Minggu, 16 Oktober 2011

....polisi mengaku sudah mengantongi nama-nama pelaku, namun belum punya kesimpulan karena masih dalam tahap penyelidikan. “Ini semua masih dalam tahap penyelidikan. Kami sedang meneliti gejala-gejala apa yang sedang terjadi di sana,” ujar Kapolres Bekasi Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat seperti yang dikutip voa-islam.com, usai menghadiri acara Silarurrahim Keluarga Besar FPI Bekasi Raya, Sabtu malam (15/10/2011).......Benarkah ????...Ayyo .. rame2... lapor ke FAPB [Forum Anti Permurtadan Bekasi].. melalui nomer: 0812.8190.8111, 0813.8123.2032 dan 0858888.44993. .>>> Awas tipu muslihat dimana-mana.... >>> Coba renungkan ayat2 AlQurán.. Surat Al Munafiqun...[Mereka awalnya memang muslim lalu .. karena rakus dan lebih cinta dunia... mereka berdusta terhadap Allah dan Rasulullah SAW... dan mereka selalu berdusta sehingga mereka ditutup hatinya... dan mereka menjadi Anti Syareat Allah yakni mereka Anti untuk mewujudkan amanat UUD 1945... yang tercantum dalam Dekrit 5 Juli 1959 yaitu " kewajiban melaksanakan Syareat Islam secara Kaffah..bagi pemeluknya.." >> .Maka jadilah mereka Regime..Munafiqin... Naudzubillahimindzalik....]....>>> Alangkah kejinya para Munafiqun.. itu terhadap Umat.Muslimin...>> Tetapi tegarlah wahai Muslimin.. dimanapun anda berada..dan dalam posisi apapun anda.. >> Kuatkan Iman dan cerdaskan pikiran...>> Awaslah terhadap para antek2 Penjajah Kriminal Internasional yang selalu memanipulasi segala aturan dan hukum2... >>> Mereka2 itu memang selalu berbuat culas dan keji....>>> .... Hayooo... Lihat dan Perhatikan itu anggota DPR dan di Pemerintahan dan di TNI dan Polri....dan berbagai Lembaga Negara ... dan Juga para Jurnalis2 di berbagai media dan TV dan Broadcast..... yang konon adalah mayoritas muslim... tetapi banyak dusta...dan tak peduli terhadap Umat Islam... Mereka lebih mementingkan diri dan syahwat nafsu serakah mereka dan partai pendukung Regime penuh Dusta... dan Zholim terhadap Umat Islam Indonesia. .>>..Perhatikanlah !! dan gunakan pikiran dan kecerdasan secara akal sehat dan openmind... serta jiwa yang bersih...>> .... Awaslah dengan upaya dusta mereka yang selalu keji dan sangat penuh fitnah...terhadap Ulama2 Islam dan Umat Islam yang ingin Kaffah...>>> Itulah para Munafiqin.yang selalu bergandengan tangan dan tolong menolong dan berkolaborasi dengan para Penjajah Kriminal Internasional dan Antek2nya..... dengan berbagai dalih dan tipu muslihat dan cara2 manipulatif.... >>>.....Lihat apa yang terjadi di PBB dan di Palestina...di Ambon... di Poso...di Iraq...di Afghanistan.. di Libya..dlll...>>> Hayyooo kuatkan Persatuan Umat Islam....>>>> Yakinlah bahwa Allah dan Rasulullah SAW adalah sangat mencintai Umatnya yanf taqwa... dan ikhlash lebih dari pada kita sendiri mencintai diri kita sendiri,....>>.. Renungkanlah.. dan Sujudlah dengan rasa syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada Rasulullah SAW.... Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad... >> .. Hayoo.... Bersatulah Sdr2 ku muslimin..semuanya..seutuhnya.. dan ikhlashkan bahwa kita hanya niyat ibadah dan thaat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.. secara kaffah.. Amin..>>> Allahumma afrigh alaina shabran watsabbit aqdamana wanshurna ala qoumil kafirin... >> Allahumma Rabbana unshurna bima kadzdzabun...Amin....

Polisi mengaku telah kantongi nama-nama misionaris berkedok Mobil Pintar

Rasul Arasy
Ahad, 16 Oktober 2011 13:20:39
Hits: 1007


BEKASI (Arrahmah.com) – 

Polisi telah melakukan investigasi terkait insiden misi kristenisasi dengan menyelewengkan program Mobil Pintar di beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Dasar Islam (SDI) di kawasan Tambun Kabupaten Bekasi.
Saat ini polisi mengaku sudah mengantongi nama-nama pelaku, namun belum punya kesimpulan karena masih dalam tahap penyelidikan.
“Ini semua masih dalam tahap penyelidikan. Kami sedang meneliti gejala-gejala apa yang sedang terjadi di sana,” ujar Kapolres Bekasi Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat seperti yang dikutip voa-islam.com, usai menghadiri acara Silarurrahim Keluarga Besar FPI Bekasi Raya, Sabtu malam (15/10/2011).

Meski belum menemukan indikasi pelakunya dari kelompok Kristen mana, namun polisi sudah mengantongi nama-nama pelakunya.
“Kita sudah wawancara dan investigasi ke sekolah-sekolah itu, kita sudah mengumpulkan keterangan dari beberapa tempat. Kita masih belum bisa menyimpulkan, tapi nama-nama pelakunya sudah terdeteksi. Insya Allah masih kita dalami,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya misionaris menyelewengkan penggunaan program mobil pintar untuk melakukan aksi kristenisasi di beberapa SD Negeri dan SD Islam di Kabupaten Bekasi, hari kamis (6/10), antara lain: SDN Mangunjaya 01, SDN Mangunjaya 05, SDN Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07, SDN Mekarsari 08, SD Islam Al-Hikmah, dan masih banyak lagi.
Modusnya, belasan misionaris ini masuk ke sekolah-sekolah menawarkan program edukasi dan motivasi yang mendompleng program Mobil Pintar yang digagas Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Dalam aksinya, belasan misionaris ini menyebarkan kekristenan melalui cerita-cerita, renungan dan lagu-lagu Kristen. Selain itu para misionaris juga membagi-bagikan tas dan alat tulis bercorak Kristen yang memuat ayat-ayat Bibel.
Tidak hanya itu, bahkan para misionaris melakukan doa pemberkatan dan menciprati siswa-siswi SD dengan air yang mereka yakini sebagai air suci. Pihak guru dan beberapa ustadz mantan Kristen, menyebut prosesi itu sebagai pembaptisan.

Bernard Abdul Jabbar, mantan misionaris yang sekarang hijrah menjadi Muslim dan menjabat sebagai Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bekasi, mengatakan bahwa di beberapa denominasi gereja terdapat prosesi baptis dengan pencipratan air. (voaI/arrahmah.com)

Ahad, 16 Oct 2011
 

Polisi Sudah Kantongi Nama Misionaris Pelaku 'Baptis' Massal di SD Bekasi

BEKASI (voa-islam.com) – Pasca insiden misi kristenisasi berkedok edukasi Mobil Pintar di beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Dasar Islam (SDI) di kawasan Tambun Kabupaten Bekasi, polisi sudah melakukan investigasi ke berbagai tempat. Saat ini polisi sudah mengantongi nama-nama pelaku, namun belum punya kesimpulan karena masih dalam tahap penyelidikan.
“Ini semua masih dalam tahap penyelidikan. Kami sedang meneliti gejala-gejala apa yang sedang terjadi di sana,” ujar Kapolres Bekasi Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat kepada voa-islam.com, usai menghadiri acara Silarurrahim Keluarga Besar FPI Bekasi Raya, Sabtu malam (15/10/2011).

Meski belum menemukan indikasi pelakunya dari kelompok Kristen mana, namun polisi sudah mengantongi nama-nama pelakunya. “Kita sudah wawancara dan investigasi ke sekolah-sekolah itu, kita sudah mengumpulkan keterangan dari beberapa tempat. Kita masih belum bisa menyimpulkan, tapi nama-nama pelakunya sudah terdeteksi. Insya Allah masih kita dalami,” tutupnya.


Seperti diberitakan voa-islam.com sebelumnya, insiden bernuansa SARA dilakukan sekelompok misionaris di beberapa SD Negeri dan SD Islam di Kabupaten Bekasi, hari kamis (6/10/2011), antara lain: SDN Mangunjaya 01, SDN Mangunjaya 05, SDN Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07, SDN Mekarsari 08, SD Islam Al-Hikmah, dan masih banyak lagi. Modusnya, belasan misionaris ini masuk ke sekolah-sekolah menawarkan program edukasi dan motivasi yang mendompleng program Mobil Pintar yang digagas Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Dalam aksinya, belasan misionaris ini menyebarkan kekristenan melalui cerita-cerita, renungan dan lagu-lagu Kristen. Yang membuat resah pihak sekolah, para misionaris ini membagi-bagikan tas dan alat tulis bercorak Kristen yang memuat ayat-ayat Bibel. Prosesi puncaknya, para misionaris itu melakukan doa pemberkatan dan menciprati siswa-siswi SD dengan air yang mereka yakini sebagai air suci. Pihak guru dan beberapa ustadz mantan Kristen, menyebut prosesi itu sebagai pembaptisan.

Menurut Bernard Abdul Jabbar, mantan misionaris yang sekarang hijrah menjadi Muslim taat, di beberapa denominasi gereja terdapat prosesi baptis dengan pencipratan air. “Di Kristen ada berbagai prosesi baptis, di antaranya baptis selam dan baptis percik,” jelas Bernard yang juga Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bekasi itu. [taz]
Berita terkait:
  1. Gawat, Kristenisasi Berkedok Mobil Pintar Juga Bidik SD Islam Bekasi
  2. Astagfirullah!! Misionaris Mobil Pintar itu Akan 'Baptis' Siswa SDN Bekasi
  3. Awas!! Misionaris Bidik SDN Favorit Bekasi Jadi Target Kristenisasi.
  4. Gawat, Kristenisasi Berkedok Mobil Pintar Juga Bidik SD Islam Bekasi.
  5. Kristenisasi Makin Marak, FAPB Buka Kontak Center Anti Pemurtadan
 http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/10/16/16391/polisi-sudah-kantongi-nama-misionaris-pelaku-baptis-massal-di-sd-bekasi/

Front Anti Pemurtadan Bekasi buka call center pengaduan aksi kristenisasi

Rasul Arasy
Ahad, 16 Oktober 2011 14:00:34
Hits: 500


BEKASI (Arrahmah.com) –  

Kristenisasi yang semakin marak menargetkan sekolah-sekolah dasar Bekasi adalah sebuah kejahatan agama dan penjarahan akidah yang tidak bisa ditolerir. Terkait hal tersebut, Front Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB) membuka kontak center pengaduan kasus Kristen dan pemurtadan di Bekasi dan sekitarnya.
Menanggapi adanya laporan kristenisasi kepada siswa SD yang dilakukan oleh para misionaris berkedok Mobil Pintar, FAPB menelusuri beberapa sekolah dasar di kawasan Tambun Bekasi. Hasilnya cukup mencengangkan, disinyalir ada tujuh sekolah dasar yang dimasuki gerakan Kristen.
Selain SDN Mangunjaya 01, SDN Mangunjaya 05 dan SD Islam Al-Hikmah Mangunjaya, masih banyak sekolah yang dimasuki para misionaris, di antaranya: SD Negeri Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07 dan SDN Mekarsari 08.
“Hari ini FAPB menginvestigasi beberapa sekolah di Mekarsari, Tambun Kabupaten Bekasi. Masih banyak lagi SD Negeri yang disinggahi misionaris Mobil Pintar, tapi tidak sempat kami investigasi, karena hari Jum’at waktunya singkat,” ujar Abu Al-Izz, Ketua Umum FAPB seperti yang dikutip voa-Islam.com.
Menanggapi banyaknya kasus yang dilakukan dengan modus yang sama ini, Abu Al-Izz menyatakan bahwa gerakan kristenisasi berkedok Mobil Pintar ini adalah penjarahan akidah yang massif dan kotor.
“Ini bisa disebut penjarahan akidah yang menyasar anak-anak SD. Cara penyiaran agama Kristen ini jelas tidak elegan, kotor, tidak fair dan konyol,” kecamnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa para misionaris yang melakukan kristenisasi berkedok Mobil Pintar tersebut, tidak bisa ditolerir lagi karena tidak bisa dibenarkan dengan cara apapun.
“Anak-anak itu adalah generasi dan aset umat Islam. Tapi mereka (para misionaris, red) malah sangat berambisi untuk bisa membaptis siswi yang pakai jilbab. Ini jelas bentuk kejahatan atas nama agama,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, FAPB mengimbau agar umat Islam merapatkan barisan dan meningkatkan kewaspadaan dalam mendeteksi upaya-upaya pemurtadan dan kristenisasi. Jangan sampai ada lapisan masyarakat kota Bekasi yang tidak menyadari ancaman dan bahaya penjarahan akidah.
“Seluruh elemen, ormas dan masyarakat Bekasi harus memahami bahwa ancaman pemurtadan sudah nyata. Umat harus merapatkan shaff untuk menggagalkan segala upaya pemurtadan yang dilakukan oleh orang-orang kafir,” imbaunya.
juga mengimbau umat Islam agar meningkatkan kepedulian terhadap akidah umat dari bahaya pemurtadan. Sebagai wadah untuk menampung laporan kasus kristenisasi dan pemurtadan, FAPB juga memfasilitasi kontak center pengaduan. Bagi umat Islam yang mengetahui adanya kasus pemurtadan dan kristenisasi, silakan lapor ke FAPB melalui nomer: 0812.8190.8111, 0813.8123.2032 dan 0858888.44993. (voaI/arrahmah.com)

Sabtu, 15 Oct 2011

Tolak Penarikan Pasukan TNI,Warga Muslim Ambon Tak Lagi Percaya Polisi

Ambon (voa-islam) - Ratusan warga Waringin, Kecamatan Nusaniwe, menolak rencana penarikan pasukan TNI dari perbatasan. Mereka menuntut rencana itu dibatalkan, dan dibangun pos permanen di lokasi perbatasan untuk menghindari terjadinya bentrokan antar warga kembali.
Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIT, akan terjadi pengurangan pasukan TNI yang bertugas mengawal perbatasan Waringin. Rencana ini ternyata terlihat oleh warga. Warga kemudian berkumpul, dan bertemu dengan komandan pleton yang bertugas di daerah tersebut. Bahkan diantara warga nekat menghubungi Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy via telepon seluler, maupun Wakil Wali Kota Sam Latuconsina.
Setelah mendengar tuntutan warga, wali kota langsung menghubungi Pandam XVI Pattimura Mayjen Suharsono. “Kita dengar langsung dari radio milik anggota TNI, kalau panglima (pangdam) telah memerintahkan untuk tidak mencabut atau mengurangi pasukan TNI di perbatasan Waringin,” ungkap Arifin warga Muslim Waringin.

Sebagian warga Waringin yang rumahnya tidak terbakar atau mengalami rusak ringan telah kembali ke kediamannya masing-masing. Hanya saja mereka menuntut adanya pembentukan pos permanen di wilayah perbatasan. “Pos itu harus dikawal TNI bukan polisi. Kami akan menolak kalau dijaga oleh polisi. Kepercayaan kami sudah luntur terhadap polisi,” ungkap sejumlah warga.
Mereka menolak rencana penempatan Polisi atau Brimob di lokasi perbatasan. Pasalnya, saat konflik terjadi, warga mendatangi Polres Pulau Ambon dan PP Lease untuk meminta bantuan penjagaan lokasi perbatasan. “Kami tiga kali kesana sebelum ada pembakaran di Waringin. Ternyata mereka tidak datang. Jadi kami tidak lagi percaya sama polisi,” kata Arifin.

Arifin bersama warga Waringin lainnya, meminta pemerintah untuk mendengar aspirasi mereka. “Sudah empat kali kami harus lari dari tempat tinggal kami. Kami tak ingin lagi kondisi serupa terjadi. Kami ingin aman, tapi kami juga berharap ada penjagaan di daerah perbatasan untuk menghindari tindakan-tindakan provokasi,” ungkap salah seorang ibu.

Mereka berharap bisa hidup dengan aman dan damai di Waringin, tanpa ada gangguan keamanan lagi. “Kami takut. Kami trauma. Kami hanya minta agar aparat TNI tidak dicabut. Kami merasa aman kalau ada mereka. Kami juga meminta pemerintah bangun pos permanen di perbatasan Waringin. Masak di wilayah STAIN yang tidak ada konflik ada pos permanen, kenapa di Waringin tidak bisa dibangun,” pungkas Arifin. (AE/Ahmed Widad)

Sabtu, 15 Oct 2011

Provokator Salibis Berulah Lagi di Waeheru, Ambon

Ambon (voa-islam) – 
Ketenangan warga muslim Ambon kembali terusik, saat  warga kristen mencoba memprovokasi dengan melempari batu ke arah rumah warga muslim di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon Baguala. Provokasi itu terjadi pada Rabu (12/10) malam, sekitar pukul 21.00 WIT. Demikian kontributor voa-islam di Ambon melaporkan.

Ketegangan warga terlihat saat terjadinya aksi pelemparan. Untungnya, konsentrasi massa tidak menimbulkan gesekan kedua belah pihak yang lebih parah. Provokasi dari pihak Salibis, juga tida membuat warga muslim terpancing emosinya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aparat keamanan membubarkan konsentrasi massa yang berada di lokasi kejadian, dan menangkap pelaku yang mencoba melakukan provokasi. Perlu diketahui, Desa Waiheru dihuni oleh mayoritas muslim, sementara pelaku pelemparan dilakukan warga Kristen yang merupakan minoritas di desa tersebut.
Ketika ditanya, apa motif pelaku melakukan provokasi? Lalu dijawabnya, agar aparat keamanan tetap berada di desa Waiheru, mengingat jumlah warga Kristen di desa tersebut terbilang minoritas, ketimbang warga muslim yang jumlahnya lebih banyak.

Menurut kontributor voa-islam di Ambon, sebenarnya pengakuan pelaku terlalu mengada-ada, sebab selama ini, meskipun di kampung tersebut jumlah warga muslim mayoritas, tetapi mereka tidak pernah melakukan tindakan zalim terhadap warga Kristen yang minoritas. Jadi tidak ada alasan bagi warga Kristen yang minoritas untuk takut.

Sebaliknya, perlakuan zalim justru menimpa warga muslim, bila jumlah mereka minoritas, sebagaimana aksi pembakaran rumah warga muslim di Kampung Waringin dan Lorong Tahu saat pecah kerusuhan Ambon pada 11 September 2011 yang lalu.  (Ahmad Widad)

um'at, 14 Oct 2011

Kristenisasi Makin Marak, FAPB Buka Kontak Center Anti Pemurtadan

BEKASI (voa-islam.com) – Kristenisasi yang semakin marak sekolah dasar Bekasi adalah sebuah kejahatan agama dan penjarahan akidah yang tidak bisa ditolerir. Front Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB) membuka kontak center pengaduan kasus Kristen dan pemurtadan di Bekasi dan sekitarnya.
Setelah mendengar informasi adanya kristenisasi kepada siswa SD yang dilakukan oleh para misionaris berkedok Mobil Pintar, FAPB menelusuri beberapa sekolah dasar di kawasan Tambun Bekasi. Hasilnya cukup mencengangkan. Ada tujuh sekolah dasar yang dimasuki gerakan Kristen.

Selain SDN Mangunjaya 01, SDN Mangunjaya 05 dan SD Islam Al-Hikmah Mangunjaya seperti dilaporkan voa-islam.com sebelumnya, masih banyak sekolah yang dimasuki kristenisasi, di antaranya: SD Negeri Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07 dan SDN Mekarsari 08.
“Hari ini FAPB menginvestigasi beberapa sekolah di Mekarsari, Tambun Kabupaten Bekasi. Masih banyak lagi SD Negeri yang disinggahi misionaris Mobil Pintar, tapi tidak sempat kami investigasi, karena hari Jum’at waktunya singkat,” ujar Abu Al-Izz, Ketua Umum FAPB kepada voa-islam.com usai investigasi.
Menanggapi banyaknya kasus yang dilakukan dengan modus yang sama ini, Abu Al-Izz menyatakan bahwa gerakan kristenisasi berkedok Mobil Pintar ini adalah penjarahan akidah yang massif dan kotor. “Ini bisa disebut penjarahan akidah yang menyasar anak-anak SD. Cara penyiaran agama Kristen ini jelas tidak elegan, kotor, tidak fair dan konyol,” kecamnya.


Untuk menghadap misi penjarahan akidah oleh misionaris Kristen, jelas Al-Izz, FAPB akan menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melacak siapa penyelenggara acara ini.
Para Kristen radikal yang melakukan kristenisasi berkedok Mobil Pintar itu, lanjutnya, tidak bisa ditolerir lagi karena tidak bisa dibenarkan dengan cara apapun.

“Anak-anak itu adalah generasi dan aset umat Islam. Tapi mereka (para misionaris, red) malah sangat berambisi untuk bisa membaptis siswi yang pakai jilbab. Ini jelas bentuk kejahatan atas nama agama,” tandasnya.
Untuk itu, FAPB mengimbau agar umat Islam merapatkan barisan dan meningkatkan kewaspadaan dalam mendeteksi upaya-upaya pemurtadan dan kristenisasi yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Jangan sampai ada lapisan masyarakat kota Bekasi yang tidak menyadari ancaman dan bahaya penjarahan akidah. “Seluruh elemen, ormas dan masyarakat Bekasi harus memahami bahwa ancaman pemurtadan sudah nyata. Umat harus merapatkan shaff untuk menggagalkan segala upaya pemurtadan yang dilakukan oleh orang-orang kafir,” imbaunya.

Selain menyerukan perlawanan terhadap penjarahan akidah umat, FAPB juga mengimbau umat Islam agar meningkatkan kepedulian terhadap akidah umat dari bahaya pemurtadan. Menurutnya, kepedulian terhadap akidah umat adalah tanggungjawab keimanan. Karenanya, umat Islam harus menajamkan penglihatan terhadap ancaman pemurtadan, untuk memantau gerak-gerik misi Kristen baik Katolik maupun Protestan.
“Di manapun berada, orang Kristen harus diawasi. Pantau segala gerakan orang Kristen. Arahkan sorotan mata pada gerakan Kristen. Kepada orang kafir, prinsip umat Islam harus su’udzon, sampai mereka membuktikan keadilannya,”
FAPB akan memfasilitasi kontak center pengaduan untuk menampung laporan kasus kristenisasi dan pemurtadan. Bagi umat Islam yang mengetahui adanya kasus pemurtadan dan kristenisasi, silakan lapor ke FAPB: 0812.8190.8111, 0813.8123.2032 dan 0858888.44993. [taz]


Jum'at, 14 Oct 2011

Turut Mensahkan UU Intelijen, PKS Harus Bertanggungjawab

Jakarta (voa-islam) -

Sejumlah aktivis, terutama dari kalangan umat Islam  menyesalkan disahkannya Undang-Undang Intelijen belum lama ini. Pasalnya, meski banyak mengalami perubahan dari naskah aslinya, undang-undang tersebut tetap memuat sejumlah pasal yang bila tidak diwaspadai bisa melahirkan kembali rezim represif yang menindas rakyat.

Dalam Undang-Undang Intelijen tersebut, terdapat kalimat atau frasa yang tidak didefinisikan dengan jelas, sehingga berpeluang menjadi pasal karet. Seperti frasa ’’ancaman nasional” dan ’’keamanan nasional”.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasca Bom Solo, UU Intelijen disahkan DPR melalui sidang paripurna, Selasa (11/10/2011). UU yang dinilai controversial oleh banyak kalangan ini lahir atas desakan Badan Intelijen Negara (BIN), dengan didukung Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang dipimpin oleh Ansyad Mbai.

Masih segar dalam ingatan, di masa Orde Baru, banyak darah umat Islam yang tumpah, lantaran menjadi korban dari kepentingan status quo, umat Islam pun dianggap sebagai ancaman stabilitas keamanan negara.
Menurut Ketua Dewa Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) Munarman, tanpa payung hukum saja aparat negara seperti Densus 88 sudah bertindak seenaknya terhadap kaum muslimin, seperti menangkapi, menyiksa, membunuh. Padahal ini jelas melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Dengan disahkannya UU Intelijen, akan terbuka perlakuan yang jauh lebih buruk dari sebelumnya terhadap umat Islam.
Munarman khawatir, UU Intelijen akan dijadikan payung hukum untuk menjerat para aktivis Islam. “UU Intelijen ini kan untuk mempersiapkan payung hukum terhadap upaya penangkapan-penangkapan, terutama kepada aktivis Islam,” ujarnya.

Ironis, di tubuh DPR RI, terutama Komisi I, terdapat “partai Islam” yang seharusnya memperjuangkan kepentingan umat Islam, justru mengabaikan kepentingan Islam. Seperti kita ketahui, Komisi I dipimpin oleh Mahfudz Siddik yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dengan demikian, PKS harus bertanggungjawab atas UU Intelijen yang telah disahkan secara aklamasi.
Sekjen FUI (Forum Umat Islam) Ustadz Muhammad al- Khaththath menambahkan, pemimpin negeri ini akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah kelak. Seorang pemimpin itu laksana penggembala yang akan dimintakan pertanggungjawabannya atas gembalaannya.

“Setahu saya, meski UU Intelijen ini tidak memberikan kewenangan untuk melakukan penangkapan, tapi tetap ada kegiatan memata-matai rakyat, itu yang tidak boleh dalam pandangan Islam. Jadi, intelijen itu harus diarahkan ke luar negeri, bukan ke dalam negeri. Jujur saja, kita ini lemah saat menginteli luar negeri, sementara intel asing jumlahnya bisa mencapai sekitar enam puluh ribuan. Seharusnya UU Intelijen ini dibuat untuk kontra intelijen asing, menginteli negara-negara asing yang berpotensi sebagai ancaman bagi Indonesia, bukan menjadikan rakyat ancaman bagi negara,” kata al-Khaththath kepada voa-islam.

Al-Khaththath tegas menolak UU Intelijen yang telah disahkan ini, karena UU tersebut ditujukan untuk menginteli rayatnya sendiri. Karena itu, FUI menolak kegiatan intelijen kepada rakyat. Katanya negara demokrasi? “FUI hanya setuju, kalau intelijen itu diarahkan untuk luar negeri,  tapi bukan untuk menginteli rakyatnya sendiri, ini tidak benar,” tegas al-Khaththath. (Ahmad Widad)

Mengapa harus berjihad?

Saif Al Battar
Sabtu, 15 Oktober 2011 22:03:14
Hits: 2069


Risalah sederhana yang menjelaskan sedikit tentang alasan mengapa kita harus berjihad yang dalil-dalilnya saya kutip dari beberapa buku (terutama risalah yang ditulis oleh salah seorang  syuhada’ dibumi Indonesia “Mengapa saya memilih jalan ini”)…sebagai hujjah untuk saudara-saudaraku mujahideen fie sabilillah (sabarlah, semoga Allah menyabarkan kalian, sungguh jalan inilah jalan yang telah dilalui para salafush shalih..jalan jihad) dan sebagai bayan untuk mereka yang masih tertinggal dari jihad.
1. Untuk memenuhi panggilan Allah subhanahu wa ta’ala
Ikhwatiy fillah…dengarlah firman Allah ta’ala ini;

“Wahai orang2 yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada kalian, “Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah”, kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?…..” (QS. At Taubah: 38)

Inilah firman Rabb kita, Rabb yang menguasai diri kita dan alam semesta, yang memerintahkan kita untuk keluar berjihad di jalanNya. Tidakkah kita penuhi panggilanNya ini?
Lebih jauh lagi, Allah berfirman;

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan maupun berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (At Taubah: 41)

Kepada siapakah panggilan dalam ayat ini ditujukan? Tentunya kepada manusia yang beriman kepadaNya! Maka, siapapun yang beriman kepadaNya tidak pantas meninggalkan seruan ini, kecuali bagi mereka yang berudzur syar’i.
Ya berangkatlah untuk jihad, entah itu keadaanmu dalam lapang atau sempit, miskin atau kaya, berkendaraan atau jalan kaki, berkeluarga atau masih bujangan, bekerja atau pengangguran dalam rangka memenuhi panggilan Allah ta’ala ini. Bukankah jihad saat ini telah menjadi fardhu ‘ain?
Tidak mampukah kita berkaca pada Abu thalhah, di masa tuanya (+-80 tahun), ketika menanggapai ayat tersebut, beliau bersikeras untuk berjihad. Saat anak-anaknya melarangnya karena beliau termasuk yang diberi udzur , beliau tetap bersikukuh dalam pendiriannya. Dan ternyata Allah karuniakan untuknya ke syahidan di laut. lalu bagaimana dengan kita yang masih muda dan kuat ini? Adakah yang mau mengambil pelajaran?

2. Takut Ancaman Api Neraka
“Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan adzab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikanNya sedikit pun. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (At taubah: 39)

Ibnu al ‘arabiy berkata; “siksa pedih di dunia adalah berkuasanya musuh atas diri kita dan di akhirat adalah api neraka” (Tafsir al qurthuby 8/142).
Allah telah memberi ancaman bagi mereka-mereka yang meninggalkan jihad tanpa udzur syar’i di dunia dan akhirat. Sungguh, siksa Allah amatlah pedih dan kita tak akan mampu menanggungnya. Lalu mengapa tidak tunaikan kewajiban ini agar Allah ridla kepada kita dan menjauhkan kita dari siksa neraka?
Maka hilangkanlah cinta dunia, yang menyebabkan kita takut akan mati, yang menyebabkan kita enggan untuk berjihad…kemudian penuhilah panggilan mulia dari Rabb kita ini.

“Wahai orang2 beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan padamu…” (Al Anfal: 12)
3. Membela dan Melindungi Kaum muslimin
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo’a; ‘ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang dzalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau dan berilah kami penolong dari sisiMu” (An Nisa: 75)

Ikhwatiy fillah, inilah jihad, jihad yang ditegakkan untuk melawan ketertindasan, melindungi dan membebaskan kaum muslimin dari kedzaliman musuh2 Allah.
Hari ini, berapa jutakah darah kaum muslimin yang ditumpahkan oleh kuffar, thawaghit dan munaafiquun?
Berapa banyak kehormatan muslimah2-muslimah kita yang dinodai oleh musuh-musuh Allah?
Dan berapa banyak ikhwah dan sahabat kita yang masih dalam penawanan dan siksaan?
Tidakkah kita melihat apa yang terjadi di palestina, afghanistan, iraq, chechnya, bosnia, filipin dan sederet tanah-tanah jihad lainnya?
Bukankah mereka saudara kita?

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…” (al hujurat: 10)

Sungguh tubuh-tubuh kaum muslimin tercabik-cabik menjadi santapan srigala-srigala kafir. Akankah kita tetap diam? 
Bukankah kalian membaca sabda junjungan shalallahu ‘alaihi wa sallam;
“Hilangnya dunia masih lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim” (lihat tafsir Ibnu katsir I/534)

“Jika penduduk langit dan bumi berkumpul untuk membunuh seorang muslim, maka Allah akan membalikkan ajah mereka semua ke neraka jahannam” (HR. Ath tThobroni dalam Ash shoghir)

Telah menjadi kespakatan para ulama’ jika satu orang muslimah tertawan dan diperlakukan tidak adil, maka kaum msulimin wajib membelanya dan pada waktu itu jihad menjadi fardhu ‘ain. Lalu bagaimanakah pendapat kalian dengan kondisi kita hari ini??

4. Mengikuti Jejak Shalafus shalih

Inilah para pendahulu kita, para shalaful ummah, yang mana kehidupan mereka tak pernah lepas dari aktivitas jihad fie sabilillah! Mereka tak hanya sibuk dengan kitab dan dakwah saja, tapi lihatlah Rasulullah–Panglima teringgi ummat Islam–beliau berjihad kurang lebih 27 kali selama hidup beliau, yakni di madinah (10 tahun!)
At thobary meriwayatkan bahwa Miqdad bin Al Aswad terlihat di tempat pertukaran uang di Emessa. Ketika itu ia menyandarkan tubuhnya yang amat gemuk ke sebuah meja. Seseorang yang melihatnya berkata padanya, “Allah ta’ala telah mengampunimu (untuk tidak berjihad)”. Mendengar ucapan tadi ia mengatakan, “Surat yang memeruintahkan kita untuk berperang telah turun. Allah ta’ala berfirman, ‘Berangkatlah dalam keadaan ringan maupun berat’”.

Az Zuhri mengatakan; “Said bin al Musyayyib berangkat berjihad, padahal ia adalah seseorang yang salah satu matanya buta, maka seseorang berkata padanya; ‘Engkau orang yang cacat”. Namun Sa’id berkata, “Allah ta’ala memerintahkan kita untuk berangkat dalam keadaan ringan maupun berat, jika aku tidak mampu bertempur paling tidak aku akan menambah jumlah kalian dan dapat ditugaskan untuk menjaga perlengkapan”
Sungguh, kepahlawan mereka dalam membela Islam tiada duanya. Apakah kita tidak ingin seperti mereka?
Juga Umar Mukhtar, di mana komandan Giransiyani berkomentar; “Dia terjun dalam 263 pertempuran menghadapi pasukan saya selama lebih dari 20 bulan. Total pertempuran yang telah dijalankannya berjumlah 1000 kali”

Begitu pula Muhammad Banna salah seorang mujahideen Afghan, beliau menceritakan bahwa pasukannya pernah menghancurkan 400 kendaraan militer Uni Sovyet. Orang-orang Russia memanggilnya “The General”. Dia telah merampas 200 pucuk Kalakov dan 200 pucuk AK47, Klasinkov, ia juga pernah mengahancurkan 150 tank musuh dalam satu kali pertempuran.
Subhanallaah…Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah, sungguh kepahlawanan manusia-manusia yang benar-benar mendapatkan anugerah dan pertolongan Allah ta’la sehingga mereka bisa berbuat demikian, memang…mereka Allah ta’ala tolong karena mereka telah menolong agama Allah.
Mereka menjual jiwa yang merupakan harta paling berharga bagi manusia dan Allah ta’ala pun membelinya, sungguh Allah sekali-kali tidak akan menyelisihi janjiNya;

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mukimin diri dan harta mereka dengan balasan jannah untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh…” (At taubah: 111)

Maka, sungguh rugi dan celakalah bila manusia lebih memilih diam diri dari berjihad dan merasa dirinya mendapat udzur padahal ia tidak mendapatkannya.

5. Jihad Adalah perisai kehormatan Ummat yang dengannya mampu menolak serangan orang-orang Kafir

Sungguh, ummat Islam adalah ummat jihadi di mana kehidupannya tidak boleh terlepas dari Jihad. Jihad inilah perisai ummat yang akan menjaga dan melindungi kehormatannya dari tangan-tangan kuffar. Lalu bagaimana jika kita telah meninggalkannya?

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Jika kalian berjual beli dengan ‘inah, kalian mengambil ekor2 sapi, kalian ridho dengan pertanian dan kalian tinggalkan jihad, maka Allah akan timpakan kehinaan kepada kalian. Dia tidak akan mencanbutnya sampai kalian kembali kepada agama kalian” (dikeluarkan oleh Ahmad dan Abu Dawud)

Sungguh kehinaan yang dialami kaum muslimin sekali-kali tidak akan Allah ta’ala cabut hingga kita berlepas dari kehinaan dengan berjihad!
Dan dengan jihad inilah, Allah akan menolak serangan orang-orang kafir. Renungkanlah firman-firman Allah ini;

“Maka berperanglah kamu di jalan Allah, tidaklah kamu dibebani malainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat mukmin (untuk berperang). Mudah2an Allah menolak serangan orang2 kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(nya)” (An Nisa’: 84)

“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantasaan) tangan-tangamu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka serta melegakan hati orang2 mukmin” (at taubah: 14)
6. Jihad adalah amalan teryinggi dan merupakan wasilah agar bisa memperoleh kesayhidan di jalanNya
“Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad fie sabilillaah” (HR. Ahmad, riwayat dari Mu’adz bin Jabal).

Inilah jihad, ibadah tertinggi kepada Allah, yang tidak ada satu amalan pun yang akan menyamainya.
Dan sungguh ikhwatiy fillah, sungguh kita sangat merindukan syahid, sebagaimana para generasi sebelum kita pun merindukannya.

“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati. Sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mereka mendapat rizki” (al ‘imran: 169)

Adakah kematian yang lebih nikmat daripada mati syahid? Bukankah Allah telah menjanjikan pahala bagi mereka yang syahid di jalanNya dengan pahala yang besar? 
Marilah kita renungkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dan At Tirmidzi dari Miqdad bin Ma’d, bahwasannya Rasulullah saw bersabda; 
“Allah ta’ala menjamin 7 hak bagi para syuhada’; dia diampuni sejak tetes darah pertama yang keluar dari tubuhnya, ia akan ditunjukkan tempatnya di jannah, ia akan mengenakan pakaian iman, ia akan dinikahkan dengan 72 bidadari, ia akan terbebaskan dari siksa kubur, ia akan terbebas dari goncangan dahsyat pada hari qiamat nanti, di atas kepalanya akan disematkan mahkota kehormatan di mana satu mutiaranya adalah lebih baik daripada dunia seisinya, dan ia akan mendapatkan hak untuk memberi syafa’at 70 kerabatnya (lihat shohih al jami’ no 5058).
Ikhwatiy fillah, inilah jihad, jika engkau mati, maka engkau syahid biidznillah insyaAllah, jika engkau diusir maka itu adalah siyahah, jika engkau dipenjara maka penjara adalah tempat kalian berkhalwat dengan Allah Ta’ala.
Inilah jihad, dengannya Allah ta’ala menjadikan ummat ini mulia.
Inilah jihad, dengannya Allah ta’ala membuka pintu akhirat, ia mendapatkan kehormatan berkumpul dengan anbiya’, shaddiqiin dan para shalihin…
Inilah jihad…
Adakah dari kalian yang memenuhinya?
Ketahuilah bahwa hanya bercita-cita berjihad saja ini belum cukup, ia hanya menghilangkan sifat nifak dalam diri namun jika ia belum berjihad maka ia tetap berdosa karena jihad adalah kewajiban yang harus kita tunaikan, lalu akankah kita terus diam tanpa i’dad? 
Sesungguhnya pembenaran dari cita-cita itu adalah sebuah amalan yang nyata, itu kalau kita benar-benar jujur, jujur pada Allah dan jujur pada diri kita sendiri.
By.
Irhaby88

Tidak ada komentar:

Posting Komentar