Rabu, 07 September 2011

Turki Akan Menandatangani Pakta Militer Dengan Mesir.....>>>..Turki akan menandatangani pakta militer dengan Mesir setelah memutuskan hubungan kerjasama dengan Israel. Langkah yang diambil Turki itu bertujuan memperluas pengaruhnya ke seluruh kawasan Timur Tengah. Nampaknya langkah strategis Turki akan tercapai dalam dekade terakhir ini. Sebuah aliansi strategis dibidang militer dan ekonomi antara Turki dengan Mesir, akan terwujud serta ditandatangani oleh Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. Kesepakatan itu akan berlangsung saat kunjungan Erdogan ke Kairo Senin depan. Ini merupakan kunjungan pertama seorang perdana menteri Turki dalam waktu 15 tahun....>>...Mantan Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan mengatakan bahwa kebijakan Netanyahu merupakan kebijakan yang tidak tahu berterima kasih terhadap AS dan hal itu bisa mengisolasi Israel pada tingkat global. Kata-kata kasar Gates disampaikannya selama pertemuan Komite Kepala Dewan Keamanan Nasional, Jeffrey Goldber dari Bloomberg melaporkan Selasa kemarin (6/9)...>>....Pejabat dari Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan mereka telah membuat kontak dengan rekan-rekan mereka di Mesir berkenaan dengan kemungkinan kunjungan Erdogan ke Gaza. Mereka mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Mesir sangat senang dengan rencanan kunjungan Erdogan ke Gaza, namun menegaskan bahwa langkah itu memerlukan izin Israel....>>...Erdogan mengatakan hal tersebut menanggapi situasi kian memburuknya hubungan antara Turki dan Israel pasca serangan angkatan laut Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan Mavi Marmara milik Turki tahun silam. Atas kejadian tersebut, Israel menolak meminta maaf. "Israel berkelakuan seumpama bocah manja. PBB dan beberapa organisasi internasional telah jelas-jelas mengecamnya. Israel mengira, mungkin ia akan bisa terus bisa berkelakuan manja," kata Erdogan pada Selasa (6/9)....>>..Namun utusan Mesir, Menteri Luar Negeri Muhammad Amr, mengatakan dalam sambutannya bahwa anggotanya akan "terus mendukung upaya Palestina selama sesi ke-66 pertemuan Majelis Umum PBB untuk pengakuan Negara Palestina berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya dan untuk mencari cara Palestina masuk sebagai anggota penuh di PBB."..>> ..Mesir melobi lebih dari 100 anggota Gerakan Non-Blok pada Selasa kemarin (6/9) untuk mendukung pengakuan negara Palestina di PBB bulan ini, dan mengatakan mereka yakin mayoritas anggota gerakan non-blok akan melakukannya setelah pertemuan dua hari kelompok itu di Serbia...>>DUSTA PEMERINTAH AS........Lihatlah... berita ini... bahwa peristiwa hancurnya Gedung WTC oleh Pesawat yang dibajak...??? Padahal menururt para ahli Gedung2 Pencakar langit... bahwa Gedung WTC itu hancur karena missile....??? ... Bongkarlah Kasus 911 tahun 2001 itu dengan benar....maka...... pasti terlibat kebohongan2 para Pejabat AS dan juga militer AS...pada waktu.. itu... >>> Inilah upaya Fitnah terhadap Umat Islam... dengan mengorbankan Iraq dan Afghanistan serta umat Islam lainnya di Dunia....>>> Inilah Dusta Permainan Politik AS dan para Sekutunya...seperti mereka telah melakukan kebohongan sejarah.....tentang cerita Holocaust Yahudi oleh Nazi-Jerman.>>> Semua itu hanya dalih ingin menguasai Palestina dengan membuat dusta terhadap Dunia...dan dusta ini sebagai akal2-an para Penjajah Kriminal Internasional...>>..Konon inilah.....Sebuah misteri yang belum terselesaikan dari insiden 9/11 adalah runtuhnya gedung World Trade Center 7, beberapa jam setelah runtuhnya WTC-1 dan WTC-2, padahal gedung ini sama sekali tidak pernah ditabrak oleh pesawat. Para ilmuwan, arsitek dan insinyur di seluruh dunia telah mempertanyakan versi resmi tentang bagaimana WTC-7 jatuh, menambahkan bahwa bangunan ini dibangun untuk melawan kekuatan yang tangguh bahkan kekuatan alam sekalipun.......>




Turki Akan Menandatangani Pakta Militer Dengan Mesir

Rabu, 07/09/2011 11:09 WIB

Turki akan menandatangani pakta militer dengan Mesir setelah memutuskan hubungan kerjasama dengan Israel. Langkah yang diambil Turki itu bertujuan memperluas pengaruhnya ke seluruh kawasan Timur Tengah. Nampaknya langkah strategis Turki akan tercapai dalam dekade terakhir ini.
Sebuah aliansi strategis dibidang militer dan ekonomi antara Turki dengan Mesir,  akan terwujud serta  ditandatangani oleh Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. Kesepakatan itu akan berlangsung saat kunjungan Erdogan ke Kairo Senin depan. Ini merupakan kunjungan pertama seorang perdana menteri Turki dalam waktu 15 tahun.
Mesir di bawah Presiden Hosni Mubarak selalu menolak tawaran Turki. Mubarak memandang Erdogan dengan sangat negatif. Turki dipandang sebagai penyelundup di wilayah Mesir, dan Saudi Arabia. Tetapi, Pemerintah Mesir yang baru, bagaimanapun, tampaknya bersemangat untuk mengembangkan hubungan yang strategis dibidang militer dan ekonomi dengan Turki.
Erdogan membuat posisinya jelas. Pembatalan semua tingkat kerjasama dengan Israel, bukan masalah pribadi antara dirinya dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, melainkan demi kepentingan nasional Turki.
Erdogan memutuskan semua kerjasama dibidang industri pertahana, ekonomi, dan sosial dengan Israel, Selasa. Keputusan itu sudah difinitif. Tidak akan diubah. Hal itu sudah disampaikan oleh Erdogan kepada wartawan di Ankara. "Turki akan membatalkan hubungan militer dan komersial", ujarnya.
Langkah yang diambil oleh Erdogan yang membangun kerjasama strategis dibidang militer dan ekonomi didukung oleh para pemimpin senior Partai Keadilan dan Pembangunan.
Prof Aysan Dey dari Ankara menyatakan Israel harus siap dengan fakta bahwa ini adalah "Turki baru," bahwa Israel harus menyadari ini bukan periode 1990-an, ketika Israel mempertahankan hubungan kerjasama dengan pemerintah Turki dan tentara Turki , "dan menunjukkan kebencian terhadap apa yang masyarakat inginkan", ujarnya. (mh/hartz)

Lainnya (Arsip)





Israel Sebut Rencana Kunjungan Erdogan ke Gaza sebagai Kesalahan Diplomatik

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/israel-sebut-rencana-kunjungan-erdogan-ke-gaza-sebagai-kesalahan-diplomatik.htmRabu, 07/09/2011 08:37 WIB


Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dia mungkin mengunjungi Jalur Gaza pekan depan terkait kunjungannya yang dijadwalkan ke Kairo setelah pembicaraan dengan Kementerian Luar Negeri Mesir.
Erdogan mengatakan dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan oleh wartawan pada hari Minggu lalu bahwa ia bisa mengunjungi Jalur Gaza yang terkepung setelah mengunjungi Mesir. Namun ia mengatakan kunjungan ke Gaza belum ditentukan agenda resminya.
Erdogan dijadwalkan untuk mengunjungi Gaza pada tanggal 21 Juni lalu, tapi kunjungan itu ditunda.
Pejabat dari Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan mereka telah membuat kontak dengan rekan-rekan mereka di Mesir berkenaan dengan kemungkinan kunjungan Erdogan ke Gaza.
Mereka mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Mesir sangat senang dengan rencanan kunjungan Erdogan ke Gaza, namun menegaskan bahwa langkah itu memerlukan izin Israel.
Sementara itu, seorang pejabat Israel memperingatkan akan kunjungan Erdogan ke Gaza, dengan mengatakan bahwa kunjungannya tersebut akan menjadi kesalahan diplomatik utama.
Pejabat itu mengatakan di saluran TV Israel Channel 2 bahwa kunjungan Erdogan hanya akan merusak hubungan Turki dengan Amerika Serikat serta menantang legitimasi pemerintahan Presiden Otorita Palestina Mahmud Abbas.
Pejabat pemerintah di Gaza menyambut kemungkinan kunjungan Erdogan ke Gaza, mengatakan bahwa Jalur Gaza akan mendapat manfaat yang banyak akan kunjungan pejabat profil tinggi seperti Erdogan. (fq/pic)

Krisis Turki-Israel, Erdogan Sebut Israel Seumpama Bocah Manja

Rabu, 07/09/2011 13:48 WIB |


http://www.eramuslim.com/berita/dunia/krisis-turki-israel-erdogan-sebut-israel-seumpama-bocah-manja.htm

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan jika Israel seumpama "bocah manja" yang acuh tak acuh terhadap kebijakan PBB dan organisasi-organisasi internasional serta enggan menolak meminta maaf terhadap Turki atas kesalahannya.
Erdogan mengatakan hal tersebut menanggapi situasi kian memburuknya hubungan antara Turki dan Israel pasca serangan angkatan laut Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan Mavi Marmara milik Turki tahun silam. Atas kejadian tersebut, Israel menolak meminta maaf.
"Israel berkelakuan seumpama bocah manja. PBB dan beberapa organisasi internasional telah jelas-jelas mengecamnya. Israel mengira, mungkin ia akan bisa terus bisa berkelakuan manja," kata Erdogan pada Selasa (6/9).
Atas sikap manja tersebut, lanjut Erdogan, Israel merasakan sendiri akibatnya, yaitu kehilangan sekutu utamanya di Timur Tengah.
"Israellah yang menyebabkan hubungan ini menjadi terpuruk. Setelah Israel menolak untuk meminta maaf kepada Turki, Turki tidak akan mengambil langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan yang lebih keras lagi," tambah Erdogan. (a/db)

Mesir Lobi 100 Negara Non-Blok untuk Dukung Pengakuan Palestina di PBB

Rabu, 07/09/2011 12:59 WIB


http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mesir-lobi-100-anggota-negara-non-blok-untuk-dukung-pengakuan-palestina-di-pbb.htm



Mesir melobi lebih dari 100 anggota Gerakan Non-Blok pada Selasa kemarin (6/9) untuk mendukung pengakuan negara Palestina di PBB bulan ini, dan mengatakan mereka yakin mayoritas anggota gerakan non-blok akan melakukannya setelah pertemuan dua hari kelompok itu di Serbia.
Sebuah pertemuan dua hari dari Gerakan Non-Blok di Beograd, menandai peringatan 50 tahun berdirinya selama Perang Dingin, berakhir tanpa adopsi deklarasi resmi.
Namun utusan Mesir, Menteri Luar Negeri Muhammad Amr, mengatakan dalam sambutannya bahwa anggotanya akan "terus mendukung upaya Palestina selama sesi ke-66 pertemuan Majelis Umum PBB untuk pengakuan Negara Palestina berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya dan untuk mencari cara Palestina masuk sebagai anggota penuh di PBB."
Penyelenggara konferensi gerakan non-blok mengatakan pernyataan itu tidak atas nama beberapa anggota penuh dan 101 negara pengamat yang hadir. Namum Amr kemudian mengatakan kepada sebuah konferensi pers: "Tidak akan ada resolusi yang resmi datang dari pertemuan ini, tapi ada perasaan yang mendalam bahwa mayoritas negara-negara non-blok akan mendukung resolusi di PBB."(fq/ynet)

Robert Gates: Israel Sekutu yang Tidak Tahu Berterima Kasih



Rabu, 07/09/2011 09:48 WIB
 


http://www.eramuslim.com/berita/dunia/robert-gates-israel-merupakan-sekutu-yang-tidak-tahu-berterima-kasih.htm


Mantan Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan mengatakan bahwa kebijakan Netanyahu merupakan kebijakan yang tidak tahu berterima kasih terhadap AS dan hal itu bisa mengisolasi Israel pada tingkat global.
Kata-kata kasar Gates disampaikannya selama pertemuan Komite Kepala Dewan Keamanan Nasional, Jeffrey Goldber dari Bloomberg melaporkan Selasa kemarin (6/9).
Gates meyakini pemerintah Netanyahu telah menawarkan pemerintahan Obama "tanpa balasan" untuk bantuan keamanan kepada Israel, yang mencakup akses senjata canggih, bantuan dalam mengembangkan sistem pertahanan rudal dan berbagi informasi intelijen tingkat tinggi.
Mantan Menteri pertahanan AS itu jga mengatakan bahwa tidak hanya Netanyahu tidak tahu berterima kasih, tetapi kebijakannya justru "membahayakan negaranya dengan menolak bergulat dengan isolasi yang tumbuh terhadap Israel dan dengan tantangan demografis yang dihadapi jika terus mengontrol Tepi Barat."
Ini bukan pertama kalinya Gates telah menyatakan frustrasi kepada pemerintah Netanyahu: Pada tahun 2010, ketika Israel mengumumkan rencana pembangunan baru untuk Yerusalem timur selama kunjungan Wakil Presiden Joe Biden ke Israel, Gates mengatakan bahwa Netanyahu harus menelpon Obama ketika dia serius tentang negosiasi perdamaian.
Mantan menteri pertahanan ini juga kesal oleh gencarnya kekisruhan dengan perdana menteri Netanyahu terkait atas penjualan senjata AS kepada sekutu Arabnya.
Menurut sumber-sumber Israel dan Amerika, Netanyahu dan Gates bertemu pada bulan Maret, ketika Gates mengunjungi Israel. PM Netanyahu dilaporkan memberikan kuliah panjang lebar kepada Gates tentang kemungkinan bahaya yang dihadapi Israel menyusul adanya transaksi senjata AS kepada sekutu Arabnya.
Menurut laporan itu, Gates membenci nada bicara Netanyahu dan mengingatkan kepadanya bahwa "penjualan senjata diselenggarakan dalam konsultasi dengan Israel dan anggota kongres pro-Israel."(fq/ynet)

WTC-7, Runtuhnya Bangunan yang Masih Dipertanyakan Sampai Sekarang

Rabu, 07/09/2011 12:50 WIB

Sebuah misteri yang belum terselesaikan dari insiden 9/11 adalah runtuhnya gedung World Trade Center 7, beberapa jam setelah runtuhnya WTC-1 dan WTC-2, padahal gedung ini sama sekali tidak pernah ditabrak oleh pesawat.
Para ilmuwan, arsitek dan insinyur di seluruh dunia telah mempertanyakan versi resmi tentang bagaimana WTC-7 jatuh, menambahkan bahwa bangunan ini dibangun untuk melawan kekuatan yang tangguh bahkan kekuatan alam sekalipun.
Berdasarkan klaim oleh pemerintah AS, gedung WTC-7 yang berbingkai baja hancur dan runtuh oleh kebakaran kantor yang ada di dalam gedung itu.
Shyam Sunder, pimpinan penyidik ​​di Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST) - sebuah organisasi yang dikelola negara - mengatakan, "WTC- 7 runtuh karena dipicu oleh kebakaran perabotan kantor."
Namun, para ahli mengatakan bahwa sebuah bangunan dengan kerangka baja tidak pernah runtuh setelah beberapa jam terbakar oleh api.
"Kebakaran belum pernah menyebabkan runtuhnya gedung pencakar langit manapun. Meskipun ada banyak contoh kebakaran yang jauh lebih panas, lebih besar, dan lebih lama membakar bangunan-bangunan ini," kata arsitek Richard Gage.
Pakar metalurgi insinyur McGrade Kathy menyatakan, "Anda tidak bisa menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan baja."
Menurut saksi mata, ledakan besar terdengar sebelum WTC-7 runtuh.
Skenario resmi NIST yang menyatakan keruntuhan total bangunan WTC-7 akibat kebakaran, menurut para ahli, benar-benar mustahil.
Semua kolom baja harus dipotong pada saat yang sama agar struktur bangunan bisa jatuh dengan cara seperti itu, berdasarkan apa yang disampaikan pakar struktur bangunan insinyur Michael Donly.
NIST sendiri menolak kemungkinan apapun keruntuhan WTC-7 akibat bom kontrol, dan mereka juga menolak untuk menguji residu peledak, yang bisa mendokumentasikan bukti dari baja yang meleleh dari bangunan WTC-7.
Keluarga korban WTC-7 telah meminta bahwa penyebab keruntuhan bangunan diselidiki secara hati-hati karena jutaan orang di seluruh dunia, dan bukan hanya ilmuwan dan insinyur, ingin pertanyaan-pertanyaan yang masih menjadi tanda tanya runtuhnya bangunan itu segera terjawab. (fq/prtv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar