Senin, 04 April 2011

Barat Gunakan Bom Uranium Dalam Serangan Libya>>>Serangan Barat Ancam Hapuskan Sejarah Libya>>>Chad: Al Qaeda Rampok Rudal Selama Perang Libya>>>"NATO Teror Rakyat Sipil Untuk Permalukan Libya">>>Gaddafi Tuntut Koalisi Hentikan "Genosida" di Libya>>>>Pentagon: Misi di Libya Habiskan Dana Ratusan Juta Dolar>>>Berlagak Jadi Hakim, Jones Sidang Al-Qur'an Sebelum "Eksekusi">>>Tak Takut Pertumpahan Darah, Jones Teruskan Hujat Islam>>>> Serangan AS-NATO-Israel terhadap Negara2 Muslim adalah suatu agenda yang sudah didesign dalam Konsep Neo Kolonialisme dan Neo Imperialisme dgn PBB[UN] sebagai Komando Politiknya....Semua itu dalam rangka Liberalisasi Dunia sebagai New World Order mereka... Lalu apa itu Al Qaeda...???? Dan peran Jahat dan penuh dusta para tokoh Serakah AS-NATO-Israel dan -Issue2 Dusta seperti Issue 911 dan Terorisme.-AlQaeda - Fandementalis- dll>> Semua itu membodohi umat Islam dan memecah belah umat Islam....>>> dan Wahai Umat Islam ...Waspadalah terhadap ...Langkah2 para anti Islam yang dilakukan para Pendeta Gereja2 di AS-Eropa-dan tentu Agresifitas para Kresten didunia Muslim...>>> Lihatlah upaya2 agresif para Kresten di Indonesia>>> Di Malaysia>>> dan juga tentunya ditempat2 lainnya...>> Ini semua dalam satu Komando dan satu Skenario>> Perang Globalnya dalam menguasai tatanan dunia berdasarkan konsep Keserakahan dan Kekejian...serta penuh dusta dan manipulasi dimana mereka menghalalkan segala-cara dan menghalalkan segalanya...semat-mata kepuasan hawa nafsu belaka...Naudzubillahi mindzalik...>>> Ya Rabb Ya Allah kami muslimin sungguh2 berlindung kepadaMU dari Godaan Syaithan dan Kejahatan hawa nafsu...Amin.. >>> Barat terhadap Umat Islam>>> Mereka adalah Negara2 dengan kendali para Kapitalis Serakah...>>> dan dukungan politisi yang sesungguhnya bejiwa anti Islam...dan tidak berTuhan... >>> Tuhan mereka adalah Keserakahan dan Kekejian serta kedengkian.>>> Walaupun mereka mengaku sangat terpelajar dan mengaku sangat berbudaya...>>> Tetapi jiwa2 mereka adalah pengumbar hawa nafsu..dengan Konsep Demokrasi Liberal ala Bar-bar...Serakah...>>> Waspadalah umat Islam... Hentikan pemberontakan di Libya.... >>> Wahai Rakyat Libya...dan juga para Pemberontak... Ingatlah kita adalah sesama muslim... hentikan pertikaian...>>> Siapa yang sesungguhnya yang membunuh Rakyat Libya???? Siapa sesungguhnya yang menghasut-hasut dan menggoda-goda memberontak...itu..???>>>..Inilah permainan jawara2 politik kotornya dan kejinya para imperialis dan kolonialis...>>> Inilah Divide et impera....bagi masyarakat Islam...??? sadarlah wahai Sdrku Umat Islam...>>> Awas.. dan waspadalah..> Mereka antek2 Penjajah selalu keji dan bengis...>>> Awaslah.... sesungguhnya media2 Barat dan para penyokongnya...itu semua sudah dibayar dan dibiayai oleh para Kapitalis Keji dan juga antek2nya... yang berjiwa keji dan penuh dusta....???>>> Imat Islam bersatulah..Kuatkan silaturahim..dan persaudaraan umat Islam...>>> Waspadalah Umat Islam...dan teruskan perjuangan menegakan Kebenaran Islam... kebenaran wahyu Allah.. kebenaran syariah...Islam yang kaffah...>>>..Kuatkan persatuan Islam ..dan . Hancurkan kekuatan dan jaringan2 politik kotor dan dusta... AS-NATO-Israel...yang selalu memusuhi Islam dan umat Islam dengan segala dlih dan tipu daya politik kotor...dan jahat....>>> Mereka itu dengan segala corong2 media2nya... dan para....presenter2... dustanya.. sudah selalu mendesign... anti Islam... Awaslah Sdrku... Bangkitlah Muslimin... Bangkitlah Islam sejati... Pegang teguh Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW... Dan tetap Istiqomah... Kita teruskan berjihad dijalan Allah SWT.. demi Kebenaran Al Qur'an..dan Sunnah Rasulullah SAW....Awas Pemecah belah umat...>>> Mereka selalu berkloaborasi dengan jaringan kekuatan global...yang bermuara kepada ..AS-NATO-Israel... karena itulah markas besar nereka..dan sumber pendanaan mereka...yaitu...Para Kapitalis... Keji dan Serakah.....Perampas hak2 umat Islam...Kemerdekaan dan Kedaulatan Negara Islam dan juga merampok dan merampas Kekayaan Negara2..muslimin...Mereka selalu berkolaborasi dengan antek2 laknatulallah...yang selalu berkhianat terhadap ajaran Allah dan Rasulullahn SAW... Mereka adalah para Munafikin2....pendusta...dan suka membunuh...dan perusak agama...dan yang selalu menentang syariah Allah SWT...Dalam hati mereka... selalu memusushi...syariah dan wahyu Allah SWT...dan Sunnah Rasulullah SAW...Karena mereka takut akan Kebenaran Allah... Mereka hanya suka dengan Kebenaran hawa nafsu mereka..yang penuh dusta...dan penuh khianat..dan jauh dari kehendak menegakan Keadilan dan Kebenaran untuk Kemanusiaan...Insya Allah Chaya Allah dan Kebenaran whyu Allah segera terwujud di bumi Nusantara dan seluruh Dunia... Amin...Insya Allah...Insya Allah...Kita terus thaat dan khususk... hanya kepada Allah dan Rasulullah SAW... Amin.....

Barat Gunakan Bom Uranium Dalam Serangan Libya

 
TRIPOLI (Berita SuaraMedia) - Koalisi Stop Perang mengatakan bom dan rudal yang telah dijatuhkan aliansi militer pimpinan AS di beberapa kota Libya berisi sisa uranium (DU).
Laporan baru-baru ini dipublikasikan di situs Koalisi mengatakan bahwa dalam 24 jam pertama dalam perang di Libya, puluhan bom dan rudal jelajah yang diluncurkan oleh pasukan AS, Inggris, dan Perancis - semua dimuati dengan hulu ledak sisa buangan uranium (Depleted Uranium - DU).
Pesawat B-2 menjatuhkan empat puluh lima bom seberat2.000 pound di kota-kota penting Libya, tambahnya.
Amunisi DU dianggap kontroversial karena itu menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang seperti kerusakan ginjal, kanker, gangguan kulit dan cacat genetik.
"Rudal berhulu ledak DU cocok dengan deskripsi bom kotor dalam segala hal ... saya akan mengatakan bahwa itu adalah senjata yang sempurna untuk membunuh banyak orang," kata Marion Falk, fisikawan kimia (Purnawirawan), dari Lawrence Livermore Lab di California.
Laporan ini muncul sementara negara-negara Barat mengklaim bahwa operasi di Libya bertujuan untuk melindungi warga sipil.
Direktur Staf Gabungan militer AS Bill Gortney mengatakan kepada wartawan pada briefing di Pentagon bahwa ia tidak mengetahui adanya penggunaan amunisi uranium di Libya.
Libya mengatakan setidaknya 114 orang - banyak dari mereka adalah warga sipil - telah tewas dalam serangan udara yang dipimpin AS di negara itu.
"Kami kehilangan banyak nyawa, militer dan sipil," kata Juru Bicara pemerintah Libya Mussa Ibrahim di Tripoli.
Puluhan warga sipil telah tewas di Libya sejak pasukan pimpinan Amerika melancarkan serangan udara dan laut di negara Afrika Utara.
Pasukan Libya juga telah menewaskan ribuan warga sipil sejak revolusi dimulai melawan Kolonel Gaddafi pada pertengahan Februari.
DU adalah produk limbah dari proses memperkaya bijih uranium. Ini digunakan dalam senjata nuklir dan reaktor. Karena merupakan zat yang sangat berat, 1,7 kali lebih padat daripada logam, sangat dihargai oleh militer karena kemampuannya untuk memukul melewati kendaraan lapis baja dan bangunan.
Ketika senjata yang dibuat dengan ujung DU menyerang benda padat seperti sisi tangki, itu akan langsung menembus melaluinya, kemudian meletus menjadi awan uap pembakaran. Uap tersebut mengendap sebagai debu, yang tidak hanya beracun, tetapi juga radioaktif.
Sebuah rudal DU yang meledak dapat membakar hingga 10.000 derajat Celsius. Ketika menyerang target, 30% fragmennya menjadi pecahan peluru. Sisanya  70% menguap  menjadi tiga oksida yang sangat beracun, termasuk oksida uranium. Debu hitam ini tetap tergantung di udara dan, bergantung pada angin dan cuaca, dapat melakukan perjalanan jarak jauh.
Diameter partikelnya berukuran kurang dari 5 mikron sehingga mudah dihirup dan dapat tetap berada dalam paru-paru atau organ tubuh lainnya selama bertahun-tahun. DU yang mengendap di dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan ginjal, kanker paru-paru dan tulang, kelainan kulit, gangguan neurokognitif, kerusakan kromosom, sindrom defisiensi imun dan penyakit ginjal dan usus.
Wanita hamil yang terkena DU mungkin melahirkan bayi dengan cacat genetik. Setelah debu telah menguap, masalah tersebut masih belum segera pergi. Sebagai emitor partikel alpha, DU memiliki masa hidup 4,5 miliar tahun.
William Den Haag mengatakan bahwa mereka di Libya "untuk melindungi warga sipil dan daerah berpenduduk sipil".
Dalam 24 jam pertama Sekutu mengeluarkan £ 100 juta persenjataan bermuatan DU. Laporan pengawasan senjata Uni Eropa mengatakan, negara anggota menerbitkan izin pada tahun 2009 untuk penjualan senjata senilai £ 293.200.000 dan sistem senjata untuk Libya. Inggris juga menerbitkan izin untuk penjualan senilai £ 21.700.000 persenjataan ke Libya dan juga dibayar oleh Kolonel Gadaffi untuk mengirim SAS untuk melatih Brigade 32. (iw/ptv/an) www.suaramedia.com

Serangan Barat Ancam Hapuskan Sejarah Libya

 
TRIPOLI (Berita SuaraMedia) - Jalur menuju Kuil Aesculapius yang terlupakan di Al Bayda  tertumpuk dengan batu dan sampah.
Domba tertidur di bawah pohon juniper, tulisan grafiti mencoreng bangunan di dekatnya dan, di kejauhan, rumah keluarga Safia Farkash, istri pemimpin Libya Moamer Gaddafi, berdiri di lereng bukit.
Sisa-sisa Kuil Aesculapius, sebuah sekolah kedokteran yang dibangun pada  4 BC, merupakan salah satu khasanah budaya timur Libya dan salah satu situs warisan yang terancam oleh konflik yang sedang berlangsung.

Sebelumnya, adalah kurangnya dana Departemen Kepurbakalaan   yang menimbulkan keraguan terhadap kelestarian situs dengan tiang marmer putih, yang diatapi dengan ukiran dari obat ajaib kuno Silphium.
Divisi PBB yang bergerak di bidang pendidikan, budaya dan ilmiah, UNESCO, mengatakan pemerintah Libya dan pasukan sekutu yang menerapkan zona larangan terbang harus menghormati situs-situs budaya yang kaya.
Organisasi ini telah mendesak semua pihak untuk menjaga operasi militer agar menjauh dari situs warisan tersebut.
"Kami meminta pasukan koalisi dan pemerintah Libya untuk menjaga operasi mereka untuk tetap dari situs-situs budaya yang penting," kata Lucia Iglesias, pejabat pers untuk UNESCO.
"Kami melakukan hal yang sama di Irak ketika mulai ada konflik," katanya.
Portofolio peninggalan arkeologi dan budaya Libya yang luas dan jarang dikunjungi termasuk kota Romawi kuno Leptis Magna, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO 130 kilometer timur dari Tripoli.
Pasar, amphitheater, tempat pemandian dan bahkan fasilitas toilet kuno di kota kuno itu sebagian besar tetap utuh.
UNESCO prihatin tentang Magna Leptis dan situs lain pada Daftar Warisan Dunia, termasuk pos perdagangan Fenisia di Sabratha, kota gurun tua Ghadames - di bawah kendali pemerintah - dan reruntuhan kuno Yunani dan Romawi di Kirene.
Di perbatasan Aljazair di Tassili N'Ajjer, situs seni batu Tadrart Acacus juga mengundang kekhawatiran. Di sini, lukisan gua kuno tersebut diyakini menggambarkan kehidupan di Sahara sejak 12.000 SM.
Sekitar 85 kilometer timur Benghazi, monumen dan kuil Kirene duduk di atas sebuah bukit curam yang mengesankan dan terlihat bagai tumpahan bugenvil atas Mediterania.
Selama abad ke-4 SM kota itu merupakan kota paling penting di dunia Yunani, sebuah pusat kebudayaan yang sering dikunjungi oleh Socrates dan rumah bagi Aristippus, salah satu pendiri dari pemikiran awal hedonisme.
Sampai saat ini, situs tersebut menarik sejumlah kecil wisatawan yang datang untuk mengambil keuntungan dari kurangnya orang banyak dan menonton upaya penggalian yang sedang berlangsung.
Mohamed Fes, pemandu wisata di Kirene, mengatakan jumlah wisatawan meningkat sampai saat ini. "Kami berharap bahwa meningkatnya jumlah wisatawan akan berarti lebih banyak dana untuk menjaga situs Libya dalam kondisi baik," katanya. "Itulah yang sekarang beresiko."
Di dalam museum, patung-patung kuno dan patung-patung Marcus Aurelius dan Jupiter terkunci rapat.
Dalam bayangan dari Kirene, jalan pegunungan yang rapat berputar turun ke Apollonia, bekas pelabuhan kota kuno itu. Tiang marmer bersinar di bawah matahari dan angin berhembus melalui sisa-sisa reruntuhan gereja, penggilingan zaitun dan dua amphitheatre.
Namun kelompok wisatawan tidak lagi datang, dan Hotel Al-Manara, yang tampak di atas pelabuhan kuno, telah menutup pintunya.
Pariwisata telah menjadi korban lain dari konflik tersebut.
Penggalian arkeologi yang direncanakan untuk 2011 oleh universitas-universitas di Italia dan Polandia telah ditahan, dan dana tidak akan dialihkan ke Departemen Kepurbakalaan selama kerusuhan berlangsung.
"UNESCO sedang mencoba untuk melakukan apa yang kita dapat lakukan selama ini," kata Jan Hlavik, dari Divisi Museum dan Budaya UNESCO.
"Kami berusaha untuk mengurangi risiko ke situs-situs dan lainnya di Libya dan telah mengirimkan informasi kepada negara-negara koalisi dan mendesak mereka untuk memperhitungkan situs budaya  selama perencanaan militer," katanya.
Delapan dari 10 negara koalisi tunduk pada Konvensi Den Haag 1954 untuk Perlindungan Properti Budaya dalam Situasi Konflik Bersenjata. Konvensi itu memastikan bahwa monumen arsitektur sejarah dan seni diawetkan selama masa perang.
Tapi Inggris dan Uni Emirat Arab tidak diatur oleh konvensi itu.
'Inggris Raya dan Uni Emirat Arab  harus tunduk dengan aturan hukum humaniter internasional," kata Hlavik."Salah satunya adalah untuk menghormati hak milik budaya, tidak menargetkan itu dan tidak menggunakannya untuk keperluan militer." (iw/mc)  www.suaramedia.com

Chad: Al Qaeda Rampok Rudal Selama Perang Libya

 
N'DJAMENA (Berita SuaraMedia) – Sempalan Al Qaeda di Afrika Utara telah merampas rudal darat udara dari sebuah gudang di Libya selama perang saudara di sana, ujar presiden Chad dalam sebuah wawancara.
Idriss Deby Itno tidak mengatakan berapa banyak yang dicuri, tapi mengatakan pada mingguan Afrika, Jeune Afrique, bahwa dia 100% yakin pada pernyataannya itu.
"Anggota Al Qaeda mengambil keuntungan dari perampasan gudang di zona pemberontak untuk memperoleh senjata, termasuk rudal darat udara, yang kemudian diselundupkan ke tempat perlindungan mereka di Tenere, sebuah wilayah gurun pasir di Sahara yang membentang dari timur laut Niger ke barat Chad," ujar Deby.
"Ini sangat serius. AQIM (Al Qaeda di Maghreb Islam) menjadi sebuah tentara murni, bersenjata paling lengkap di kawasan," ujarnya.
Di samping itu, presiden Chad mendukung pernyataan tetangga dan bekas musuhnya, pemimpin Libya Moammar Gaddafi, bahwa protes di Libya telah didorong sebagian oleh Al Qaeda.
"Ada kebenaran parsial dalam perkataannya," ujar Deby. "Sampai pada poin apa? Aku tidak tahu. Tapi aku yakin bahwa AQIM memiliki peran aktif dalam pemberontakan."
Setelah ketegangan selama bertahun-tahun di antara kedua negara, yang saling berperang pada tahun 1980an, Deby baru-baru ini memelihara hubungan baik dengan Gaddafi.
Pemimpin Chad itu menggambarkan intervensi militer internasional di Libya, yang diluncurkan satu minggu lalu oleh AS, Perancis, dan Inggris, sebagai sebuah keputusan yang terburu-buru.
"Itu bisa saja memberikan konsekuensi yang berat bagi stabilitas kawasan dan menyebarkan terorisme di Eropa, Mediterania, dan seluruh Afrika," ujarnya memperingatkan.
Deby membantah pernyataan bahwa pembunuh bayaran direkrut di Chad untuk bertempur bagi Gaddafi, meskipun beberapa warga Chad di Libya mungkin telah bergabung dengan perlawanan atas keinginan sendiri.
AQIM berasal dari sebuah gerakan perlawanan Islam bersenjata terhadap pemerintah sekuler Aljazair.
Sekarang, organisasi itu beroperasi terutama di Aljazair, Mauritania, Mali, dan Nigeria, di mana mereka telah menyerang target-target militer dan menyandera warga sipil.
Dalam pidatonya awal Maret lalu, Gaddafi menyalahkan Al Qaeda untuk semua kekacauan yang terjadi di negara kaya minyak itu, dan mengatakan bahwa dia siap untuk memasuki dialog dengan kelompok pimpinan Osama bin Laden itu.
Dia mengatakan bahwa teroris Al Qaeda menjadikan Bayda sebagai titik awal mereka dan bergerak untuk menyebarkan teror hingga ke Benghazi di mana mereka mulai menerapkan jam malam pada penduduk, yang sekarang menurutnya meminta pertolongan dari pemerintah Libya untuk menyingkirkan teror Al Qaeda di kota-kota mereka. (rin/aby) www.suaramedia.com

"NATO Teror Rakyat Sipil Untuk Permalukan Libya"

TRIPOLI (Berita SuaraMedia) – Pada awal pekan ini, Libya menuding NATO telah meneror dan menghabisi rakyat Libya, dan hal itu merupakan bagian dari plot global untuk mempermalukan negara yang terletak di bagian utara benua Afrika tersebut.
Pemerintah Libya mengatakan, serangan udara yang dipimpin Barat telah merenggut nyawa lebih dari 100 warga sipil. Akan tetapi, pasukan koalisi membantah tudingan itu dan mengklaim melindungi warga sipil dari pasukan Gaddafi, mereka juga mengaku hanya menarget situs-situs militer Libya untuk menerapkan zona larangan terbang.
"Teror yang dihadapi orang-orang. Rasa takut, ketegangan ada di mana mana, dan warga sipil diteror setiap harinya," kata Mussa Ibrahim, seorang juru bicara pemerintahan Libya.
"Kami yakin bahwa berlanjutnya hal yang tidak perlu seperti serangan udara itu merupakan bagian dari rencana untuk memperlemah posisi tawar pemerintah Libya dalam negosiasi. NATO siap membunuh rakyat, menghancurkan kamp-kamp pelatihan militer, pos pemeriksaan dan sejumlah lokasi lain," tambahnya.
Sebelumnya, pada hari Minggu, para pejabat NATO mengatakan bahwa aliansi tersebut sepakat mengambil alih komando operasi militer di Libya.
Ibrahim membenarkan bahwa pasukan pemberontak di timur merangsek menuju ke barat, tapi ia menolak memberikan rincian hingga sejauh mana pasukan pemerintah mundur.
"Para pemberontak memang mendapat kemajuan," kata Ibrahim.
"(Negara-negara Barat) membuat rakyat Libya kelaparan, (mereka ingin) membuat Libya berlutut dan memohon belas kasihan," tambahnya.
"Rencana itu amat sederhana. Kita bisa melihat hal itu terjadi di depan mata kita sendiri. Mereka (Barat) tidak berusaha melindungi warga sipil," papar Ibrahim.
Ibrahim mengatakan, tiga orang pelaut sipil Libya tewas akibat serangan udara pasukan koalisi terhadap sebuah pelabuhan pemancingan di Kota Sirte pada hari Sabtu lalu.
Setelah NATO mengambil alih kendali serangan udara, pasukan koalisi melanjutkan serangan udara.
Dentuman ledakan demi ledakan terdengar jelas di ibu kota Libya, target-target sipil maupun militer dihantam oleh para penyerang kolonialis, demikian dilaporkan televisi pemerintahan Libya.
Televisi pemerintah juga menyebutkan bahwa Kota Sirte, kota kelahiran Moammar Gaddafi, juga diserang oleh pasukan koalisi pada hari Minggu malam (27/3) waktu setempat.
Kota tersebut diserang pesawat-pesawat perang koalisi pada hari Sabtu malam, banyak target yang hancur.
Media Perancis melaporkan bahwa jet-jet tempur Perancis pada hari Minggu menyerang kendaraan-kendaraan lapis baja Libya dan gudang senjata di Misrata dan Zintan.
Sejauh ini, setidaknya tercatat 114 orang warga Libya tewas dan 445 orang warga lainnya mengalami luka-luka sejak serangan udara diawali pada 19 Maret silam.
Pada hari Minggu, pemberontak Libya kabarnya merebut kembali terminal besar ekspor minyak Ras Lanuf dan Kota Bin Jawad yang terletak 525 kilometer sebelah timur Tripoli. (dn/reu/xh) www.suaramedia.com

Gaddafi Tuntut Koalisi Hentikan "Genosida" di Libya

  
TRIPOLI (Berita SuaraMedia) – Pimpinan Libya, Moammar Gaddafi pada Selasa (29/3) waktu setempat, meminta para perwakilan koalisi berkumpul pada sebuah konferensi di London untuk menghentikan apa yang ia sebut dengan "genosida" di Libya.
Menteri Luar Negeri dan perwakilan senior PBB, NATO dan Liga Arab berkumpul untuk sebuah konferensi internasional, yang ditujukan pada mengerjakan langkah-langkah selanjutnya dalam konflik tersebut.
"Hentikan serangan brutal Anda yang tidak adil pada Libya. Serahkan urusan Libya kepada orang-orang Libya, Anda melakukan sebuah genosida pada orang-orang yang cinta damai dan menghancurkan sebuah negara yang sedang berkembang," Gaddafi mengatakan dalam surat yang dibawakan oleh kantor berita resmi Jana.
Gaddafi mengatakan bahwa konflik di negaranya diciptakan dengan tujuan untuk menerapkan sebuah "perang salib baru atau rencana neo-kolonial".
"Apa yang terjadi sekarang adalah sebuah dukungan untuk Al-Qaeda, sehingga kelompok tersebut dapat mengendalikan Afrika Utara dan mengubahnya menjadi Afghanistan yang lain," kata Gaddafi yang sebelumnya telah menuduh pemberontakan tersebut termasuk ke dalam jaringan Al-Qaeda.
Ia menambahkan bahwa "ratusan orang Libya" terbunuh oleh serangan udara.
Otoritas Libya mengatakan bahwa lebih dari 100 penduduk sipil dan para anggota militer telah terbunuh oleh serangan udara koalisi.
Oposisi tersebut mengatakan bahwa jumlah tersebut telah dilebih-lebihkan untuk mengurangi dukungan bagi serangan udara.
Serangan udara koalisi berlanjut semalaman di bagian barat negara tersebut.
Sembilan ledakan terdengar di Tajoura, sebuah kota yang berada di sebelah timur ibukota Tripoli pada subuh hari Selasa, para penduduk mengatakan dalam pesarn-pesan suara.
Sementara itu, Amnesti Internasional mengatakan bahwa sejumlah keseluruhan lebih dari 30 aktivis telah menghilang di Libya.
Penghilangan tersebut dimulai sebelum protes terhadap pemerintahan Gaddafi berubah menjadi sebuah pemberontakan bersenjata.
Para kerabat aktivis menghilang dilaporkan juga telah menerima banyak panggilan telepon yang mengancam.
Saudara laki-laki seorang aktivis diyakini telah ditahan oleh pasukan Gaddafi mengatakan bahwa ia diperingatkan oleh seorang penelepon yang tidak dikenal.
"Kami akan membakar Anda bersamaan dengan keluarga Anda, ibu Anda dan saudara kandung Anda," panggilan telepon ancaman tersebut mengatakan.
"Nampaknya ada sebuah kebijakan sistematis untuk menahan siapa saja yang dicurigai sebagai oposisi  untuk kekuasaan Kolonel Gaddafi, menahan mereka dan membuat mereka putus hubungan dengan orang lain, dan memindahkan mereka ke benteng-benteng mereka di bagian barat Libya" kata Malcolm Smart, Direktur untuk Timur Tengah dan Afrika Selatan, Amnesti Internasional, mengatakan.
Dewan Transisi Nasional Libya telah bersumpah untuk mengadakan pemilihan bebas ketika Gaddafi menyingkir dari kekuasaannya, penyiar kantor berita Al-Arabiya memberitakan.
Dewan tersebut dibentuk oleh para pejuang di benteng pemberontak, Benghazi untuk memberikan sebuah wajah politik kepada pemberontakan.
Beberapa negara telah mengakui dewan tersebut sebagai perwakilan dari rakyat Libya.
TV pemerintah Libya pada Senin malam menyiarkan video langsung dari kamp Gaddafi di Tripoli menunjukkan anaknya, Khamis berpakain seragam dan menyapa orang-orang. Video tersebut datang setelah banyak laporan mengatakan bahwa Khamis terbunuh karena luka yang ia derita sehubungan dengan sebuah serangan oleh pasukan koalisi. (ppt/nk) www.suaramedia.com

Pentagon: Misi di Libya Habiskan Dana Ratusan Juta Dolar

TRIPOLI (Berita SuaraMedia) – Pengeluaran militer AS untuk serangan udara di Libya telah mencapai 550 juta dolar di tengah peringatan bahwa sebuah konflik yang berlarut-larut bisa muncul di negara itu, ujar Pentagon.
Menurut Departemen Pertahanan AS, 60% dari dana tersebut dihabiskan untuk amunisi, sebagian besar berupa rudal dan bom Raytheon Tomahawk, dengan sisanya untuk pengiriman pasukan dan menutupi biaya tempur, termasuk bahan bakar tambahan yang dibutuhkan oleh pesawat dan kapal AS.
Antara tanggal 19 Maret dan 28 Maret, militer AS juga menembakkan 192 dari 199 rudal jelajah Tomahawk, yang menghabiskan dana 1.5 juta dolar per rudalnya.
Ketika operasi militer pimpinan AS di Libya memasuki hari kesebelasnya, data terbaru Pentagon mengindikasikan bahwa biaya perang mungkin akan mencapai total 800 juta dolar di akhir bulan September jika operasi AS dilanjutkan.
Sementara itu, komandan Angkatan Laut AS Kathleen Kesler, seorang juru bicara Pentagon, menyatakan bahwa Pentagon akan menghabiskan 40 juta dolar lagi selama tiga minggu ke depan saat NATO mengambil alih semua operasi militer di Libya pada hari Kamis.
"Setelah itu, jika pasukan AS tetap pada tingkat yang direncanakan saat ini dan jika operasinya berlanjut, kita akan dikenakan biaya tambahan sekitar 40 juta dolar tiap bulan," tambahnya.
Menurut pejabat militer AS, lebih dari 350 pesawat berpartisipasi dalam kampanye serangan udara terhadap Libya untuk "melindungi warga sipil" dari serangan pasukan loyalis penguasa Moammar Gaddafi.
Selain AS, 12 negara Uni Eropa ambil bagian dalam Operasi Odyssey Dawn, yang dimulai tanggal 13 Maret.
Para ahli di Center for Strategic and Budgetary Assessments mengatakan bahwa negara-negara Barat yang berpartisipasi dalam operasi militer di Libya akan harus mengeluarkan biaya 30 juta sampai 100 juta dolar tiap minggunya.
Pentagon mengatakan pada hari Selasa (29/3) bahwa sebuah koalisi negara melakukan serangan udara terhadap pasukan Gaddafi meluncurkan 22 rudal Tomahawk dan 115 serangan mendadak dalam 24 jam terakhir.
Rezim Libya mengatakan bahwa setidaknya 114 orang, kebanyakan warga sipil, telah terbunuh dan 445 lainnya luka-luka dalam kampanye serangan udara militer pimpinan AS di Libya sejak tanggal 20 Maret.
Sebuah jajak pendapat baru oleh Pew Research Center yang dipublikasikan pada hari Senin (28/3) menunjukkan bahwa hampir separuh dari warga Amerika (47%) berpendapat bahwa merupakan keputusan yang tepat untuk melakukan serangan udara militer terhadap Libya. Sekitar 36% lainnya mengatakan itu adalah keputusan yang salah dan 17% sisanya merasa tidak yakin. (rin/ptv) www.suaramedia.com

Berlagak Jadi Hakim, Jones Sidang Al-Qur'an Sebelum "Eksekusi"

 
GAINESVILLE, Florida (Berita SuaraMedia) – Sebelum sebuah Al-Qur'an dibakar di gereja sederhananya pada 20 Maret, pastur Terry Jones mengadakan sebuah persidangan pencemoohan kitab suci tersebut yang di dalamnya ia memimpin dari mimbar layaknya seorang hakim. Penuntutnya adalah seorang Kristen yang telah berpindah dari agama Islam, seorang Imam dari Dallas membela Al-Qur'an.
Duduk untuk mempertimbangkan adalah sebuah kelompok juri dengan 12 anggota dari gereja Jones, Dove World Outreach Center. Setelah mendengarkan argumen dari kedua pihak, juri tersebut mengumumkan Al-Qur'an bersalah atas lima "kejahatan terhadap kemanusiaan," termasuk promosi tindakan teroris dan "kematian, pemerkosaan dan penyiksaan orang-orang di seluruh dunia yang satu-satunya kejahatannya bukanlah termasuk dalam keyakinan Islami."
Hukumannya ditentukan oleh hasil dari sebuah poling online. Di samping membakar, pilihan "eksekusi" lainnya termasuk mencabik-cabik, menenggelamkan dan menghadapi pasukan penembakan. Jones, seorang pastur Evangelis nondenominasional, mengatakan bahwa para pemilih telah memilih untuk membakar kitab tersebut, menurut sebuah video proses persidangan tersebut.
Jones mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Agence France-Presse pada hari Jum'at bahwa ia merasa "hancur" dengan pembunuhan 12 orang dalam sebuah protes di Afghanistan ketika sebuah gerombolan, dibuat marah oleh pembakaran sebuah Al-Quran oleh gereja Jones, menyerang kamp PBB di bagian utara kota Mazar-i-Sharif. "Kami tidak merasa bertanggungjawab atas hal tersebut." Ia mengatakan kepada kantor berita tersebut.
Tidak seperti kemarahan dunia yang menyambut rencana pastur untuk membakar 200 salinan Al-Qur'an pada 11 September – yang pada akhirnya ia tinggalkan – acara pekan lalu di gereja dengan 50 anggota tersebut sebagain besar diabaikan oleh media berita. Sekitar pukul 2 siang pada Jum'at, video pembakaran Al-Qur'an telah ada pada website gereja telah disaksikan hanya 1.500 kali.
"Strategi lokal dari setiap orang adalah mengabaikan hal ini," kata pendeta D. Reimer, pastur dari Gereja Gainesville. "Peristiwa ini hanyalah sebuah tragedi yang mengerikan bahwa hal ini memicu lebih banyak kematian orang yang tak berdosa."
Beberapa anggota gereja terkejut oleh reaksi di Afghanistan pada hari Jum'at, Fran Ingram, seorang asisten di gereja, mengatakan. Ia menjelaskan bahwa diputuskan di dalam minggu-minggu yang menuntun pada pembakaran tersebut, seorang juri yang sering mendatangi gereja dan relawan akan mendengar kedua pihak sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan.
Dalam sebuah pernyataan, Jones menuntut bahwa AS dan PBB mengambil "tindakan segera" dalam membalas kematian tersebut. "Masanya telah tiba untuk Islam bertanggung jawab," ia mengatakan.
Ia juga meminta PBB untuk bertindak terhadap "negara-negara yang didominasi Muslim," yang ia katakan "harus mengubah undang-undang yang memerintah negara mereka untuk memperbolehkan kebebasan individual dan hak-hak seperti hak untuk beribadah, ruang bebas dan untuk pindah dengan bebas tanpa rasa takut diserang atau terbunuh."
Beberapa anggota Dove World Outreach Center mengatakan bahwa mereka merasa takut akan diserang.
"Kami memiliki sejumlah besar ancaman kematian," Ingram mengatakan. "Kami mengambil tindakan pencegahan. Kami memiliki sebuah pistol. Begitu banyak dari kami telah merahasiakan ijin senjata, kami adalah sebuah gereja kecil, dan kami tidak memiliki uang untuk membayar keamanan."
Sebelum ibadah 20 Maret, Jones menanyakan apakah website gereja menayangkan acara tersebut, menurut video tersebut. Ia memastikan bahwa memang ditayangkan. Jones kemudian memberi kesempatan "jaksa pembela" untuk pergi.
"Ini bukanlah mengenai kami membakar A-Qur'an dengan beberapa tipe motif pembalasan," Jones mengatakan. "Kami bahkan tidak membakar dengan kesenangan yang besar atau dengan kesenangan apapun. Kami membakar karena kami merasakan sebuah kewajiban mendalam untuk mempertahankan sistem pengadilan Amerika. Sistem pengadilan Amerika tidak memperbolehkan terdakwa kriminal  untuk bebas. Dan itulah mengapa kami merasa berkewajiban untuk melakukan hal ini."
Di video tersebut, seorang pastur bernama Wayne Sapp terlihat menyulut sebuah Al-Qur'an yang disirami kerosin dengan sebuah pematik plastik, para anggota gereja melihat kitab suci tersebut terbakar beberapa menit sementara beberapa fotografer mengambil foto.
Pada akhirnya, Jones mengatakan, "Itu sebenarnya terbakar dengan cukup baik."  (ppt/msn) www.suaramedia.com

Tak Takut Pertumpahan Darah, Jones Teruskan Hujat Islam

  
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Pastur ekstrimis AS Terry Jones mengumumkan akan memimpin sebuah unjuk rasa anti-Islam di luar Masjid terbesar AS di Dearborn, Michigan, pada tanggal 22 April.
Pastur Florida itu menimbulkan kehebohan internasional tahun lalu ketika dia mengumumkan rencana untuk membakar Al-Qur'an pada hari peringatan serangan 11 September.
Dia membatalkan keputusannya pada hari itu namun mengawasi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut pada tanggal 20 Maret tahun ini.
Jones, pastur sebuah gereja kecil di Florida itu tidak menyesal akan pertumpahan darah yang terjadi akibat pembakaran Al-Qur'an.
Peristiwa itu berujung pada protes berdarah di Afghanistan dan menimbulkan sentimen anti-Barat di banyak komunitas Muslim di seluruh dunia.
Sepuluh pekerja asing untuk PBB dibunuh oleh pemrotes yang marah di kota Mazar-i-Sharif, Afghanistan.
Rakyat Pakistan juga turun ke jalan untuk mengecam pembakaran Al-Qur'an, menyebutnya sebagai ancaman bagi harmoni relijius.
Setidaknya 10 warga Afghan tewas di kota Kandahar pada hari kedua protes kekerasan atas penodaan Al-Qur'an.
Jones sekarang bersumpah akan memimpin protes di Michigan, masih mengklaim bahwa Al-Qur'an menganjurkan kekerasan.
Setelah sidang pura-pura atas Al-Qur'an bulan lalu, Jones berencana untuk "mengadili" Nabi Muhammad dalam "hari perhitungan" miliknya.
"Ini jelas menjadi pertimbangan untuk mengadili kehidupan Muhammad di masa mendatang," ujarnya dalam sebuah wawancara.
Langkah yang memanas-manasi itu hampir pasti akan memicu protes kekerasan lain di dunia Muslim. Tapi Jones bersikeras bahwa aksinya itu tidak bertanggung jawab atas pembunuhan di Mazar-i-Sharif.
Setelah membatalkan rencananya untuk membakar Al-Qur'an tahun lalu akibat besarnya tekanan, termasuk intervensi dari Presiden Obama, Menteri Pertahanan Robert Gates, dan Jenderal David Petraeus, Jones mengatakan bahwa Al-Qur'an tidak akan pernah dibakar di gerejanya.
Tapi dia mengklaim bahwa pembakaran Al-Qur'an bulan lalu berbeda karena kitab suci itu telah diadili dulu dan kemudian dibakar sebagai hukuman setelah ia terbukti bersalah atas "kejahatan terhadap kemanusiaan".
"Yang berubah adalah kami mengadakan persidangan. Kami tidak hanya membakar Al-Qur'an begitu saja. Jika kau terbukti bersalah atas sebuah kejahatan di AS, kau tidak bisa pulang ke rumah. Harus ada hukuman."
Dia juga mengatakan bahwa pemikiran apapun yang menyatakan bahwa pemrotes yang membunuh pekerja PBB telah terprovokasi oleh aksinya hanyalah "membuat pembenaran" untuk sebuah pembunuhan.
"Kami merasa begitu tragis bahwa setiap kali seseorang terbunuh tapi kami tidak merasa bertanggung jawab untuk itu. Ini jelas mengindikasikan adanya unsur yang sangat radikal dalam Islam." (rin/is/tg) www.suaramedia.com

Kekuatan 100 Imam Bergabung Lawan Teror New York

 
NEW YORK (Berita SuaraMedia) – Dalam sebuah tawaran untuk menyangkal tuduhan oleh seorang legislator Republikan karena tidak bekerjasama dalam memerangi terorisme, ratusan imam Muslim merencanakan untuk mengambil alih jalanan New York pekan depan untuk memperjelas penentangan mereka terhadap teror, Islamophobia, dan perang.
"Kami semua menyerukan kepada semua Muslim untuk keluar dengan keluarga mereka pada Sabtu (9/4) siang di Union Square di Kota New York," bacaan sebuah pernyataan yang didukung oleh 100 imam dari New York dan dipublikasikan oleh website The American Muslim.
Para imam tersebut akan melakukan pawai jalan dari Union Square di Kota New York pada siang hari sebelum bergerak ke selatan melalui jalan Broadway pada sekitar pukul 14.30 waktu setempat menuju Foley Square, di mana pawai tersebut akan menunjukkan pergerakan mereka sampai pukul 17.00 pawai tersebut muncul dari sebuah inisiatif Koalisi Perdamaian Muslim AS, sebuah koalisi yang baru saja dibentuk oleh para aktivis dan organisasi perdamaian Muslim dengan anggota 14 negara bagian.
Dalam pernyataan tersebut, para imam menyuarakan apresiasi pada semua warga Amerika yang memihak dengan Muslim menentang sebuah sentimen Islamophobia yang terus berkembang  di AS.
"Kami, 100 Imam dari komunitas Muslim di daerah New York, berdiri bersama untuk berterimakasih kepada para tetangga kami yang telah membela komunitas Muslim menentang Islamophobia," pernyataan tersebut mengatakan.
Sejak 9/11, Muslim AS, diperkirakan berjumlah enam sampai tujuh juta jiwa, telah menjadi sensitif terhadap sebuah erosi dari hak-hak sipil mereka, dengan sebuah kepercayaan merata bahwa Amerika menstigmakan keyakinan mereka.
Kehebohan anti-Muslim telah tumbuh baru-baru ini untuk membangun sebuah Masjid di dekat lokasi 9/11 di New York, berakibat pada serangan terhadap Muslim dan propertinya.
Perwakilan Peter King, pimpinan Komite Keamanan Dalam Negeri Dewan Perwakilan AS, telah memicu kericuhan yang lebih jauh dengan mengklaim bahwa Muslim AS teradikalisasi oleh para mata-mata Al-Qaeda.
Republikan New York tersebut juga telah menuduh para pemimpin Muslim tidak bekerjasama dengan otoritas penegakan hukum dalam memerangi terorisme, menarik kecaman dari beberapa Muslim dan non-Muslim Amerika.
"Para tetangga kami telah membela dalam menentang sidang dengar pendapat anggota Kongres Peter King dan menentang upaya-upaya para ekstrimis untuk mengkriminalkan praktik Islam di Amerika," para imam tersebut mengatakan.
Pada pawai 9 April tersebut akan bertujuan untuk "membela solidaritas dengan para tetangga kami untuk keadilan di dalam dan luar negeri; untuk perdamaian dan pekerjaan; menentang perang dan terorisme, dan untuk membawa para tentara kami kembali ke kampung halaman."
"Kami mendukung hak-hak semua orang untuk mempraktikkan keyakinan mereka dengan damai di dalam dan luar negeri, begitu juga dengan kesempatan setara untuk semua."
Menjangkau sampai pada komunitas yang lebuh luas, para imam tersebut mengulang kembali dukungan untuk tuntutan yang diajukan oleh persatuan perdagangan dan untuk mereformasi sistem peradilan AS.
"Kami mendukung reformasi dari sistem peradilan kami untuk menghilangkan bukti rahasia dan kriminalisasi konsisten dari komunitas yang lebih dalam."
Menurut Koalisi Perdamaian Muslim AS, 400 organisasi dari pergerakan buruh, pergerakan perdamaian, dan kelompok hak-hak sipil telah mendukung  seruan untuk pawai tersebut.
Para imam tersebut juga menyerukan untuk penyelidikan tersebut yang meningkatkan penyebaran kebencian di AS.
"Kami meminta Kongres untuk melaksanakan sidang dengar pendapat terhadap meningkatnya kebencian dan kelompok kebencian di AS."
Pekan lalu, Dick Durbin, seorang rekan perwakilan Dewan Demokrat, mengadakan sebuah sidang dengar pendapat tentang kefanatikan anti-Muslim yang mengancam hak-hak sipil Muslim AS, dua pekan setelah sidang dengar pendapat King.
Perkiraan menunjukkan bahwa 14 persen diskriminasi keagamaan dilaporkan terhadap Muslim.
Mengakhiri perang di Afghanistan dan Irak adalah satu tuntutan lagi dari para imam bersamaan dengan kelompok lain yang ambil bagian.
"Bersama-sama kita menghimbau bahwa milyaran dolar yang tidak terbeberkan sekarang dihabiskan untuk perang di samping digunakan untuk kebutuhan warga negara Amerika di dalam negeri," para imam Muslim tersebut membacakan. (ppt/oi) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar