Minggu, 05 Februari 2012

Ribuan Warga AS Turun ke Jalan Bela Iran...>> Ribuan warga Amerika Serikat di 50 kota bersama dengan serikat pekerja dan organisasi anti-perang, mengadakan demonstrasi pada Sabtu sore (4/2) untuk menentang perang pimpinan AS dan mendesak Gedung Putih untuk berhenti menjatuhkan sanksi dan permusuhan dengan Iran....>>Para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti, "Tidak ada perang dengan Iran," "Kami mengutuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran," "Perang dan kebohongan, tidak sama sekali," "Wall Street telah menciptakan pengangguran, bukan Iran. ...>> ...Pada akhir demonstrasi di New York, sebuah resolusi meminta para pemimpin AS untuk mencabut sanksi atau menghapus opsi serangan militer terhadap Iran....>> Pada hari Ahad (5/2), Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan, kelompok 5 +1 bukanlah badan arbitrase bagi kegiatan nuklir Iran dan hanya Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang dapat memutuskan perkara ini.>>

Ribuan Warga AS Turun ke Jalan Bela Iran


Tags:
Ribuan warga Amerika Serikat di 50 kota bersama dengan serikat pekerja dan organisasi anti-perang, mengadakan demonstrasi pada Sabtu sore (4/2) untuk menentang perang pimpinan AS dan mendesak Gedung Putih untuk berhenti menjatuhkan sanksi dan permusuhan dengan Iran.


Ratusan orang di New York menyuarakan penentangan mereka terhadap segala bentuk ancaman untuk operasi militer. Mereka mendesak para pemimpin AS untuk mengakhiri menjatuhkan sanksi ilegal terhadap Iran.

Di New York, para demonstran memulai longmarch dari Times Square dan dengan berbaris dari jalan yang berbeda, akhirnya mereka berkumpul di depan Markas Besar PBB.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti, "Tidak ada perang dengan Iran," "Kami mengutuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran," "Perang dan kebohongan, tidak sama sekali," "Wall Street telah menciptakan pengangguran, bukan Iran.

Salah satu demonstran mengatakan kepada IRNA bahwa AS telah melakukan banyak tindakan permusuhan terhadap Iran sejak tahun 1979. Ia menyebut sanksi sepihak Washington terhadap Tehran sejalan dengan sikap bermusuhan, ilegal dan bertujuan untuk menekan perekonomian Iran.

Richard Grave, anggota dari kelompok yang disebut "Brooklyn untuk Perdamaian", mengatakan bahwa ia menentang perang AS terhadap Iran. Ia menganggap sanksi ekonomi sebagai tindakan ilegal, karena dapat menyengsarakan rakyat.

Dia mengutuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran dan mengatakan bahwa AS sendiri memiliki ribuan bom nuklir, sehingga tidak tepat untuk mengomentari program nuklir Iran.

Ferret Eric, pemrotes lain mengatakan bahwa ancaman Washington terhadap Tehran adalah lelucon. Perang dengan Iran akan menjadi tragedi bagi AS dan seluruh dunia. Dia menunjukkan bahwa sanksi ekonomi selalu menyakiti rakyat dan tidak ada alasan untuk menyetujuinya.

"Menurut hukum internasional, Iran berhak untuk memperkaya uranium dan memanfaatkan energi nuklir damai, tetapi Barat memiliki kebijakan diskriminatif tentang Iran, terutama ketika AS menyimpan ribuan bom atom," protesnya.

Pada akhir demonstrasi di New York, sebuah resolusi meminta para pemimpin AS untuk mencabut sanksi atau menghapus opsi serangan militer terhadap Iran. (IRIB Indonesia/RM/MF)

Salehi: Kekuatan Dunia Bukan Hakim Bagi Program Nuklir Iran


Iran menyatakan bahwa lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman, yang dikenal sebagai kelompok 5 +1, bukan hakim bagi program energi nuklirnya.

Pada hari Ahad (5/2), Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan, kelompok 5 +1 bukanlah badan arbitrase bagi kegiatan nuklir Iran dan hanya Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang dapat memutuskan perkara ini.

Seraya menyatakan puas dengan perjalanan terakhir delegasi IAEA ke Iran, Salehi mengakui ada beberapa langkah yang diambil untuk mengatasi perbedaan. Ditambahkannya, pembicaraan akan berlanjut dengan kunjungan delegasi lain ke Tehran dalam waktu dekat.

"Kunjungan IAEA harus dilakukan untuk hal-hal yang bersifat teknis dan hukum," tegas Salehi.

Kedua belah pihak telah mengadakan dua putaran pembicaraan multifaset di Jenewa, Swiss pada Desember 2010 dan di Istanbul, Turki pada Januari 2011. (IRIB Indonesia/RM/MF)


Warga AS Protes Haus Perang Washington Terhadap Iran

 














Para demonstran anti-perang Amerika Serikat telah merencanakan aksi unjuk rasa nasional menentang kebijakan gila perang Washington terhadap Iran. Para penyelenggara mendesak warga Amerika untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap kebijakan Gedung Putih.

Seruan untuk protes jalanan dilakukan pada Sabtu (4/2) di tengah meningkatnya retorika perang oleh politisi AS dan Israel yang mengancam Iran dengan opsi serangan militer untuk membujuk Tehran menghentikan program nuklir damainya.

Keputusan untuk mengadakan demonstrasi datang setelah sejumlah besar organisasi anti-perang yang berbasis di AS dalam konferensi pada tanggal 17 Januari sepakat untuk mengadakan protes nasional pada 4 Februari 2012.

Aktivis perdamaian AS telah memperingatkan terhadap setiap langkah permusuhan terhadap Iran dan menyatakan bahwa segala bentuk intervensi militer terhadap Tehran akan mengancam perdamaian seluruh kawasan dan internasional.

Pada Jumat lalu, digelar protes anti-perang di beberapa kota utama di AS. Para pengunjuk rasa di Raleigh dan Carolina Utara berkumpul di luar gedung pengadilan federal untuk mencela "Kebijakan gila perang AS".

Di kota-kota lainnya juga terlihat para demonstran memprotes keterlibatan AS dalam menekan Iran agar mengakhiri program nuklirnya. Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa sanksi ekonomi baru terhadap Republik Islam Iran sebagai langkah yang terlalu parah.

"Sanksi-sanksi yang diberlakukan terhadap Tehran saat ini adalah benar-benar sebuah tindakan perang terhadap rakyat Iran," kata pengunjuk rasa Andy Koch.

"Sanksi-sanksi itu akan menyebabkan kesulitan, penderitaan, kelaparan, dan kurangnya persediaan medis," tambahnya. "

"Saya merasa bangsa kita terlalu agresif," kata pengunjuk rasa Stormie Kirk.

"Saya tidak merasa kami punya hak untuk terlibat dengan apa yang terjadi di Iran," imbuhnya.

Washington dan Tel Aviv telah berulang kali mengancam Tehran dengan opsi serangan militer. Hal itu berdasarkan tuduhan bahwa program nuklir Iran mungkin memiliki aspek militer rahasia.

Iran berulang kali menegaskan bahwa sebagai penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), maka Tehran memiliki hak untuk mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai. (IRIB Indonesia/RA)

Israel-AS Akan Putuskan Nasib Iran Pada Maret



Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat pada awal Maret, di mana ia mungkin akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat pemerintah AS untuk membahas Iran.


Kunjungan mendatang itu diumumkan oleh kantor Netanyahu pada hari Ahad (5/2). Dia juga diagendakan untuk menghadiri konferensi tahunan Komisi Hubungan Publik Amerika-Israel (AIPAC), yang dimulai di Washington pada tanggal 3 Maret.

Presiden Israel Shimon Peres juga akan menghadiri konferensi tersebut, menurut situs AIPAC.

Pengumuman ini datang beberapa hari setelah Wakil Perdana Menteri Israel Moshe Yaalon mengancam Iran dengan serangan militer untuk memaksa Tehran menghentikan program nuklir damainya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan ada kemungkinan kuat bahwa Israel akan menyerang Iran pada bulan April, Mei atau Juni dan pemerintahan Obama akan melakukan diskusi intens tentang apakah serangan Israel akan berarti bagi AS. (IRIB Indonesia/RM/MF)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar