Rabu, 07 Desember 2011

Delegasi internasional berkumpul di Bonn, Jerman, Senin (5/12), untuk menghadiri pertemuan yang membahas tentang masa depan Afghanistan. Tetapi, Ketidakhadiran perwakilan Taliban dan Pakistan menimbulkan keraguan tentang hasil yang bisa dicapai pertemuan ini. ...>>... Sekitar 1.000 delegasi dari 100 negara dan organisasi internasional mengambil bagian dalam konferensi ini. Menlu AS Hillary Clinton adalah salah satu pejabat senior dari pemerintahan yang hadir....>>Sekitar 100 negara dan organisasi internasional hadir di Bonn, termasuk 60 menteri luar negeri. Di antara mereka tampak Menlu Amerika Serikat (AS), Hillary Rodham Clinton. ..>> Hmmh.... Ini Dusta... >>> Ini Konferensi Dusta..!!! .Ini Tipuan AS-NATO-PBB dan Konco2nya.......!!! Bohong... ini adalah Konferensi Dusta...!!! PBB dan Konco2 Para Penjajah Kriminal Internasional....dan para Penjarah.. Kekayaan Alam Bangsa Afghanistan...!!! Awaslah....Awaslah...!!! Awaslah..!!!!.. >>> >>>Imarah Islam Afghanistan: Bonn adalah awal dari semua tragedi kekejaman di Afghanistan!..........>>> Awaslah Bangsa Afghanistan... jangan terjebak oleh rayuan dan iming2 permainan jahat AS-NATO dan Regim2 Jahat dan Palsu...>>> Mereka itu tidak mencintai Rakyat Afghanistan dan Tidak memikirkan Bangsa Afghanistan secara utuh dan benar.....!!!! Awas lah Mereka AS-NATO-PBB dan Regim2 Para Penjajah Kriminal Internasional itu.. adalah Pendusta... dan Ahli2 Tipu-Muslihat dan Penjahat yang Rakus dan Serakah..... Mereka hanya ingin Kekayaan Alam Negara Afghanistan.. dan ingin menghancurkan para Pejuang AFGHANISTAN...!!!!! ... >>> BANGKITLAH BANGSA AFGHANISTAN.... DAN WASPADALAH DENGAN KEBOHONGAN AS DAN NATO.... >>> Mereka adalah Pembunuh dan Penjajah Kejam....!!!! Hayyo Bersatulah Bangsa Afghanistan... dan hancurkan musuh2 Bangsa Afghanistan yang benar2 jahat...>>> Wahai ..Hamid Karzai....Insyaflah..kamu... Dan Janganlah kamu berjanji-jani dengan AS-NATO-dan Sekutu2 Jahatnya... Mereka Pendusta...!!!... Awas apa itu Loya Jirga...??? Apa itu Perjanjian dengan AS-NATO-PBB...??? Semua itu Dusta...!!! Mereka itu Penjajah!!.. Pembunuh!!! Perampok dan Perampas...!!! >> Kalau kamu benar2 cinta bangsamu... Usirlah Tentara AS dan NATO dan Usirlah para pecundang pendukung2 NATO dan AS...>>> Bersatulah dengan Thaleban dan Umat Islam lainnya...>>> Jangan berteman dengan Pembunuh bangsamu....>> Itulah Pengkhianat.. dan jauhilah munafik...!!! Hanya Bangsamu lah yang harus kamu bela.. yakni Bangsa Afghanistan dan para Thaleban yang berjuang memerangi AS dan NATO....!!!! Hancurkan para Penjajah Kriminal Internasional yang dipimpin oleh AS-NATO-PBB dan para Pendusta...dan Penipu itu...!!! Merdeka Afghanistan.. Merdeka!!! Merdeka..!!! Berjuanglah mengyusir seluruh Tentara dan pendukung AS dan NATO dan PBB dari bumi Afghanistan...!!!>>> Awaslah mereka para Pendusta... dan sesungguhnyalah mereka itu para Penjajah Kriminal Internasional...>>> Allahu Akbar...!!! Allahu Akbar!!!..Allahu Akbar...!!!!...

Imarah Islam Afghanistan: Bonn adalah awal dari semua tragedi kekejaman di Afghanistan!

Siraaj
Rabu, 7 Desember 2011 23:27:53
AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – 
Permainan berbahaya telah dimulai di Bonn dibawah bendera palsu “penghilang bencana, penderitaan dan masalah” di Afghanistan., dan langkah-langkah sedang dilakukan untuk menyetujui satu dekade pendudukan, genosida dan penderitaan.
Sebelumnya Afghanistan telah dibakar dalam api peperangan selama sepuluh tahun. Amerika, NATO dan anteknya rezim Kabul melakukan segala macam kekejaman. Dua ratus warga Afghan telah tewas dan satu setengah juta lainnya tetap dianiaya hingga kini.
Meskipun demikian hal itu tidak melemahkan perjuangan mujahidin dan perlindungan terhadap tempat suci, tidak juga melemahkan cinta warga Afghanistan kepada para mujahidin, karena bangsa itu telah diberkahi dengan adanya para mujahidin. Negeri Afghanistan dibawah kepemimpinan Mujahidin Imarah Islam tetap bertahan hingga kini dengan izin Allah, meski telah mengalami satu dekade dalam kesulitan dan ribuan jiwa telah menjadi korban dalam melawan kekuatan kafir salibis dan munafiqun.
Jadi perlu diketahui bahwa resolusi dari konferensi Bonn lalu benar-benar salah dan tidak logis karena konferensi sebelumya telah memberikan kunci kepada Amerika untuk memusnahkan Afghanistan, menginvasi Afghanistan dan menodai kesucian agama Islam dan merampas kebebasan. Dan tidak ada cinta apapun dari bangsa-bangsa itu untuk Imarah Islam Afghanistan dan untuk para mujahidin !
konfrensi Bonn
Karena itu, dekade lalu penuh dengan kekalahan, kematian dan kerugian atas invasi pasukan mereka yang tidak mampu mencapai keberhasilan apapun.
Ini adalah pokok dari realitas yang dipaparkan mantan wakil PBB Francess Vendrell dalam wawancaranya dengan BBC yang dengan jelas menyebutkan bahwa “Resolusi Bonn” sebelumnya tidak valid dan menyesatkan. Ia menyalahkan Amerika dan NATO karena membuat alasan-alasan untuk tetap melakukan penyerangan dan melakukan kontrak dengan mantan milisi daripada fokus kepada masalah asli Afghanistan!
Sekarang Bonn kedua sedang diselenggarakan dan dipimpin oleh Amerika, NATO dan negara-negara pengikut lainnya. Afghanistan tidak memegang harapan apapun bahkan yakin bahwa hal itu hanya akan memperpanjang keberadaan pasukan salibis Amerika dan pasukan asing lainnya.
Jalan-jalan akan di aspal untuk mempermudah para mafia rakus itu menjarah sumber kekayaan Afghanistan dan telah meletakkan proyek-proyek mereka berserta perangkap-perangkapnya agar tetap dapat merampas sumber kekayaan Afghanistan selama sepuluh tahun kedepan.
Selain itu, Amerika ingin memberikan kebijakan untuk dirinya sendiri dan untuk kolonial polisi setempat dengan tujuan agar mereka dapat menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan negara-negara tentangga Afghanistan dan untuk menjebak Afghanistan terlibat permusuhan dengan negara tetangga, na’udzubillah.
Konferensi Bonn hanya akan merayu bangsa Afghanistan untuk menyelesaikan masalah sesungguhnya di Afghanistan yang membawa akhir pendudukan saat ini.
Tetapi sebenarnya Amerika dan para pengikutnya hanya akan menambahkan racun bagi Afghanistan dan negara-negara yang terjajah oleh mereka.
Namun kaum muslimin dan mujahidin tidak gentar akan makar mereka, karena yakin akan pertolongan Allah.

Afghanistan ajukan syarat kepada Amerika Serikat

Terbaru  16 November 2011 - 17:12 WIB
hamid karzai
Karzai ingin Washington menghormati kedaulatan Afghanistan.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai memaparkan syarat-syarat bagi Amerika Serikat untuk bisa mempertahankan pangkalan militer di negara tersebut dalam jangka panjang.
"Kami ingin kemitraan yang kuat dengan AS dan NATO, namun dengan sejumlah syarat," kata Presiden Karzai dalam pertemuan para tokoh dan pemuka masyarakat Afghanistan, Loya Jirga, Rabu (16/11).
Presiden Karzai mengatakan militer AS harus setuju untuk menghentikan serangan malam, aksi yang dianggap sangat kontroversial di Afghanistan.
Dalam aksi ini tentara AS dan NATO biasanya menggerebek rumah-rumah warga yang dicurigai menyembunyikan para anggota kelompok perlawanan.
Karzai mengatakan ia tidak ingin ada struktur keamanan ganda di negaranya.
Presiden juga mengatakan Washington harus menghormati kedaulatan Afghanistan.

Jangka panjang

Jika syarat-syarat ini dipenuhi, kata Karzai, pangkalan militer AS di Afghanistan bisa dipertahankan hingga setelah tahun 2014.
"
Kami ingin ada perjanjian yang bisa mengakomodasi baik kepentingan AS maupun Afghanistan."
Mark Toner
Presiden Karzai mengatakan Afghanistan akan mendapatkan bantuan keuangan dan pelatihan militer dari Amerika Serikat.
Selain membahas kerja sama dengan AS, Loya Jirga juga membicarakan upaya rekonsiliasi dengan kelompok-kelompok perlawanan.
Sejumlah pihak mengatakan pertemuan ini tidak memiliki makna penting karena tidak membahas secara nyata rancangan perjanjian dengan AS.

Tidak mengikat

Para pejabat mengatakan hasil Loya Jirga memang tidak mengikat secara hukum dan kerja sama dengan AS pada akhirnya ditentukan oleh parlemen.
Menanggapi syarat yang diajukan Presiden Karzai, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner mengatakan persoalan keamanan tengah dirundingkan Kabul dan Washington.
"Kami ingin ada perjanjian yang bisa mengakomodasi baik kepentingan AS maupun Afghanistan," kata Toner.
"Kami tidak ingin mencapainya secara tergesa-gesa. Yang penting perjanjian ini akan menjadi yang terbaik bagi kami," tambahnya.
Terdapat sekitar 100.000 tentara AS di Afghanistan yang beroperasi tanpa perjanjian bilateral antara kedua negara.

Imarah Islam Afghanistan
(siraaj/arrahmah.com)

Konferensi Afghanistan dimulai di Bonn

Terbaru  5 Desember 2011 - 11:39 WIB
Konferensi Afghanistan di Bonn
Konferensi bertujuan untuk meneguhkan janji membantu Afghanistan pulih dalam jangka panjang.
Sebuah konferensi internasional terkait masa depan Afghanistan dibuka hari ini di Bonn, Jerman.
Konferensi ini diselenggarakan setelah setelah 10 tahun lalu digelar pula forum serupa, hanya berselang beberapa minggu setelah Taliban berhasil diturunkan dari tampuk kekuasaan.
Menurut penyelenggara, tujuan konferensi adalah untuk memperkuat komitmen internasional dalam jangka panjang terhadap pembangunan Afghanistan serta mendukung upaya-upaya memulihkan keamanan di negeri itu.
Namun pemain kunci dalam skenario ini, Pakistan, memboikot konferensi sebagai protes atas serangan NATO yang menewaskan puluhan warganya di perbatasan dua negara bulan lalu.
NATO sudah menyampaikan permintaan maaf terkait serangan udara tanggal 26 November yang menewaskan 24 tentara Pakistan itu.
AS dan sejumlah negara barat sudah lama menyimpan dugaan bahwa Pakistan menjadi sarang Taliban dan kelompok pemberontak lain, termasuk jaringan Haqqani yang diduga mendalangi serangan terhadap kubu Afghanistan di seberang perbatasan.

Kelanjutan negosiasi Taliban

Banyak pengamat memandang komitmen jangka panjang terhadap Afghanistan sebagai syarat utama untuk penciptaan stabilitas di engara itu karena sejumlah kekuatan utama negara barat sudah meninggalkan negeri itu tahun 2014.
Sekitar 1.000 delegasi dari 100 negara dan organisasi internasional mengambil bagian dalam konferensi ini. Menlu AS Hillary Clinton adalah salah satu pejabat senior dari pemerintahan yang hadir.
Seabgaian besar pertempuran paling mematikan dalam konflik 10 tahun terakhir ini bertempat di dekat perbatasan dengan Pakistan, di timur Afghanistan.
Milisi Taliban
Upaya mengajak Taliban ke meja perundingan belum menampakkan hasil.
Sudah lebih dari 500 tentara NATO tewas akibat perang di Afghanistan pada tahun ini saja.
"Tujuan kami adalah terciptanya Afghanistan yang damai yang tidak lagi menjadi tempat pelarian terorisme internasional," kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menjelang konferensi.
Mantan utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Lakhdar Brahimi, mengatakan 10 tahun lalu sudah menyerukan agar dilakukan pendekatan pada Taliban setelah organisasi bersenjata itu didepak mundur oleh kekuatan militer AS di Afghanistan tahun 2001.
Kini kepada BBC Brahimi mengatakan: "Kita harus mencari tahu kemana mereka pergi dan apa yang mereka pikirkan dan jika saja barangkali mereka tertarik kita bisa sertakan mereka (dalam negosiasi)."
Upaya mengajak Taliban terlibat dalam pembicaraan sedang berjalan namun belum ada hasil positif.
Upaya tersebut malah telah memakan korban bulan September lalu, dengan terbunuhnya mantan Presiden Burhanuddin Rabbani yang tengah mencoba menjembatanai upaya Kabul merundingkan perdamaian dengan kubu pemberontak.
"Saat ini kita tidak tahu dimana mereka tinggal. Tidak tahu mana pintu yang harus diketuk," kata Dubes Afghanistan untuk AS, Eklil Hakimi, seperti dikutip kantor berita AP.
Selasa, 06 Desember 2011 pukul 12:43:00

Konferensi Bonn tanpa Pakistan


Ditto Pappilanda
BONN — Delegasi internasional berkumpul di Bonn, Jerman, Senin (5/12), untuk menghadiri pertemuan yang membahas tentang masa depan Afghanistan. Tetapi, Ketidakhadiran perwakilan Taliban dan Pakistan menimbulkan keraguan tentang hasil yang bisa dicapai pertemuan ini.

Konferensi Bonn dihelat untuk mengatasi dampak pengalihan tanggung jawab keamanan. Peralihan ini dari pasukan internasional di bawah bendera Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) ke pasukan keamanan Afghanistan selama tiga tahun kedepan, termasuk prospek jangka panjang untuk pemberian dana bantuan internasional dan kemungkinan penyelesaian politik dengan Taliban.

Sekitar 100 negara dan organisasi internasional hadir di Bonn, termasuk 60 menteri luar negeri. Di antara mereka tampak Menlu Amerika Serikat (AS), Hillary Rodham Clinton.

“Tujuan kami adalah Afghanistan yang damai tidak akan pernah lagi menjadi tempat yang aman bagi terorisme internasional,” kata Menteri Luar Ne geri Jerman, Guido Wester welle. Jerman sebagai tuan ru mah bersumpah terus mendukung pemerintah Af ghanistan setelah se bagian besar pasukan tempur asing meninggalkan Afghanistan pada 2014.

Sekalipun memiliki situasi keamanan yang meng khawatirkan, Pakistan mungkin menjadi pemain yang paling penting dalam upaya untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan. Tetapi, Pakistan mengatakan, akan memboikot Konferensi Bonn setelah pesawat NATO membunuh 24 tentaranya dalam serangan yang disebut sebagai kecelakaan yang tragis. Ba nyak negara Barat yang ber harap Pakistan akan menggunakan pengaruhnya un tuk mengajak Tali ban di Afghanistan agar ikut dalam pembicaraan damai.

Ada kekhawatiran bahwa keberadaan kelompok militan akan mendorong Afghanistan jatuh kembali ke perang saudara saat pasu kan asing sepenuhnya angkat kaki. Perselisihan baru juga mungkin akan memunculkan lebih banyak kekerasan di perbatasan di Pakistan.

Ada badai masalah yang sangat potensial pada masa depan Afghanistan, kata Sajjan Gohel, direktur keamanan internasional dari Asia Pacific Foundation di London. reuters/ap ed: yeyen rostiyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar