Selasa, 21 Februari 2012

FPI -Riau ...Galang Dukungan Sejuta Umat....>>> FPI Magelang Kepung Lokasi Pemurtadan....>>> Massa FPI meminta pemilik ruko menghentikan aktivitas pengobatan gratis karena diduga disalahgunakan untuk penyebaran agama tertentu . Jika permintaan ini ditolak, FPI mengancam akan menggelar aksi demo besar-besaran. ”Kami akan datang dengan lebih banyak massa jika Anda (pemilik ruko) tidak segera menghentikan kegiatan pengobatan gratis,” teriak Ketua DPW FPI Kabupaten Magelang Muhammad Muslih.....>> ...FPI juga meminta agar Polsek Muntilan berani untuk memberantas judi dan miras yang masih marak. Menurut pantauan FPI di lapangan, mereka masih mendapati banyak penyakit masyarkat seperti miras, judi, togel, dan judi kuda lari. ”Polisi harus bertanggung jawah terhadap masih banyaknya penyakit masyarakat seperti judi dan bentuk-bentuk maksiat. Kami siap membantu,” tegas Muhammad Muslih....>> Wakapolsek Muntilan Iptu Sudarmadji mengatakan pihaknya siap menindak penyakit masyarakat di Muntilan. ”Kami akan terus berusaha dan tidak akan berhenti berusaha untuk menertibkan penyakit masyarakat,” janji Sudarmadji.....>>> Nah begitu dong... ini namanya kerjasama aparat dan masyarakat.. untuk mengatasi akar masalah di masyarakat... Salut dan terimakasih kepada Kapolsel Muntilan...>>> .. Mustinya Bupati dan lembaga Pemerintahan daerah yang aktif.. bukan FPI... Jadi tidak ada fitnah.. dan kambing hitam... seperti yang selalu dilansir dan diexpose oleh media2 mainstream anti Islam dan para fobia... dan penyakitan.hatinya...??!!..>>> ...Front Pembela Islam (FPI) Riau tengah menggalang dukungan 'Sejuta Umat' di seluruh penjuru wilayah provinsi Riau tersebut dengan kiat menyebarkan pernyataan untuk disertai tandatangan berbagai kalangan. "Di beberapa wilayah tanah air keberadaan FPI memang selalu mendapat perhatian, baik mendukung maupun yang justru mengecam. Namun kondisi tersebut tidak mematahkan semangat kami untuk tetap kokoh sebagai Front Pembela Islam," kata Ketua FPI Wilayah Riau, Zul Husni Domo di Pekanbaru, Selasa (21/2)....>>> .Sebaran pernyataan mendukung keberadaan FPI kata dia, dilakukan tidak hanya di Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, namun juga di seluruh wilayah kabupaten/kota lainnya. [widad/rpb, ant].

Rabu, 22 Feb 2012

Konsisten Terhadap Nahi Munkar, FPI Magelang Kepung Lokasi Pemurtadan

MUNTILAN (voa-islam.com) - 

Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Magelang mengepung sebuah ruko di Jalan Pemuda 152 Muntilan, Selasa siang (22/2/2012). Mereka menempeli tembok ruko dengan berbagai macam tulisan berisi kecaman.

Massa FPI meminta pemilik ruko menghentikan aktivitas pengobatan gratis karena diduga disalahgunakan untuk penyebaran agama tertentu . Jika permintaan ini ditolak, FPI mengancam akan menggelar aksi demo besar-besaran. ”Kami akan datang dengan lebih banyak massa jika Anda (pemilik ruko) tidak segera menghentikan kegiatan pengobatan gratis,” teriak Ketua DPW FPI Kabupaten Magelang Muhammad Muslih.

Anggota FPI mulai berdatangan sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengendarai mobil pick up. Dengan mengenakan seragam khas FPI putih-putih, massa melakukan orasi sekitar 15 menit. Aksi itu sempat menjadi perhatian masyarakat yang kebetulan melewati kawasan Jalan Pemuda Muntilan.

Meski tanpa penjagaan kepolisian aksi tersebut berjalan tertib. Setelah itu, massa menuju ke Mapolsek Muntilan untuk menyampaikan aspirasinya. Dalam tuntutannya, FPI menuntut polisi turun tangan untuk menyelesaikan kasus di ruko tersebut karena dinilai menyimpang.

FPI juga meminta agar Polsek Muntilan berani untuk memberantas judi dan miras yang masih marak. Menurut pantauan FPI di lapangan, mereka masih mendapati banyak penyakit masyarkat seperti miras, judi, togel, dan judi kuda lari. ”Polisi harus bertanggung jawah terhadap masih banyaknya penyakit masyarakat seperti judi dan bentuk-bentuk maksiat. Kami siap membantu,” tegas Muhammad Muslih.

Dalam kesempatan ini, FPI juga menyuarakan dukungannya terhadap Ketua FPI Jogjakarta Bambang Tedi yang disidang dengan tuduhan dugaan penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan di PN Kota Jogjakarta.

Selain menujukkan sikap konsisten dengan amar ma'ruf nahi munkar, FPI juga menyatakan penolakan atas berbagai opini yang selama ini menyudutkan FPI. "Kami menolak pembubaran FPI. Kami ini membantu polisi untuk menciptakan suasana kondusif kok dibubarkan,” kata Muslih.

Menanggapi hal ini, Wakapolsek Muntilan Iptu Sudarmadji mengatakan pihaknya siap menindak penyakit masyarakat di Muntilan. ”Kami akan terus berusaha dan tidak akan berhenti berusaha untuk menertibkan penyakit masyarakat,” janji Sudarmadji.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah aksi penghadangan dan upaya pembunuhan pimpinan FPI di Kalteng, pihak-pihak yang benci terhadap FPI yang domotori tokoh-tokoh liberal dan orang-orang kafir melakukan aksi penolakan eksistensi FPI.
Difitnah sebagai ormas anarkis FPI pun membela diri, bahwa media sekuler hanya mencitrakan kekerasan pada FPI padahal tugas-tugas kemanusiaan di berbagai tempat sering dilakukan FPI seperti tsunami Aceh, bencana Merapi hingga Mesuji lampung namun jarang diberitakan.[widad/SM]

Selasa, 21 Feb 2012

Lawan Isu Penolakan, FPI Galang Dukungan Sejuta Umat

PEKANBARU (voa-islam.com) - 

Front Pembela Islam (FPI) Riau tengah menggalang dukungan 'Sejuta Umat' di seluruh penjuru wilayah provinsi Riau tersebut dengan kiat menyebarkan pernyataan untuk disertai tandatangan berbagai kalangan.
"Di beberapa wilayah tanah air keberadaan FPI memang selalu mendapat perhatian, baik mendukung maupun yang justru mengecam. Namun kondisi tersebut tidak mematahkan semangat kami untuk tetap kokoh sebagai Front Pembela Islam," kata Ketua FPI Wilayah Riau, Zul Husni Domo di Pekanbaru, Selasa (21/2).

Sejauh ini, menurutnya, keberadaan FPI di Riau juga tidak pernah terusik oleh berbagai hal yang cenderung provokatif, termasuk isu mengenai penolakan keberadaan organisasi Islam ini.
"Saya percaya, hanya sebagian atau sekelompok orang saja yang tidak senang dengan keberadaan FPI," ujarnya.
Jika FPI masih dipandang sebagai organisasi pembela kepentingan umat mayoritas, kata Zul Husni, maka tentunya tidak sulit untuk menjalankan penggalangan dukungan tersebut.
"Penggalangan dukungan 'Sejuta Umat' ini akan dilakukan selama dua hingga tiga minggu, dimulai sejak beberapa hari lalu," katanya.

Sebaran pernyataan mendukung keberadaan FPI kata dia, dilakukan tidak hanya di Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, namun juga di seluruh wilayah kabupaten/kota lainnya. [widad/rpb, ant]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar