yang harus terjadi karena kekekalan gaya gerak, yang merupakan hukum dasar fisika?,” katanya. 

Dengan demikian muncul hipotesa penghancuran lewat ledakan, termasuk pada bagian bawah dan tiang-tiang baja penyangga, sehingga jatuhnya mendekati kecepatan benda jatuh bebas. Puing-puing bekas gedung itu , memperkuat dugaan kehancuran akibat ledakan karena sebagian besar materi gedung menjadi seperti bubuk. “Bagaimana kita bisa yakin pada kejanggalan ini selain kerena bahan peledak?,” katanya. 

Lelehan logam yang ditemukan direruntuhan WTC bisa sebagai akibat suatu reaksi suhu tinggi dari bahan ledakan yang biasa digunakan seperti thermite. 

Gedung yang jatuh bukan oleh ledakan tidak cukup punya energi langsung untuk mengakibatkan lelehan metal dalam jumlah besar. Argumentasi lainnya, untuk menguapkan struktur baja penyangga diperlukan api dengan temperatur mendekati 5.000 derajat Fahrenheit, sementara barang-barang kantor dan minyak diesel yang terbakar tidak bisa mencapai suhu sepanas itu. Api yang disebabkan oleh bahan bakar jet dari pesawat tersebut paling lama hanya beberapa menit, dan selanjutnya api dari materi kantor akan membakar kemana-mana dalam 20 menit. 

Pendapat Jones yang kontroversial ini juga menarik perhatian jaringan televisi MSNBC yang 16 November lalu mengundangnya untuk menjadi pembicara dalam suatu wawancara yang dipandu Tucker Carlson. “Yang saya lakukan adalah menghadirkan bukti, ini suatu hipotesa yang harus diuji. Ada perbedaan besar dengan yang sudah disimpulkan, dan saya hanya ingin mengklarifikasi,” kata Jones dalam wawancara tersebut. Wawancara dalam program “The Situation” MSNBC itu sendiri hanya berlangsung enam menit sehingga tidak banyak waktu untuk Jones menjelaskan lebih jauh mengenai teorinya. Carlson mengaku bahwa ia banyak mendapat respon dari pemirsa mengenai acara tersebut, yang umumnya memuji atas keberaniannya menghadirkan Jones dalam program itu. Ada juga pemirsa melalui e-mail yang memprotes karena sempitnya waktu yang disediakan untuk Jones menjelaskan soal konspirasi, katanya. Meskipun memakai dasar-dasar ilmu alam, pandangan Jones memang merupakan hal yang sangat sensitif, karena bisa berpengaruh pada hal-hal lainnya di balik tragedi yang menewaskan ribuan jiwa tersebut. Menurut Deseret Morning News, Jones juga akan mempublikasikan teorinya itu dalam bentuk buku berjudul “The Hidden History of 9/11″

Dugaan bahwa serangan 9/11 merupakan rancangan AS banyak mengemuka setelah para ahli melakukan pengamatan dan analisa terhadap foto, rekaman video, dan pernyataan saksi mata pada saat kejadian. Salah satu hasil penelitian dirilis oleh Dave von Kleist, penyiar TV dan radio, dan William Lewis, sutradara film documenter, dalam situs mereka ‘911 In Plane Site’. Mereka meneliti keanehan-keanehan serangan 9/11 baik terhadap WTC maupun markas Pentagon. Gedung WTC, pagi 11 September 2001, ditabrak oleh 2 pesawat Boeing 767. Menurut laporan AS, 2 pesawat itu bersama 2 pesawat lainnya (yang menyerang Pentagon dan yang jatuh di Pennsylvania) merupakan pesawat komersial berpenumpang yang dibajak 19 orang Timur Tengah. Penerbangan bernomor 11 (Flight 11) menabrak menara utara WTC pukul 8.46 dan penerbangan 175 (Flight 175) menabrak menara selatan pukul 9.02. Inilah keanehan-keanehan seputar peristiwa tersebut:

Selama ini yang kita mendengar bahwa yang menabrak WTC adalah pesawat komersial yang dibajak. 

Sebuah pesawat komersial tentu mempunyai jendela di samping kursi penumpang. Marc Bernback, karyawan Fox News, menyatakan pada acara live TV bahwa pesawat yang ia lihat menghantam menara selatan (Flight 175) terbang begitu rendah sehingga ia bisa menyatakan bahwa pesawat komersial itu tak punya jendela. 

Pernyataan ini diulangi 2 kali dalam wawancara yang sama. Ia juga menyinggung bahwa, “Tampaknya pesawat itu tidak berasal dari sekitar sini” sambil berspekulasi bahwa pesawat itu berasal dari pangkalan militer –bukan bandara komersial. Kru 911 in Plane Site kemudian menemukan foto Boeing 767 versi militer. Angkatan Udara AS membeli pesawat ini untuk mengganti pesawat KC-130. Pesawat ini betul-betul tidak mempunyai jendela penumpang! Yang mengejutkan, pesawat ini berfungsi sebagai tanker pembawa bahan bakar. Inikah pesawat yang menabrak menara selatan WTC?

Masih dengan Flight 175. Jika rekaman video diputar dengan kecepatan 2% dari kecepatan normal, akan terlihat sesaat sebelum pesawat menubruk gedung muncul kilatan cahaya merah terang dari samping kanan hidung pesawat. Beberapa orang menduga bahwa itu hanyalah pantulan sinar matahari. Namun, secara fisika, pantulan hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang. Jika kita bergerak menjauh dari posisi di mana pantulan muncul, pantulan tersebut tak akan terlihat lagi. Ternyata, kilatan ini tertangkap oleh 4 kamera yang berada pada posisi berbeda. Spekulasi lain adalah kilatan tersebut berasal dari lampu tanda akan mendarat yang berada di sisi bawah tiap sayap pesawat. Pada saat itu, cahaya kuat tersebut terpancar di permukaan dinding gedung. Dugaan ini terbantahkan dengan rekaman-rekaman video lain. Dalam rekaman video dari sisi bawah pesawat, kita mempunyai pandangan jelas terhadap sisi lain pesawat. Ternyata, di sisi kiri pesawat tak ada kilatan serupa. Kilatan merah tersebut hanya muncul di sisi kanan pesawat. Apakah fungsi kilatan cahaya tersebut? Bagaimana dengan menara pertama (Flight 11)? Jika rekaman kejadian tabrakan menara pertama diperlambat, kita akan melihat kilatan sesaat yang cukup besar terjadi hanya sesaat sebelum pesawat tersebut menabrak sisi luar gedung. Kilatan tersebut tampak seperti ledakan asap putih yang besar dan padat. Dugaan sementara dari kejadian ini adalah dinding luar menara sedang mengalami penghancuran sehingga muncul bola kabut raksasa yang berisi debu dan serpihan-serpihan gedung. Tapi, ketika video tersebut diputar dalam gerak lambat secara terbalik dari akhir ke awal, akan terlihat sangat jelas bahwa pesawat berada dalam jarak cukup jauh dari gedung sebelum letusan itu terjadi. Apa yang menyebabkan kilatan putih ini?

Fox News, CNN, MSNBC, dan jaringan berita lainnya menyediakan rekaman video live dari para saksi mata yang mengklaim bahwa mereka mendengar ledakan-ledakan lain yang keluar dari dalam dan sekitar WTC setelah kedua pesawat itu menabrak kedua menara. Saksi mata ini terdiri dari polisi, petugas pemadam kebakaran, reporter, pebisnis yang sedang berada di sekitar tempat kejadian

Dalam “The Filmmaker’s Commemorative Edition”, sebuah film tentang regu pemadam kebakaran New York, pemadam kebakaran lain memperingatkan dengan jelas tentang kemungkinan peledak peruntuh yang sedang dipasang di menara selatan dan utara WTC, “Lantai demi lantai gedung itu runtuh. Sepertinya mereka mempunyai detonator yang biasa dipasang untuk meruntuhkan sebuah gedung.” Para reporter membuat perbandingan tentang bagaimana kedua menara jatuh dengan cara sebagaimana sebuah bangunan sengaja diruntuhkan. Satu per satu reporter melaporkan, “Kami mendengar sebuah ledakan keras”, “Kami melaporkan ledakan kedua”, “Kami melaporkan ledakan keempat sekarang”, “Puncak gedung baru saja meledak”, ”Kami mendengar ledakan sangat keras, sebuah ledakan, tidak jelas mengapa ledakan itu terjadi.” Apakah WTC tidak hanya ditabrak pesawat? WTC sengaja diruntuhkan? Siapa yang bisa memasang peledak-peledak peruntuh gedung di WTC?

Jika pesawat yang menabrak WTC bukan pesawat komersial, bagaimana dengan penumpang kedua pesawat komersial no 175 dan no 11? 911 In Plane Site menulis, “Jika kamu mempunyai anggaran tak terhingga, kamu dapat membuat orang berbicara apapun, melakukan apa pun, dan pergi ke manapun –dan tak ada yang berkata bahwa itu merupakan pilihan.” Apakah sebenarnya yang terjadi pada pagi 11 September 2001 di WTC? Tak banyak yang tahu. Cuma, yang timbul di hati warga AS setelah melihat analisa Dave Von Kleist, mereka merasa pemerintah AS menutup-nutupi sesuatu. Mereka merasa pemerintah AS mengkhianati mereka. Penelitian yang dilakukan oleh 911 In Plane Site –dan selain mereka- memberi sisi pandang lain bahwa masih ada fakta yang tidak terungkap dan ditutupi oleh AS.

Berikut link-link lain yang sangat bagus dan menarik yang semakin membuktikan bahwa ada fitnah dan konspirasi besar di balik peristiwa 11/9:

Mungkin banyak dari Anda yang bertanya: Apa sebenarnya tujuan Pemerintah Bush pada waktu itu? Apakah hanya untuk menghancurkan orang-orang Islam? Jawabannya tidak! Tujuan akhirnya adalah untuk menciptakan negara Israel Raya yang luas wilayahnya hampir meliputi seluruh Jazirah Arab! Negara Israel Raya ini nantinya akan menjadi negara adikuasa menggantikan AS. Namun bedanya, negara ini tidak memiliki belas kasihan sama sekali untuk meghancurkan dunia sekaligus terus untuk memperbudaknya!!! 
http://politik.kompasiana.com/2011/09/11/fitnah-dan-konspirasi-besar-di-balik-tragedi-119/

http://faktanyatanya.blogspot.com/2012/08/zionisme-menggenggam-olimpiade-london.html


134362947951484913
Illuminati Simbol Pada Uang Dollar AS (theilluminati.com)
Pada tahun 1948, London dianugerahi hak untuk menjadi tuan rumah Olimpiade. Dan kini, 2012 London kembali menjadi tuan rumah. Pembukaan 27 Juli 2012 yang lalu sesungguhnya disesaki banyak misteri dan kontroversi.
 
Maskot untuk Olimpiade 2012 menunjukan pada pujaan kaum Penyembah Iblis, yaitu Mata Dajjal (Horus Eye), Kemudian lampu yang menghiasi stadion utama Olimpiade berbentuk Piramida Illuminati seperti yang ada dalam Dollar AS. Teori konspirasi menggambarkan suatu hubungan yang satu dengan yang lainnya. seperti Tragedi Penembakan Aurora Colorado. Olimpiade 2012 mengandung misi Penyambutan Dajjal oleh Freemason, Illuminati dimana keluarga Kerajaan Inggris sudah bergabung sejak lama dengan Organisasi Zionisme ini. Baca : Prometheus, Tema Besar Freemason & Illuminati Tahun 2012

Apakah Anda memahami sebuah teori bahwa Illuminati (’yang tercerahkan’) itu benar adanya, informasi yang mengalir dalam budaya kebebasan mutlak dan melepaskan diri dari Aturan Allah Swt terlihat sangat nyata setiap hari ini di lingkungkan kita, berita-berita yang memojokan Ustadz, Ulama dan Aturan Agama menjadi trend disemua media yang dikendalikan Freemason, menaikan Pemimpin yang liberal sekular menjadi pondasi Zionisme menggenggam dunia.
Anda lihat bagaimana Simbol Piramida dan Horus Eye (Mata Dajjal) terlihat dibawah ini :

13436295481593202752
Freemason Logo & Illuminati Simbol (Theilluminati.com)

Di dalam komunitas konspirasi Illuminati, Para ahli seperti David Icke dan Fritz Springmeier merupakan pembedah kaum Pemuja Setan ini, karya-karya mereka dapat dilihat melalui pencarian di YouTube atau internet.
Menurut Springmeier dan Icke, Pertama : Illuminati di bawah arahan Mayer Rothschild Amshel, dan cincin rahasia dari 13 keluarga aristokrat Eropa, Pada 1776. Basis operasi mereka adalah Inner City London yang hari ini menjadi bank global dan bisnis lainnya serta dilaporkan pula menjadi Pengusaha Real Estate terkaya di dunia hari ini. Keluarga kaya dengan nama-nama seperti DuPont, Oppenheimer, Schiff, Warburg dan tentu saja Rothschild memulai rencana utama mereka untuk mendominasi dunia dan mengontrol keuangan dunia. Icke dan Springmeier, menyatakan dalam bukunya mereka (Zionisme) melakukan kerjasama dengan Kerajaan Inggris sampai hari ini.

Icke, Springmeier menyatakan Illuminati menunjukkan diri pada pertengahan abad ke-20, Kaum Elit Dunia telah membentuk tiga basis kekuasaan di seluruh dunia yang meliputi : Pagan (Penyembah Setan) di Vatikan, Militer di Washington, DC dan Kontrol Keuangan di London. Cukup menariknya ketiga basis ini berjalan mandiri menggunakan bendera masing-masing dengan tujuan yang sama menaklukan dunia dengan datanya Lucifer (Dajjal) yang mereka puja.
Contoh dari kekuatan Rothschild and Sons ini , ada  di Inner City London. Ini adalah salah satu bank terbesar dan paling berpengaruh di dunia dan mengelola Emas triliunan kilogram dalam aset  yang dikelola oleh Keluarga Kerajaan Inggris. Nama keluarga Oppenheimer, Schiff dan Warburg juga mendominasi di Dunia saat ini. Salah satu manifestasi terakhir dari fakta ini adalah bahwa Petrus Oppenheimer saat ini duduk sebagai Chief Financial Officer Apple Corporation tersebut.

Sehubungan dengan Rothschild dengan Dinasti Perbankan, salah satu ilustrasi dari tentakel mereka adalah kenyataannya bahwa dari September 1919 sampai Juni 2004 harga emas di seluruh dunia ditetapkannya  setiap hari di kantor NM Rothschild and Sons di London. Jabatan ketua panel emas dipegang oleh anggota keluarga. London Barclays Bank, sangat dipengaruhi oleh Rothschild, sekarang mengawasi harga pasar emas dunia. Keluarga Rothschild juga membantu dalam menjalankan Dana Moneter Internasional IMF) dan Bank Dunia.

Berdasarkan data-data dari Icke dan Springmeier, lingkaran dalam Illuminati didominasi oleh Rothschild. Hal yang sama berlaku untuk Inggris Royal Family dan Ratu Elizabeth II saat ini masuk dalam keturunan tersebut. Dia baru saja merayakan tahun ke-50 nya di atas tahta atau Diamond Jubilee, selama tahun 2012. Pangeran Charles adalah pewaris posisi Ratu dan kekayaan keluarga yang akan dikelola oleh Rothschild.
Piramida Illuminati, dengan”Semua-melihat matanya” terpasang di semua ajang Olimpiade. Simbol mata merupakan Eye of Horus atau Ra. Mereka dewa berasal dari Mesir kuno dan itu identik dengan kekuasaan raja Setan dari Dewa kaum Pagan (Penyembah Iblis)

Freemasonry didirikan heardquarters seluruh dunia di Hall Freemason London yang terletak di Jalan Ratu Agung (distrik Inner City) dan mendirikannya sekitar tahun 1775. Piramida yang sama dan Eye of Horus digunakan oleh Illuminati menghiasi banyak bangunan Masonik di seluruh dunia termasuk Tugu Monas di Jakarta, Indonesia. Dapat dilihat dalam lukisan dari Freemason George Washington, pada celemek Masonik dan Medali Olimpiade, dan jelas dalam Artefak sosial lainnya. 

134362947951484913
Illuminati Simbol Pada Uang Dollar AS (theilluminati.com)
 
Horus Eye Simbol Mata Satu Dajjal (theilluminati.com)
Maskot Olimpade

Wenlock dan Mandeville yang
akrab kita dengar di Televisi Inggris tapi mereka adalah  Penjahat dalam film horor Wes Craven. Wenlock dan Mandaville adalah tokoh anak-anak yang menakutkan dan membuat mimpi buruk pada anak-anak. Dua makhluk ini menurut penyelenggara Olimpiade dibentuk oleh tetes baja cair digunakan untuk membangun Stadion Olimpiade. Mereka sungguh mengerikan, tidak masuk logika dua karakter yang menyeramkan ini menjadi representasi, mengurangi suasana meriahnya Olimpiade. Mengapa Maskot Olimpiade harus memiliki mata tunggal? Dan mengapa harus tokoh jahat dalam film anak-anak? 

Sampai dengan tahun 2012 para pejabat Olimpiade, Wenlock didasarkan pada kota Inggris Much Wenlock (daerah inspiratonal untuk Olimpiade modern) dan kota Inggris Stoke Mandeville, dimana Paralimpiade didirikan untuk Fisik Atlet. Ketua Komite Olimpiade London menjelaskan kepada media bagaimana maskot ini dirancang khusus untuk menarik minat anak-anak, ini juga tanda tanya sedangkan tokoh anak-anak dalam mascot itu adalah tokoh dengan karakter yang menakutkan anak-anak dan membuat mimpi buruk. sebagaimana dalam serial film anak-anak di Tv Inggris. Ini tak terlepas dari Mind Control (Hipnotis) di era era digital kedalam pikiran anak-anak dalam rangka membiasakan untuk datangnya Si Mata Satu sesungguhnya yang disebut DAJJAL. 

1343629665984931464
c

Lampu Stadion Olimpiade
Dalam artikel ini sebelumnya, saya sudah menjelaskan diatas bahwa  pentingnya Piramida bagi kaum Freemason (masonik) dan Illuminati (Pemuja Setan). Anda lihat bagaimana lampu stadion olimpiade dan menara di atas puncak dalam gambar diatas?
Sumber segitiga ‘iluminasi’ yang akan ditampilkan dalam siaran seluruh dunia untuk jutaan pemirsa, dan dilestarikan selamanya dalam foto-foto Olimpiade 2012, memiliki kesamaan yang mencolok dengan simbol piramida Illuminati untuk mengontrol pikiran manusia di seluruh dunia untuk terwujudnya cita-cita kaum Zionisme ini. Semuanya sudah By Design kawan.

1343629723176454141
Lampu Stadion Membentuk Piramida Dalam Sudut Pandang yang lain (theilluminati.com)

Ekstrimnya Pemikiran Zionisme
Ada perbedaan besar antara Yahudi dan gerakan Zionisme, Anda bisa membaca Artikel Saya Sebelumnya yang berjudul “Yahudi & Zionisme, Berbedakah?” dan “Yahudi, Gerakan Zionisme dan Negara Israel Raya” . Menurut Taurat (lima kitab pertama dari Alkitab), orang Yahudi dipaksa meninggalkan sebuah tempat yang sekarang disebut Israel karena mereka mengkhianati Allah Swt. Ke-12 Suku bertebaran di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan memerintahkan  kaumnya untuk berdasarkan hukum tradisional Yahudi secara damai berasimilasi ke dalam masyarakat negara tuan rumah mereka masing-masing dan menghormati otoritas pemerintah  yang mengatur mereka. 

Gerakan Zionisme dibentuk pada akhir 1800-an. Kelompok kecil Yahudi yang lebih percaya pada pendekatan nasionalis, bukan agama, dan mulai mendorong untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di mana semua pengikut di seluruh dunia Yudaisme bisa bermigrasi kesana, dan kini sedang mereka bangun ditanah Palestina dibawah Masjid Al-Aqsho, mereka sedang membangun ISRAEL RAYA Sebagai Pusat Pemerintahan Dajjal Laknatullah ‘alaih. Mereka mulai bergerak dengan agenda ini perlahan-lahan, dengan menggunakan dukungan politik dan finansial pada jalur menuju cita-cita mereka.

Pada tahun 1916 Deklarasi Balfour dinegosiasikan oleh anggota keluarga Warburg dan Rothschild dengan pemerintah Inggris. Kedua nama-nama yang terhubung kedalam gerakan Zionisme International. Perang Dunia Pertama adalah propaganda mereka, dokumen tertulis dan ditandatangani pada dasarnya adalah perjanjian Keluarga Kerajaan Inggris untuk akhirnya membantu pembentukan sebuah negara Yahudi di tanah Palestina. Sebagai gantinya, Warburg dan Rothschild akan menjajakan pengaruh mereka dalam dorongan Amerika Serikat untuk bergabung dengan tim Inggris melawan Jerman dan sekutunya selama Perang Dunia I.
Peristiwa ini semua bermain melalui berbagai mekanisme dan pemerintah Inggris serta militer secara paksa membantu kebangsaan Israel bisa berlangsung, setelah itu mereka melakukan Propaganda dengan Perang Dunia II, pada tahun 1948. Selanjutnya, jutaan orang Yahudi berimigrasi dari seluruh dunia kembali ke rumah Perjanjian Lama mereka. Saat ini merekapun sedang mempropagandakan Perang Dunia Ke-3, Baca : Tragedi Colorado = Pemujaan Setan dan ” Simbol Illuminati & Ritual Pemujaan Setan Pada Tragedi Penembakan Aurora Colorado

Dalam Zionisme sangat kuat sekali membawa kekuatan Illuminati untuk mengembangan Pengaruh mereka melalui “Mind Control”. Simbol-simbol yang mereka tanamkan pada kehidupan manusia diseluruh dunia. Tujuan utama mereka adalah satu dunia, pemerintah entitas tunggal yang mengontrol semua aspek kehidupan masyarakat global yang saat ini sedang mereka dirikan Israel Raya di tanah Palestina. Yerusalem akan memiliki peran yang sangat penting dalam fenomena New Age dan ini harus dicapai menjelang Dajjal menjadi raja mereka.

Menurut pemikir konspirasi seperti Icke dan Springmeier, rahasia komplotan rahasia Zionis ekstrim sudah mendikte kebijakan ekonomi dunia dan makanan sehingga makanan yang sudah mereka pegang melalui perusahaan-perusahaan di seluruh dunia  sudah diisi dengan zat-zat yang merusak masa depan sebuah bangsa. Contoh misalnya mereka membuat perusahaan Rokok dan berinvestasi di perusahaan rokok di seluruh dunia tetapi untuk komunitas Yahudi di Israel rokok “diharamkan”.  

Kemudian mereka mengontrol presiden dan perdana menteri di seluruh dunia bahkan kini sampai ketingkat Gubernur dan Bupati, mereka  juga menggenggam media dan informasi serta membuat icon-icon hiburan melalui musik, film, olahraga dan industri media. Mengkampanyekan hidup bebas tanpa aturan Agama, mengadu domba antar bangsa, memperkuat oposisi pemerintahan untuk terpecah belahnya sebuah bangsa dengan tujuan melemahkan kekuatan apapun sehingga yang kuat hanya satu Zionisme. Selain itu secara halus mereka bergerak dalam faham humanisme, Pluralisme, Liberalisme, Sekularisme, Sosialisme dan Atheisme, kondisi inipun terjadi di Indonesia.
 
1343629804639585167
Logo 2012 Olimpiade London Ini Menipu Anda (theilluminati.com)

13436298431907082574
2012 = ZION Inilah yang mereka maksudkan (theilluminati.com)

Logo Olimpiade
Logo Olimpiade sesungguhnya tidak membentuk ‘2012′ tetapi kata “Zion” . Logo Diciptakan pada tahun 2007, logo Olimpiade 2012 merupakan desain dari perusahaan Olins Wolff. Sungguh Mengerikan, Olimpiade kini menjadi  Pesta Pendukung Zionisme. Lihatlah angka ‘2 seperti ‘Z’ dan lagi ada titik untuk apa?. Apakah ini merupakan beberapa pesan rahasia perkumpulan rahasia mereka di seluruh dunua ? menggunakan Olimpiade London sebagai saluran mereka?
Orang yang pertama kali melihat logo yang mengeka  kata ‘zion”. Orang yang melakukannya pada tahun 2008, Setelah simbol tahun 2012 diumumkan dan disebarluaskan  kepada masyarakat. Dia seorang Pemuda Inggris (25 tahun) bernama Rik Clay, dan Ia adalah seorang mahasiswa perkumpulan rahasia dan simbolisme Illuminati. Clay yang bersemangat selama wawancara di Televisi tentang Logo ZION pada “2012″ tersebut TEWAS Mengenaskan setelah dia membeberkan penemuannya tersebut dari media. 

Kesimpulannya, Sebuah kebetulan itu tidak akan terjadi berulang-ulang, dan kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi, selama ini selalu berulang-ulang. Berikut adalah kata-kata dari puisi berjudul Yerusalem ditulis oleh penyair dan seniman Inggris William Blake selama abad 18:
Saya tidak henti-hentinya memerangi mental, dan tidak akan pedangku tidur di tanganku, sampai kita telah membangun Yerusalem, di tanah Inggris hijau dan menyenangkan.
Blake, selain menjadi seorang penulis terkenal pada zamannya, juga merupakan pendukung kuat gerakan Esoteris dan Freemason serta Illuminati

1 komentar:

  1. Apakah Anda perlu pinjaman? Atau apakah Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda di sini! Cahya Kirana Kantor Loan memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2% Silahkan hubungi kami di email kami: cahya.creditfirm@gmail.com, hubungi kami hari ini dan mendapatkan pinjaman Anda, tanpa stres. terima kasih.
    kita pada Tuhan percaya

    BalasHapus