Senin, 23 Mei 2011

Kemunafikan Obama Terhadap Dunia Arab>>dua kekuatan pilar AS di dunia Arab, yaitu Tunisia dan Mesir ambruk akibat gerakan rakyat melalui "revoluis", dan Obama menghadapi kritikan dari dalam pemerintahannya, Obama menjanjikan "babak baru" dalam diplomasi AS. Sekarang Obama menempatkan Washington pada posisi mendukung gerakan pro-demokrasi. Seperti yang sekarang terjadi di Mesir, Tunisia dan Libya, dan Suriah. Bahkan AS juga mengkritik sekutu utama, yang selama ini, AS menempatkan pangkalan militernya, dan menjadi pusat gerakan militer AS, yaitu Bahrain.>> Awas dan waspadalah Umat Islam dengan pernyataan dan permainan politik LN AS-Eropa-PBB[UN] yang baru yang mencabik-cabik Dunia Muslim>>> Kembalilah kepada ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW, bhw Islam dan Umat Muslimin harus bersatu-bersilaturahim secara Islam-membangun Persaudaraan dan Solidaritas Islam dan dengan akhlak Islam berbuat hasan dan membangun Pemerintahan dan Negara secara kuat dan berdaulat. Bebaskan Palestina, Iraq-Afghanistan-Mesir-Libya dll dari penjajahanh Israel-AS-NATO-PBB[UN] >>> Hayyooo bersatulah Umat Islam untuk membangun Kekuatan Islam dan ajaran Islam dengan kaffah dan hukum syariah yang kaffah...>>>>Umat Islam di Dunia Arab, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia, jangan pernah berharap selama-lamanya, bahwa AS dan Barat akan mengubah kebijakan, dan berpihak dan mendukung berdirinya Palestina. Karena, faktnya semua pemimipn Barat itu, hanyalah “boneka” Zionis-Israel.>>Para pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Barack Obama, tidak dalam posisi yang adil, jika sudah menyangkut masalah konflik Arab-Israel. Karena ini sudah menjadi sebuah aksiomatik, bahwa Barat dan AS selalu mendukung negara Zionis, karena kelahirannya negara Zionis-Israel itu, merupakan "buah karya" Barat dan AS. Tidak mungkin Obama akan mengingkarinya. Selamanya Barat dan AS akan tetap mjenjadi "back bone" dari rezim Zionis-Israel.>>>Sikap terbaik menghadapi Zionis-Israel, rakyat di dunia Arab, TimurTengah,dan Afrika Utara, serta Asia, menghimpun kekuatannya sendiri,dan tidak bergantung dengan “pertolongan” AS dan Barat, yang akan membebaskan tanah air mereka dari pendudukan dan penjajahan Israel. Itu hanya ilusi. Pidato Presiden AS Barack Obama itu, anggap tidakpernah terjadi. Rakyat di dunia Arab, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia, harus memulai membangun kekuatanya dan bau-membahui membebaskan tanah air mereka dari penjajahan dari perbudakan yang dilakukan oleh Zionis-Israel, yang didukung AS dan Barat.>>>Obama Membuka Kedoknya Sendiri>> Belum kering air lidahnya Obama, beberapa saat usai menyampaikan pidatonya di Departemen Luar Negeri AS, selama 45 menit,yang ditujukan kepada dunia Arab dan Muslim, dan menegaskan dukungan berdirinya negara Palestina dengan tapal batas, sebelum perang tahun 1967, dan sekarang Presiden AS itu, sudah berbalik arah, serta tegas-tegas menolak berdirinya negara Palestina.>>perubahan sikap yang serta merta oleh Presiden Barack Obama itu, hanya menunjukkan negara “Adi Kuasa”, yang berada diba wah kepemimpinan Obama itu, lumpuh, tak berdaya, kedaulatan negaranya runtuh, diinjak-injak oleh negara Zionis-Israel.>>>Mereka yang sudah termakan oleh pidato Barack Obama, hanya akan tersenyum getir. Karena, secara logika, tidak mungkin AS dan Barat, yang menanam tanaman “Israel” , dan tanaman itu sudah menjadi besar, kemudian mereka mencabutnya. Israel itu adalah buah karya dari AS dan Barat, yang akan terus dipelihara, sampai kapanpun. Seperti penyakit ganas yang sengaja ditanamkan ke dalam tubuh rakyat di dunia Arab dan Timur Tengah.>>>Sepanjang sejarahnya, sejak Israel menjadi sebuah bentuk “state” (negara), sampai hari ini, sikap AS dan Barat, tidak pernah berubah, tetap berada di belakang Israel. Mereka tidak akan pernah selamanya mengubah kebijakan atas dunia Arab dan Palestina. AS dan Barat akan selamanya akan menjadi pelindung dan penjaga Israel. Visi dan misi ini tidak akan berubah selama-lamanya.>>>


Obama Membuka Kedoknya Sendiri

Senin, 23/05/2011 09:27 WIB | email | print
http://www.eramuslim.com/editorial/obama-membuka-kedoknya-sendiri.htm
Belum kering air lidahnya Obama, beberapa saat usai menyampaikan pidatonya di Departemen Luar Negeri AS, selama 45 menit,yang ditujukan kepada dunia Arab dan Muslim, dan menegaskan dukungan berdirinya negara Palestina dengan tapal batas, sebelum perang tahun 1967, dan sekarang Presiden AS itu, sudah berbalik arah, serta tegas-tegas menolak berdirinya negara Palestina.
Dengan perubahan sikap nya yang sangat fundamental itu, hanyalah menunjukkan jati diri Presiden AS Barack Obama, hakekatnya dia bukanlah seorang “negarawan” sejati. Obama tak lebih hanyalah seorang “kacung’ nya Zionis-Israel. Presiden Barack Obama yang menjadi pemimpin negara “Adi Kuasa” itu, hanyalah menjadi corong kepentingan Zionis-Israel, bukan pemimpin negara yang berdaulat.
Perubahan sikapnya yang dalam waktu singkat, hanyalah menggambarkan jati diri yang sebenarnya, bahwa Presiden Barack Obama, tidak memiliki kedaulatan dan kekuasaan yang bebas sebagaimana negara yang merdeka dan berdaulat, ketika harus berhadapan dengan entitas politik Zionis-Israel.
Dengan perubahan sikap yang serta merta oleh Presiden Barack Obama itu, hanya menunjukkan negara “Adi Kuasa”, yang berada diba wah kepemimpinan Obama itu, lumpuh, tak berdaya, kedaulatan negaranya runtuh, diinjak-injak oleh negara Zionis-Israel. Bagaimana AS negara “Adi Kuasa” yang dengan jumlah penduduknya mencapai200 juta jiwa itu, harus tunduk dibawah tekanan politik Zionis-Israel?
Presiden Barak Obama tidak cukup kuat menghadapi tekanan para Rabbi Yahudi, yang sangat keras terhadap dirinya, saat dia menyampaikan dukungan kepada negara Palestina merdeka. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu mengunjungi Washington, dan bertemu dengan Presiden Obama di Gedung Putih, dan menyampaikan pesan sangat jelas, menolak negara Palestina.
Kekuatan lobby Yahudi di Washington, AIPAC (America-Israel Public Affairs Committee), sebuah kekuatan lobbi Yahudi,yang paling berpengaruh, terang-terang tidak merestui dukungan Obama kepada Palestina. Para anggota Konggres yang berada di Gedung Capitol Hill, terutama yang dari sayap “Israel”, tak ada satupun, baik dari Republik dan Demokrat yang mendukung perubahan kebijakan yang akan diambil Obama, yang mendukung berdirinya negara Palestina.
Selain itu, media massa di AS, semuanya berada di bawan penguasaan Zionis-Israel,  kekuatan pemilik modal serta jaringannya, tak ada satupun yang dapat menerima, ketika Obama mendukung Palestina. Padahal, Obama sangat membutuhkan kaum pemilik modal di AS, yang hari-hari mendatang menjadi "tulang punggungnya" (back bone), saat menghadap pemilihan presiden nanti, tahun 2012.
Jadi, sepanjang sejarahnya, sejak Israel menjadi sebuah bentuk “state” (negara), sampai hari ini, sikap AS dan Barat, tidak pernah berubah, tetap berada di belakang Israel. Mereka tidak akan pernah selamanya mengubah kebijakan atas dunia Arab dan Palestina. AS dan Barat akan selamanya  akan menjadi pelindung dan penjaga Israel. Visi dan misi ini tidak akan berubah selama-lamanya.
Mereka yang sudah termakan oleh pidato Barack Obama, hanya akan tersenyum getir. Karena, secara logika, tidak mungkin AS dan Barat, yang menanam tanaman “Israel” , dan tanaman itu sudah menjadi besar, kemudian mereka mencabutnya. Israel itu adalah buah karya dari AS dan Barat, yang akan terus dipelihara, sampai kapanpun. Seperti penyakit ganas yang sengaja ditanamkan ke dalam tubuh rakyat di dunia Arab dan Timur Tengah.
Umat Islam di Dunia Arab, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia, jangan pernah berharap selama-lamanya, bahwa AS dan Barat akan mengubah kebijakan, dan berpihak dan mendukung berdirinya Palestina. Karena, faktnya semua pemimipn Barat itu, hanyalah “boneka” Zionis-Israel.
Mereka berkuasa karena dukungan Zionis-Israel. Entitas politik Yahudi telah mempenetrasi pusat-pusat kekuasaan di seluruh dunia. Mereka berhasil menjadikan pusat-pusat kekuasaan menjadi “proxy” perpanjangan tangan Zionis-Israel, dan setiap saat mereka dapat digunakan untuk kepentingan mereka.
Sikap terbaik menghadapi Zionis-Israel, rakyat di dunia Arab, TimurTengah,dan Afrika Utara, serta Asia, menghimpun kekuatannya sendiri,dan tidak bergantung dengan “pertolongan” AS dan Barat, yang akan membebaskan tanah air mereka dari pendudukan dan penjajahan Israel. Itu hanya ilusi. Pidato Presiden AS Barack Obama itu, anggap tidakpernah terjadi.
Rakyat di dunia Arab, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia, harus memulai membangun kekuatanya dan bau-membahui membebaskan tanah air mereka dari penjajahan dari perbudakan yang dilakukan oleh Zionis-Israel, yang didukung AS dan Barat.
Seperti yang dikatakan oleh Juru bicara Hamas, Dr.Shami Abu Zuhri, yang menegaskan, bahwa Pidato Obama itu, nggak ada apa-apanya. Rakyat Palestina tidak bergantung dengan pidato Obama. Pidato Obama itu,hanyalah untuk dirinya sendiri”, ucapnya. Wallahu'alam.

Kemunafikan Obama Terhadap Dunia Arab

http://www.eramuslim.com/editorial/kemunafikan-obama-terhadap-dunia-arab.htm

Jumat, 20/05/2011 09:38 WIB | email | print
Presiden AS Barack Obama menyampaikan pidatonya yang ditujukan dunia Arab dan Timur Tengah, Kamis.
Ada beberapa substansi pidato Obama menyangkut masalah-masalah yang sekarang menjadi isu penting di dunia Arab dan Timur Tengah, seperti AS akan mereposisi kebijakannya, menyerukan semua rezim diktator meninggalkan kekuasaannya, solusi dua negara bagi konflik Palestina-Israel, dan secara eksplisit meminta Presiden Suriah Bashar al-Assad mengundurkan diri, dan membentuk pemerintahan transisi.
Barack Obama  berupaya mereposisi dan warna kebijakan luar negeri AS terhadap dunia Arab dan  Timur Tengah. Secara eksplisit menegaskan dan  berjanji untuk mengubah kebijakan Gedung Putih yang selama ini  mendukung dan berada di belakang rezim-rezim otoriter dan otokrat, sekarang AS mendukung sepenuhnya gerakan pro-demokrasi. 
AS akan mengubah secara drastis kebijakannya di dunia Arab dan Timur Tengah, yang selama ini menjadi "back bone" tulang punggung dari rezim-rezim diktator yang telah banyak melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia, dan melakukan kejahatan kemanusiaan, dan sekarang AS sekarang tegas-tegas berada di belakang gerakan pro-demokrasi. Selama beberapa dekade AS memberi dukungan kepada  rezim-rezim otokratis, dan membiarkan rezim-rezim itu melakukan  kejahatan kemanusiaan. AS menutup mata atas segala pelanggaran yang mereka lakukan terhadap rakyatnya.
Tetapi, sesudah dua kekuatan pilar  AS di dunia Arab, yaitu Tunisia dan Mesir ambruk akibat gerakan rakyat melalui "revoluis",  dan Obama menghadapi kritikan dari dalam pemerintahannya, Obama menjanjikan "babak baru" dalam diplomasi AS. Sekarang Obama menempatkan Washington pada  posisi mendukung gerakan pro-demokrasi. Seperti yang sekarang terjadi di  Mesir, Tunisia dan Libya,  dan Suriah. Bahkan AS juga mengkritik sekutu utama, yang selama ini, AS menempatkan pangkalan militernya, dan menjadi pusat gerakan militer AS, yaitu Bahrain.
Sekali lagi Presiden Obama menegaskan perubahan menuju sebuah bentuk pendekatan baru di dunia Arab dan Timur Tengah, sekaligus AS ingin mencapai solusi terhadap status quo yang  mandeg tentang solusi konflik Israel-Palestina, yang sebenarnya akibat sikap Israel, yang tidak mau mundur dari pendudukannya terhadap wilayah Arab.
Ketika malam hari, Barack Obama menerima  kunjungan Perdana Menteri Israel, Binyamin Netanyahu, di  Gedung Putih, justru Obama menunjukkan frustrasinya  dengan tidak adanya kemajuan menuju perdamaian. Persoalan yang sangat mendasar persoalan Palestina, menyangkut tapal batas wilayah, dan hak kembali rakyat Palestina, pembebasan tahanan, dan status Jerusalem. Seperti tuntutan negara Arab yang mentuntut perbatasannya sebelum perang tahun 1967. Tetapi, Israel dengan sendirinya menolak.  Obama, mengatakan,  "Saya mimpi  negara Yahudi yang  demokratis, dan  tidak dapat dipenuhi dengan pendudukan yang permanen," tegasnya
Substansi pidato Obama yang menyangkut masalah Palestina, tak ada yang baru, justru Obama menjadi corong para rabbi Yahudi dan lobbi Yahudi, seperti AIPAC, yang jelas-jelas Obama marah atas inisiatif dari pemerintahan Palestina, yang akan mengumumkan secara sepihak kemederdakaanya di bulan September nanti. Pemerintahan akan mengumumkan de facto kemerdekaannya di PBB, dan ini sebagai langkah simbolik secara politik.
Netanyahu mengatakan dia menghargai pesan perdamaian Obama. Namun menolak "dipertahankan" perbatasan tahun 1967. Pemimpin Zionis itu, menyatakan secara terang-terangan menolak pembagian kontrol keamanan. Israel ingin mengontrol seluruh wilayah Gaza dan Tepi Barat. "Tidak seharusnya negara Palestina didirikan dengan mengorbankan "Eksistensi Israel", ujar Netanyahu.   
Perdamaian di dunia Arab dan Timur Tengah, selamanya tidak pernah akan terjadi, selama masih ada Israel, dan negara Zionis itu, tetap menjajah dan melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.
Para pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Barack Obama, tidak dalam posisi yang adil, jika sudah menyangkut masalah konflik Arab-Israel. Karena ini sudah menjadi sebuah aksiomatik, bahwa Barat dan AS selalu mendukung negara Zionis, karena kelahirannya negara Zionis-Israel itu, merupakan "buah karya" Barat  dan AS. Tidak mungkin Obama akan mengingkarinya. Selamanya Barat dan AS akan tetap mjenjadi "back bone" dari  rezim Zionis-Israel.
Dukungan kepada rezim-rezim baru yang merupakan produk dari gerakan pro-demokrasi, dan perubahan serta reorientasi kebijakan luar negeri AS, hanyalah AS ingin memposisikan diri mereka kembali, dan tetap mempunyai kontrol terhadap rezim-rezim yang baru muncul di dunia Arab dan Timur Tengah, sembari tetap mempertahankan rezim Zionis-Israel. Dengan demokrasi yang sekarang tumbuh di dunia Arab dan Timur Tengah akan mengurangi potensi ancaman keamanan bagi negara Zionis itu.
Mitt Romney, seorang tokoh konservatif AS,  mengatakan bahwa Presiden Obama "telah dilemparkan Israel di bawah bus",  ucapnya.
Betapa Obama yang menyampaikan pidato di Gedung Putih, hanyalah corongnya Israel, yang penuh dengan kemunafikan. Obama menawarkan solusi, dan tanpa solusi. Karena Obama dan AS serta Barat, tidak mengubah posisinya terhadap Israel. Obama, AS dan Barat, hanyalah pelayan Yahudi, yang sangat jahat. Wallahu'alam.

Berpidato untuk Dunia Islam, Obama Tetap Dukung Israel

Jumat, 20/05/2011 07:41 WIB | email | print
Menyambut kunjungan ke Washington yang dilakukan oleh perdana menteri Israel, Presiden AS Barack Obama berjanji dalam pidato yang disiarkan televisi yang bertujuan untuk mengomentari peristiwa baru yang terjadi di dunia Muslim, Obama dengan tegas tetap bertahan untuk melindungi rezim Israel dan menhancurkan "terorisme."
"Meskipun mengakui bahwa kepentingan jangka pendek mungkin tidak mewakili visi jangka panjang di wilayah ini," Obama meyakinkan sekutu regionalnya dalam pidato Kamis kemarin bahwa Amerika Serikat akan tetap pada komitmen untuk teman dan mitra Israelnya.
Obama juga memperingatkan Palestina bahwa mereka tidak akan mendapatkan kemerdekaan dengan menolak adanya rezim Israel yang juga berhak untuk hidup, mengklaim bahwa upaya untuk "mendelegitimasi Israel" akan selalu gagal.
Pernyataan pro-Israel oleh presiden AS ini datang meskipun adanya pengakuan bahwa generasi baru telah muncul di dunia Muslim yang menuntut perubahan yang tidak dapat dipungkiri. Aksi protes rakyat terbaru di Timur Tengah dan negara-negara Afrika Utara telah menimbulkan berbagai ekspresi perasaan anti-Israel dan anti-AS.
Obama juga mengingatkan para pejabat Israel untuk tidak melanjutkan status quo mereka, dan mengatakan bahwa konflik rezim Tel Aviv berarti penderitaan dan penghinaan pendudukan untuk rakyat Palestina.(fq/prt

Obama Dituduh "Mengkhianati" Israel

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/obama-dituduh-mengkhianati-israel.htm

Jumat, 20/05/2011 16:44 WIB | email | print
Presiden AS Barack Obama dituduh telah "mengkhianati" sekutu kunci Israel dengan mendorong untuk perjanjian perdamaian dengan Palestina.
Pesaing kuat kandidat capres dari kubu Republik pada tahun 2012 menuduh Obama berkhianat karena menyerukan Israel menarik diri dari wilayah Palestina yang diduduki ke perbatasan tahun 1967.
Perwakilan kubu Republik Michele Bachmann, yang disebut-sebut sebagai kandidat calon presiden 2012, menuduh bahwa Obama "telah mengkhianati teman dan sekutu kita Israel."
"Presiden Obama telah melemparkan Israel ke bawah bus," kata mantan gubernur Massachusetts Mitt Romney pada hari Kamis kemarin (19/5).
"Dia telah tidak menghormati Israel dan merusak kemampuan untuk merundingkan perdamaian. Dia juga melanggar prinsip pertama dari kebijakan luar negeri Amerika, yang berdiri teguh dengan teman-teman Israel kita," dikutip AFP atas pernyataan Romney.
Dalam pidato kebijakan Timur Tengah pada hari Kamis kemarin, Obama mengatakan bahwa perbatasan Israel dan negara Palestina di masa depan harus didasarkan pada garis sebelum tahun 1967.
Pidatonya itu menimbulkan suatu tanggapan langsung dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menentang pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan sebelum perang 1967.
Mantan Gubernur Minnesota Tim Pawlenty, kandidat capres lain untuk 2012, juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa usulan Obama adalah "permintaan yang keliru dan sangat berbahaya."
"Pada saat ini pergolakan di Timur Tengah, sangatpenting bagi Amerika untuk berdiri kuat untuk Israel dan untuk Yerusalem bersatu," katanya menegaskan.(fq/prtv)

Tornado Kembali Hancurkan Amerika Serikat, Tewaskan Puluhan Orang

Senin, 23/05/2011 12:27 WIB | email | print
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/tornado-kembali-hancurkan-amerika-serikat.htm
Sebuah tornado besar menghanjar wilayah Missouri barat daya pada hari Minggu (22/5), meratakan beberapa blok rumah dan bangunan bisnis, menghancurkan mobil-mobil dan menyebabkan sejumlah orang tewas.
Setidaknya 24 orang tewas pada saat tornado menghantam Joplin, Missouri, dan setidaknya satu orang tewas terkena tornado di Minneapolis pada hari Minggu (22/5), AFP melaporkan.
Badai tornado yang melanda Joplin menyisahkan tumpukan batu bata dan kayu di mana rumah-rumah dan sekolah pernah berdiri di sana. Mobil hancur dan saling menimpa di atas satu sama lain. Sebuah helikopter hancur di depan sebuah rumah sakit yang rusak. Kehancuran akibat tornado ini mengingatkan pada bencana tornado Tuscaloosa, Ala, bulan lalu, ketika badai tornado menewaskan lebih dari 300 orang di seluruh wilayah Selatan AS.
Gubernur Missouri Jay Nixon telah menyatakan keadaan darurat untuk wilayah mereka.
Sekitar 22 orang dilaporkan terluka di Minneapolis, di mana lebih dari 20 rumah telah hancur, laporan tersebut menambahkan.
Rincian pasti terkait tentang jumlah korban jiwa dan luka-luka masih sulit untuk didapatkan bahkan untuk pejabat manajemen keadaan darurat, karena tornado telah merusak saluran telepon dan beberapa menara ponsel, kata Greg Hickman, direktur asisten manajemen darurat di Newton County.
Badai tornado tersebut menyebar ke Joplin sekitar 60 mil jauhnya, kata Larry Woods, asisten direktur Springfield-Greene County dari Kantor Manajemen Darurat.(fq/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar