Senin, 24 Januari 2011

Israel Jarah Gas Lebanon. Waspadalah Rakyat dan Bangsa Lebanon. Janganlah bertikai dan terpecah-belah. Israel dan Sekutunya [AS dan Eropa] akan membangun konflik baru dan mungkin perang baru. Brsiagalah wahai bangsa Lebanon. PBB itu jangan terlalu dipercaya. PBB bagian dari strategi dan alat AS dan Israel.

Israel Jarah Gas Lebanon  
Israel dengan bantuan perusahaan-perusahaan energi Amerika Serikat, sedang mencoba untuk mengeksploitasi gas milik Lebanon.
Bulan lalu, korporasi minyak dan gas AS Noble Energy mengumumkan bahwa mereka telah menemukan dua ladang gas alam yang sangat besar, berisi sebanyak 25 triliun kubik gas alam di lepas pantai Mediterania.
Bagian terbesar dari penemuan ini adalah ladang gas Leviathan, yang diyakini mengandung 16 triliun kubik gas alam yang bernilai lebih dari $95 miliar, dan minyak senilai 4,2 miliar barel.
Sumber gas tersebut terletak di perairan daerah bersama antara Lebanon dan Palestina utara.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Lebanon Ali Shami mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menekankan hak Lebanon untuk mengelola kekayaan alamnya yang terletak di zona ekonomi eksklusif.
Shami mengecam eksploitasi potensi alam Lebanon yang dilakukan Israel dan menilainya sebagai pelanggaran terang-terangan atas hukum internasional dan serangan terhadap kedaulatan Lebanon.
Parlemen Lebanon pada bulan Agustus tahun lalu menyetujui undang-undang untuk melaksanakan eksplorasi minyak lepas pantai dan proyek eksplorasi gas di Laut Mediterania untuk pertama kalinya.
Namun, sejak Israel berada di depan pengembangan sumber energi ini, para politisi Lebanon, terutama Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menyerukan penerapan keputusan secepatnya.(IRIB/PH). http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=28964&Itemid=18

Nasrullah Akan Bentuk http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=28942&Itemid=18.
Pemerintahan Bersatu Sekretaris Jenderal Gerakan Muqawama Lebanon (Hizbullah) Sayid Hassan Nasrullah, menyerukan persatuan nasional menjelang konsultasi parlemen untuk memilih perdana menteri baru Lebanon.
Menyinggung sidang parlemen hari ini (Senin, 24/1) dan Selasa untuk memilih perdana menteri baru, Nasrullah mengatakan bahwa jika calon oposisi terpilih sebagai perdana menteri, ia akan membentuk pemerintah persatuan nasional.
"Di seluruh dunia, di parlemen, kami (juga) memiliki kubu-kubu parlemen, yang mengumumkan calon mereka. Dan ada blok parlemen lain yang juga mencalonkan nama kandidatnya," tambah Sayid Nasrullah Ahad (23/1).
Sekjen Hizbullah menegaskan, meski demikian kubu lain di parlemen tidak dapat dituding telah merugikan calon dari rivalnya, karena setiap kubu berhak untuk menolak individu tertentu berdasarkan komposisi representasi yang dimiliki.
Menurutnya, dalam demokrasi, tidak ada yang bisa memaksakan setiap kubu mencalonkan nama yang sama dan menyetujuinya.
Nasrullah juga mengatakan bahwa Lebanon berada pada titik kritis, seraya menyinggung perilisan dakwaan yang disusun oleh Pengadilan Khusus untuk Lebanon (STL) yang didukung AS dalam menyelidiki kasus teror mantan perdana menteri Lebanon Rafiq Hariri.
Dijelaskannya bahwa dakwaan STL itu bertujuan menebar perpecahan di Lebanon dan dalam rangka memaksa Hizbullah memberikan konsesi politik.
Saad Hariri baru-baru ini menuding kubu oposisi melakukan " pembunuhan politik " dengan menolak pencalonannya kembali sebagai perdana menteri.
Ketua pemimpin gerakan muqawama menyatakan bahwa Hariri tidak berhak memaksakan pencalonannya kembali, dengan menggunakan mayoritas di parlemen, yang mewakili bloknya.
"Jabatan perdana menteri bukan merupakan pos representasi. Melainkan sebuah pos kepemimpinan, yang memerlukan persyaratan khusus," kata pemimpin Hizbullah. (IRIB/MZ/MF)

Hizbullah Usung Miqati Sebagai PM Lebanon
Kelompok-kelompok oposisi Lebanon telah mengumumkan pencalonan Najib Miqati untuk menjabat sebagai perdana menteri negara itu. Sebagaimana dilaporkan kantor berita ISNA, partai oposisi Lebanon dalam keterangannya, menyatakan, "Najib Miqati (55 tahun), yang pernah menjadi perdana menteri Lebanon selama tiga bulan pada April 2005, merupakan kandidat kelompok oposisi untuk kembali menduduki jabatan itu."
Situs televisi Aljazeera melaporkan bahwa Menteri Industri dan Perdagangan Lebanon Muhammad al-Safdi, Qasem Abdul Aziz dan Ahmad Karami, yang merupakan anggota parlemen, akan merestui pencalonan Miqati. Oleh karena itu, partai oposisi akan memimpin mayoritas di parlemen.
Presiden Michel Sleiman hari ini dan besok akan memulai pembicaraan dengan fraksi-fraksi di parlemen untuk memperoleh suara mayoritas tentang pembentukan pemerintah baru Lebanon.
Sebelumnya, Pemimpin Druze Lebanon Walid Jumblatt mengatakan, kelompoknya akan mendukung Hizbullah untuk memilih perdana menteri baru. Dalam sebuah konferensi pers belum lama ini, Jumblatt mengumumkan sikap politik untuk menjamin kesetiaan Partai Sosialis Progresif kepada Suriah dan muqawama.
Pernyataan itu semakin mempersempit peluang Hariri untuk kembali mencalonkan diri sebagai PM Lebanon dalam lobi parlemen hari ini. (IRIB/RM/SL)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar