Senin, 24 Januari 2011

Hadapi Kapal AS, Iran Kirim Kapal Perusak ke Mediterania . Waspadalah Ummat Islam. Kuatkan Persatuan dan Silaturahim serta laksanakan persaudaraan solidaritas sesama Ummat Islam. Para penjajah akan selalu ingin menguasai jajahannya dan memperluasnya. Bangkitlah Ummat Islam dalam Paersaudaraan dan Persatuan dengan nama Allah dan Rasulullah. Jangan bertikai dan bertengkar atas nama Allah dan Rasulullah. Utamakan Kejayaan Islam dan Cahaya Allah dan Rasulullah.... Kuatkan Apinya dan Ruhnya Islam. Bersatulah Ummat Islam....

Hadapi Kapal AS, Iran Kirim Kapal Perusak ke Mediterania
Dalam beberapa hari ke depan, tentara Republik Islam Iran untuk pertama kalinya akan mengerahkan kapal perusak ke Laut Merah dan Mediterania. Wakil Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Gholam-Reza Khadem Bigham kepada kantor berita Fars, Ahad (23/1), menyinggung mekanisme pengiriman unit permukaan dan bawah permukaan angkatan laut Iran ke perairan jauh. Dikatakannya, misi angkatan laut Iran senantiasa dibarengi oleh dua hingga empat kapal, dua kapal perang dan dua lainnya sebagai pendukung.
Bigham menjelaskan, unit bawah permukaan angkatan laut Iran punya kekuatan untuk bertindak mandiri dalam berbagai jarak dan tidak memerlukan kapal pendukung, namun dalam misi yang sangat jauh, unit pendukung juga akan menyertai operasi mereka.
Seraya mengkonfirmasikan bahwa pengiriman unit bawah permukaan ke tempat yang jauh sebagai program kerja angkatan laut, Bigham menandaskan, rencana ini akan segera direalisasikan dan secara alamiah unit pendukung akan menyertai misi jauh unit bawah permukaan.
Sebelumnya, situs Debkafile yang berafiliasi dengan rezim Zionis Israel, memberitakan pengerahan kapal-kapal perang Amerika dan Perancis ke perairan Lebanon. Menurut situs ini, dua kapal perang Amerika dan Perancis yang berada di Laut Mediterania mulai bergerak menuju perairan Lebanon. (IRIB/RM/AR) 

Ini Dia Alasan Iran Tolak Berdialog dengan AS
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Saeed Jalili seraya menyinggung transparansi dan misi damai aktivitas nuklir, mengatakan, "Sama sekali tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan program nuklir Iran. Kami menilai kecil kemungkinan aktivitas itu telah mengundang kekhawatiran negara-negara Arab."

Sebagaimana dilaporkan IRNA, Senin (24/1), Jalili dalam wawancaranya dengan koran Asharq al-Awsat, menepis kekhawatiran negara-negara Arab terhadap program nuklir Iran. Dikatakannya, "Kami menolak klaim itu. Pekan lalu dalam program tur ke instalasi-instalasi nuklir Iran, lima duta besar Arab hadir dalam tur tersebut."
"Wakil Mesir di Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), wakil Liga Arab, duta Aljazair, Yaman, dan Suriah hadir dalam program itu," tambahnya.
Menjawab pertanyaan tentang beberapa negara Teluk Persia secara spesifik telah menyatakan kekhawatirannya terhadap aktivitas nuklir Iran, Jalili menuturkan, "Klaim ini tidak bisa diterima, karena hubungan kami dengan negara-negara tetangga di Teluk Persia sangat baik dan harmonis."
Berbicara tentang perubahan strategi Iran dalam perundingan nuklir, Jalili menandaskan, perubahan itu tidak berarti mengubah prinsip-prinsip perundingan. Ditegaskannya, Tehran punya program yang jelas yaitu, perundingan terkait haknya untuk memperoleh teknologi nuklir, karena itu merupakan salah satu hak bangsa Iran.
Seraya menegaskan kesiapan Iran untuk kembali ke meja perundingan sesuai dengan logika Iran, Jalili menandaskan, logika Iran adalah sebuah logika yang kuat yaitu, menghormati hak rakyatnya untuk memiliki teknologi nuklir damai.
Menyinggung alasan penolakan delegasi Iran untuk berdialog dengan perwakilan AS di Istanbul, Jalili menyatakan bahwa bangsa Iran tidak percaya kepada mereka. Sebelumnya, ketika ditanya soal penolakannya untuk bertemu dengan utusan AS di sela-sela perundingan Istanbul, Jalili mengatakan, "Telah tercipta dinding ketidakpercayaan antara Iran dan AS dalam tiga puluh tahun terakhir." (IRIB/RM/SL)
 
More articles :

1 komentar: